Alif Akbar F Z
Pada bagian ini fumarole tersebut terlihat adanya lubang tempat keluarnya uap yang
berbentuk melonjong, berbentuk sebuah rekahan.
STA 3
STA 3 ini cukup berbeda dengan STA-STA sebelumnya dimana pada STA 3 ini sudah
tidak terlihat adanya lagi tempat-tempat keluarnya air dan juga fumarole seperti STA
sebelumnya, dan juga karena letaknya yang lebih tinggi dari STA STA sebelumnya. Pada STA
terakhir ini manifestasi yang ada adalah kondisi tanah yang memiliki temperatur yang lebih
tinggi dari STA-STA sebelumnya dimana pada STA 3 ini manifestasi yang terjadi adalah
Steam Ground. Pada STA ini juga semakin banyak kenampakan dari endapan silika, dimana
pada STA ini endapan silika tersebut membentuk pola yang melingkar. Diinterpretasikan
bahwa endapan silika ini membentuk pola yang mengitari tempat endapan tersebut terbentuk
yang berarti bahwa terdapat banyak sekali rekahan-rekahan yang ada mengingat jumlah
endapan silika yang banyak juga. Hal tersebut juga menjelaskan mengapa pada STA 3 ini
jenis manifestasinya adalah Steam Ground, yang dikarenakan banyak rekahan yang ada
sehingga panas dapat sampai kepermukaan dengan intensitas yang lebih banyak.
Dari ketiga STA tersebut dapat disimpulkan bahwa pada daerah Gedong Songo ini
terdapat aktifitas panas bumi yang masih aktif dengan adanya kenampakan manifestasi panas
bumi berupa Warm Ground, Fumarole, endapan silika dan adanya Steam Ground. Pada
sistem panas bumi di Gedong Songo ini sumber panasnya adapat diinterpretasikan berasal
dari aktifitas vulkanik dikarenakan dari letaknya yang juga termasuk kedalam kawasan
Gunung Ungaran. Proses terjadinya aktifitas panas bumi ini juga didukung dengan adanya
interpretasi awal mengenai adanya struktur sesar geser yang terdapat pada daerah tersebut,
dimana interpretasi ini didasarkan pada kenampakan peta topografi dimana pada peta terlihat
adanya sebuah pola kontur yang seharusnya menerus, namun pada satu bagian terlihat adanya
kontur yang bergeser dan terlihat juga dari aliran sungai yang ada.
Pada STA 2 terdapat manifestasi berupa fumarole yang cukup bersar dimana pada
fumarole tersebut terdapat rekahan yang searah dengan sesar geser yang ada sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa pada STA 2 tersebut merupakan zona inti (core zone) dari sesar itu
sendiri. Kemudian interpretasi selanjutnya adalah STA 1 dan 3 terdapat rekahan-rekahan yang
tersebar terutama pada STA, sehingga diinterpretasikan bahwa daerah tersebut merupakan
demage zone dari sesar.