Anggota Kelompok
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Hewan mempunyai daya gerak yang cepat dan tanggap terhadap rangsangan atau
perlakuan tertentu baik internal maupun eksternal. Sistem saraf merupakan suatu sistem yang
mengatur kerja semua sistem organ pada hewan agar dapat bekerja serasi dalam menanggapi
suatu kondisi. Setiap aktivitas yang dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks
merupakan hasil koordinasi dan sistematis dari beberapa sistem tubuh.
Perihal menanggapi suatu kondisi, sistem saraf terdiri dari beberapa macam organ yang
memiliki fungsi berbeda-beda. Sistem saraf terbagi atas dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem
saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sum-sum tulang belakang. Setiap bagian
dari sistem saraf pusat tersebut memiliki peran masing-masing dalam megatur informasi yang
diterima tubuh dan mengolahnya sampai terbentuknya respon dari tubuh.
Katak merupakan hewan dengan sistem saraf yang sederhana sehingga mudah untuk
dipelajari. Respon tubuh dari katak terhadap beberapa perlakuan dari kondisi normal sampai
dirusaknya bagian otak katak, dapat diamati dengan mudah. Dari perlakuan tersebut dapat
diamati fungsi-fungsi bagian otak setelah dirusak yang menunjukkan respon melemah atau
hilang. Praktikum ini bertujuan mengetahui fungsi-fungsi bagian otak katak setelah bagian-
bagian otak tersebut dirusak.
BAB II
METODE
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sonde, gunting, papan busa,
wadah berisi air, cawan petridis, katak (Fejerfarya cancrivora), dan larutan HNO3.
Metodologi
PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil percobaan
10 detik (ada
Larutan HNO2 refleks) tidak ada tidak ada tidak ada
PENUTUP
Simpulan
Fungsi pada bagian-bagian otak dapat diketahui dari hasil pengamatan pada percobaan ini dan
dapat disimpulkan bahwa serebrum berfungsi memproses informasi sensoris, somatik, dan motoris, juga
berfungsi dalam proses berpikir, pusat kesadaran dan fungsi intelektual. Serebelum berfungsi
mengkoordinasikan pergerakan, keseimbangan, menghasilkan pergerakan yang mulus dan pemeliharaan
keseimbangan. Medula oblongata mempunyai pusat-pusat yang mengatur fungsi viseral yang meliputi
pernapasan, jantung, dan aktivitas pembuluh darah, penelanan, muntah, dan pencernaan. Medula spinalis
berfungsi menghatarkan impuls baik dari otak maupun menuju otak, dan mengatur gerak refleks tubuh.
Saran
Dosen pembimbing praktikum telah menjelaskan materi dengan jelas dan baik
sehingga mudah dimengerti oleh praktikan, namun sebaiknya peralatan yang ada di ruang
praktikum lebih diperbaharui lagi seperti ujung sonde yang harus lebih tajam lagi untuk
praktikum selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alcamo E. 2003. Anatomy Workbook. New York (USA): Random House, Inc.
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta (ID): Erlangga.