Anda di halaman 1dari 7

BIOENERGETIKA DAN METABOLISME KARBOHIDRAT DAN LIPID

Bioenergetika : Peran ATP


Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah iimu tentang perubahan energi yang
menyertai reaksi biokimia. Perubahan energi bebas Gibbs (AG) adalah bagian dari perubahan
energi total dalam suatu sistem yang tersedia untuk melakukan kerja-yi. energi vang
bermanfaat yang juga dikenal sebagai potensial kimia.
 Hukum Termodinamika
Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi total suatu sistem, termasuk
sekitarnya, tetap konstan. Hal ini mengisyaratkan bahwa di dalam sistem total, energi tidak
hilang atau bertambah selama perubahan. Namun, energi dapat dipindahkan dari satu bagian
sistem ke bagian lain atau diubah menjadi bentuk energi lain. Pada sistem hidup, energi kimia
dapat diubah menjadi panas atau menjadi energi listrik, radiasi, atau mekanis. Hukum kedua
termodinamika menyatakan bahwa entropi total suatu sistem harus meningkat jika suatu
proses terjadi s€cara spontan. Entropi adalah tingkat kekacauan atau ketidakteraturan sistem
dan menjadi maksimal sewaktu mendekati keseimbangan. Dalam kondisi suhu dan tekanan
yang konstan, hubungan antara perubahan energi bebas (AG) suatu sistem yang bereaksi dan
perubahan entropi (AS) dinyatakan oleh persamaan berikut yang menggabungkan kedua
hukum termodinamika:
∆G= ∆H- T∆S
dengan ∆H adalah perubahan entalpi (panas) dan T adalah suhu mutlak. Dalam reaksi
biokimia, karena ∆H kira-kira sama dengan ∆E, yaitu perubahan total daiam energi internal
reaksi maka hubungan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut:
∆G= ∆E-T∆S
Jika AG negatif, reaksi akan berlangsung secara sPontan disertai hilangnya energi bebas; yi.
reaksi bersifat elisergonik. Jika, selain itu, AG berukuran besar, reaksi berlangsung hampir
tuntas dan ireversibel. Di pihak lain, jika ∆G positif, reaksi berlangsung hanya jika energi
bebas dapat diperoleh; yi. reaksi bersifat endergonik. Jika, selain itu, ∆G berukuran besar,
sistem ini stabil, dengan sedikit atau tanpa kecenderungan terjadinya reaksi. Jika ∆G nol,
sistem berada dalam keseimbangan dan tidak terjadi perubahan netto.
Dalam suatu sistem biokimia, suatu enzim hanya mempercePat tercapainya keseimbangan;
enzim ddak pernah mengubah konsentrasi akhir reaktan-reaktan dalam keseimbangan. oleh
kehilangan atau penambahan energi bebas daiam segala bentuk, tidak harus dalam bentuk
panas. Dalam praktiknya, suatu proses endergonik tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus
menjadi komponen dari sistem gabungan eksergonikendergonik yang perubahan netto
keseluruhannya bersifat eksergonik. Reaksi eksergonik disebut katabolisme (secara umum,
penguraian atau oksidasi molekul bahan bakar), sementara reaksi sintesis yang membentuk
zat disebut anabolisme. Kombinasi proses katabolik dan anabolik menghasilkan metabolisme.
Salah satu mekanisme penggabungan yangmungkin terj adi adalah terdapat zat antara (I)
obligatorik yang ikut serta dalam kedua reaksi Sebagian reaksi eksergonik dan endergonik
dalam sistem biologis bergabung dengan cara ini. Jenis sistem ini memiiiki mekanisme
inheren untuk mengendalikan secara biologis laju proses oksidaiif karena zat antara
obligatorik ber."ma tersebut memungkinkan laju pemakaian produk jalur sintesis (D)
menentukan laju oksidasi A melalui aksi massa. Control respiratorik merupakan proses yang
mencegah suatu organisme terbakar tak terkendali. Metode lain penggabungan suatu proses
eksergonik dengan endergonik adalah melalui sintesis suatu senyawa d.tg"tt potensial energi
tinggi dalam reaksi eksergonik dan memasukkan senyawa baru ini ke dalam reaksi
endergonik sehinggaterjadi pemindahan energi bebas dari jalureksergonik ke endergonik.
Keunggulan biologis dari mekanisme ini adalah bahwa senyawa dengan energi potensial
tinggi, tidak seperti I pada sistem sebelumnya, tidak harus berkaitan secara srrukrural dengan
A, B, C, atau D sehingga ATP dapat berfungsi sebagai pemindah energi dari berbagai reaksi
eksergonik ke berbagai reaksi atau proses endergonik, seperri biosintesis, kontraksi otot,
eksitasi saraf dan transpor aktif. Di dalam sel hidup, senyawa pembawa atatr zat anrara
berenergi-tinggi yang utama adalah adenosin trifosfat (ATP).
FOSFAT BERENERGI TINGGI BERPERAN SENTRAT DATAM PENGAMBILAN DAN
PEMINDAHAN ENERGI
Organisme autotrofik memanfaatkan proses-proses elaergonik sederhana; misalnya energi
sinar matahari (tanaman hijau). Di pihak lain, organisme heterotrofik memperoleh energi
bebas dengan menggabungkan metabolismenya dengan penguraian molekul organik
kompleks dalam lingkungan organisme tersebut. Pada semua organisme ini, ATP berperan
sentral dalam pemindahan energi bebas dari proses eksergonik ke proses endergonik. ATP
adalah suatu nukleosida trifosfat yang mengandung adenin, ribosa, dan tiga gugus fosfat.
Dalam reaksi-reaksinya di dalam sel, senyawa ini berfungsi sebagai kompleks Mg +2.
Pentingnya fosfat dalam metabolisme perantara mulai tampak jelas dengan ditemukannya
peran ATP, adenosin difosfat (ADP), dan fosfat anorganik (P,) dalam glikolisis.
Nilai untuk hidrolisis fosfat terminal pada ATP membagi daftar menjadi dua kelompok.
Fosfat berenergi-rendah yang diwakili oleh ester fosfat yang ditemukan padazat-zat antara
glikolisis, memiliki nilai ∆G0 yang lebih kecil daripada nilai ATP sementara pada fosfat
berenergi-tinggi nilainya lebih besar daripada nilai ATP Komponen kelompok fosfat
berenergi-tinggi ini, termasuk ATP, biasanya berupa anhidrida (misalnya 1-fosfat pada 1, 3 -
bisfosfogliserat), enolfosfat (misalnya fosfoenolpiruvat), dan fosfoguanidin (misalnya kreatin
fosfat, arginin fosfat).

P
Simbol ~ merupakan symbol fosfat berenergi tinggi menuniukkan bahwa gugus yang
melekat ke ikatan, pada pemindahan ke akseptor yang sesuai, akan menyebabkan
pemindahan energi bebas dalam jumlah besar. Karena itu, sebagian orang lebih menyukai
istilah goup transfn Potential daripada "ikatan berenergitinggi". ATP mampr: berfungsi
sebagai donor fosfat berenergi-tinggi untuk membentuk senyawa-senyawa di bawahnya. Pada
P
akhirnya, siklus AIP/ADP menghubungkan proses-proses yang menghasilkan ~ dengan
Proses-proses yang menggunakan ~ P.
P
Terdapat tiga sumber utama ~ yang ikut serta dalam konservasi energi atau penangkap
energl:
( 1 ) Fosforilasi oksidatif: Sumber - r' yang secara kuantitatif terbanyak dalam organisme
aerob. Energi bebas berasal dari oksidasi rantai pernapasan yang menggunakan O' molekular
di dalam mitokondria.
(2) Gtikolisis: Pembentukan netto dua - P berasal dari pembentukan laktat dari satu molekul
glukosa yang dihasilkan dalam dua reaksi yang masing-masing dikatalisis oleh fosfogliserat
kinase dan piruvat kinase.
(3) Siklus asam sitrat: Satu - I dihasilkan secara langsung dalam siklus di tahap suksinil
tiokinase.
