Anda di halaman 1dari 29

EXITABLE CELL

NERVE AND MUSCLE SELL (sceletal, smooth & myocard Capable to producing electrical signals when stimulated (kimia, fisika, suara, cahaya) Stimulasi proses (perubahan permeabilitas membran) output (kontraksi otot/impuls saraf

SEL SARAF/NEURON
Terdiri : soma, dendrit, akson Dendrit : membran reseptor/penerima rangsang/antena/radar soma Akson : juluran sitoplasma/meneruskan rangsang/impuls (soma axon hillck ujung axon

POTENSIAL MEMBRAN(PM)
Perbedaan potensial listrik intraekstra sel P. M. Istirahat : potensial membran pad sel yang tdk aktif/rest/steady state (ekstrasel positif, intrasel negatif) Stimulasi permeabilitas membran sel saraf berbah. Na+ berdifusi masuk (depolarisasi) diikuti keluarnya K+ secara difusi(repolarisasi) impuls saraf potensial aksi yang akan diteruskan oleh akson

POTENSIAL AKSI
T.A : fase laten----depolarisasi----spike---repolarisasi Fase laten : waktu sesaat setelah terjadi rangs----sampai terjadi depolarisasi Masa refrakter : periode dimana sel tdk mampu menjawab rangsangan berikutnya. Masa refarakter : absolut dan relatif Potensial aksi hanya akan timbul bila rangsangan tepat guna (mencapai ambang rangsang) sesuai hk. Gagal dan tuntas/all-or-none Dalam keadaan ttt. Rangsangan tdk akan diikuti depolarisasi tetapi berupa hiperpolarisasi (perubahan permeabilitas terhadap Clorida.

HANTARAN INPULS PADA AXON


Tgt : ada/tdk myelin & diameter axon Myelin tersusun dari lipids spt jeli Dibentuk oleh oligodendrisit (ss.pusat) dan sel schwann (ss.periver) Myelin tdk tersusun kontinyu sepanjang axon, ada celah disebut nodus ranvier saltatory conduction Multiple sclerosis : demyelinisasi axon di berbagai tempat sel saraf Sel schwan rusak, regenerasi axon sangat lambat Axon pada SS pusat tdk ada kemempuan regenerasi

Siklus potensial aksi

Sinaps dan hubungan antar sinaps


Terdiri membran presinap dan postsinap. ujung terminal akson disebut synaptic knop, yang mengandung vesikel sinaptik(neurotransmiter. Sela antara dua membran pre-post : celah sinap (sinaptic cleft). Hubungan antar saraf disebut sinaps (juga dengan otot); neuron pre-post sinaps Stimulasi N.presinap---pelepasan ion Ca---pelepasan neurotransmiter---berikatan dg reseptor membran N.postsinap ---- depolarisasi /hiperpolarisasi N. postsinap. Terjadi Excitatory Postsinaptic potential (EPSP) atau Inhibitory Postsinaptic Potential (IPSP)

Neurotransmiter & neuropeptida


Neurotransmiter diinaktivasi oleh ensim pada membran postsinap atau dikembalikan ke ujung akson untuk disimpan atau dimetabolisir. Beberapa neurotransmiter mengaktifkan second massenger misal Cyclyc AMP Beberapa neurotransmiter : Asetil kolin, adrenalin, serotonin dll. Neuropeptide (lebih besar dari neurotransmiter) juga dilepaskan oleh ujung akson dan berikatan dg reseptor membran postsinap Neurotransmiter berperan dalam komunikasi cepat antar sel saraf Neuromodulator untuk aktivitas sel sel saraf yang lama, misan Belajar. Efektifitas transmisi sinaptik dapat berubah akibat obat atau penyakit Aksi obat obatan antar lain : 1.perubahan sintesis, penyimpanan, pelepasan neurotransmiter.2. perbahan reseptor 3. merubah reup take neurotransmiter. Dll.

NERVOUS SYSTEM/SISTEM SARAF


Central nervous system (CNS)/Sistem Saraf Pusat (SSP) : otak & med spinalis, dan Peripheral nervous system (PNS) 12 ps s. cranial & 31 ps s.spinal PNS : Afferent division (sensorik dan Panca indera) & Efferen Division (motorik) SS Sensorik: mendeteksi peubahan lingk dalam dan luar tubuh, mengirimkan informasi ke SSP untuk diinterpretasi SS Motorik: mengontrol/mengendalikan fungsi berbagai sistem dlam tubuh dengan cara mengirim perintah melalui serabut saraf motorik ke efektor (organ : otot, jantung, kelenjar dll) Sistem saraf bersama sistem endokrin, sebagai sistem kontrol dan komunikasi dalam rangka mempertahan kan homeoatasis.

SISTEM SARAF PERIFER : DIVISI MOTORIK (EFEREN) CNS mengirimkan impuls melalui serabut saraf motorik menuju organ sasaran (efektor : otot dan kelenjar) Sistem saraf somatik secara volunter mengontrol kontraksi otot rangka melalui pelepasan neurotransmiter pada neuromuscular junction Sistem saraf otonom secara involunter mongontrol otot jantung, otot polos dan kelenjar eksokrin dan beberapa kelenjar endokrin

Sistem saraf otonom(ANS)


Setiap lintasan saraf otonom terdiri dari dua serabut saraf : serabut saraf pertama badan selnya berada dalam CNS, serabut saraf kedua badan selnya berada di luar CNS (ganglion) serabut saraf preganglioer dan posganglioner Terdiri dari divisi simpatis dan parasimpatis Neurotransmiter pre dan postganglioner parasimpatis adalah asetil kolin Serabut kolinergik), sedangkan simpatis pre : asetil kolin, postganglioner noradrenalin (serabut adrenergik).

Sistem saraf otonom :divisi simpatis

OTOT RANGKA/OTOT LURIK/SERAN LINTANG

Tersusun sejajar, panjang, silindrik,berinti banyak Membran sel tdk saling berhubungan satu dengan yang lainnya (tdk tedapat jembatan sinsitium antar sel) Tiap serabut otot tersusun atas myofibril yang terbagi atas sistem tubuler Tiap myofibril scr fungsional terbagi menjadi filamen tebal dan filamen halus yang mengandung protein kontarktil (aktin, myosin, troponin dan tropomyosin)

lanjutan

Filamen tebal/Filamen myosin (terbentang sepanjang PITA A) : tersusun oleh myosin. Ditengahnya ada pita H Filamen tipis/fil aktin (PITA I) : tersusun oleh aktin, troponin dan tropomyosin. Ditengahnya ada garis Z. Bangunan beruntai ganda, melekat pada garis Z. Berselang seling dengan fil tebal. Antara garis Z sampai Z lainnya disebut sarkomer

Gambar skematis serabut otot rangka

Gambar sarkomer

Hubungan saraf-otot (Myoneural junction)


ujung saraf mototik berhadapan dg memb sel otot Ujung saraf (motor end plate) tersebut mengandung neurotransmiter acetil kolin (AC) yang tersimpan dalam vesikel2 Bila ada impuls mencapai ujung saraf, AC akan dilepaskan dari vesikel, selanjutnya berikatan dengan reseptor pada memran sel otot, menyebabkan peningkatan permeabilitas membran terhadap Na ---- depolarisasi -----potensial aksi lempeng ujung ----- kontraksi otot.

Neuromuscular junction diseases


Toxin C. Botulinum : Blocking the release of A Ch. Dari motor end plate Mati o/k gagal nafas Curare : berikatan dg reseptor A Ch. (reversibel) Mati o/k respiratory paralysis - Organofospat : hambat Ach (ireversibel) - Myastenia gravis : kelemahan otot o/k tubuh membentuk antibodi yang merusak reseptor ACh

Langkah langkah kontraksi(1)


Pelepasan vesikel dari motor end plate Pemmbangkitan potensial aksi pada membran sel otot Pelepasan Ca dari retikulum sarkoplasma, berdifusi ke fil tebal tipis

Langkah langkah kontraksi(2)


Pengikatan Ca oleh troponin C, -membebaskan ikatan aktin-myosin Pergeseran fil halus thd fil tebal, mendekati pusat sarkomer Pita I menyempit, pita A teteptjd pemendekan ototkontraksi otot :terjadi perubahan gaya

Langkah relaksasi otot


Pembebasan ion Ca dari troponin C Ion Ca dipompa (transpor aktif) kembali menuju ret sarkoplasma Penghentian interaksi antara aktin myosin Filamen tipis bergeser menjauhi filamen tebal (garis Z saling menjauh), terjadi pemanjangan otot relaksasi.

Jenis kontraksi otot


Kontraksi isometrik (statis) : panjang otot tetap/tdk terjadi pengurangan panjang otot/ujung ujung saling terfiksasi otot hanya ditegangkan Kontraksi isotonik/konsentris (dinamis): terjadi pemendekan otot/panjang otot berubah

Jenis kontraksi otot


Kekuatan kontraksi otot tgt : 1. Derajad penggiatan; 2. Panjang otot; 3. Derajad pemendekan; 4. Jumlah serat paralel Kontraksi tetani (tertahan) : terjadi peristiwa kontraksi yang berulang-ulang tanpa ada fase relaksasi, akibat rangsangan yang cepat dan berulang ulang.

Siklus kontraksi otot


Terjadi perubahan muatanlistrik pada membran sel otot selama kontraksi yang dpt direkam dg EMG T.a : fase laten fase kontrksi fase relaks Masa refrakter : suatu fase dimana otot tdk menjawab rangsangan yang diberikan/dtg, yg terdiri atas : masa refrakter Absolut (fase laten) dan m. refrkter relatif (fase Kontrksi dan relaks.) Pada otot rangka masa refrkter relatif masih dapat menerima rangsang yang datang berikutnya bila melampaui ambang rangsang, sehingga dapat terjadi kontraksi TETANI

Kelelahan otot
Central fatique : (fisiologis) tdk ada inpuls yang cukup untuk kontraksi otot. Muscle fatique : tdk mampu menjawab rangsangan yang ada o/k akumulasi asam laktat, kehabisan cadanga energi Neuromuscular fatique : motor neuron tdk mampu menghasilkan neurotransmiter yang cukup

Otot Polos
Terdapat pada organ yang berongga dan saluran (tube) Terdapat filamen aktin dan myosin tetapi tdk sejelas otot rangka Kontraksi ritmis dan spontan Kontraksi lambat dan lemah Kontraksi : Ca- Calmodulin complex---aktivasi myosin kinase----fosforilasi myosin---cross-bridge Calcium removed----muscle relaxes T.a Multiunit dan singleunit

OTOT JANTUNG
STRUKTUR MIRIP OTOT RANGKA MEMPUNYAI AKTIN DAN MYOSIN SALING BERHUBUNGAN MELALUI DISKUS INTERKALATUS (SINSITIUM UNGSIONAL) BERLAKU PRINSIP GAGAL DAN TUNTAS

Otot jantung
Potensial aksi akan menyebabkan masuknya ion Ca ekstrasel melalui tubulus T, selanjutnya ion Ca akan memacu pelepasan ion Ca dari retikulum sarkoplasma, sehingga akan terjadi kontraksi otot jantung. Ca induced Ca released

Potensial aksi otot jantung


Periode istirahat Periode pacuan (potensial aksi) - depolarisasi (cepat) - repolarisasi cepat lambat (plateau) Masa refrakter otot jantung: lebih lama dari otot rangka(selama periode potensial aksi) Sifat kontraksi : kekuatan kontraksi tergantung pada panjang serabut otot saat diregangkan (hk. Frank starling)

Anda mungkin juga menyukai