Anda di halaman 1dari 7

Peroksisom

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu di-wikifisasi.
Peroksisom merupakan organel yang dikelilingi oleh satu lapis membran lipid bilayer
yang mengandung protein reseptor. Peroksisom tidak memiliki genom dan mengandung
sekitar 50 enzim, contohnya katalase dan urate oksidase yang mengkristal di intinya.
Peroksisom ditemukan pada semua sel eukariotik.

Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah Peroksisom
2 Reaksi Peroksisom
3 Mekanisme Pembentukan Peroksisom
4 Keragaman Peroksisom
o 4.1 Peroksisom Hewan dan Tumbuhan
o 4.2 Reaksi Fotorespirasi Pada Sel Tumbuhan
5 Mekanisme Transpor Protein ke Dalam Peroksisom
6 Sindrom Zellweger

7 Daftar Pustaka

[sunting] Sejarah Peroksisom


Peroksisom merupakan organel purbakala yang melakukan semua metabolisme oksigen
di dalam sel eukariot primitif. Produksi oksigen oleh bakteri fotosintetik akan
terakumulasi di atmosfer. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi toksik bagi sebagian sel.
Peroksisom berperan menurunkan [oksigen] dalam sel dan melakukan reaksi oksidatif.
Perkembangan mitokondria membuat peroksisom kurang terpakai. Sebagian besar fungsi
peroksisom diambil alih mitokondria. Yang tersisa hanya fungsi penting yang tidak dapat
dilakukan mitokondria.

[sunting] Reaksi Peroksisom


Peroksisom menggunakan oksigen dan hidrogen peroksida untuk melakukan reaksi
oksidatif. Enzim-enzim dalam peroksisom ini menggunakan molekul oksigen untuk
melepaskan atom hidrogen dari substrat organik (R) tertentu dalam suatu reaksi oksidatif
yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2).

H2O2 dimanfaatkan oleh enzim katalase untuk mengoksidasi substrat lain (fenol,asam
format, formaldehida, dan alkohol). Reaksi oksidasi ini berperan untuk mendetoksifikasi
bermacam-macam molekul racun dalam darah.

Penumpukan H2O2 diubah oleh katalase menjadi O2 dalam reaksi sebagai berikut:

Salah satu fungsi penting dari reaksi oksidatif yang dilakukan di peroksisom adalah
pemecahan molekul-molekul asam lemak dalam proses yang disebut beta oksidasi.
Oksidasi asam lemak diikuti pembentukan H2O2 yang berasal dari oksigen. H2O2 akan
diuraikan oleh katalase dengan cara diubah menjadi molekul H2O atau dioksidasi oleh
senyawa organik lain.

[sunting] Mekanisme Pembentukan Peroksisom


Protein untuk pembelahan disintesis di ribosom pada sitosol lalu diimpor ke dalam
peroksisom. Impor protein menyebabkan pertumbuhan dan pembentukkan peroksisom
melalui pembelahan.

[sunting] Keragaman Peroksisom


Peroksisom mempunyai set enzim yang berbeda dalam jenis sel yang berbeda.
Peroksisom dapat beradaptasi dengan kondisi yang berubah-ubah. Contohnya sel ragi
yang ditumbuhkan dalam gula, mempunyai peroksisom yang kecil. Sedangkan sel ragi
yang ditumbuhkan dalam methanol, mempunyai peroksisom yang besar, untuk
mengoksidasi methanol. Dan jika sel ragi tersebut ditumbuhkan dalam asam lemak,
peroksisomnya besar, untuk memecahkan asam lemak tersebut menjadi asetil CoA
melalui oksidasi beta. Pada tumbuhan terdapat dua macam peroksisom sedangkan pada
hewan terdapat satu macam peroksisom.

