Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 13 Arini Fadilah (1101706) Suhartini (1106554) Pendidikan Kimia A 2011 BIOENERGETIKA DAN METABOLISME KARBOHIDRAT & LIPID

BIOENERGETIKA: PERAN ATP Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu tentang perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Sistem biologis pada dasarnya bersifat isotermik yang menggunakan energi kimia untuk menjalankan proses kehidupan. Bila kekurangan cadangan energi maka akan terjadi kelaparan dan apabila kelebihan cadangan energi terjadi obesitas. Perubahan energi bebas Gibbs (G) adalah bagian dari perubahan energi total dalam suatu sistem yang tersedia untuk melakukan kerja (potensial kimia). Hukum pertama termodinamika: energi total suatu sistem tetap konstan. Energi tidak hilang atau bertambah selama perubahan tetapi dipindahkan atau diubah kebentuk energi lain. Hukum kedua termodinamika: entropi total suatu sistem harus meningkat jika suatu proses terjadi secara spontan. Entropi adalah tingkat ketidakteraturan sistem dan menjadi maksimal sewaktu mendekati kesetimbangan. Hubungan antara G dan S: G = H -TS Hubungan antara G dan E: G = E -TS G negatif=spontan (eksergonik), G positif= tidak spontan (endergonik) dan G 0 = sistem dalam keadaan setimbang. Untuk reaksi biokimia, keadaan standar didefinisikan sebagai pH 7,0. Perubahan energi bebas standar pada keadaan dasar dinyatakan sebagai G. G= -RT ln Keq G sebenarnya mungkin lebih besar atau lebih kecil dari G bergantung pada konsentrasi berbagai reaktan. Enzim hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan. Digunakan istilah eksergonik dan endergonik, bukan eksotermik dan endotermik, menunjukkan bahwa proses ini disertai dengan pengurangan atau penambahan energi bebas dalam segala bentuk (tak harus dalam bentuk panas) dan biasanya terjadi in vivo (dalam tubuh). Proses ini tidak berdiri sendiri, melainkan berjalan bersama-sama. Katabolisme adalah penguraian atau oksidasi molekul bahan bakar. Anabolisme adalah reaksi sintesis pembentukan zat. Katabolisme dan anabolisme disebut metabolisme. Gabungan reaksi eksergonik dan endergonik: A+C I B+D+Panas Keunggulan biologis dari mekanisme ini adalah senyawa dengan energi potensial tinggi tidak harus berkaitan secara struktural. Metode alternatif dari penggabungan proses eksergonik dan endergonik untuk sintesis senyawa berenergi potensial tinggi pada reaksi eksergonik dan menggabungkan senyawa baru ke dalam reaksi endergonik hingga terjadi transfer energi bebas dari eksergonik ke endergonik. Dalam sel hidup, senyawa pembawa atau zat antara (I) berenergi tinggi adalah ATP. Semua organisme memerlukan pasokan energi bebas dari lingkungannya. Organisme autotrofik memanfaatkan proses eksergonik; organisme heterotrofik memperoleh energi bebas dengan menggabungkan metabolismenya dengan penguraian molekul organik kompleks dalam lingkungannya. Pada semua organisme ini, ATP berperan penting dalam transfer energi bebas. ATP adalah nukleosida trifosfat (adenin, ribosa, 3 gugus fosfat).

Nilai intermediet untuk energi bebas hidrolisis ATP memiliki makna bioenergetik penting dalam transfer energi. Nilai untuk hidrolisis fosfat terminal pada ATP ada dua kelompok: Fosfat berenergi rendah memilik nilai G yang lebih kecil dari nilai ATP, sementara fosfat berenergi tinggi nilainya lebih besar dari ATP. Perubahan energi bebas yang tinggi pada hidrolisis ATP disebabkan oleh terbebasnya daya tolak atom-atom oksigen bermuatan negatif dan stabilnya produk reaksi, terutama fosfat. Fosfat berenergi tinggi dilambangkan dengan ~ yang menunjukkan bahwa gugus yang melekat pada ikatan, pada transfer ke akseptor yang sesuai, menyebabkan transfer energi bebas dalam jumlah besar, sehingga orang lebih suka istilah group transfer potential daripada ikatan berenergi-tinggi. ATP mengandung 2 ~, ADP mengandung 1 ~, sedangkan AMP memiliki fosfat berenergi rendah karena fosfat merupakan ikatan ester normal. ~ berfungsi sebagai alat tukar energi pada sel. ATP mampu berfungsi sebagai donor fosfat berenergitinggi untuk membentuk senyawa dibawahnya. Contoh: ATP ADP (+Pi). Terdapat 3 sumber utama ~ yang terlibat dalam konservasi energi: (1) Fosforilasi oksidatif (2) Glikolisis (3) Siklus asam sitrat Senyawa lainnya seperti fosfagen berfungsi sebagai bentuk simpanan fosfat benergi tinggi. Bila ATP digunakan langsung sebagai sumber energi untuk kontraksi otot, maka fosfagen akan mempertahankan konsentrasi ATP. Jika rasio ATP/ADP tinggi, maka konsentrasi ATP dapat meningkat untuk berfungsi sebagai simpanan fosfat berenergi tinggi. ATP memungkinkan penggabungan reaksi yang secara termodinamika kurang menguntungkan menjadi reaksi yang menguntungkan. (1) Glikolisis; glukosa menjadi glukosa-6-fosfat Glukosa+Pi Glukosa-6-fosfat + H2O (G = +13,8 kJ/mol) endergonik (2) Hidrolisis fosfat terminal ATP ATP ADP+Pi (G = -30,5 kJ/mol) eksergonik Jika digabungkan dan dibantu katalis heksokinase, fosforilasi glukosa mudah berlangsung dalam reaksi yang sangat eksergonik dan irreversible dalam kondisi fisiologis. Adenilat kinase saling mengonversi adenin nukleotida. Enzim ini terdapat di sebagian besar sel. Hal ini memungkinkan (1) Fosfat berenergi tinggi dalam ADP digunakan dalam pembentukan ATP; (2) AMP yang dibentuk sebagai hasil reaksi aktivasi yang melibatkan ATP diperoleh kembali melalu refosforilasi menjadi ADP; (3) Peningkatan konsentrasi AMP jika ATP berkurang memungkinkan AMP berfungsi sebagai sinyal metabolik untuk meningkatkan laju reaksi katabolisme yang menghasilkan lebih banyak ATP. ATP dapat dihidrolisis langsung menjadi AMP disertai pembebasan PPi. Reaksi ini melepas panas, memastikan reaksi aktivasi berjalan kekanan dan dibantu oleh pemecahan hidrolitik PPi yang dikatalisis oleh pirofosfatase anorganik, G bernilai besar (-19,2 kJ/mol). Nukleotida trifosfat lain ukut serta dalam transfer fosfat berenergi tinggi. Melalui enzin nukleotida difosfat kinase, UTP, GTP dan CTP dapat disintesis dari difosfatnya. Semua trifosfat ini ikut serta dalam fosforilasi di sel. Begitu pula berbagai nukleotida monofosfat kinase spesifik mengatalisi pembentukan nukleotida difosfat dari monofosfatnya. Karena itu, adenilat kinase adalah suatu monofosfat kinase spesifik.

Anda mungkin juga menyukai