Anda di halaman 1dari 2

TITAH RIGEL ANJALANI

01311740000067
BIOLOGI SEL B
TUGAS BIOLOGI SEL

EKSPRESI GENETIK

Ekspresi gen adalah rangkaian proses penggunaan informasi dari suatu gen untuk
sintesis produk gen fungsional. Produk-produk tersebut dapat berupa protein, juga gen
penyandi non-protein seperti transfer RNA (tRNA) atau gen RNA inti kecil (snRNA) yang
mana keduanya merupakan produk RNA fungsional. Proses ekspresi gen digunakan oleh
semua makhluk hidup termasuk eukariota, prokariota (bakteri dan arkea), dan dimanfaatkan
oleh virus - untuk menghasilkan mesin makromolekul untuk kelangsungan hidupnya.
Beberapa tahapan dalam proses ekspresi gen yaitu transkripsi, penyambungan atau
splicing RNA, translasi, dan modifikasi pasca-translasi dari protein. Regulasi
gen memberikan kontrol sel terhadap struktur dan fungsi, dan merupakan dasar
untuk diferensiasi sel, morfogenesis, dan keserbagunaan dan kemampuan beradaptasi dari
setiap organisme. Regulasi gen juga dapat berfungsi sebagai substrat untuk perubahan
evolusioner, karena kontrol waktu, lokasi, dan jumlah ekspresi gen dapat memiliki efek besar
pada fungsi (aksi) gen dalam sel atau dalam organisme multiseluler.
Tahapan transkripsi adalah proses pembuatan molekul RNA dari DNA yang sebagai
template (cetakan). Tidak semua bagian dari DNA akan diterjemahkan, melainkan hanya
tertentu saja. DNA bukan penyandi yang dikandung oleh suatu organisme disebut genom.
Ruas DNA dibatasi oleh promoter dan terminator.
Tahapan translasi akan menghasilkan tiga jenis RNA yaitu: RNA duta (mRNA= RNA
messenger), RNA transfer (tRNA), dan RNA ribosomal. Dari ketiga jenis RNA ini berperan
dalam proses translasi. Namun hanya mRNA yang akan diterkemahkan dalam protein. tRNA
berperan sebagai molekul pembawa asam amino yang akan dirangkaian menjadi polipeptida
yang sesuai dengan sandi yang dibawa oleh mRNA, tRNA sendiri memiliki fungsi sebagai
salah satu penyusun ribosom.
Enzim yang mempengaruhi adalah RNA polimerasi. Pada organisme prokariotik,
RNA polimerasi terdapat hanya satu. Namun pada eukariotik terdapat 3 jenis RNA
polimerasi , yaitu: 1) RNA polimereasi I yang akan mengkatalisis pembentukan RNA, 2)
RNA polimerasi II berperan sebagai sintesis tRNA dan beberapa molekul tRNA, dan 3) RNA
polimerase III yang memiliki fungsi mengkatalisis proses sintesis mRNA.
Proses transkripsi mempunyai beberapa karakteristik yaitu bahwa proses sintesis
mempunyai arah 5’-3’. Berlangsung antiparalel yang dibandingkan dengan berlangsung
secara anti parallel bila dibandingkan dengan utas cetakannya, dan mengikuti aturan Chargaff
atau basa-basanya berpasangan secara komplementer (A-T ; G-C). Proses transkripsi dapat
terbagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi sintesis RNA, pemanjangan (elongasi) RNA dan
penyelesaian (terminasi ) sintesis RNA. ). Proses transkripsi dapat terbagi menjadi tiga tahap,
yaitu inisiasi sintesis RNA, pemanjangan (elongasi) RNA dan penyelesaian (terminasi )
sintesis RNA..
Proses Translasi menyebabkan asam amino akan dirangkaikan dengan asam amino
lainnya membentuk polipeptida atau protein. Jenis asam amino yang dirangkai ditentukan
oleh nukleotida yang terdapat pada molekul mRNA yang sebagai cetakan bagi proses sintesis
protein. Rangkaian asam amino yang terbentuk diakibatkan oleh ikatan peptida yang
dilakukan oleh ribosom
Dalam genetika, ekspresi gen merupakan tingkat paling mendasar yang mana
genotipe memunculkan fenotipe, yaitu sifat yang dapat diamati. Kode genetik yang disimpan
dalam DNA "ditafsirkan" oleh ekspresi gen, dan sifat-sifat ekspresi tersebut memunculkan
fenotipe organisme. Fenotipe semacam itu sering diekspresikan oleh sintesis protein yang
mengendalikan bentuk organisme, atau yang bertindak sebagai enzim yang
mengkatalisasi lintasan metabolisme spesifik yang menjadi ciri organisme. Regulasi ekspresi
gendengan demikian penting untuk perkembangan suatu organisme.
Sebagian besar sel khusus dalam organisme multisel mampu mengubah pola ekspresi
gen mereka sebagai respons terhadap isyarat ekstraseluler. Jika sel hati terpapar hormon
glukokortikoid, misalnya, produksi beberapa protein spesifik meningkat secara dramatis.
Glukokortikoid dilepaskan dalam tubuh selama periode kelaparan atau olahraga intensif dan
memberi sinyal pada hati untuk meningkatkan produksi glukosa dari asam amino dan
molekul kecil lainnya; set protein yang produksinya diinduksi termasuk enzim) .rnes seperti
tyrosine aminotransferase, yang membantu mengubah tyrosine menjadi glukosa. maka
hormon tidak lagi hadir, produksi protein ini turun ke tingkat normal. Jenis sel lain merespons
glukokortikoid secara berbeda. Sel-sel lemak, misalnya, mengurangi produksi tyrosine
aminotransferase, sementara beberapa tipe sel lain sama sekali tidak menanggapi
glukokortikoid. Contoh-contoh ini menggambarkan fitur umum spesialisasi sel: tipe sel yang
berbeda sering merespons secara berbeda terhadap sinyal ekstraseluler yang sama. Mendasari
penyesuaian seperti itu yang terjadi sebagai respons terhadap sinyal ekstraseluler, ada fitur
pola ekspresi gen yang tidak berubah dan memberikan masing-masing jenis sel karakter yang
berbeda secara permanen.

Sumber :

Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., & Walter, P. (2008). Molecular
biology of the cell: Fifth edition. USA: Garland science, Taylor & Francis Group
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., & Walter, P. (2008). Molecular
biology of the cell: Reference edition. USA: Garland science, Taylor & Francis Group
Karp, G. (2016). Cell and molecular biology: concepts and experiments. John Wiley & Sons

Anda mungkin juga menyukai