Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

GEOKIMIA
DATING ISOTOP RADIOAKTIF CARBON 14

Disusun Oleh:
Kelompok 4
La Ode Faisal Rahman

21100113120015

Qori Nurjanah

21100113120047

Alif Akbar F Z

21100113130063

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
NOVEMBER 2015

PENENTUAN UMUR SEDIMEN LAUT DI KEPULAUAN SPERMONDE MELALUI


PENGUKURAN AKTIVITAS 14C DENGAN METODE LSC (LIQUID
SCINTILLATION COUNTING)
Abstrak. Penelitian Penentuan Umur Sedimen Laut di Kepulauan Spermonde
melalui Pengukuran Aktivitas 14C dengan Metode LSC (Liquid Scintillation
Counting) telah dilakukan. Pengambilan sampel sedimen diambil di Pulau LaeLae, Kepulauan Spermonde yang relative dekat dari pengaruh aktivitas manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas 14C dalam sampel sedimen
dan umur sedimen melalui pengukuran aktivitas 14C berdasarkan pencacahan
sampel sedimen. Preparasi dilakukan baik secara fisik maupun kimia dengan
menggunakan larutan asam-basa: NaOH, H2O2, HClO4, dan HCl guna
menghasilkan sampel sedimen yang putih dan bersih dengan pengurangan bobot
hingga 5%. Matriks karbonat sampel dipisahkan sebagai CO 2 menggunakan
adsorber KOH 1 N yang direaksikan dengan H 3PO4 85%. Kandungan karbon
larutan sampel 1,172 gram/8 mL. Analisis aktivitas 14C, sampel dianalisis
menggunakan Liquid Scintillation Counting (LSC) sebagai teknik analisisnya.
Dari hasil analisis didapatkan nilai aktifitas 14C pada sampel sedimen sebesar
13,85 tiap Dpm/gram C. Umur yang didapatkan pada sampel sedimen sebesar
821,0822 tahun.
Kata Kunci: Kepulauan Spermonde, Pencacah Sintilasi Cair, Penanggalan
Karbon, Sedimen Laut.
Tujuan dilakukan dating
Pada paper penelitian diatas tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk
menentukan aktivitas dan kandungan dari

14

C dalam sampel sedimen yang

terdapat pada daerah penelitian. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk
penentuan umur dari litologi yang ada menggunakan metode isotop karbon
berdasarkan pencacahan sampel sedimen. Dengan mengetahui bagaimana
kandungan karbon yang ada, maka dapat diketahui kandungan bahan organik yang
terdapat pada batuan sedimen yang ada, pada penentuan umur ditujukan untuk
mengetahui berapakah umur batuan sedimen tersebut berdasarkan hasil
perhitungan yang kemudian nantinya akan dikorelasikan dengan kandungan bahan
organik tadi, dengan kedua data tersebut maka hasil akhirnya dapat dijadikan
interpretasi salah satunya mengenai bagaimana iklim purba yang terdapat pada
daerah

tersebut

mengingat

kandungan

karbon

yang

semakin

banyak

mengindikasian bahwa tentunya daerah tersebut memiliki lingkungan yang cocok

untuk tumbuhnya tumbuhan, selain itu juga bisa menginterpretasikan letak


geografis daerah tersebut pada masa lampau, dan interpretasi yang ada akan lebih
spesifik lagi karena terdapat penanggalan umur didalamnya.
Metode yang digunakan
Metode yang digunakan pada penelitian yang terdapat di paper diatas
adalah metode penanggalan menggunakan Radioisotop

14

C, Radioisotop

14

merupakan salah satu radioisotop yang sudah umum digunakan pada penentuan
umur suatu sampel yang mengandung karbon (Satrio dan Abidin, 2007).
Pada dasarnya metode penanggalan batuan ini dilakukan untuk
mengetahui umur suatu materi, metode yang biasanya digunakan adalah metode
Radiometric dating, metode ini sendiri adalah metode yang menghitung
perbandingan unsur tertentu pada specimen fosil untuk kemudian dibandingkan
dengan kandungan unsur yang sama pada atmosfir dengan prinsip waktu paruh
peluruhan atom. Dikaernakan menggunakan waktu paruh dari peluruhan atom
maka harus ditentukan atom yang memiliki kemampuan untuk meluruh dengan
baik dan pada paper ini digunakan unsur atom C, pada dasarnya unsur atom C ini
sendiri memiliki beberapa isotop yang berbeda namun berdasarkan dari
kandunganya yang terdapat di atmosfer, Radioisotop 14C lah yang paling banyak
didapat dan juga memiliki rentang waktu paruh yang relatif panjang yaitu
memiliki waktu paruh 5.730 tahun.
Setiap mahluk hidup (manusia, binatang dan tumbuhan) dan benda mati
diBumi ini mengandung karbon-14. C-14 mempunyai waktu paruh 5.730
tahun,maksudnya jika dalam tubuh mahluk hidup terdapat 1000 atom C-14, 5.730
tahunsetelah mahluk hidupitu mati, jumlah atom C-14 akan berkurang
setengahnyamenjadi 500. 5.730 tahun berikutnya atau 11.460 tahun kemudian
jumlahnya tersisa250 dan seterusnya.Dengan mengukur jumlah C-14 yang
terkandung pada fosil,umur fosil bisa ditentukan. Untuk rekaman sepanjang
sejarah, metode ini cukup baik dengan penyimpangan akurasi sekitar beberapa
ratus tahun. Radioisotop karbon 14 terbentuk di bagian atas atmosfer dari
penembakanatom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbondioksida


