Anda di halaman 1dari 6

Proses Anaerob Produksi Asam Laktat

1. Pengertian Asam Laktat


Asam Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses
ini berlangsung tanpa adanya oksigen. Selama latihan fisik akan terjadi kenaikan
kadar laktat dalam darah maupun otot. Penimbunan laktat dalam darah menjadi
masalah mendasar dalam kinerja fisik, karena menimbulkan kelelahan yang kronis
dan menurunkan kinerja fisik. Penggusuran laktat yang lambat menyebabkan
sindroma latihan yang berlebihan pada atlet sehingga dapat mengakibatkan
peningkatan insiden cedera olahraga yang dapat menyebabkan kecacatan baik
sementara maupun menetap.
Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai
dengan tahap glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan
beberapa sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat. Pada otot, proses ini
dapat menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat. Akan tetapi,
penumpukan asam laktat berlebih dapat menyebabkan otot lelah. Asam laktat
berlebih dibawa darah menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat.
Industri susu menggunakan fermentasi asam laktat oleh bakteri untuk membuat
keju dan yoghurt.

Gambar 1. Bagan fermentasi asam laktat


Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis,
membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH diubah kembali menjadi NAD + saat
pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Fermentasi asam laktat tidak
menghasilkan CO2, seperti halnya fermentasi alkohol. Pada fermentasi asam
laktat, asam piruvat bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam
laktat. Fermentasi asam laktat dapat berlangsung ketika pembentukan keju dan
yoghurt. Pada sel otot manusia yang bersifat fakultatif anaerob, terbentuk ATP
dari fermentasi asam laktat jika kondisi kandungan oksigen sangat sedikit. Pada
pembentukan ATP yang berlangsung secara aerob, oksigennya berasal dari darah.
Sel mengadakan perubahan dari respirasi aerob menjadi fermentasi. Proses
fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam
piruvat. Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami
degradasi molekul ( secara anaerob ) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat. Hasil
fermentasi berupa asam laktat akan terakumulasi dalam otot sehingga otot
menjadi kejang. Asam laktat dari darah akan diangkut ke dalam hati yang
kemudian diubah kembali menjadi asam piruvat secara aerob. Fermentasi pada sel
otot terjadi jika kandungan O2 rendah dan kondisi dapat pulih kembali setelah
berhenti melakukan olahraga.

Fermentasi asam laktat yaitu respirasi anaerob yang menghasilkan asam


laktat sebagai produk akhir. fermentasi ini terjadi pada kelompok bakteri pemecah
gula susu (laktosa). sehinga kelompok bakteri ini digunakan untuk pengolahan
susu untuk menghasilkan produk susu fermentasi pada penerapan bioteknologi
konvensional. meski demikian, pada tubuh hewan dan manusia dapat memilih
jalur ini ketika kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk respirasi aerob.
asam laktat yang dihasilkan ini merupakan senyawa toksik bagi tubuh yang dapat
menumpuk di salah satu titik bagian tubuh dan menimbulkan rasa fatigue (pegal –
pegal). aktivitas berat merupakan salah satu pemicu terjadinya jalur ini. tahapan
atau proses fermentasi adalah sebagai berikut:
a. Glykolisis
Glikolisis merupakan reaksi perombakan glukosa yang terjadi di
sitoplasma. Reaksi glikolisis terdiri atas sepuluh tahapan yang melibatkan enzim –
enzim respirasi di dalam sitoplasma. Pada tahapan awal merupakan tahapan yang
memakai energi, sementara pada tahapan akhir adalah reaksi pembentukan energi.
Total energi yang dihasilkan dari reaksi ini ialah sebesar 2 ATP. Selain itu, produk
dari perombakan glukosa adalah 2 asam piruvat dan produk samping berupa 2
NADH. Seperti pada jalur respirasi anaerob, fermentasi asam laktat hanya
berlangsung di dalam sitoplasma. Senyawa yang terbentuk dari glikolisis (asam
piruvat) akan direduksi menjadi senyawa lain yang tetap berlangsung di dalam
sitoplasma.

b. Reduksi Asam Piruvat


Tahapan selanjutnya ialah terjadinya reduksi asam piruvat hasil
perombakan glukosa di dalam sitoplasma (glikolisis). Fermentasi asam laktat
merupakan jalur fermentasi yang menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir.
Dua molekul asam piruvat hasil dari prombakan satu molekul glukosa akan
direduksi menjadi dua molekul asam laktat yang merupakan senyawa berkarbon
tiga. Dalam reaksi reduksi ini akan memerlukan ion hidrogen yang akan diambil
dari dua senyawa NADH produk samping glikolisis. Dengan demikian, hasil akhir
dari tahapan fermentasi asam laktat ialah dua molekul asam laktat dan dua
molekul NAD.

2. Glukosa dan Asam Laktat


Glukosa merupakan produk utama yang dibentuk dari hodrolisis
karbohidrat kompleks dalam proses pencernaan dan sekalius merupakan bentuk
gula yang biasanya terdapat dalam peredaran darah. Kadar glukosa dalam darah
berlebih terutama setelah penyerapan makanan (karbohidrat), maka glukosa
melalui mekanisme glikogenesis disimpan dalam hati dan otot sebagai glikogen
suatu karbohidrat kompleks yang dikenal dengan pati hewan (animal starch).
Adapun jumlah glikogen yang dapat tersimpan di dalam hati dan otot masing-
masing sekitar 5-8% dan 1-3% dari beratnya.

Glukosa secara khusus diperlukan oleh banyak jaringan tubuh tetapi tidak
harus tersedia dalam bentuk ini di dalam makanan, karena jenis-jenis karbohidrat
lainnya mudah diubah menjadi glukosa, baik selama proses pencernaan (misalnya
pati) maupun proses pengolahan selanjutnya di dalam hati (misalnya fruktosa dan
galaktosa). Glukosa juga dibentuk dari bagian gliserol lemak dan senyawa
glukogenik yang dapat digolongkan ke dalam dua katagori yaitu (1) senyawa yang
meliputi konversi netto langsung menjadi glukosa tanpa daur ulang yang
berarti seperti beberapa asam amino serta propionat; (2) senyawa yang
merupakan hasil metabolisme parsial glukosa dalam jaringan tertentu yang
diangkut ke dalam hepar serta ginjal untuk disintesis kembali menjadi glukosa
melalui mekanisme glukoneogenesis, seperti laktat dan alanin Pada keadaan
latihan dimana otot dalam keadaan hypoxia, maka akan glikogen diubah menjadi
glukosa, selanjutnya glukosa akan diubah laktat. Laktat melalui aliran darah
masuk ke hati. Di dalam hati, laktat akan diubah kembali menjadi glukosa.
Glukosa kembali masuk ke dalam darah yang selanjutnya akan digunakan di
dalam otot. Di dalam otot, glukosa diubah kembali menjadi glikogen. Hal tersebut
dikenal dengan siklus asam laktat atau siklus Cori.

Gambar 2. Siklus Cori

Fungsi utama glukosa adalah menghasilkan energi bagi jaringan tubuh.


Cara terpenting untuk pelepasan energi dari molekul glukosa adalah proses
glikolisis dan kemudian oksidasi dari produk akhir glikolisis. Pada proses
glikolisis yang berlangsung di dalam sarkoplasma dan dikatalisis oleh enzim-
enzim protein sarkoplasma terlarut pada masing-masing tahap. Glikogen mula-
mula putus menjadi unit-unit glukosa 1-fosfat dan masing-masing unit dibagi
menjadi dua fragmen 3-karbon. Produk akhir dari perombakan glukosa adalah
asam piruvat.

Energi yang bermanfaat dari glikolisis adalah 3 ADP dan mengalami


+
fosforilasi kembali untuk menghasilkan 3 ATP, dan 4 ion hidrogen (H ) per
molekul glukosa 1-fosfat yang di putus dari glikogen. Pada kondisi anaerobik, ion
hidrogen dilepaskan dalam glikolisis, tetapi siklus asam trikarboksilat atau siklus
Krebs tidak dapat menggabungkannya dengan oksigen pada kecepatan yang
cukup sehingga cenderung berakumulasi dalam otot. Kelebihan ion hidrogen ini,
kemudian digunakan untuk mengkonversi asam piruvat menjadi asam laktat. Pada
+
kondisi aerobik, ion-ion tersebut diterima oleh senyawa pembawa H ,
+
nikotinamida adenin dinukleotida NAD+, mentransportasikan H ke dalam
mitokondria untuk fosforilasi kembali sehingga menghasilkan 4 molekul ATP.
Selanjutnya asam piruvat mamasuki siklus Krebs dan dirombak menjadi
karbondioksida dan ion hidrogen. Kemudian karbondioksida berdifusi memasuki
+
peredaran darah sebagai hasil sisa, sedangkan ion hidrogen diterima oleh NAD
untuk membentuk senyawa NADH (NAD dalam bentuk reduksi). Produk-produk
perombakan dari asam lemak dan protein, juga memasuki siklus Krebs dan
dikonversi menjadi energi. Fosforilasi dalam proses glikolisis dan siklus Krebs
terjadi di dalam rantai sitokhrom yaitu gugus besi (Fe) yang mengadung enzim
yang berada di dalam mitokondria, bersama-sama dengan enzim siklus Krebs.
Dalam rantai sitokhrom, ion hidrogen dari glikolisis dan siklus Krebs
+
ditransportasikan oleh NAD dan bergabung dengan molekul oksigen membentuk
air. Sejumlah besar energi yang dilepaskan digunakan untuk memfosforilasi
kembali ADP, sedangkan sisa energi akan hilang sebagai panas. Setiap pasang ion
hidrogen dari siklus Krebs menghasilkan 3 molekul ATP, sedangkan setiap pasang
ion hidrogen yang dilepaskan dari proses glikolisis menghasilkan 2 molekul ATP.

Setiap molekul glukosa yang dipisahkan dari glikogen dan dibawa melalui
seluruh rangkaian rekasi, hasil ATP netto akan diperoleh sebagai berikut : dari
glikolisis, diperoleh 3 molekul ATP bersama dengan 4 ion hidrogen yang akan
menghasilkan lagi 4 molekul ATP dalam rantai sitokhrom. Pada akhir glikolisis,
satu molekul glukosa menghasilkan 2 molekul asam piruvat yang memasuki
siklus Krebs, sehingga menghasilkan 20 atom hidrogen (setiap molekul piruvat
menghasilkan 10 atom hidrogen), kemudian dikonversi menjadi 30 molekul ATP,
dalam rantai sitokhrom. Dengan demikian apabila satu molekul glukosa diderivasi
dari glikogen, dirombak menjadi karbondioksida dan air.
Konsentrasi laktat dalam darah dapat dilihat pada gambar . Dari gambar
tersebut dapat dilihat bahwa pada kondisi istrihat konsentrasi laktat dalam darah 1
mmol/l, meningkat kira-kira 18 mmol/l pada akhir perlombaan pada pelari dengan
jarak 400 m, dan meningkat 23 mmol/l pada atlet yang yang luar biasa.
Selanjutnya pada atlet yang berlari dengan waktu 10 detik sampai 10 menit
menghasilkanbanyak laktat yang dihasilkan dari otot melalui metabolisme energi
anaerobik.

Gambar 3. skematik gambaran produksi laktat dalam darah pada exercise dengan
intensitas yang bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai