Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH)


Sel darah putih atau dalam istilah medis disebut dengan leukosit merupakan suatu
komponen pembentuk darah selain dari sel darah merah dan keping darah. Sel darah putih
memiliki inti, namun tidak mempunyai bentuk sel yang pasti atau tetap serta tidak
mempunyai warna.
Jumlah sel darah putih pada setiap millimeter darah manusia adalah sekitar 6000-8000
sel. Sel darah putih berperan sebagai agen yang memerangi agen infeksi yang masuk ke
tubuh. Tempat pembentukan sel darah putih ialah di sumsum tulang, limpa, dan kelenjar
getah bening. Semua sel darah putih tersebut memiliki rentang masa waktu untuk hidup yaitu
6-8 hari.

Di dalam tubuh, sel darah putih tidak berkumpul atau berasosiasi dengan organ atau
sel lain, akan tetapi, mereka bekerja secara independen layaknya organisme sel tunggal.
Leukosit mampu bergerak secara bebas untuk menangkap mikroorganismeserpihan selular,
dan partikel asing yang menyusup ke dalam tubuh untuk menyebabkan penyakit. Sel darah
putih juga tidak dapat bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan sel ini adalah
produk hasil dari sel punca hematopoetic pluripotent (sel awal untuk pembentukan sel darah
putih).

B. FUNGSI LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH)


Secara keseluruhan, fungsi-fungsi yang terdapat pada sel darah putih (leukosit) di dalam
tubuh adalah :
 Berfungsi sebagai sistem imun tubuh
 Melindungi dari mikroorganisme penyebab penyakit yang dilakukan oleh sel
granulosit dan monosit
 Mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh dengan
mengikat dan membuangnya
 Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpa menuju
ke pembuluh darah
 Mengepung darah yang sedang terkena infeksi
C. JENIS – JENIS LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH)
Sel darah putih menurut bentuk permukaannya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sel
polimorfonuklear (bergranul) dan sel morfonuklear (tidak bergranul). Kedua kelompok
tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu :
1. Sel Polimorfonuklear
 Basofil
 Eosinofil
 Neutrofil
2. Sel Morfonuklear
 Limfosit
 Monosit
Berikut adalah penjelasan rinci mengenai jenis-jenis sel darah merah yang telah disebutkan di
atas, yaitu :
1. Basofil
Basophil adalah jenis sel darah putih yang
memiliki jumlah persentase 0,01-0,03 % dari total
keseluruhan jumlah jenis sel darah putih yang
lainnya. Seperti yang disebutkan di atas, basophil
memiliki granul di atas sitoplasma nya. Sel darah
putih jenis ini memiliki dua lobus. Basophil sendiri
adalah salah satu kelompok granulosit yang
mampu keluar kearah jaringan tubuh tertentu.

Cara kerja sel basophil adalah jika terjadi reaksi


alergi pada tubuh kita. Sehingga dengan timbulnya
reaksi alergi tersebut, basophil akan keluar dan menangkap allergen tersebut lalu
mengeluarkan histamine. Histamine tersebut akan menyebabkan pembuluh darah berdilatasi
(membesar). Jadi, semakin banyak allergen yang masuk ke dalam tubuh, semakin banyak
pula jumlah basophil yang bekerja untuk melawannya. Jumlah sel basophil yang meningkat
di dalam darah disebut dengan basifilia.
BASOFIL
Ciri-ciri sel basophil adalah :
 Memiliki sifat fagosit
 Berdiameter antara 12-15 mikrometer
 Mempunyai jumlah 0,01-0,03 % per millimeter darah
 Memiliki granula yang besar
 Terbentuk pada sumsum tulang
 Berbentuk U dan berbintik
 Terkadang berwarna biru
 Mempunyai inti yang tidak bersegmen
2. Eosinofil
Eosinophil merupakan jenis sel darah putih yang memiliki jumlah 7 % dari total keseluruhan
jenis sel darah putih yang lain. Sel ini memiliki
ukuran dengan diameter 10-12 mikrometer. Sel
ini akan meningkat apabila terjadi reaksi yang
berhubungan dengan asma, alergi, dan demam.

