Anda di halaman 1dari 6

M. Bothom, PhD, DSc & Peter A.

Mayes, PhD, DSc

PERAN BIOMEDIS untuk melakukan kerja-yi. energi vang bermanfaat yang


juga dikenal sebagai potensial kimia.
Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah iimu
tentang perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Sistem Biologis Mengikuri Hukum DEsor
Sistem biologis pada dasarnya bersifat isotermik dan Termodinsmiko
menggunakan energi kimia untuk menjalankan proses-proses
kehidupan. Bagaimana seekor hewan memperoleh bahan Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi
bakar yang sesuai dari makanannya untuk menghasilkan total suatu sistem, termasuk sekitarnya, tetap konstan.
energi ini adalah hal mendasar untuk memahami nutrisi dan Hal ini mengisyaratkan bahwa di dalam sistem total, energi
metabolisme normal. Kematian akibat kelaparan terjadi tidak hilang atau bertambah selama perubahan. Namun,
jika cadangan energi yang tersedia habis, dan bentuk-bentuk energi dapat dipindahkan dari satu bagian sistem ke bagian
tertentu malnutrisi berkaitan dengan ketidakseimbangan lain atau diubah menjadi bentuk energi lain. Pada sistem
energi (marasmus). Hormon tiroid mengontrol laju hidup, energi kimia dapat diubah menjadi panas atau
pembebasan energi (laju metaboiik), dan jika terjadi menjadi energi listrik, radiasi, atau mekanis.
malfungsi hormon tersebut, penyakit akan timbul. Kelebihan Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa
simpanan energi menyebabkan obesitas, salah satu penyakit entropi total suatu sistem harus meningkat jika suatu
tersering di masyarakat Barat. proses terjadi scara spontan. Entropi adalah tingkat
kekacauan atau ketidakteraturan sistem dan menjadi
DATAM SUATU SISTEM, ENERGI BEBAS maksimal sewaktu mendekati keseimbangan. Dalam
ADATAH ENERGI YANG BERMANFAAT kondisi suhu dan tekanan yang konstan, hubungan antara
perubahan energi bebas (AG) suatu sistem yang bereaksi dan
Perubahan energi bebas Gibbs (AG) adalah bagian dari perubahan entropi (AS) dinyatakan oleh persamaan berikut
perubahan energi total dalam suatu sistem yang tersedia yang menggabungkan kedua hukum termodinamika:

95
96 / BAGIAN ll: BIOENERGETIKA & METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID

AC=AH-TAS oleh kehilangan atau penambahan energi bebas daiam segala


dengan AH adalah perubahan entalpi (panas) danT adalah bentuk, tidak harus dalam bentuk panas. Dalam praktiknya,
iuhu mutlak. suatu proses endergonik tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
Dalam reaksi biokimia, karena AH kira-kira sama dengan harus menjadi komponen dari sistem gabungan eksergonik-
AE, yaitu perubahan total daiam energi internal reaksi maka endergonik yang perubahan netto keseluruhannya bersifat
hubungan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut: eksergonik. Reaksi eksergonik disebut katabolisme (secara
umum, penguraian atau oksidasi molekul bahan bakar),
AC=AE-TAS sementara reaksi sintesis yang membentuk zat disebut
Jika AG negatif, reaksi akan berlangsung secara sPontan anabolisme. Kombinasi proses katabolik dan anabolik
disertai hilangnya energi bebas; yi. reaksi bersifat elisergonik. menghasilkan metabolisme.
Jika, selain itu, AG berukuran besar, reaksi berlangsung Jika reaksi yang diperlihatkan di Gamhar i 1-1
hampir tuntas dan ireversibel. Di pihak lain, jika AC berlangsung dari kiri ke kanan, proses keseluruhan harus
positif, reaksi berlangsung hanya jika energi bebas dapat disertai oleh hilangnya energi bebas sebagai panas' Salah
diperoleh; yi. reaksi bersifat endergonik. Jika, selain itu, AG satu mekanisme penggabungan yangmungkin terj adi adalah
berukuran besar, sistem ini stabil, dengan sedikit atau tanpa terdapat zat antara (I) obligatorik yang ikut serta dalam
kecenderungan terjadinya reaksi. Jika AG nol, sistem berada kedua reaksi, yi.,
dalam keseimbangan dan tidak terjadi perubahan netto. A+C-+l-+B+D
Jika reaktan-reaktan terdapat dalam konsentrasi 1'0
mol/L, AGo adalah perubahan energi bebas standar. Untuk Sebagian reaksi eksergonik dan endergonik dalam
reatr<si biokimia, keadaan standar didefinisikan sebagai pH sistem biologis bergabung dengan cara ini. Jenis sistem ini
7,0. Perubahan energi bebas standar pada keadaan standar memiiiki mekanisme inheren untuk mengendalikan secara
ini dinyatakan sebagai AGo'. biologis laju proses oksidaiif karena zat antara obligatorik
Perubahan energi bebas standar dapat dihitung dari ber."ma tersebut memungkinkan laju pemakaian produk
konstanta keseimbangan Ko. jalur sintesis (D) menentukan laju oksidasi A melalui aksi
massa. Memang, hubungan ini memberi dasar bagi konsep
AGo'= -RT ln K'"0 kontrol respiratorik, proses yang mencegah suatu organisme
dengan R adalah konstanta gas dan T adalah suhu mutlak terbakar tak terkendali. Perluasan konsep penggabungan
(Bab S). Penting dicatat bahwa AG yang sebenarnya mungkin ini diberikan oleh reaksi dehidrogenasi yang digabungkan
lebih besar atau iebih kecil daripada AGo' bergantung pada dengan hidrogenasi oleh suatu zat pembawa perantara
konsentrasi berbagai reaktan, termasuk pelarut, berbagai (Gambar 11-2).
ion, dan protein. Metode lain penggabungan suatu proses eksergonik
Dalam suatu sistem biokimia, suatu enzim hanya dengan endergonik adalah melalui sintesis suatu senyawa
mempercePat tercapainya keseimbangan; enzim ddak d.tg"tt potensial energi tinggi dalam reaksi eksergonik dan
pernah mengubah konsentrasi akhir reaktan-reaktan dalam
keseimbangan.

PROSES ENDERGONIK BERLANGSUNG


*_"
DENGAN MENGAITKANNYA KE PROSES l
EKSERGONIK
6
!
o
Proses-proses vital-misalnya reaksi sintesis' kontraksi !
'6
otot, hantaran impuls saraf, transpor aktif-memperoleh c,
tr
energi melalui keterkaitan kimia (chemical linkag), atau
ut

coapl;ng, dengan reaksi ohsidatif. Dalam bentuknya yang


paling sederhana, tiPe pengaitan/penggabungan ini dapat
diperlihatkan, seperti di Gambar 11-1. Perubahan metabolit
A menjadi metabolit B terjadi disertai pelepasan energi bebas
dan dikaitkan dengan reaksi lain yang memerlukan energi
bebas untuk mengubah metabolit C menjadi metabolit A+ C ------> B + D + Panas

D. Digunakan istilah eksergonik dan endergonik, bukan


istilah kimia normal "eksotermik" dan "endotermik' untuk Cambar 1/-1. Penggabungan suatu reaksi eksergonik dengan reaksi
menuniukkan bahwa suatu proses masing-masing disertai endergoni k.
BAB 1 l: BIOENERGETIKA: PERAN ATP / 97

dengan penguraian molekul organik kompleks dalam


lingkungan organisme tersebut. Pada semua organisme ini,
AIP berperan sentral dalam pemindahan energi bebas dari
_:;(: proses eksergonik ke proses endergonik (Gambar 11-3).
ATP adalah suatu nukleosida trifosfat yang mengandung
Gambar 11-2. Penggabungan reaksi dehidrogenasi dengan
adenin, ribosa, dan tiga gugus fosfat. Dalam reaksi-reaksinya
hidrogenasi oleh suatu pembawa perantara.
di dalam sel, senyawa ini berfungsi sebagai kompleks Mg2-
(Gambar 11-4).
Pentingnya fosfat dalam metabolisme perantara mulai
memasukkan senyawa baru ini ke dalam reaksi endergonik tampak jelas dengan ditemukannya peran AIP, adenosin
sehinggaterjadi pemindahan energi bebas dari jalureksergonik difosfat (ADP), dan fosfat anorganik (P,) dalam glikolisis
ke endergonik (Gambar 11-3). Keunggulan biologis dari (Bab 18).
mekanisme ini adalah bahwa senyawa dengan energi
potensial tinggi, -@, tidak seperti I pada sistem sebelumnya, Niloi lnlermedio unfuk Energi Bebos
tidak harus berkaitan secara srrukrural dengan A, B, C, atau Hidrolisis ATP Memiliki Moknq
D sehingga @ dapat berfungsi sebagai pemindah energi dari Bioenergefik Penfing
berbagai reaksi eksergonik ke berbagai reaksi atau proses
endergonik, seperri biosintesis, kontraksi otot, eksitasi saraf
Energi bebas standar pada hidrolisis sejumlah fosfat yang
dan transpor aktif Di dalam sel hidup, senyawa pembawa
secara biokimiawi penting diperlihatkan di Thbel 11-1.
atatr zat anrara berenergi-tinggi yang utama (disebut -@di
Perkiraan kecenderungan komparatif masing-masing gugus
Gambar I l-3) adalah adenosin trifosfat (ATP).
fosfat berpindah ke akseptor yang sesuai dapat diperoleh dari
AG0'hidrolisis pada suhu 37 "C. Nilai untuk hidrolisis fosfat
FOSFAT BERENERGI.TINGGI BERPERAN terminal pada ATP membagi daftar menjadi dua kelompok.
SENTRAT DATAM PENGAII/IBIIAN DAN Fosfat berenergi-rendah yang diwakili oleh ester fosfat yang
PEMINDAHAN ENERGI ditemukan padazat-zat antara glikolisis, memiliki nilai AGo'
yang lebih kecil daripada nilai AIB sementara pada fosfat
Untuk mempertahankan proses-proses kehidupan, semua berenergi-tinggi nilainya lebih besar daripada nilai AIP
organisme harus mendapat pasokan energi bebas dari Komponen kelompok fosfat berenergi-tinggi ini, termasuk
lingkungannya. Organisme autotrofik memanfaatkan AIP, biasanya berupa anhidrida (misalnya l-fosfat pada
proses-proses elaergonik sederhana; misalnya energi sinar i, 3 -bisfosfogliserat), enolfosfat (misalnya fosfoenolpiruvat),
matahari (tanaman hijau), reaksi Fe2--+Fe3- (beberapa dan fosfoguanidin (misalnya kreatin fosfat, arginin fosfat).
bakteri). Di pihak lain, organisme heterotrofik memperoleh Posisi perantara AIP memungkinkan senyawa ini berperan
energi bebas dengan menggabungkan metabolismenya penting dalam pemindahan energi. Perubahan energi bebas.
yang tinggi pada hidrolisis ATP disebabkan oleh terbebasnya
daya tolak muatan atom-arom oksigen bermuaran negarif
yang berdekatan dan stabilisasi produk-produk reaksi,

T"'
@
s
nl-:r-\',
I ll ')
rt) ytsi \*Ar'
'6,
{)
/\/\l
o-o-o-l
c
t! trrl
-O-P-O-P-O-P-O-CH
I g g o I

1,,"\l
l\-+t
OH OH

Gambar 11-4. Adenosin trifosfat (ATP) yang diperlihatkan sebagai


Gambar I 1-3. Pemindahan energi bebas dari suatu reaksi eksergonik suatu kompleks magnesium. ADP membentuk kompleks serupa
ke endergonik melalui senyawa perantara berenergi tinggi (-@). dengan Mg'?*.
98 / BAGIAN ll: BIoENERGETIKA & METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID

Tahel 11-1. Energi bebas standar pada hidrolisis


sebagian organofosfat yang penting secara biokimiar': Roenosin*o-l@-

alauAdenosin-..}^@-@
Adonosin trifosfat (ATP)
.,,,:41.?
',, ' -57,4

'.,',,.49,3 Adenosin_o_
?- *:-
i_qLf_o
oo
l{reciinloslat' ;': : :''':' ,,,;,.'/j,l, .,,'' atau noenosin
':. :-.::::.: :.. :':: . . -@rv@
'AI-P-+AM9,iPP,,,,",,'' -32;2'' ,, Adenosin difosfat (ADP)
,ATf.+ADP 'P.: ' :',:; .:"-30.5 - ,

.'lukoss', l,;fo*-fa*,':: - t', ,: ,: .2419::. ::::,t:,,


Adenosin
?-
-O-P-O-
',, .;:-l$;Q . .:1:, fi
" !?.i ;,t.:.,;' .,'t,.,,;' ''' " ;';,;;'.:" .',; c)
.Fr+lct6!s,,6"fes{iri',.'-,. t' :,..::':T5I ,.:..:,
,
atau Adenosin *@
r,Sluk*-fq,.6.,-fbdct',,,:.::, '..-,-13.8. '.
Adenosin monofosfat {AMP)
.,,,,',, - -Q,,2t',;;.",

rPP,, pirofosfat; P,, ortofos{at anorganik. Gambar 1t-5. Struktur ATP, ADP, dan AMP yang rnemperlihatkan
:Semua angka diambil clari Jcncks (1 976), kccuali nilai untuk PP, yang diambil berenergi{inggi (- P ).
pr.rsisi dan jumlah fosfat
dari Frey dan Arabshahi (199.5). Angka-angka bcrbeda di antara para peneliti,
bergantung pada kondisi saat pengukuran dilakukan dari senyawa-senyawa yang terletak di atas ATP dalam tabei
tersebut. Pada akhirnya, siklus AIP/ADP menghubungkan
terutama ltosfat, sebagai hibrid resonansi. "Senyawa berenergi proses-proses yang menghasilkan - p dengan Proses-proses
dnggi" lainnya adalah berbagai ester tioi yang melibatkan yang menggunakan ' r'
(Gambar 11-6), yang secara terus
koenzim A (misalnya asetil-KoA), protein pembawa asil, menerus menggunakan dan membentuk kembali ATP
ester asam amino yang terlibat dalam sintesis protein, 5-- Hal ini terjadi dengan kecepatan yang sangat tinggi karena
adenosilmetionin (metionin aktif), UDPGIc (uridin difosfat kompartemen ATP/ADP total sangat kecil dan hanya cukup
glukosa), dan PRPP (5-fosforibosil- I -pirofosfit). untuk mempertahankan suatu jaringan aktif selama beberapa
detik.
Terdapat tiga sumber utama - P yang ikut serta dalam
Fosfqt Berenergi Tinggi Diwokili oleh - p

konservasi energi atau penangkap energl:


( 1 ) Fosforilasi oksidatif: Sumber - r' yang secara kuantitatif
Simbol - r' menuniukkan bahwa gugus yang melekat ke
ikatan, pada pemindahan ke akseptor yang sesuai, akan terbanyak dalam organisme aerob. Energi bebas berasal
menyebabkan pemindahan energi bebas dalam jumlah dari oksidasi rantai pernapasan yang menggunakan O'
itu, sebagian orang lebih menyukai istilah
besar. Karena molekular di dalam mitokondria (Bab 12)'
goup transfn Potential daripada "ikatan berenergi- (2) Gtikolisis: Pembentukan netto dua - P berasal dari
tinggi". Dengan demikian, AT'P mengandung dua gugus pembentukan laktat dari satu molekul glukosa yang
fosfat berenergi tinggi, dan Al)P mengandung satu, dihasilkan dalam dua reaksi yang masing-masing
sementara fbsfat dalan.r AMP (adenosin mono{bsfat) adalah dikatalisis oleh fosfogliserat kinase dan piruvat kinase
tipe berenergi rendah karena fosfat merupakan ikatan ester (Gambar 18-2).
normal (Gambar 11-5). (3) Siklus asam sitrat: Satu - I dihasilkan secara langsung
dalam siklus di tahap suksinil tiokinase (Gambar 17-3)'

FOSFAT BERENERGI.TINGGI BERFUNGSI Fosfagen berfungsi sebagai bentuk simpanan fosfat


SEBAGAI "AIAT TUKAR ENERGI" SEL berenergi-tinggi dan mencakup kreatin fosfat, yang terdapat
di otot rangka, jantung, sPerlxatozoa' dan otak vertebrata;
rJan arginin fosfat, yang terdapat pada otot invertebrata' Bila
ATP mampr: berfungsi sebagai donor fosfat berenergi-tinggi
untuk membentuk senyawa-senyawa di bawahnya di Thbel ATP dengan cepat digunakan sebagai sumber energi untuk
1 1-1. Demikian juga, dengan enzim yang sesuai, ADP dapat
kontraksi otot maka fosfogen memungkinkan konsentrasi
menerima fosfat berenergi-tinggi untuk membeutuk AIP ,{fP tersebut dipertahankan, tetapi jika rasio AIP/ADP
BAB I l: BIOENERGETIKA: PERAN ,ATP / 99

H lfimI
O...*. t,*it$ffid{ HN

n"-Ti=""fT"*-T )"=""
cH. cH,-
I' (AGo =-12,6 kJ/mot) I
coo- coo-
Kreatin fosfat Kreatin

Gambar 1/-7. Pemindahan fosfat berenergi-tinggi antara ATP dan


kreati n
<-) Glukosa 6-fosfat
\ Fosforilasi. aktivasi. berlangsung daiam reaksi yang sangat eksergonik dan
dan proses
bersifat ireversibel dalam kondisi fisiologis. Banyak reaksi
Gliserol3-fosfal 1,6-bisfosfat "aktivasi" mengikuti pola ini.

Gambar 11-6. Peran siklus ATPiADP dalam pemindahan fosfat Adenilil Kinqse (Miokinose) Soling
berenergi-ti nggi Mengonversi Adenin Nukleorido
Enzim ini terdapat di sebagian besar sel dan mengatalisis
reaksi berikut:
tinggi, konsentrasi ATP dapat meningkat untuk berfungsi
sebagai simpanan fosfat berenergi-tinggi (Gambar 11-7) t@t
l:i<fi\EAsE. j
Jika ATP berfungsi sebagai donor fosfat untuk ATP + A$IP
membentuk senyawa-senyawa dengan energi bebas yang
lebih rendah pada hidrolisis (Thbel l1-1), gugus fosfat Hal ini memungkinkan:
hampir selalu diubah menjadi gugus dengan energi rendah, (1) Fosfat berenergi-tinggi dalam ADP digunakan dalam
contohnya, pembentukan ATP.

Gtiserot +Adeno"in
-@-@-61
ffi
'-t
(2) AMP yang dibentuk sebagai hasil beberapa reaksi
aktivasi yang melibatkan ATP, diperoleh kembali melalui
refosforilasi menjadi ADP
(3) Peningkatan konsentrasi AMP jika ATP berkurang
ctiserol-@ +Adenosin
-@-@ dan memungkinkanAMP berfungsi sebagai sinyal metabolik
(alosterik) untuk meningkatkan laju reaksi katabolik yang
pada gilirannya menghasilkan lebih banyak AIP (Bab 20).
ATPMemungkinkon Penggobungqn
Reaksi yqng Secorq Termodinqmis Kurong
Menguntungkon dengon Reqksi yqng Ketikq ATP Membentuk AMP, Pirofosfot
Menguntungkon Anorgonik {PP,) Dihosilkon

Fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6-fosfat, yaitu reaksi ATP juga dapat dihidrolisis secara langsung menjadi AMP,
pertama pada glikolisis (Gambar 18-2), sangat endergonik disertai pembebasan PP, (Thbel 11-1). Hal ini terjadi, sebagai
dan tidak dapat berlangsung dalam kondisi fisiologis. contoh, pada aktivasi asam lemak rantai-panjan g (Bab 22):
(1) Clukosa + P +Clukosa 6-fosfat + H2O
(lcu' - +13,8 kllmol)
ATP+CoA.SH+R.COOH
Agar dapat berlangsung, reaksi harus digabungkan dengan
AMP + PP,+ R. CO-SCoA
realsi lain-yang lebih eksergonik-misalnya reaksi
hidrolisis fosfat terminal AIP. Reaksi ini disertai oleh hilangnya energi bebas sebagai panas,
yang memastikan bahwa realai aktivasi akan berjalan ke
(2)ATP-+ADP + P, (AGo'= -30,5 k)lmol)
kanan; dan dibantu lebih lanjut oleh pemecahan hidrolitik
Jika (1) dan (2) digabungkan dalam suatu reaksi yang PP, yang dikatalisis oleh pirofosfatase anorganik, suatu
dikatalisis oleh heL<sokinase, fosforilasi glukosa mudah reaksi yang memiliki AG0' besar (-19,2 kllmol). Perhatikan
IOO / BAGIAN ll: BIOENERGETIKA & METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID

spesifik mengataiisis pembentukan nukleosida difosfat dari


monofosfatnya.

("'
ATP + Nukleosidr*ffi <.----------,>
ADP+ Nukleosid"-ffi-ffi

Karena itu, adenilil kinase adalah suatu monofosfat kinase


khusus.

RINGKASAN
. Sistem biologis menggunakan energi kimia untuk
menj alankan proses-proses kehidupan.
. Realcsi eksergonik berlangsung secara spontan disertai
hilangnya energi bebas (AG negatif). Reaksi endergonik
Gambar 11-8. Siklus fosfat dan pertukaran adenin nukleotida memerlukan penambahan energi bebas (AG positif)
dan hanya terjadi jika digabungkan dengan reaksi
bahwa aktivasi meialui jalur pirofosfat menyebabkan elaergonik.
hilangnya dua -p
dan bukan satu, sePerti yang terjadi . ATP bekerja sebagai "alat tukar energi (energy currency)"
ketika terbentuk ADP dan P.. sel yang memindahkan energi bebas yang berasal dari
zat dengan energi potensial tinggi ke zat dengan energi
potensial yang lebih rendah.

PP + H"O 2P,
REFERENSI
Kombinxi dari reaksi-reaksi di atas menyebabkan fosfat
dapat didaur-ulang dan adenin nukleotida dipertukarkan de Meis L: The concept of energy-rich phosphate compounds:
(Gambar 11-8). 'Water,
transport AIPases, and entropy energy. Arch Biochem
Biophys \993;306:287.
Nukleosidq Trifosfot Lqin lkut Sertcr Frey PA, Arabshahi A: Standard lree energy change for the

dolqm Pemindohqn Fosfqt Berenergi'Tinggi hydrolysis ofthe alpha, beta-phosphoanhydride bridge in AIP'
Biochemistry 199 5 :3 4:l | 307 .
Melalui enzim nukleosida difosfat kinase, UTB GTB dan Harold FM: The Vital Force: A Study of Bioenergetics. Freeman'
CTP dapat disintesis dari difosfatnya, misalnya, 1986.
Harris DA: Bioenergetics at a Gknce: An lllustated Introduction'
Blackwell Publishing, 1995.
\ff?: Free energies of hydrolysis and decarboxylation. Dalam:
Jencks
Handbooh of Biochemistry and Molecular Biohgy, vol 7. Physical
ATP + UDP ADP + UTP
(uridin lrifosfat) and Chemical Data. Fasman GD (editor). CRC Press, 1976'
Klotz IM. Introduction to Biomokcular Energetics. Academic Press,

Semua trifosfat ini ikut serta dalam fosforilasi di sel. 1986.


Demikian juga, berbagai nukleosida monofosfat kinase Nicholls D, Ferguson F: Bioenergetics. Elsevier, 2003.

Anda mungkin juga menyukai