[sunting] Peroksisom Hewan dan Tumbuhan


Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom hewan, adalah untuk mengkatalisis
reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen. Plasmalogen merupakan jenis
phospolipid terbanyak pada myelin. Kekurangan plasmalogen ini menyebabkan myelin
pada sel saraf menjadi abnormal, karena itulah kerusakan peroksisom berujung pada
kerusakan saraf.
Peroksisom juga sangat penting dalam tumbuhan. Terdapat dua jenis peroksisom sudah
yang diteliti secara ekstensif. Tipe pertama terdapat pada daun, dimana peroksisom ini

berfungsi untuk mengkatalisis produk sampingan dari reaksi pengikatan CO2 pada
karbohidrat, yang disebut fotorespirasi. Reaksi ini disebut fotorespirasi karena
menggunakan O2 dan melepaskan CO2. Tipe peroksisom lainnya, terdapat dalam biji yang
sedang berkecambah. Peroksisom kedua ini mempunyai fungsi penting dalam pemecahan
asam lemak, yang tersimpan dalam lemak biji, menjadi gula yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman muda. Proses pengubahan lemak menjadi gula ini dilakukan
dengan rangkaian reaksi yang disebut siklus glioksilat, sehingga peroksisom ini
dinamakan glioksisom.
Dalam glioksilat 2 molekul asetil CoA dihasilkan dari pemecahan asam lemak,
selanjutnya digunakan untuk membuat asam suksinil. Kemudian asam suksinil ini
meninggalkan peroksisom dan akan diubah menjadi glukosa. Siklus glioksilat ini tidak
terjadi pada sel hewan. Hal ini menyebabkan sel hewan tidak dapat mengubah asam
lemak menjadi karbohidrat.

[sunting] Reaksi Fotorespirasi Pada Sel Tumbuhan


Selama fotosintesis, CO2 diubah menjadi glukosa melalui siklus calvin, yang dimulai
dengan penambahan CO2 ke dalam gula 5 karbon, ribulosa-1,5-bifosfat. Akan tetapi,
enzim yang terlibat dalam reaksi ini terkadang mengkatalisis penambahan O2 ke dalam
ribulosa-1,5-bifosfat, yang berakibat pada produksi senyawa dengan dua karbon,
phospoglycolate. Phospoglycolate kemudian diubah menjadi glycolate, yang kemudian
ditransfer ke peroksisom, kemudian dioksidasi dan diubah menjadi glisin. Kemudian
glisin ditransfer ke mitokondria dan diubah menjadi serin. Serin lalu dikembalikan ke
dalam peroksisom dan diubah menjadi gliserat, yang kemudian ditransfer kembali ke
kloroplas.

[sunting] Mekanisme Transpor Protein ke Dalam


Peroksisom
Peroksisom tidak memiliki DNA dan ribosom sehingga tidak dapat mensintesis protein.
Oleh karena itu dilakukan import protein melalui membran. Hanya protein tertentu yang
dapat masuk ke peroksisom, yaitu protein yang memiliki sekuen 3 asam amino spesifik
(serin-lisin-leusin) pada ujung C atau ujung N (Protein Targeting Signal/PTS). Protein
reseptor impor peroksisom yang terlibat dalam transpor protein ke dalam peroksisom
adalah peroxins (Pex). Protein reseptor impor peroksisom yang larut di sitosol (Pex2 atau
Pex5) mengenali protein peroksisom di sitosol yang mengandung 3 sekuens asam amino
spesifik di ujung N atau ujung C. Pex2 atau Pex5 mengangkut protein ke dalam
peroksisom dengan bantuan protein membran peroksisom. Kemudian di dalam
peroksisom protein dilepaskan lalu Pex2 atau Pex5 kembali ke sitosol.

[sunting] Sindrom Zellweger


Sindrom Zellweger merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh mutasi pada
gen yang mengkode protein integral membran peroksisom (Peroksin Pex2) sehingga

tidak dapat melakukan impor protein. Sindrom ini menyebabkan abnormalitas pada otak,
hati, ginjal, dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini belum ada pengobatannya
dan menyebabkan komplikasi pneumonia dan gangguan pernapasan, serta kematian
setelah 6 bulan kelahiran.

[sunting] Daftar Pustaka


Bruce et al. 1994. Biology Molecular of The Cell. USA.

Peroksisom
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu di-wikifisasi.
Peroksisom merupakan organel yang dikelilingi oleh satu lapis membran lipid bilayer
yang mengandung protein reseptor. Peroksisom tidak memiliki genom dan mengandung
sekitar 50 enzim, contohnya katalase dan urate oksidase yang mengkristal di intinya.
Peroksisom ditemukan pada semua sel eukariotik.

Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah Peroksisom
2 Reaksi Peroksisom
3 Mekanisme Pembentukan Peroksisom
4 Keragaman Peroksisom
o 4.1 Peroksisom Hewan dan Tumbuhan
o 4.2 Reaksi Fotorespirasi Pada Sel Tumbuhan
5 Mekanisme Transpor Protein ke Dalam Peroksisom
6 Sindrom Zellweger

7 Daftar Pustaka

[sunting] Sejarah Peroksisom


Peroksisom merupakan organel purbakala yang melakukan semua metabolisme oksigen
di dalam sel eukariot primitif. Produksi oksigen oleh bakteri fotosintetik akan
terakumulasi di atmosfer. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi toksik bagi sebagian sel.
Peroksisom berperan menurunkan [oksigen] dalam sel dan melakukan reaksi oksidatif.
Perkembangan mitokondria membuat peroksisom kurang terpakai. Sebagian besar fungsi

peroksisom diambil alih mitokondria. Yang tersisa hanya fungsi penting yang tidak dapat
dilakukan mitokondria.

[sunting] Reaksi Peroksisom


Peroksisom menggunakan oksigen dan hidrogen peroksida untuk melakukan reaksi
oksidatif. Enzim-enzim dalam peroksisom ini menggunakan molekul oksigen untuk
melepaskan atom hidrogen dari substrat organik (R) tertentu dalam suatu reaksi oksidatif
yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2).

H2O2 dimanfaatkan oleh enzim katalase untuk mengoksidasi substrat lain (fenol,asam
format, formaldehida, dan alkohol). Reaksi oksidasi ini berperan untuk mendetoksifikasi
bermacam-macam molekul racun dalam darah.

Penumpukan H2O2 diubah oleh katalase menjadi O2 dalam reaksi sebagai berikut:

Salah satu fungsi penting dari reaksi oksidatif yang dilakukan di peroksisom adalah
pemecahan molekul-molekul asam lemak dalam proses yang disebut beta oksidasi.
Oksidasi asam lemak diikuti pembentukan H2O2 yang berasal dari oksigen. H2O2 akan
diuraikan oleh katalase dengan cara diubah menjadi molekul H2O atau dioksidasi oleh
senyawa organik lain.

[sunting] Mekanisme Pembentukan Peroksisom


Protein untuk pembelahan disintesis di ribosom pada sitosol lalu diimpor ke dalam
peroksisom. Impor protein menyebabkan pertumbuhan dan pembentukkan peroksisom
melalui pembelahan.

[sunting] Keragaman Peroksisom


Peroksisom mempunyai set enzim yang berbeda dalam jenis sel yang berbeda.
Peroksisom dapat beradaptasi dengan kondisi yang berubah-ubah. Contohnya sel ragi
yang ditumbuhkan dalam gula, mempunyai peroksisom yang kecil. Sedangkan sel ragi
yang ditumbuhkan dalam methanol, mempunyai peroksisom yang besar, untuk
mengoksidasi methanol. Dan jika sel ragi tersebut ditumbuhkan dalam asam lemak,
peroksisomnya besar, untuk memecahkan asam lemak tersebut menjadi asetil CoA
melalui oksidasi beta. Pada tumbuhan terdapat dua macam peroksisom sedangkan pada
hewan terdapat satu macam peroksisom.