Eosinophil memiliki tugas untuk memberantas


reaksi-reaksi yang timbul akibat masuknya
allergen dari luar dalam rentang waktu 8-12 hari.
Eosinophil mempunyai bebeerapa zat kimiawi,
seperti ribonuklease, histamine lipase, dan lain-
lain.
EOSINOFIL
Ciri-ciri eosinophil adalah :
 Bersifat fagosit dan juga bersifat asam
 Memiliki inti dengan jumlah dua lobus
 Berwarna merah
 Inti berada di tengah sel
 Mempunyai granula yang kasar dan padat
 Memiliki masa hidup antara 8-12 hari
 Bentuknya mirip bola dan ukurannya sekitar 9 mm
 Terbentuk di dalam sumsum tulang
3. Neutrofil
Sel darah putih jenis neutrophil ialah sel yang
memiliki jumlah persentase sekitar 50-60 %
dalam darah. Neutrophil mempunyai 3 inti sel.
Sel ini berperan sebagai barrier (pertahanan)
pertama dalam merespon reaksi alergi di dalam
tubuh. Sel neutrophil memiliki sifat fagosit
sehingga mampu menyerang dengan respiratori
yang menggunakan berbagai zat kimia seperti
hydrogen peroksida, radikal bebas, dan
hipoklorit. Neutrophil juga berperan dalam
proses inflamasi, dan akan meningkat apabila agen inflamasi semakin banyak.
NEUTROFIL
Ciri-ciri yang dimiliki sel neutrofil adalah :
 Memiliki inti sel
 Memiliki ukuran kurang lebih 8 mm
 Memiliki waktu hidup antara 6-20 jam
 Memiliki sifat fagosit
 Hasil produksi neutrophil berjumlah 100 miliar sel tiap harinya
4. Limfosit
Jenis sel darah putih bernama limfosit ini
memiliki jumlah keseluruhan 20-25 % dari
total semua jenis sel darah putih di dalam
darah. Tubuh memproduksi limfosit di
sumsum tulang dan juga limpa. Jenis sel ini
juga terbagi menjadi limfosit besar dan
limfosit kecil. Perbedaan antara keduanya
adalah, jika limfosit kecil memiliki inti lebih
gelap yang hampir memenuhi seluruh
sitoplasma, sedangkan pada limfosit besar,
intinya lebih pucat dan memiliki ukuran yang lebih kecil serta tidak memenuhi seluruh
sitoplasma.

Limfosit memproduksi sekitar 8000 sel di dalam sel darah putih. Jika terjadi peningkatan
kadar jumlah limfosit, itu menandakan terjadinya suatu proses yang disebut dengan leukemia.
Terdapat 5 jenis limfosit, yaitu limfosit B, sel T Helper, sel T Sitotoksik, sel T Memori, dan
juga sel T supresor.
LIMFOSIT
Ciri-ciri dari sel limfosit adalah :
 Tidak memiliki granul di dalam sitoplasma dan ukurannya yang bervariasi dari kecil
hingga besar
 Inti berwarna gelap dengan dikelilingi oleh cincin sitoplasma yang sempit
 Rentang usianya dari hari hingga beberapa bulan
 Jika terpajan organisme luar, maka sel limfosit B akan membentuk sel plasma di
jaringan
5. Monosit
Monosit adalah leukosit agranular yang terbesar. Intinya
bervariasi dari bentuk yang bulat atau lonjong sampai ada
yang berlekuk atau bentuk tapal kuda. Warna monosit
lebih muda daripada inti limfosit. Monosit membentuk
kira-kira 3-8 % leukosit dalam darah.

Monosit merupakan salah satu leukosit agranular yang


memiliki jumlah sekitar 1-3 % leukosit darah. Mekanisme
perlawanan terhadap benda asing yang dilakukan oleh monosit adalah dengan cara
memakannya, meskipun ukurannya lebih besar. Di dalam darah, beredar sekitar 300-500
mikroliter darah yang diproduksi di sumsum tulang. Monosit akan berubah menjadi makrofag
di dalam jaringan tertentu untuk mekanisme perlawanan.
MONOSIT
Ciri-ciri monosit adalah :
 Leukosit agranular terbesar yang ditandai oleh inti berbentuk tapal kuda
 Hidup di dalam jaringan ikat selama berbulan bulan
 Membentuk 3-8 % leukosit darahdapat bergerak dengan sangat cepat
 Mempunyai bentuk seperti kacang

Referensi : http://repository.unimus.ac.id/1214/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai