OLEH
JULIATI BR. TARIGAN
1. Pengertrian Lipida
Lipid
p (yunani, lipos = lemak)
Adalah: segolongan besar
senyawa tak larut air yang
terdapat dialam
2. Klasifikasi Lipida
Minyak/Lemak
3. Lilin (Wax)
Lilin adalah sebagian dari keluarga
p lipida.
Lilin merupakan ester dari asam lemak
rantai panjang dan alkohol berantai
panjang.
Rantai hidrokarbon pada asam
berkisar antara 10 – 30 karbon.
3. Lilin (Wax)
Lapisan lilin melindungi permukaan daun dari
penguapan air dan serangan mikroba.
Lilin karnauba, bahan utama dalam lilin
penyemir mobil dan lantai , berasal dari daun
pohon palem di Amerika Selatan.
Lilin lebah, sebagian besar berupa mirisil
palmitat.
Lilin melapisi kulit, rambut dan bulu unggas,
menjaga agar tetap lentur dan kedap air.
3. Lilin (Wax)
(CH2)14 O CH3
H3C
(CH2)29
O
Mirisil palmitat
4. DefenisiTrigliserida (Minyak/Lemak)
Trigliserida/minyak
p
adalah ester dari asam
lemak dan gliserol
5. Klasifikasi Trigliserida
(Minyak/Lemak)
A. Berdasarkan Sumbernya:
1). Bersumber dari tanaman/nabati
a. Biji palawija :minyak jagung, biji kapas,
kacang, rape seed, wijen, kedele, bunga
matahari.
b. Kulit Buah Tanaman Tahunan : minyak zaitun
dan minyak kelapa sawit.
c. Biji-bijian dan Tanaman Tahunan : kelapa,
coklat, inti sawit dll
5. Klasifikasi Trigliserida
(Minyak/Lemak)
A. Berdasarkan Sumbernya:
2) Bersumber dari Hewani:
a. Susu hewan peliharaan : lemak susu
b. Daging hewan Peliharaan : Lemak
sapi, tallow
dan Lemak babi
c. Hasil laut : minyak ikan sarden,
minyak ikan paus,
minyak ikan hiu dan sebagainya.
5. Klasifikasi Trigliserida
(Minyak/Lemak)
B. Berdasarkan dapat tidaknya dimakan:
1. Minyak yang dapat dimakan (minyak
goreng, minyak salad dan margarin)
2. Minyak yang tidak dapat dimakan
(minyak jarak)
5. Klasifikasi Trigliserida (Minyak/Lemak)
C. Berdasarkan sifat mengering:
1. Minyak mengering (drying oil) : dapat
mengering jika mengalami oksidasi dan
berubah menjadi lapisan kental (minyak biji
karet dan kacang kedelai)
2. Minyak setengah mengering (semi dryng oil)
contoh: minyak biji kapas
3. Minyak tidak mengering (non drying oil)
contoh: minyak zaitun, kacang, buah persik,
biji rape, biji mustard dan babi.
6. Keguanaan Lemak dan Minyak
1. Edible Oil (Lemak yang dapat
dimakan) :
Minyak goreng,
Margarin/mentega, kembang
gula, Salad dressing, Mayonaise,
CBS dll
6. Keguanaan Lemak dan Minyak
O O
O O C O C
C O O R1 HO O R1
R2 O C O C
Trigliserida R3 Digliserida R2
O OH OH
O O HO O
C
R2 O C O C
R3 Monogliserida R
Digliserida
O OH Keterangan :
R1,R2, R3 dapat sama dan
C O
berbeda
R2 OH
Untuk setiap Minyak/lemak
Monogliserida berbeda sehingga penggunannya
Sebagai edible oil dan Oleokimia
Berbeda satu sama lain
11. Klasifikasi Asam Lemak
Berdasarkan tingkat ketidakjenuhan
1. Jenuh
11. Klasifikasi asam lemah
11. Klasifikasi Asam Lemak
Esensial
Soal-soal latihan
O C (CH2)14 CH3
O
O C (CH2)14 CH3
O C (CH2)14 CH3
O
Soal-soal latihan
O C (CH2)7CH=CHCH2CH=CH(CH2)4CH3
O
O C (CH2)7CH=CH(CH2)7CH3
O C (CH2)7CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH3
O
12. Lipida Tidak Tersabunkan (Tokoferol)
13. Fungsi Fisiologis lemak/minyak
1. Penyimpan Energi
2. Transportasi metabolik sumber energi
3. Sumber zat untuk sintesis bagi
hormone, kelenjar empedu serta
menunjang proses pemberian signal-
signal transducing
4. Struktur dasar atau komponen utama
dari membrane semua jenis sel
13. Fungsi Fisiologis lemak/minyak
a. Reaksi pembentukan-hidrolisis
14. Reaksi-Reaksi Pada Minyak/Lemak
a. Reaksi pembentukan-hidrolisis
Contoh:
14. Reaksi-Reaksi Pada Minyak/Lemak
b. Reaksi safonifikasi (penyabunan)
campuran lemak dan basa kuat yang
menghasilkan sabun (garam lemak) dengan
gliserol.
Sabun terdiri dari:
*Sabun keras bila basanya NaOH (sabun
cuci)
*Sabun Lunak bila basanya KOH (sabun
mandi)
14. Reaksi-Reaksi Pada Minyak/Lemak
b. Reaksi safonifikasi (penyabunan)
Reaksi:
14. Reaksi-Reaksi Pada Minyak/Lemak
b. Reaksi safonifikasi (penyabunan)
Reaksi:
14. Reaksi-Reaksi Pada Minyak/Lemak
C. Reaksi Hidrogenasi