Fosfagen berfungsi sebagai bentuk simpanan fosfat berenergi-tinggi dan mencakup kreatin
fosfat, yang terdapat di otot rangka, jantung, spermatozoa' dan otak vertebrata; dan arginin
fosfat, yang terdapat pada otot invertebrata' Bila ATP dengan cepat digunakan sebagai
sumber energi untuk kontraksi otot maka fosfogen memungkinkan konsentrasi ,ATP tersebut
dipertahankan, tetapi jika rasio ATP/ADP tinggi, konsentrasi ATP dapat meningkat untuk
berfungsi sebagai simpanan fosfat berenergi-tinggi.
Enzim Adenil Kinase terdapat di sebagian besar sel dan mengatalisis reaksi berikuc
ADENIL KINASE
ATP + AMP 2ADP
Hal ini memungkinkan:
(1) Fosfat berenergi-tinggi dalam ADP digunakan dalam pembentukan ATP.
(2) AMP yang dibentuk sebagai hasil beberapa reaksi aktivasi yang melibatkan ATP,
diperoleh kembali melalui refosforilasi meniadi ADP.
(3) Peningkatan konsentrasi AMP iika ATP berkurang dan memungkinkan AMP
sebagai sinyal metabolik (alosterik) untuk meningkarkan laju reaksi katabolik yang
pada gilirannya menghasilkan lebih banyak ATP
ATP juga dapat dihidrolisis secara langsung menjadi AMP, disertai pembebasan PP. Hal ini
terjadi, sebagai contoh, pada aktivasi asam lemak rantai-panjang. Reaksi ini disertai oleh
hilangnya energi bebas sebagai panas, yang memastikan bahwa realai aktivasi akan berjalan
ke kanan; dan dibantu lebih lanjut oleh pemecahan hidrolitik PP, yang dikatalisis oleh
pirofosfatase anorganik, suatu reaksi yang memiliki ∆G0 besar (-19,2 Kj/mol).

OKSIDASI BIOLOGIS
Secara kimiawi, olaidasi didefinisikan sebagai pengeluaran elektron dan reduksi sebagai
penambahan elektron. Karena itu, oksidasi selalu disertai oleh reduksi akseptor elektron.
Kehidupan hewan tingkat-tinggi bergantung mutlak pada pasokan oksigen untuk respirasi,
yaitu proses sel memperoleh energi daiam bentuk ATP dari reaksi terkendali hidrogen dengan
oksigen untuk membentuk air. Selain itu, oksigen molekular dapat bergabung dengan
berbagai zat atas bantuan enzim yang disebut oksigenase; banyak obat, polutan, dan
karsinogen kimia (xenobiotik) dimetabolisme oleh enzim kelas ini yang dikenal sebagai
sistem sitokrom P450. Pemberian oksigen dapat menyelamatkan nyawa pada penanganan
pasien dengan kegagalan pernapasan atau sirkulasi. Dalam reaksi yang melibatkan oksidasi
dan reduksi, perubahan energi bebas setara dengan kecenderungan reaktan mendonasikan
atau menerima elektron. kita dapat menyatakannya secara numerik sebagai potensial redoks
atau olisidasi-redulai (E'0). Enzim yang berperan dalam oksidasi dan reduksi disebut
oksidoreduktase dan diklasifikasikan menjadi empat kelompok oksidase, dehidrogenase,
hidroperoksidase, dan oksigenase. Oksidase mengatalisis pengeluaran hidrogen dari suatu
substrat yang menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen.* Enzim ini menghasilkan air
atau hidrogen peroksida sebagai produk reaksi. Sitokrom oksidase adalah suatu hemoprotein
yang rerdistribusi luas dalam banyak jaringan, memiliki gugus prostetik heme tipikai, dan
terdapat di rnioglobin, hemoglobin dan sitokrom lain. Sebagian oksidase mengandung
tembaga. Adapun oksidase lainnyya flavoprotein yang mengandung flavin mononukleotida
(FMN) atau favin adenin finukleotida (FAD) sebagai gugus prostetik. FMN dan FAD
dibentuk dalam tubuh dari vitamin riboflavin. Contoh enzim flavoprotein antara lain adalah
asam L-amino oftsidase, suatu enzim terkait-FMN yang terdapat di ginjal dengan spesifisitas
umum untuk deaminasi oksidatif asamasam L-amino alami; xantin olisidase' yang
mengandung molibdenum dan berperan penting dalam.perubahan basa purin menjadi asam
urat, dan sangat penting pada hewan urikotelik; dan aldehida dehidrogenase, suatu enzim
terkait-FAD yang terdapat di hati mamalia yang mengandung molibdenum dan besi nonheme
serta bekerja pada substrat aldehida dan N-heterosiklik.
Adapun dehydrogenase tidak dapat menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrgen.
Banyaknya dehidrhogenase bergantung pada Koenzim nikotinamid. Secara umum,
dehidrogenase terkait-NAD mengatalisis reaksi oksidoreduksi dalam jalur oksidatif
metabolisme, terutama dalam glikolisis, dalam siklus asam sitrat' dan dalam rantai
respiratorik mitokondria. Dehidrogenase terkait-NADP biasanya ditemukan dalam sintesis
reduktif, seperti di jalur sintesis steroid dan sintesis asam lemak ekstramitokondria-dan juga
di jalur pentosa fosfat. Dehydrogenase lain bergantung pada riboflavin. Gugus flavin yang
berkaitan dengan berbagai dehidrogenase ini serupa dengan FMN dan FAD yang terdapat
pada oksidase' Gugus-gugus ini umumnya terikat lebih erat pada apoenzim masing-masing
daripada koenzim nikotinamid. Sebagian besar dehidrogenase terkait-riboilavin berhubungan
dengan pemindahan elektron dalam (atau ke) rantai respiratorik.
Sitokrom adalah hemoprotein yang mengandung besi dengan atom besi yang berubah-ubah
antara Fe3* dan Fe2* selama oksidasi dan reduksi. Kecuali, sitokrom oksidase (telah
dijelaskan sebelumnya), enzim golongan ini diklasifikasikan sebagai dehidrogenase. Dua
jenis enzim yang ditemukan baik di hewan maupun tumbuhan termasuk ke dalam kategori
ini: peroksidase dan katalase. Hidroperoksidase melindungi tubuh terhadap berbagai
peroksida yang merugikan. Penimbunan peroksida dapat menyebabkan terbentuknya radikal
bebas yang pada gilirannya dapat mengganggu membran dan mungkin menyebabkan
penyakit yang mencakup kanker dan aterosklerosis. Dalam reaksi yang dikatalisis oleh
peroksidase, hidrogen peroksida mengalami reduksi dengan mengorbankan beberapa bahan
yang akan berlaku sebagai akseptor elektron, misalnya askorbat, kuinon, dan sitokrom r.
Realai yang dikatalisis oleh peroksidase tidaklah sederhana, tetapi realsi keseluruhan.
Katalase ditemukan dalam darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal, dan had.
Fungsinya diduga menghancurkan hidrogen peroksida yang terbentuk oleh kerja oksidase.
Perolsisom ditemukan di banyak jaringan, meliputi hati. Organel ini kaya akan oksidase dan
katalase. Oleh sebab itu, enzim yang menghasilkan H202, dikelompokkan dengan enzim yang
merusaknya. Namun, sistem transpor elektron mitokondria dan mikrosom serta xantin
oksidase harus dipertimbangkan sebagai sumber tambahan H202. Oksigenase berhubungan
dengan sintesis atau penguraian berbagai jenis metabolit. Enzim golongan ini mengatalisis
penggabungan oksigen ke dalam suatu molekul substrat dalam dua tahap: (1) oksigen
berikatan dengan enzim di bagian aktifnya, dan (2) oksigen yang terikat tersebut direduksi
atau dipindahkan ke substrat. Oiaigenase dapat dibagi menjadi dua subkelompok, sebagai
berikut.
