Reaksi ini menghasilkan energi dalam bentuk NADH. Bila ada dua piruvat untuk masing-masing molekul glukosa hasil glikolisis, maka akan dihasilkan 2 NADH yang energinya setara dengan 5 ATP
TCA
2. a-ketoglutarat suksinil-KoA
3. Suksinil-KoA suksinat
4. Suksinat fumarat
5. Malat oksaloasetat
NB: Pada fosforilasi oksidatif, aliran 2 elektron dari FADH2 ke O2 akan menghasilkan produksi 1,5 ATP
Jumlah total energi yang dihasilkan untuk oksidasi satu molekul glukosa sampai masuk ke siklus TCA:
1. Glikolisis : glukosa 2 piruvat = 7 ATP 2. 2 piruvat 2 asetil-KoA = 5 ATP 3. 2 asetil-KoA masuk ke siklus TCA = 20 ATP Maka jumlah total energi = 32 ATP
FOSFORILASI OKSIDATIF
Fosforilasi oksidatif
Fosforilasi oksidatif merupakan kulminasi dari metabolisme penghasil energi dalam organisme aerobik. Dalam sel eukariot, fosforilasi oksidatif terjadi dalam mitokondria; fotofosforilasi oksidatif terjadi dalam kloroplas. Pada fosforilasi oksidatif: energi yang dihasilkan pada semua tahapan degradasi karbohidrat, lipid dan asam amino, digunakan untuk mensintesis ATP. Fotofosforilasi terjadi pada organisme fotosintetik, energi cahaya ditangkap kemudian dirubah menjadi ATP. Fosforilasi oksidatif meliputi reduksi O2 menjadi H2O dg elektron dari NADH dan FADH2; dapat terjadi dlm keadaan terang maupun gelap. Fotofosforilasi melibatkan oksidasi H2O menjadi O2 dengan NADP+ sebagai akseptor elektron; tergantung dari adanya cahaya.
Mekanisme fosforilasi/fotofosforilasi
1. 2. Melibatkan aliran elektron melalui carrier/pembawa yang terikat ke membran mitokondria. Energi bebas yang dihasilkan dari perpindahan elektron ini, digunakan untuk memompa proton transmembran, sehingga menghasilkan potensial elektrokimia. Aliran proton transmembran ini, menurunkan gradien konsentrasi proton, melewati chanel protein spesifik, sehingga menghasilkan energi bebas untuk sintesis ATP, yang dikatalisis oleh kompleks protein membran (ATP sintase) yang menghubungkan aliran proton dengan fosforilasi ADP.
3.
Fosforilasi oksidatif
Dimulai dengan masuknya elektron ke rantai respirasi. Elektron ini berasal dari kerja enzim dehidrogenase yang mengumpulkan elektron dari proses katabolisme dan menyalurkannya ke akseptor elektron universal, yaitu nukleotida nikotonamida (NAD+ dan NADP+) atau nukleotida flavin (FMN atau FAD). Dehidrogenase-NAD+/NADP+ mengkatalisis reaksi reversible :
Fosforilasi oksidatif
Terjadi pengaliran elektron dari senyawa organik (NADH/NADPH dan FADH2) menuju Oksigen, menghasilkan energi untuk membuat ATP dari ADP dan fosfat. Pentingnya fosforilasi oksidatif: laki-laki dewasa : 70 kg perlu 2800 kkal energi per hari energi ini bisa dihasilkan oleh: 2800/7,3 = 384 mol ATP atau = 190 kg ATP Total ATP yang terdapat dalam tubuh hanya 50 gr. ATP yang 50 gr ini diuraikan menjadi ADP + Pi dan disintesis kembali ribuan kali untuk memenuhi kebutuhan energi.
Terdapat delapan carrier elektron pada rantai respirasi yang mengalirkan elektron dari NADH ke O2, yaitu :
NADH
Energi bebas yang dihasilkan oleh aliran elektron ini yang digunakan untuk sintesis ATP.
O2
O2 + 2H+ H2O
Ubiquinon/ koenzim Q
2. 3.
4.
Kesimpulan aliran elektron dan proton melalui empat kompleks pada rantai respirasi
Bagaimana rantai pengangkutan elektron bekerja sama dengan ATPase untuk menghasilkan ATP?
Hipotesis perangkaian secara osmosis (chemiosmotic model). Transport e- yang terjadi pada membran dalam berfungsi untuk memompa H+ (proton) dari matriks ke medium sebelah luar. Sehingga terbentuk gradien H+, asam diluar, basa didalam matriks. Terjadi gradien elektrokimia H+, karena bagian luar lebih elektropositif daripada bagian dalam. Ion H+ kemudian mengalir kembali ke dalam matriks mitokondria melalui suatu pori khusus bagi H+ pada FoF1ATP syntase. Energi yang dibebaskan pada saat H+ mengalir kembali melalui ATPase menyebabkan sintesis ATP dari ADP.
Model Chemiosmotic