Anda di halaman 1dari 29

SEL LEKOSIT

OLEH
MURSALIM
Pendahuluan
 Sel darah putih atau leukosit ialah sel yang
membentuk suatu komponen pada darah. Sel
tersebut mempunyai inti, Namun tidak
mempunyai bentuk sel yang tetap
Sel darah putih dalam setiap milimeter kubik darah
tersebut kurang lebih berjumlah 8.000(delapan ribu).
Tempat pembentukan sel darah putih tersebut
ialah pada sumsum merah tulang pipih, limpa, dan
juga kelenjar getah bening. Semua sel darah putih
tersebut mempunayi masa hidup antara 6(enam)
hingga 8(delapan) hari, tidak berwarna.
Sel Darah Putih atau lebih dikenal dengan nama
leukosit ini adalah sel yang membentuk komponen
darah. sel darah putih memiliki fungsi yang sangat
penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh kita,
Leukosit mempunyai ciri yang khas yaitu dia tidak
berwarna dan dapat bergerak secara amoebeid, dan
juga dapat menembus dinding kapiler/diapedesis.
selain itu di dalam tubuh manusia,sel darah putih ini
tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau
jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen
seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu
bergerak secara bebas dan berinteraksi dan
menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau
mikroorganisme penyusup.
Tubuh kita memang sangat membutuhkan sel darah
putih untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh
kita namun jika jumlah sel darah putih di dalam tubuh
kita melebihi batas kenormalan itu juga tidak baik untuk
tubuh kita. Jumlah sel darah putih normal pada tubuh
kita yaitu sekitar 5000 sampai 11000 namun rata-rata
jumlah sel darah putih pada orang sehat sekitar 8000 sel
darah putih.  Namun dalam kasus penyakit leukemia,
jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel darah
putih per/mm3 darah. Didalam tubuh kita sel darah putih
ini memiliki lima jenis, lima jenis sel darah putih ini yaitu
neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil dan basofil. dan
masing- masing jenis sel darah putih ini  memiliki fungsi
yang berbeda dalam tubuh kita, dan pada orang normal,
jumlah jenis sel darah putih berkisar antara:
Neutrofil: 3150-6200
 Limfosit: 1500 hingga 3000
 Monosit: 300 sampai 500
Eosinofil: 50 sampai 250
 Basofil: 15 sampai 50, per mikro liter darah.
Leukosit ini memang sangat penting bagi tubuh
namun jika diantara lima jenis sel darah putih ini
mengalami penigkatan kita harus waspada karena
jika jenis del darah ini meningkat ia tidak lagi
berfungsi untuk kekebalan tubuh kita namun bisa
menyebabkan penyakit. misalnya yaitu jika jumlah
neutrofil tinggi akan menunjukkan infeksi, kanker
atau stres fisik. Sementara jumlah limfosit yang
tinggi akan menunjukkan AIDS. Jumlah monosit dan
eosinofil tinggi biasanya menunjukkan infeksi
bakteri.
Fungsi Sel Darah Putih(Leukosit)
1. Berfungsi menjaga kekebalan tubuh sehingga tak
mudah terserang penyakit
2. Melindungi badan dari serangan mikroorganisme
pada jenis sel darah putih granulosit dan monosit
3. Mengepung darah yang sedang terkena cidera
atau infeksi
4. Menangkap dan menghancurkan organisme hidup
5. Menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda
lain atau bahan lain seperti kotoran, serpihan-
serpihan dan lainnya.
Fungsi Sel Darah Putih(Leukosit)
6. Mempunyai enzim yang dapat memecah protein
yang merugikan tubuh dengan menghancurkan
dan membuangnya
7. Menyediakan pertahanan yang cepat dan juga
kuat terhadap penyakit yang menyerang.
8. Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal
dari dinding usus melalui limpa lalu menuju ke
pembuluh darah
9. Pembentukan Antibodi di dalam tubuh.
Basofil adalah jenis sel darah putih yang terutama
dirilis dalam jumlah besar ketika seseorang memiliki
reaksi alergi, karena melepaskan histamin, salah satu
zat kimia utama dirilis pada reaksi alergi. Juga, fungsi
sel darah putih ini dengan terlibat dalam respon
antigen dalam tubuh.
Basofil ialah sel darah putih yang berjumlah 0,01
sampai dengan 0,3% yang mengandung banyak
granula sitoplasmik yang berjumlah 2(dua) lobus dan
hyfa dapat bergerak ke jaringan tubuh pada suatu
kondisi tertentu. Basofil tersebut ialah bagian dari
granulosit, disaat teraktivasi, basofil tersebut akan
mengeluarkan suatu senyawa seperti kondroitin,
histamin, leukotriena, heparin, lisfospolipase, elastase
dan juga beberapa jenis ataupun macam sitokina.
Basofil mewakili kurang dari 3 persen dari sel-sel
darah putih. Basofil berperan dalam reaksi alergi
dengan melepaskan histamin, yang menyebabkan
pembuluh darah membesar. Basofil juga membantu
dalam memperbaiki luka dengan melepaskan
heparin, yang menunda pembekuan darah
sehingga lebih banyak sel dapat mencapai lokasi
luka.
fUNGSI
Neutrofil dikatakan salah satu sel pertama yang
keseluruhan pada tempat infeksi, akibatnya dimana
mereka sering dicap sebagai garis pertahanan
pertama dalam tubuh. Mereka menyerang bakteri
dan jamur yang masuk ke dalam tubuh dan sering
dibunuh dalam proses melawan patogen ini. Ini
terlibat dalam respon inflamasi akut dan bertindak
dengan fagositosis patogen dan sering dirinya
terbunuh dalam proses. Penurunan jumlah neutrofil
dikenal sebagai neutropenia
Neutrofil ialah sel darah putih yang mempunyai jumlah yang
besar ialah  sekitar 60% sampai dengan 70% sel darah putih
(leukosit) dan juga memiliki diameter dari 10 sampai 12
mikrometer, serta jugaNeutrofil memiliki 3 inti sel yang
berwarna merah kebiruan dan juga kelompok dari granula.
Neutrofil tersebut juga dikenal dengan leukosit
polimorfonuklear dikarenakan polimorfonuklear tersebut
mempunyai kesamaan dengan neutrofil disebabkan
karena mempunyai bentuk sel yang aneh. Neutrofil tersebut
dapat diketahui dengan cara melihat butiran yang ada
pada sitoplasma. Proses kerja dari Neutrofil tersebut ialah
membunuh bakteri dengan cara menelannya secara
langsung, proses tersebut disebut dengan fagositosis. proses
ini dapat diketahui dan juga ditemukan pada saat terdapat
luka yang bernanah. Neutrofil tersebut dapat bertahan hidup
6 sampai dengan 10 jam.
eosinofil adalah salah satu granulosit yang terutama terlibat
dengan infeksi parasit. Setiap peningkatan mendadak dalam
hitungan eosinofil biasanya menunjukkan adanya parasit
dalam tubuh. Mereka juga hadir dalam kelimpahan ketika
seseorang memiliki respon alergi terhadap sesuatu. Dengan
demikian, bila ada peningkatan jumlah sel darah putih
eosinofil, maka mungkin juga menunjukkan asma atau
demam.
Eosinofil ialah sel darah putih yang jumlahnya 7% dari seluruh
jumlah leukosit didalam tubuh kita yang memerangi parasit
multiseluler dan juga beberapa infeksi yang terjadi pada
hewan vertebrata . Eosinofil tersebut berdiameter 10 hingga
12 mikrometer. Jumlah eosinofil tersebut meningkat disaat
terjadi suatu asma, demam dan juga alergi yang membuat
jangka hidup eosinofil dengan antara 8 hari hingga 12 hari.
Eosinofil berguna atau berperan didalam melawan parasit
multiseluler dan juga merespon alergi
Eosinofil merupakan sel darah putih yang banyak
berpartisipasi dalam reaksi imunologi dan alergi. Oleh
karena itu penyebab eosinofil tinggi termasuk gangguan
imunologi seperti arthritis, reaksi alergi, infeksi parasit,
dan kondisi kulit seperti ruam kulit.
Limfosit
Limfosit ialah sel darah putih yang berjumlah 40 sampai
dengan 50% dari sel darah putih tersebut ialah yang jumlah
terbesar kedua. Menurut Merk, limfosit tersebut terbagi
dari sel T, sel B dan juga sel pembunuh alami. Sel T dan
juga sel pembunuh alami berperan didalam menyerang sel-
sel asing serta membuat racun sedangkan sel B yaitu
membuat anti bodi. Limfosit tersebut memiliki 1 nukleus dan
juga tidak motil. Fungsi secara umum limfosit ialah membuat
anti bodi dan juga menjaga kekebalan tubuh.
Limfosit terutama terlibat dalam pembuatan antibodi yang
dapat berikatan pada patogen sehingga untuk
menghancurkan mereka. Mereka juga memediasi respon
imun dan membunuh sel-sel tumor dan kanker.
Jumlah limfosit yang tinggi bisa disebabkan oleh
respon terhadap infeksi, terutama oleh virus.
Beberapa infeksi bakteri, seperti tuberkulosis,
juga dapat meningkatkan jumlah leukosit limfosit.
Bisa juga disebabkan oleh limfoma,  leukemia
limfositik akut atau kronis, penyakit Graves
(hipertiroid) dan penyakit Crohn (radang usus).
Monosit
Monosit juga bertindak atas patogen dan bantuan
neutrofil dalam melaksanakan fungsi mereka
Monosit ialah sel darah putih yang berjumlah 1 sampai
dengan 10% yang berubah menjadi makrofag didalam
memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh
dengan cara keluar dari aliran darah dan juga masuk ke
jaringan tubuh. Monosit tersebut memiliki waktu hidup
yang lebih lama dari pada neutrofil tersebut, Monosit
akan dapat tinggal dalam suatu aliran  darah selama 10
samapi dengan 20 jam. setelah itu monosit tersebut akan
tinggal didalam beberapa hari di dalam jaringan tubuh.
 Jenis lain dari leukosit termasuk makrofag,
yang fungsi utama adalah untuk menelan
patogen oleh fagositosis dan sel dendritik,
yang pada dasarnya membantu dalam
mengaktifkan limfosit ketika ada kebutuhan
untuk reaksi antigen.
CIRI-CIRI SEL DARAH PUTIH
(LEUKOSIT)
 Sel darah putih tersebut berjumlah kurang lebih 6 ribu-9 ribu butir
atau mm3
 Sel darah putih tersebut tidak memiliki warna ataupun tidak
berwarna
 Mempunyai inti sel ataupun nukleus
 Memiliki bentuk yang banyak atau juga dapat dikatakan bentuknya
tidak beraturan
 Dapat juga berubah bentuk
 Sel darah putih tersebut hanya dapat bertahan hidup antara 12
sampai dengan 13 hari
 Sel darah putih tersebut terbuat di dalam sumsum merah tulang
pipih, limpa, dan juga kelenjar getah bening
 Bergerak secara ameboid (seperti dengan amoeba)
 Dapat juga menembus dinding pembuluh darah
ERITROSIT

 Darah ini memiliki tiga komponen yang


sangat penting dalam pembentukan darah
yakni Sel Darah Putih (Leukosit), Sel Darah
Merah (eritrosit) dan yang terakhir adalalah
trombosit (plasma darah). Kali ini kita akan
membahas tentang pengertian dan fungsi sel
darah merah, sel darah merah memiliki
peranan yang sangat penting bagi tubuh kita
agar tubuh kita bisa menjalankan semua
proses
 Sel darah merah  atau yang juga dikenal dengan
nama eritrosit) ini di ambil dari Bahasa Yunani,
yaitu erythros yang berarti merah dan kytos
yang berarti selubung sel. sel darah merah ini
merupakan jenis sel darah yang paling banyak
terdapat dalam darah kita. Warnanya yakni
kuning kemerahan.dan warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak
mengandung oksigen dan warna merah ini
berasal dari hemoglobin yang membentuk
eritrosit. Sedangkan hemoglobin dibentuk oleh
zat besi.
Kita tidak bisa melihat sel darah merah dengan mata
telanjang. karena itulah kita harus menggunakna alat bantu
yakni mikroskop. jika kita melihat sel darah merah dengan
menggunkan miskroskop maka bentuk sel darah merah
terlihat berbentuk cakram/ kepingan bikonkaf dan tidak
mempunyai inti. Sel darah merah berdiameter sekitar 7,7 unit
(0,007 mm) dan tidak dapat bergerak. Terdapat sebanyak
kira-kira 5 juta sel darah merah di dalam 1 mm3 darah (41/2
juta).Dan Jumlah sel darah merah pada orang dewasa yaitu
2–3 × 1013 eritrosit setiap waktu (wanita memiliki 4-5 juta
eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta.
Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang
memiliki kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk
memiliki sel darah merah yang lebih banyak)
Dalam klasifikasi hewan hewan bertulang belakang, eritrosit
inilah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan-
jaringan pada tubuh lewat darah. Hal inilah yang
membuatnya paling banyak terdapat pada komponen
pembentuk darah, karena manfaat oksigen ini digunakan
dalam metabolisme pada tubuh.

