Arti Bioenergetika
bebas. Sebagian dari energi kimia yang terkandung dalam ATP itu
dipindahkan bersama dengan gugus fosfat ujungnya, ke
molekulpenerima energi lain yang khas, sehingga molekul ini
menjadi senyawa berenergi kimia dan dapat berperan sebagai
sumber energi untuk proses biokimia yang lainnya.Proses
pengangkutan energi kimia lainnya di dalam sel berlangsung dengan
proses pengangkutan elektron dengan perantaraan enzim, dari
reaksi penghasil energi (katabolisme) kereaksi pemakai energi
(anabolisme) melalui suatu senyawa koenzim pembawa elektron.
Nikotinamida adenin dinukleotida(NAD) dan nikotinamida adenin
dinukleotida fosfat (NADP) adalah dua koenzim terpenting yang
berperan sebagai molekul pengangkut elektron berenergi tinggi dari
reaksi katabolisme kereaksi anabolisme yang membutuhkan
elektron.
lanjutan
Anabolisme
(Reaksi Biosintesis Bersifat)
Dalam hal ini gugus fosfat ujung pada molekul ATP secara kontinu
dipindahkan ke molekul penerima gugus fosfat dan secarakontinu pula
diganti oleh gugus fosfat lainnya selama katabolisme
lanjutan
Termodinamika Kerja ATP
• ∆G° = (G°ADP + G°Pi) - (G°ATP + G°H2O), dimana G°adalah hargatetap energi bebas baku
untuk komponen reaksi tersebut.Hubungan antara ∆G° dan ∆G pada suhu dan tekanan
yangtetap ditunjukkan dengan persamaan
[ADP] [Pi]
∆G =∆G° + RT 1n ---------------------
[ATP] [HOH]
Pada keadaan keseimbangan reaksi hidrolisis ATP,∆G = 0,sehingga persamaan menjadi :
[ADP] [Pi] [ADP] [Pi]
0=AG° + RT1n --------------------- Atau AG°
=RT1n ---------------------
[A[ATP] [H2O] [ATP] [H2O]
Di dalam percobaan yang sebenarnya, penentuan hargatermodinamika tersebut
merupakan penentuan menurut pengamatan atau penglihatan,yang koreksinya
diperhitungkan terhadap penyimpangan dari keadaan ideal yang disebabkan oleh berbagai
faktor, sepertikonsentrasi dan kekuatan ion dalam larutan. Dengan demikian bentuk
persamaannya menjadi
AG°' - RT ln [ADP] [Pl] /[ATP] atau ∆G°'= - RT ln K'eq [ATP]
[HOH]
LANJUTAN
• Heksokinase
ATP + glukosa ====ADP + glukosa 6-fosfat
K'eq= 661,∆G°' = - 4,0 kkal mol-1
• Glukosa 6-fosfatase
Glukosa 6-fosfat + H2O ====== Glukosa + Fosfat
K'eq= 171,∆G2°' = -3,3 kkal mol-1
• Jumlah kedua persamaan reaksi ini adalah
ATP + H2O ==== ADP + Pi
• dan perubahan energi bebas baku hidrolisis ATP,
∆G°'ATP =∆G1°'+∆G2°' = - 4,0 + (- 3,3) = - 7,3 kkalmol-I
• Cara lain untuk menentukan ∆G°'ATP adalah dengan menggunakan
persamaan reaksi yang berikut.
ATP + glutamat + NH3===== ADP + Pi +glutamin
lanjutan
• ∆G°' dalam reaksi keseimbangan yang dikatalisis oleh glutamin sintetase ini
dapat ditentukan karena tetapan keseimbangannya mudah diukur (konsentrasi
dari tiap komponen reaksi keseimbangan, ATP, glutamat, NH3, ADP, Pi, dan
glutamin, mudahdiukur).∆G°' untuk reaksi ini adalah - 3,9 kkal mol-1, Reaksi ini
dapat dianggap terdiri dari dua persamaan reaksi, Yang pertama adalah reaksi
eksergonik hidrolisis ATP, dan yang kedua adalah reaksi endergonik pembentukan
glutamin dari glutamat.
ATP + H20====ADP + Pi∆G°'ATP
glutamat + NH3==== Glutamin + H2O∆G°' = + 3,4 kkal
mol-'
Jumlah kedua reaksi di atas adalah
ATP + glutamat + NH3==== ADP + Pi + Glutamin
∆G°' =- 3,9 kkal mol-1
Maka -3,9 kkal mol-1=∆G°'ATP+(+3,4 kkal mol-1)
∆G°' ATP=- 7,3 kkal mol-1
Lanjutan
Fosfoenolpiruvat -14,80
3-Fosfogliseroil fosfat -11,80
Fosfokreatin -10,30
Asetil fosfat -10,10
Fosfoarginin -7,70
ATP -7,30
Glukosa-1-fosfat -5,00
Fruktosa-1-fosfat -3,80
Glukosa-6-fosfat -3,30
Gliserol-1-fosfat -2,20
lanjutan
Jadi dalam keadaan penuh (tak ada AMP dan ADP), muatanenergi =
1, sedangkan dalam keadaan kosong (tak ada ADP danATP), muatan energi
= 0. Pada keadaan setengah penuh, semua berada dalam bentuk ADP (tak
ada AMP dan ATP), muatan energi = ½ .Muatan energi merupakan faktor
utama dalam pengaturan metabolisme di dalam sel, khususnya dalam
mengatur katabolisme (reaksi penghasil ATP) dan anabolisme
(reaksipemakai ATP). Seperti terlihat pada Gambar 6.5 makin besarmuatan
energi di dalam sel, makin berkurang laju katabolismedan makin
bertambah besar laju anabolisme.Muatan energi merupakan faktor utama
dalam pengaturanmetabolisme di dalam sel, khususnya dalam mengatur
katabolisme (reaksi penghasil ATP) dan anabolisme (reaksipemakai ATP).
Seperti terlihat pada Gambar 6.5, makin besar. muatan energi di dalam
sel, makin berkurang laju katabolis medan makin bertambah besar laju
anabolisme.
lanjutan