Anda di halaman 1dari 21

Bioenergetika

Biokimia I

Kelompok 2:
1. Gita Anggraini
2. Johan Candra
3. Larassati
Pengertian Bioenergetika
Biokimia I

• Bioenergetika merupakan bagian dari biokimia


yang bersangutan dengan transformasi dan
penggunaan energi oleh sel hidup.
Hukum Pertama Termodinamika
Biokimia I

• Bunyi hukum I termodinamika:


“Didalam setiap perubahan fisik atau kimia,
jumlah total energi pada lingkungan adalah
tetap”.
– Hukum pertama merupakan prinsip pelestarian
energi
Hukum kedua Termodinamika
Biokimia I

• Bunyi hukum II termodinamika:


“semua perbahan fisik atau kimia cenderung berjalan
menuju arah sedemikian rupa, sehingga energi yang
bermanfaat terurai secara irreversible (tak dapat balik)
menjadi bentuk acak yang tidak teratur, yang disebut
entropi. Penguraian ini terhenti pada titik keseimbangan .
Pada saat ini entropi yang terbentuk berada pada tingkat
paling maksimum yang dimungkinkan oleh kondisi
lingkungan yang bersangkutan”.
Biokimia I

Terdapat 2 jenis energi bermanfaat:


– Energi bebas yaitu jenis energi yang dapat
melakukan kerja pada suhu dan tekanan tetap.
– Energi panas yaitu hanya dapat melakukan kerja
melalui suatu perubahan suhu atau tekanan.
• Entropi adalah energi dalam keadaan acak
atau tidak teratur.
Biokimia I

Aspek lain dari hukum kedua termidinamika:


– sistem reaksi adalah kumpulan benda-benda yang
mengalami suatu proses kimia atau fisik tertentu.
– Lingkungan yaitu tempat saling bertukar energi
dengan sistem yang bereaksi.
Energi Bebas
Biokimia I
Biokimia I

• Perubahan energi bebas, panas dan entropi


dalam reaksi kimia pada suhu dan tekanan
tetap, secara kualitatif oleh persamaan:
ΔG = ΔH – TΔS
Keterangan:
– ΔH adalah perubahan entalpi (panas)
– T adalah suhu absolut
– ΔG adalah perubahan energi bebas
– ΔS adalah perubahan dalam entropi
Biokimia I

• Bila reaksi berjalan menuju titik


keseimbangan, entropi meningkat maka ∆S
positif dan energi bebas menurun, ∆G negatif.
• ∆H positif bila sistem membebaskan panas.
• ∆H negatif jika sistem manyerap panas dari
lingkungan.
Perubahan Energi Bebas Baku (∆G0)
Biokimia I

• ∆G0 adalah perbedaan diantara kandungan


energi-bebas pereaksi dan energi bebas produk
pada keadaan baku (suhu 298 K, tekanan 1 atm
dan pada konsentrasi 1 M).

• Keq’ > 1,00 maka ∆GO = - (negative)


• Keq’ > 1,00 maka ∆GO = + (positive)
Biokimia I

Perbedaan penting ∆G dengan ∆Go


• ∆G system = - ( menurun ) sedangkan
• ∆Go reaksi bisa saja bertanda +, - atau nol
tergantung tetapan kesetimbangan (khas
untuk setiap reaksi, tidak dapat diubah)
Biokimia I

Sel menggunakan energi untuk :


1. Untuk melakukan sintesis biomolekul dari
molekul sederhana
2. Untuk menjalankan kerja mekanik seperti
kontraksi otot
3. Untuk mengangkut biomolekul atau ion
melalui membrane menuju daerah
berkonsentrasi lebih tinggi.
ATP (Adenosin Trifosfat)
Biokimia I

• Merupakan pembawa energi kimia utama dan


universal didalam sel.
• ATP, ADP, dan MTP merupakan nukleotida
terdiri dari:
– Basa purin (adenin) dan pirimidin heterosiklik
– Gula dengan 5 karbon (D-Ribosa)
– Satu atau lebih gugus fosfat
• ATP berfungsi sebagai donor fosfat dan sebagai
kompleks Mg2+
Struktur ADP dan ATP
Biokimia I
Siklus ATP
Biokimia I
Senyawa kompleks Mg2+ ATP dan ADP
Biokimia I
Biokimia I

ATP berperan sebagai senyawa antara yang


berlaku umum didalam reaksi pemindahan
fosfat. Hal ini terlihat pada reaksi dibawah ini :
A + B → C + D
D + E → F + G
• Komponen D adalah senyawa antara yang
membawa energy kimia dari rekasi kimia yang
satu ke reaksi kimia lainya.
Biokimia I

• Nilai hidrolisis gugus terminal fosfat pada ATP


terbagi menjadi 2 kelompok:
– Fosfat berenergi rendah yang memiliki ΔG lebih
rendah dari pada ΔG0 pada ATP seperti glukosa 6-
fosfat.
– Fosfat berenergi tinggi yang memiliki nilai ΔG lebih
tinggi daripada ΔG0 pada ATP, termasuk di
dalamnya, ATP dan ADP, kreatin fosfat, fosfoenol
piruvat dan sebagainya.
Biokimia I

• Hidrolisis ATP :
ATP + H2O → ADP + fosfat anorganik ∆Go’= -7,3
kkal/mol.
• Hidrolisis senyawa glukosa 6-fosfat2- :
glukosa 6-fosfat2- + H2O glukosa 6-fosfat glukosa + fosfat
∆Go’= -3,3 kkal/mol
“ATP disebut senyawa fosfat berenergi tinggi dan
glukosa 6-fosfat ditentukan sebagai senyawa fosfat
berenergi rendah”
Biokimia I

∆Go’ATP relative tinggi dibandingkan glukosa 6-


fosfat disebabkan oleh :
– Derajat ionisasi ( ATP maupun produk hidrolisisnya
mudah mengion/ mengion sempurna)
– Hidrolisis pada pH 7 ATP menghasilkan H+ sedangkan
hidrolisis pada pH 7 glukosa 6-fosfat tidak.
– Molekul ATP memiliki 4 muatan negative yang
berdekatan sehingga gaya tolak menolak kuat dan ketika
terhidrolisis molekul ATP akan melepaskan sebagian
energy listriknya, sedangkan molekul glukosa 6-fosfat
tidak bermuatan.
– Produk hidrolisis ATP merupakan hybrid resonansi
(electron pada produk hidrolisis ATP dapat berpindah
menuju tingkat yang lebih rendah)
Biokimia I

Senyawa pembawa energi tinggi :


1. Senyawa yang mengandung gugus pirofosfat
2. Senyawa asil fosfat
3. Senyawa terfosforilasi
4. Senyawa thioester

Anda mungkin juga menyukai