[sunting] Peroksisom Hewan dan Tumbuhan


Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom hewan, adalah untuk mengkatalisis
reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen. Plasmalogen merupakan jenis
phospolipid terbanyak pada myelin. Kekurangan plasmalogen ini menyebabkan myelin
pada sel saraf menjadi abnormal, karena itulah kerusakan peroksisom berujung pada
kerusakan saraf.
Peroksisom juga sangat penting dalam tumbuhan. Terdapat dua jenis peroksisom sudah
yang diteliti secara ekstensif. Tipe pertama terdapat pada daun, dimana peroksisom ini
berfungsi untuk mengkatalisis produk sampingan dari reaksi pengikatan CO2 pada
karbohidrat, yang disebut fotorespirasi. Reaksi ini disebut fotorespirasi karena
menggunakan O2 dan melepaskan CO2. Tipe peroksisom lainnya, terdapat dalam biji yang
sedang berkecambah. Peroksisom kedua ini mempunyai fungsi penting dalam pemecahan
asam lemak, yang tersimpan dalam lemak biji, menjadi gula yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman muda. Proses pengubahan lemak menjadi gula ini dilakukan
dengan rangkaian reaksi yang disebut siklus glioksilat, sehingga peroksisom ini
dinamakan glioksisom.
Dalam glioksilat 2 molekul asetil CoA dihasilkan dari pemecahan asam lemak,
selanjutnya digunakan untuk membuat asam suksinil. Kemudian asam suksinil ini
meninggalkan peroksisom dan akan diubah menjadi glukosa. Siklus glioksilat ini tidak
terjadi pada sel hewan. Hal ini menyebabkan sel hewan tidak dapat mengubah asam
lemak menjadi karbohidrat.

[sunting] Reaksi Fotorespirasi Pada Sel Tumbuhan


Selama fotosintesis, CO2 diubah menjadi glukosa melalui siklus calvin, yang dimulai
dengan penambahan CO2 ke dalam gula 5 karbon, ribulosa-1,5-bifosfat. Akan tetapi,
enzim yang terlibat dalam reaksi ini terkadang mengkatalisis penambahan O2 ke dalam
ribulosa-1,5-bifosfat, yang berakibat pada produksi senyawa dengan dua karbon,
phospoglycolate. Phospoglycolate kemudian diubah menjadi glycolate, yang kemudian
ditransfer ke peroksisom, kemudian dioksidasi dan diubah menjadi glisin. Kemudian
glisin ditransfer ke mitokondria dan diubah menjadi serin. Serin lalu dikembalikan ke
dalam peroksisom dan diubah menjadi gliserat, yang kemudian ditransfer kembali ke
kloroplas.

[sunting] Mekanisme Transpor Protein ke Dalam


Peroksisom
Peroksisom tidak memiliki DNA dan ribosom sehingga tidak dapat mensintesis protein.
Oleh karena itu dilakukan import protein melalui membran. Hanya protein tertentu yang
dapat masuk ke peroksisom, yaitu protein yang memiliki sekuen 3 asam amino spesifik
(serin-lisin-leusin) pada ujung C atau ujung N (Protein Targeting Signal/PTS). Protein
reseptor impor peroksisom yang terlibat dalam transpor protein ke dalam peroksisom

adalah peroxins (Pex). Protein reseptor impor peroksisom yang larut di sitosol (Pex2 atau
Pex5) mengenali protein peroksisom di sitosol yang mengandung 3 sekuens asam amino
spesifik di ujung N atau ujung C. Pex2 atau Pex5 mengangkut protein ke dalam
peroksisom dengan bantuan protein membran peroksisom. Kemudian di dalam
peroksisom protein dilepaskan lalu Pex2 atau Pex5 kembali ke sitosol.

[sunting] Sindrom Zellweger


Sindrom Zellweger merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh mutasi pada
gen yang mengkode protein integral membran peroksisom (Peroksin Pex2) sehingga
tidak dapat melakukan impor protein. Sindrom ini menyebabkan abnormalitas pada otak,
hati, ginjal, dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini belum ada pengobatannya
dan menyebabkan komplikasi pneumonia dan gangguan pernapasan, serta kematian
setelah 6 bulan kelahiran.

[sunting] Daftar Pustaka


Bruce et al. 1994. Biology Molecular of The Cell. USA.

Anda mungkin juga menyukai