Dalam darah terdapat zat yang bertugas mengikat kadar


oksigen dalam darah yakni hemoglobin. Zat ini juga
menjadikan darah berwarna merah karena kandungan zat
besi yang merupakan unsur pembuatan hemoglobin. Pada
sistem pernafasan manusia, fungsi paru-paru akan
memberikan oksigen yang kemudian di ambil oleh
hemoglobin yang di bawa eritrosit. Kemudian bersamaan
dengan aliran darah melewati pembuluh kapiler, oksigen ini
dilepaskan ke seluruh bagian tubuh.
Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang
belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah
merah tidak terdapat nukleus. dan dalam pembentukan sel darah
merah didalam sumsum tulang belakang manusia terdapat
beberapa tahap yaitu:
Pertama, sel darah merah akan membesar dan berisi esame
namun tidak mengandung hemoglobin. Setelah itu, sel darah
merah mulai memuat hemoglobin dan kehilangan nukleusnya. 
Kedua, sel darah merah siap diedarkan melalui sirkulasi darah
dan beredar kurang lebih selama 114 – 115 hari. Jadi, lama
aktifnya sel darah merah tidak lebih dari 120 hari.
Dan yang terakhir sel darah merah akan dihancurkan dan mati.
Hemoglobin yang keluar dari sel darah merah yang mati tadi akan
terurai menjadi dua zat baru yaitu hematin yang mengandung zat
besi. Zat besi ini berguna untuk membentuk eritrosit baru.
Fungsi Sel Darah Merah
Ada beberapa fungsi dari sel darah merah didalam tubuh kita antara
lain yaitu: Penghantar Oksigen Keseluruh Tubuh Setelah dibentuk, sel
darah merah akan menyebar dan akan mengikat oksigen dari paru–
paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon
dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh
hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut
oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut
dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba
di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan
seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan
disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-
karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan
dikeluarkan di paru-paru.
Penentu Golongan Darah
Selain Berfungsi untuk menghantarkan oksigen sel darah
merah juga berfungsi dalam pembentukan golong darah
pada manusia. Penggolongan ini ditentukan oleh ada atau
tidaknya antigen bernama aglutinogen dalam sel darah
merah. Ada dua antigen yang telah dikenali dalam sel
darah merah, yaitu antigen A dan antigen B. Jadi, misalnya
seseorang akan digolongkan memiliki golongan darah A,
jika di dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan
plasma darahnya memiliki aglutinin β (anti-B).
Menjaga Sistem Kekebaln Tubuh Selain itu, eritrosit juga
berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh kita.Ketika
sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau
bakteri, maka Hemoglobin dalam sel darah merah akan
mengeluarkan radikal bebas yang bisa menghancurkan
dinding dan membran sel patogen, serta membunuh bakteri
yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri ini biasa disebut
membrane sel pathogen.

Membantu Pelebaran Pembuluh Darah Sel Darah Merah ini


juga memiliki fungsi dan kegunaan dalam pelebaran
pembuluh darah yakni sel darah merah akan melepaskan
senyawa S-nitrosothiol yakni saat hemoglobin
terdeoksigenasi sehingga pembuluh darah pun akan
melebar dan akan melancarkan arus darah supaya darah
segera menuju ke jaringan tubuh yang kekurangan oksigen.

Anda mungkin juga menyukai