1. Dioksigenose Menggobungkon Keduo Atom 6ksigen Molekulor ke dolom Substrat
2. Monooksigenose (Hidroksilose, Oksidose Fungsi-Compurqn) Honyo Memasukkon
Satu Atom Oksigen Molekulor ke Dolom Substrat
Sitokrom P450 adalah superfamili penting monooksigenase yang mengandung heme, dan
lebih dari 1000 enzim golongan ini yang telah diketahui. Baik NADH maupun NADPH
mendonasikan ekuivalen pereduksi untuk meredulai berbagai sitokrom ini. P450 ditemukan
bersama dengan sitokrom 6, dan memiliki peran penting dalam detoksifikasi. Benzapiren,
aminopirin, anilin, morfin, dan benzamfetamin mengalami hidroksilasi sehingga kelarutan
dan ekskresinya menjadi lebih mudah. Banyak obat seperti fenobarbital memiliki
kemampuan untuk menginduksi pembentukan enzim mikrosom dan sitokrom P450. Sistem
sitokrom P450 mikrosom mitokondria ditemukan di jaringan steroidogenik, misalnya korteks
adrenal, testis, ovarium, dan plasenta serta berhubungan dengan biosintesis hormon steroid
dari kolesterol (hidroksilasi di C, dan Cro di tempat pemutusan rantai-samping. Jaringan
terlindung dari toksisitas oksigen yang disebabkan oleh radikal bebas superoksida oleh enzim
spesifi k superolsida dismutase.

RANTAI RESPIRATORIK DAN FOSFORILASI OKSIDATIF


Respirasi digabungkan dengan pembentukan zat antara berenergi-tinggi, yaitu ATP, oleh
fosforilasi oksidatif. Sejumlah obat (misalnya amobarbital) dan racun (misalnya sianida,
karbon monolsida) menghambat fosforilasi oksidatif dan biasanya berakibat fatai. Beberapa
kelainan herediter pada mitokondria yang melibatkan komponen, komponen rantai
respiratorik dan fosforilasi oksidatif pelnah dilaporkan. Pasien datang dengan miopati dan
ensefalopati serta sering mengalarni asidosis laktat. Mitokondria memiliki membran luar
yang permeabel terhadap sebagian besar metabolit dan membran dalam yang permeabel
selektil dan membungkus matriks di dalamnya. Membran luar ditandai oleh adanya berbagai
enzim, termasuk asil-KoA sintetase dan gliserolfosfat asiltransferase. Adenilii kinase dan
kreatin kinase ditemukan di ruang antarmembran. Fosfolipid kardiolipin terkonsentrasi di
membran dalam bersama dengan enzim rantai respiratorik, ATP sintase dan berbagai
transporter membran.
Sebagian besar energi yang dibebaskan selama oksidasi karbohidrat, asam lemak, dan asam
amino terdapat di dalam mitokondria sebagai ekuivalen pereduksi. Komponen Rqntqi
Respirotorik Terkondung dolom Empot Kompleks Prsfein Besqr podo Membron Dolom
Mitokondriq. Flovoprotein dqn Protein Besi-Belerong (Fe-S| Sebogoi Komponen Kompleks
Rqntqi Respirotorik. Flavoprotein adaiah komponen penting dalam Kompleks I dan II.
Nulcleotida flavin teroksidasi (FMN atau FAD) dapat mengalami reduksi pada reaksi yang
melibatkan pelepasan dua elektron (untuk membentuk FMNH, atau FADHr), tetapi senyawa
ini juga dapat menyerap satu elektron untuk membentuk semikuinon. Protein besi-belerang
(protein besi non-heme, Fe-S) ditemukan pada Kompleks I, II, dan III. Protein-protein ini
dapat mengandung satu, dua, atau empat atom Fe yang terikat pada atom sulfur anorganik
dan/atau melalui gugus sistein-SH pada protein Q Menyerop Elekrron Melolui Kompleks I
don Kompleks ll NADH-Q oksidoreduktase atau Kompleks I adalah suatu protein multi-
subunit besar berbentuk L yang mengatalisis pemindahan elektron dari NADH ke Q,
bersamaan dengan pemindahan empat H- melewati membran.

Anda mungkin juga menyukai