NIM : 22012041
Program Studi : S1 Farmasi Reguler Khusus
Mata Kuliah : Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia II
Dosen Pengampu : Nina Imaniar, M.Si
Hari/Tanggal : Sabtu/ 02 Desember 2023
MODUL VII
I. Tujuan Praktikum
Mengamati berbagai macam/jenis sel-sel (butir-butir) darah (BDM, BDP, Trombosit)
yang terdapat dalam preparate ulas darah perifer.
Menghitung % berbagai bentuk BDP (leukosit) pada preparate ulas darah perifer.
II. Material
Gelas objek, mikrosop (Oby 100x, Oo. 10x), metil alcohol, zarna Giemsa atau
wright atau lainnya, buffer fosfat pH 6,4 – 6,7. Pipet tetes, bak pewarna, xylol, minyak
emersi, kertas saring, alcohol 70%, kapas, jarum suntik.
Darah merupakan jaringan yang mengisi hampir separuh dari bagian tubuh. Darah
adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang
disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume
darah secara keseluruhan merupakan 1/12 berat badan. Darah mempunyai fungsi bekerja
sebagai sistem transpor (sirkulasi) dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, oksigen
dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fungsi normalnya dapat dijalankan
dan menyingkirkan karbondioksida dan hasil buangan lain.
Darah merupakan jaringan tubuh yang terdiri dari bagian cair (plasma) dan
bahan bahan interseluler. Plasma darah dan sel-sel darah dapat terpisah dan bebas
bergerak dalam cairan interseluler. Cairan ekstrasel dalam darah mensuplay sel-sel
dengan nutrisi dan zat zat lain yang diperlukan untuk fungsi selular, tetapi sebelum
digunakan zat ini harus ditransfort melalui membrane sel dengan dua proses utama yaitu
difusi dan osmosis serta transfor aktif. Dinding sel eritrosit sangat permeable terhadap
sifat apapun. Darah mempunyai beberapa fungsi yang penting untuk tubuh. Darah
mengangkut zat-zat makanan dari alat pencernaan ke jaringan tubuh, hasil limbah
metabolisme dari jaringan tubuh ke ginjal, dan hormon dari kelenjar endokrin ke target
organ tubuh.
Leukosit adalah salah satu bagian darah yang penting peranannya dalam tubuh,
leukosit atau biasa disebut sel darah putih berfungsi memakan kuman atau fagosit dan
benda asing yang menyerang tubuh. Jumlah leukosit lebih sedikit dari pada jumlah
eritrosit pada tubuh. Dibagi dalam tiga group granulosit, monosit, and limfosit, yang
mana ada beberapa macam jenis subgroupnya. Limfosit berfungi dalam produksi
antibodi, membunuh sel dan merespon adanya patogen yang masuk.
Leukosit adalah sel darah yang mengendung inti, disebut juga sel darah putih. Di
dalam darah manusia normal, didapati jumlah leukosit rata-rata 5000-9000 sel/mm, bila
jumlahnya lebih dari 12000, keadaan ini disebut leukositosis, bila kurang leukopenia.
Dilihat dalam mikroskop cahaya maka sel darah putih mempunyai granulosit yang dalam
keadaan hidup berupa tetesan setengah sitoplasmanya dan mempunyai bentuk inti yang
bervariasi, yang tidak mempunyai granula, sitoplasmanya homogen dengan inti bentuk
bulat atau bentuk ginjal. Terdapat dua jenis leukosit agranuler : linfosit sel kecil,
sitoplasma sedikit; monosit sel agak besar mengandung sitoplasma lebih banyak.
Terdapat tiga jenis leukosir granular : Neutrofil, Basofil, dan Asidofil (eosinofil) yang
dapat dibedakan dengan afinitas granula terhadap zat warna netral basa dan asam.
Granula dianggap spesifik bila ia secara tetap terdapat dalam jenis leukosit tertentu dan
pada sebagian besar precursor.
Limfosit berperan penting dalam respons imun sebagai limfosit T dan limfosit B.
Dalam keadaan normal, jumlah limfosit berkisar 25-35 %. Jumlah limfosit meningkat
(limfositosis) terjadi pada infeksi kronis dan virus. Limfositosis berat umumnya
disebabkan karena leukemia limfositik kronik. Limfosit mengalami penurunan jumlah
(leukopenia) selama terjadi sekresi hormon adenokortikal atau pemberian terapi steroid
yang berlebihan.
Basofil memiliki granula bewarna biru dengan pewarnaan basa, selini lebih kecil
daripada eosinofil, tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam
protoplasmanya terdapat granula-granula yang besar, banyaknya kira-kira 0,5 % di
sumsum merah. Jumlah basofil di dalam sirkulasi darah relative sedikit. Di dalam sel
basofil terkandung zat heparin (anti koagulan). Heparin ini dilepaskan di daerah
peradangan guna mencegah timbulnya pembekuan serta statis darah dan limfe, sehingga
sel basofil diduga merupakan precursor bagi mast cell. Basofilia merupakan peningkatan
jumlah basofil dalam sirkulasi. Basofilia pada hewan domestic dapat terjadi karena
hipotirodismus ataupun suntikan estrogen . Penurunan jumlah sel basofil dalam sirkulasi
darah atau basopeni ada patter jadi karena suntikan corticosteroid pada stadium
kebuntingan.
Monosit mempunyai ciri-ciri yaitu nukleusnya besar dan berbentuk seperti sepatu
kuda, ukurannya antara 12 sampai 15 mikron dan jumlahnya berkisar antara 3 sampai 8%
dari seluruh sel darah putih. Berfungsi dalam memakan patogen ekstraseluler. Jumlah
leukosit dipengaruhi oleh kondisi tubuh, stress, kurang makan atau disebabkan oleh
faktor lain. Penurunan jumlah leukosit dapat terjadi karena infeksi virus, keracunan
bakteri, septocoemia, kehamilan dan partus. Hewan yang terinfeksi akan mempunyai
jumlah leukosit yang banyak, karena leukosit berfungsi melindungi tubuh dari infeksi.
Menurut Wulangi (1993), menyatakan fungsi sel darah putih adalah sebagai
berikut: