Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah Peroksisom
2 Reaksi Peroksisom
3 Mekanisme Pembentukan Peroksisom
4 Keragaman Peroksisom
o 4.1 Peroksisom Hewan dan Tumbuhan
o 4.2 Reaksi Fotorespirasi Pada Sel Tumbuhan
5 Mekanisme Transpor Protein ke Dalam Peroksisom
6 Sindrom Zellweger
7 Daftar Pustaka
H2O2 dimanfaatkan oleh enzim katalase untuk mengoksidasi substrat lain (fenol,asam
format, formaldehida, dan alkohol). Reaksi oksidasi ini berperan untuk mendetoksifikasi
bermacam-macam molekul racun dalam darah.
Penumpukan H2O2 diubah oleh katalase menjadi O2 dalam reaksi sebagai berikut:
Salah satu fungsi penting dari reaksi oksidatif yang dilakukan di peroksisom adalah
pemecahan molekul-molekul asam lemak dalam proses yang disebut beta oksidasi.
Oksidasi asam lemak diikuti pembentukan H2O2 yang berasal dari oksigen. H2O2 akan
diuraikan oleh katalase dengan cara diubah menjadi molekul H2O atau dioksidasi oleh
senyawa organik lain.
berfungsi untuk mengkatalisis produk sampingan dari reaksi pengikatan CO2 pada
karbohidrat, yang disebut fotorespirasi. Reaksi ini disebut fotorespirasi karena
menggunakan O2 dan melepaskan CO2. Tipe peroksisom lainnya, terdapat dalam biji yang
sedang berkecambah. Peroksisom kedua ini mempunyai fungsi penting dalam pemecahan
asam lemak, yang tersimpan dalam lemak biji, menjadi gula yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman muda. Proses pengubahan lemak menjadi gula ini dilakukan
dengan rangkaian reaksi yang disebut siklus glioksilat, sehingga peroksisom ini
dinamakan glioksisom.
Dalam glioksilat 2 molekul asetil CoA dihasilkan dari pemecahan asam lemak,
selanjutnya digunakan untuk membuat asam suksinil. Kemudian asam suksinil ini
meninggalkan peroksisom dan akan diubah menjadi glukosa. Siklus glioksilat ini tidak
terjadi pada sel hewan. Hal ini menyebabkan sel hewan tidak dapat mengubah asam
lemak menjadi karbohidrat.
tidak dapat melakukan impor protein. Sindrom ini menyebabkan abnormalitas pada otak,
hati, ginjal, dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini belum ada pengobatannya
dan menyebabkan komplikasi pneumonia dan gangguan pernapasan, serta kematian
setelah 6 bulan kelahiran.
Peroksisom
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu di-wikifisasi.
Peroksisom merupakan organel yang dikelilingi oleh satu lapis membran lipid bilayer
yang mengandung protein reseptor. Peroksisom tidak memiliki genom dan mengandung
sekitar 50 enzim, contohnya katalase dan urate oksidase yang mengkristal di intinya.
Peroksisom ditemukan pada semua sel eukariotik.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah Peroksisom
2 Reaksi Peroksisom
3 Mekanisme Pembentukan Peroksisom
4 Keragaman Peroksisom
o 4.1 Peroksisom Hewan dan Tumbuhan
o 4.2 Reaksi Fotorespirasi Pada Sel Tumbuhan
5 Mekanisme Transpor Protein ke Dalam Peroksisom
6 Sindrom Zellweger
7 Daftar Pustaka
peroksisom diambil alih mitokondria. Yang tersisa hanya fungsi penting yang tidak dapat
dilakukan mitokondria.
H2O2 dimanfaatkan oleh enzim katalase untuk mengoksidasi substrat lain (fenol,asam
format, formaldehida, dan alkohol). Reaksi oksidasi ini berperan untuk mendetoksifikasi
bermacam-macam molekul racun dalam darah.
Penumpukan H2O2 diubah oleh katalase menjadi O2 dalam reaksi sebagai berikut:
Salah satu fungsi penting dari reaksi oksidatif yang dilakukan di peroksisom adalah
pemecahan molekul-molekul asam lemak dalam proses yang disebut beta oksidasi.
Oksidasi asam lemak diikuti pembentukan H2O2 yang berasal dari oksigen. H2O2 akan
diuraikan oleh katalase dengan cara diubah menjadi molekul H2O atau dioksidasi oleh
senyawa organik lain.
adalah peroxins (Pex). Protein reseptor impor peroksisom yang larut di sitosol (Pex2 atau
Pex5) mengenali protein peroksisom di sitosol yang mengandung 3 sekuens asam amino
spesifik di ujung N atau ujung C. Pex2 atau Pex5 mengangkut protein ke dalam
peroksisom dengan bantuan protein membran peroksisom. Kemudian di dalam
peroksisom protein dilepaskan lalu Pex2 atau Pex5 kembali ke sitosol.