K = A e(-Ea/RT)………………………………….(4.3)
Dimana, T = Suhu absolute (oC)
R = Konstanta gas umum (cal/gmol)
E = Tenaga aktivasi (cal/gmol)
A = Faktor tumbukan (t-1)
k = Konstanta kecepatan reaksi (t-1)|
Semakin besar tumbukan maka semakin besar pula harga konstanta kecepatan
reaksi. Sehingga dalam hal ini pengadukan sangat penting mengingat larutan
minyak-katalis metanol merupakan larutan yang immiscible.
- Katalisator
Katalisator berfungsi untuk mengurangi tenaga aktivasi pada suatu reaksi sehingga
pada suhu tertentu harga konstanta kecepatan reaksi semakin besar. Pada reaksi
esterifikasi yang sudah dilakukan biasanya menggunakan konsentrasi katalis antara
1%- 4% berat sampai 10 % berat campuran pereaksi.
- Suhu Reaksi
Semakin tinggi suhu yang dioperasikan maka semakin banyak konversi yang
dihasilkan, hal ini sesuai dengan persamaan Archenius. Bila suhu naik maka harga k
makin besar sehingga reaksi berjalan cepat dan hasil konversi makin besar (Hikmah,
dkk., 2010).
Tabel 4.1. Standar mutu biodiesel Indonesia (RSNI EB 020551) (Aldi, 2010)
No. Parameter dan satuan Batas nilai Metode Uji Metode Setara
Massa jenis pada 40 oC ISO 3675
1 850-890 ASTM D 1298
kg/m3
Viskositas kinematik
2 pada suhu 40 oC Mn2/s 2,3-6,0 ASTM D 445 ISO 3104
(cSt)
3 Angka setana min. 51 ASTM D 613 ISO 5165
Titik nyala (mangkok ISO 2710
4 min. 100 ASTM D 93
tertutup), oC
5 Titik kabut, oC maks. 18 ASTM D 2500 -
Korosi bilah tembaga ISO 2160
6 maks. No. 3 ASTM D 130
(3jam, 50 oC)
Residu karbon maks. 0,05 ASTM D 4530 ISO 10370
- Dalam contoh asli maks. 0,05
7 - Dalam 10% ampas maks. 0,05
distilasi
1. Uji FFA
- Minyak Lar. I - Bentuk : sedikit encer - Warna :
kuning emas
- Suhu :
40 oC
dipisahkan
- Lar. 3 Lar. 4 - Lapisan atas:
- Bentuk: terbentuk 2 metil ester
Lapisan yaitu dan
lapisan atas - lapisan
bawah:
berwarna gliserol
kuning
keemasan dan
lapisan bawah
berwarna
cokelat keruh
(pencucian)
- Lar. 4 + H2O - Lapisan atas:
Lar. 5 - Bentuk: biodiesel
Terdapat lapisan yang - Lapisan
dapat dikocok. Bagian bawah: residu
atas berwarna kuning katalis
susu dan bagian (NaOH dan
bawah berwarna methanol)
kuning keruh
- Atas: metil ester
- Bawah: gliserol
- Warna residu putih
kekuningan hingga
tidak berwarna
(penguapan)
- Lar. 5 Lar. 6 - Terpisah dari
- Warna lebih terang zat pengotor
3. Uji Densitas Berat piknometer Densitas metil
kosong = 15,45 g ester = 0,8588
Berat piknometer g/cm3
kosong + isi = 36,92 g
V piknometer = 25 mL
Gambar 4.1. Preparasi larutan KOH 0,1 N Gambar 4.2. pemanasan minyak hingga
suhu 40 oC
Gambar 4.3. penambahan methanol Gambar 4.4. Hasil titrasi dengan larutan KOH
dan PP
2. Proses Transesterifikasi
Gambar 4.5. Pembuatan larutan NaOH Gambar 4.6. pemanasan minyak pada
suhu 60C
Gambar 4.7. Penambahan NaOH alkoholik Gambar 4.8. Pengadukan selama 120 menit