Anda di halaman 1dari 11

STRUKTUR, FUNGSI DAN MEKANISME KERJA

RESEPTOR TIROSIN KINASE

 Pengertian reseptor tirosin-kinase adalah


reseptor membran sel endotelium yang
memiliki fungsi untuk respon pertumbuhan,
hormon dan melekatkan fosfat ke protein

 Reseptor ini memiliki enzim tirosin-kinase


yang berfungsi mengkatalisis transfer
gugusfosfat dari ATP ke asam amino tiroksin
pada protein substrat. Sebelum molekul
sinyal terikat, reseptor ini merupakan
polipeptida tunggal
 Pada satu reseptor tirosin-kinase, strukturnya
terdapat tiga bagian yaitu:
 bagian kepala
terdapat pada daerah ekstraseluler yang
memiliki satu tempat pengikatan molekul sinyal
yang spesifik,
 bagian batang yang
terbenam pada membran plasma sel yang
tersusun oleh heliks α tunggal yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas tirosin-kinase
 bagian ekor
terdapat pada bagian intraseluler yang
mengandung sejumlah asam amino tirosin
sebagai tirosin-kinase.
 Aktivasi reseptor kinase memiliki 3 (tiga) langkah
yakni :
 Pengikatan ligan yang menyebabkan dua polipeptida
reseptor mengumpul, dan membentuk dimer
(polipeptida yang tersusun atas gabungan dari dua
polipeptida), hal ini menyebabkan bagian tirosin-kinase
dari kedua polipeptida tersebut aktif dan terjadilah
fosforilasi tirosin yaitu gugus ATP melepaskan satu
molekul fosfat (P) menjadi gugus ADP.
 Pengumpulan tersebut mengaktifkan bagian tirosin
kinase dari kedua polipeptida tersebut
 Masing-masing akan memfosforilasi tirosin pada ekor
polipeptida lainnya. Secara singkat, pengaruh molekul
sinyal pada reseptor tirosin-kinase adalah
pengumpulan polipeptida dan fosforilasi reseptor. 
 Mekanisme kerja reseptor tirosin-kinase
(RTK): 
(a) Awalnya RTK dalam kondisi inaktif.  Dalam
kondisi tidak adanya molekul sinyal spesifik,
reseptor tirosin kinase berupa polipeptida
tunggal dalam membran plasma. Bagian
ekstraseluler protein dengan tempat
pengikatan molekul-sinyal, dihubungkan oleh
heliks transmembran tunggal ke bagian
sitoplasmik protein. Bagian protein ini
bertanggung jawab untuk aktivitas tirosin-
kinase reseptor dan juga memiliki sederetan
asam amino tirosin
 (b)  Ketika molekul sinyal (seperti faktor
pertumbuhan) melekat pada tempat
pengikatannya, maka dua polipeptida akan
mengumpul dan membentuk dimer. 
 (c) Dengan menggunakan gugus fosfat dari
ATP, daerah tirosin-kinase setiap polipeptida
memfosforilasi tirosin pada polipeptida lain.
Dengan kata lain, dimer itu adalah enzim dan
substratnya sendiri.
 (d) setelah teraktivasi sepenuhnya, protein
reseptor dapat mengikat protein intraseluler
spesifik, yang melekat pada tirosin
terfosforilasi tertentu dan juga teraktivasi.
Masing-masing kemudian dapat mengawali
(menginisiasi jalur transduksi sinyal yang
menimbulkan respons seluler spesifik.
.
 Reseptor tirosin-kinase sering mengaktifkan
beberapa jalur transduksi-sinyal sekaligus
yang membantu mengatur fungsi sel yang
sangat rumit seperti reproduksi sel
(pembelahan sel). Aktivasi yang tidak sesuai
dari reseptor ini dapat menyebabkan
pertumbuhan sel yang tidak terkontrol
seperti kanker
 Protein reseptor dikenali oleh protein relai
spesifik di dalam sel.
 Masing-masing protein seperti ini terikat
pada tirosin terfosforilasi yang spesifik,
mengalami perubahan struktural yang
mengaktifkannya (protein relai mungkin atau
mungkin tidak difosforilasi oleh tirosin
kinase).
.
 Satu dimer reseptor tirosin-kinase mungkin
mengaktifkan sepuluh atau lebih protein
intraseluler yang berbeda secara bersamaan,
yang dapat memicu banyak jalur transduksi
dan respons seluler tertentu yang berbeda.
 Kemampuan kejadian pengikatan-ligan
tunggal untuk memicu begitu banyak jalur
merupakan perbedaan utama antara
reseptor ini dengan reseptor terkait protein-
G.  Reseptor tirosin-kinase abnormal yang
mengumpul walaupun tanpa ligan
menyebabkan beberapa jenis kanker

Anda mungkin juga menyukai