dalam udara dan sebagai ionhidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon
radioaktif itu menyertaipertumbuhan melalui fotosintesis. Lama - kelamaan
terdapat kesetimbangan antar karbon 14 yang diterima dan meluruh dan tumbuhtumbuhan maupun hewan sehingga mencapai 15,3 dm/menit gram karbon.
Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun apabila organisme hidup mati,
pengambilan C-14 terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur
bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan
jenisnya dan waktu paruh C-14.
Karbon-14, atau radiokarbon, adalah isotop radioaktif karbon dengan inti
yang mengandung 6 proton dan 8 neutron. Terdapat tiga macam isotop karbon
yang terjadi secara alami di Bumi:
a. 99% merupakan karbon-12, C-12 ini berguna untuk mengetehui umur fosil
b. 1% merupakan karbon-13, C-13 digunakan dalam penelitian hidrologi dan
panas bumi3
c. Karbon-14 terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit.
Misalnya sejumlah 1 bagian-per triliun (0,0000000001%) dari karbon
yang ada di atmosfer. C-14 ini berguna untuk mempelajari mekanisme reaksi
fotosintesis.Karbon-14 ditemukan pada tanggal 27 Februari 1940 oleh Martin
Kamen dan Sam Ruben dari Laboratorium RadiasiUniversitas California,
Berkeley, meskipun keberadaannya telah diduga sebelumnya oleh Franz Kurie
pada tahun 1934. Waktu paruh karbon-14 adalah 5.730 40 tahun. Ia meluruh
menjadi nitrogen-14 melalui peluruhan beta. Massa atom karbon-14 adalah sekitar
14,003241 sma. Isotop-isotop karbon yang berbeda tidak memiliki perbedaan
yang besar dalam sifat-sifat kimianya. Ini digunakan dalam riset kimia, yaitu
dalam teknik yang disebut pelabelan karbon: beberapa atom karbon-12 dari
senyawa tertentu digantikan dengan atom-atom dari karbon-14 ( atau beberapa
atom dari karbon-13) dengan tujuan agar dapat memantau nya di sepanjang
terjadinya reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa tersebut. Keberadaannya

dalam bahan organik adalah dasar dari metode penanggalan radio karbon untuk
memperkirakan umur pada sampel-sampel arkeologi, geologi dan hidrogeologi.
Umur bahan-bahan yang berasal dari makluk hidup (fosil) dapat
ditentukan dengan mengukur keaktifan jenis C-14 dalam fosil dibandingkan
terhadap keaktifan jenis C-14 yang terdapat pada tumbuhan yang masih hidup.
Hal ini didasarkan pada reaksi pembentukan dan peluruhan C-14 di alam:
14
1
14
1
N + n C + p
7
0
6
1
14
14
0
1
C
N+
e , t =s ,770 thn
6
7
1
2
Dengan anggapan bahwa konsentrasi C-14 diudara dalam bentuk

14

CO2.

Tumbuh hidup berfotosintesis mengambil CO 2 dari udara dan hewan hidup


memakan hasil fotosintesis tersebut.
Sample teknik dan prosedur dating
Analisis aktivitas 14C, sampel dianalisis menggunakan Liquid Scintillation
Counting (LSC) sebagai teknik analisisnya. Sintilasi cair (Liquid Scintillation)
merupakan larutan senyawa flour dalam pelarut organik. Sampel radioisotop yang
akan diukur harus dalam keadaan terlarut di dalam larutan ini (Noor, 2003).
Metode LSC ini adalah metode pengukuran aktivitas bahan radioaktif yang
terdapat dalam sampel yang menggunakan teknik dari pencampuran bahan
radioaktif tersebut dengan scintilator cair. Tujuan dari metode ini adalah untuk
memungkinkan perhitungan yang lebih efisien karena kontak dalam dari partikel
tersebut dengan sintilator. Metode ini biasanya digunakan untuk mendeteksi
partikel alpha dan beta.
Pencacah sintilasi cair merupakan alat yang paling popular saat ini untuk
bekerja merunut radiasi atau merunut radioisotop, khususnya pada isotop -,
misalnya 3H dan 14C. Alat ini bekerja atas dasar interaksi larutan senyawa organik
yang dapat berflouresensi dengan partikel berenergi tinggi menghasilkan sinar
flouresensi dengan partikel berenergi tinggi menghasilkan sinar flouresensi
(Tjahaja dan Mutia, 2000).

Supaya kandungan

14
6

dapat diukur, karbon dalam sampel suatu

organisme yang mati setelah selang waktu (t) biasanya dikonversi menjadi gas
seperti karbondioksida yang kemudian dimasukkan dalam detektor yang peka
terhadap sinar beta. (Wiyatmo, 2009)
Prosedur yang digunakan pada paper ini dalam penentuan umur batuan
adalah sebagai berikut:
1. Pencucian sampel

: bertujuan untuk membersihkan sampel dari

pengotor-pengotor. Proses pencucian dilakukan melalui dua tahap, yaitu


pencucian secara fisik dan kimiawi.
2. Pemisahan sampel karbonat

: Bertujuan untuk memisahkan material lain

dikarenakan hanya atom C-14 saja yang digunakan


3. Penentuan total karbon

Mengetahui jumlah karbon yang terlarut

menggunakan bahan kimia


4. Pencacahan latar/blangko Sampel Sedimen
5. Perhitungan Umur
Perhitungan umur sedimen dilakukan dengan menggunakan rumus:

t=

t 1/ 2 A o
ln
ln 2 A t

Keterangan :
A = Radioaktif 14C dalam sampel
Ao = Radioaktivitas isotop 14C pada makhluk hidup 15,3 DPM/gC (Libby,
1960)
t1/2 = Waktu paruh = 5730 tahun
ln2 = 0,693
Pembahasan
Pada peper ini yang bartujuan untuk menentukan kadar atom C yang
terkandung pada material sedimen yang ada dan juga menentukan umur batuan
sedimen tersebut. Metoda yang digunakan adalahan perhitungan dari peluruhan
radioisotop C-14. Berdasarkan dari hasil perhitungan didapatkan Aktivitas

spesifik (As) sedimen Pulau Lae-Lae yang didapatkan sebesar 13,85

4,58

Dpm/gram karbon, dan nilai umur dari batuan tersebut menggunakan waktu paruh
didapatkan bahwa umur batuan sedimen pada daerah penelitian ini adalah
821,0822 Tahun.
Pada dasarnya penentuan batuan menggunakan radiometric dating dapat
menggunakan berbagai macam atom, namun dikarenakan pada batuan itu sendiri
tentu memiliki kandungan karbon yang relatif besar maka penganggalan
menggunakan atom C adalah yang paling cocok untuk digunakan. Untuk
melakukan penanggalan haruslah digunakan atom yang tidak stabil sehingga atom
tersebut akan mengalami peluruhan, sehingga dari konsep tersebut digunakanlah
isotop dari atom-atom yang relatif stabil, pada dasarnya atom C sendiri memiliki
beberapa isotop, namun isotop C-14 lah yang peling baik karena memiliki rentang
waktu peluruhan yang relatif lebih panjang dibandingkan dengan isotop karbon
lainya.
Kelebihan dari penggunaan isotop C-14 ini adalah kandungan karbonat
yang tentunya relatif banyak pada setiap batuan sedimen, selain itu kelebihan
lainya yaitu kadar C-14 pada tubuh makluk hidup relatif sama dengan kadar C-14
yang terdapat di atmosfer, karena dari hal tersebut lah dapat bisa menghitung
waktu yang dilewati fosil tersebut setelah mati berdasarkan perbandingan waktu
paruh dari kadar karbon C-14 dengan kadar C-14 yang ada di atmosfer saat ini.
Namun selain kelebihan tentunya ada kekurangan yang terdapat pada
metode ini, kekurangan dari metode ini yaitu dari material yang dihitungnya yaitu
batuan sedimen, dari konsep dasarnya batuan sedimen adalah batuan yang
dihasilkan dari hasil rombakan dari material yang telah ada, sehingga tentunya
kemungkinan bahwa material yang mengandung karbon yang dihitung tersebut
kemungkinan memiliki umur yang lebih tua dibandingkan dengan pembentukan
batuan sedimen itu sendiri. Kekurangan lainya adalah metode ini memiliki batas
umur. ketika makhluk hidup mati, material karbon tersebut secara perlahan akan
berkurang, selain itu juga faktor eksternal seperti perubahan konsentrasi karbon di
atmosfer yang dapat berubah karena faktor eksternal. Berdasarkan dari
perhitungan batas umur pada metode ini adalah 50.000 tahun, yang artinya fosil

yang lebih tua dari 50.000 tahun akan kurang akurat kalau dianalisa pake carbon
dating ini. Terkecuali dalam beberapa kasus khusus dimana sample yang
ditemukan sangat istimewa kondisinya.

Anda mungkin juga menyukai