Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM MINERALOGI, PETROLOGI, DAN

PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LEMBAR DESKRIPSI PETROGRAFI BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL 2014
Kode preparat : MO.4
Perbesaran

:4x

Tekstur
Granularitas

: Inequigranular

Kristalisasi

:Holokristalin

Fabrik

:Hipodiomorfik

Tekstur Khusus :Komposisi Mineral :

Kelimpahan Mineral:
Mineral
Olivin
Piroxene
Orthopiroxene
Plagioklas

Gambar
A
1
2
3
4
5
6
7
8

Kelimpahan (%)
10
30
30
30

:
B

Keterangan :

LABORATORIUM MINERALOGI, PETROLOGI, DAN


PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Gambar

Keterangan :

Keterangan :

1
2
3
4
5
6
7
8

1
2
3
4
5
6
7
8
Petrogenesa :
Pada pengamatan yang dilakukan secara mikroskopis mineral-mineral
yang terdapat pada preparat ini memiliki warna yang dominan pada pengamatan
ppl. Mineral-mineral tersebut memiliki ukuran yang beragam sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa granularitas dari preparat ini adalah inequigranular.
Kemudian pada preparat ini terlihat bahwa semuanya tersusun dari mineral
mineral yang mengindikasikan bahwa kristalisasi dari mineral ini adalah
holokristalin dan juga dari fabriknya yang hypodiomorfik. Kemudian pada
preparat ini dapat dilihat bahwa mineral penyusunya adalah olivine, plagioklas,
orthoklas dan plagioklas. Berdasarkan data-data diatas makan nama batuan dari
preparat ini adalah gabbronorite.
Nama Batuan :

Gabbronorite ( IUGS )

LABORATORIUM MINERALOGI, PETROLOGI, DAN


PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LEMBAR DESKRIPSI PETROGRAFI BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL 2014
Kode preparat : M.12.9
Perbesaran

:4x

Tekstur
Granularitas

: Equigranular

Kristalisasi

:Holokristalin

Fabrik

: Fanediomorfik

Tekstur Khusus :Komposisi Mineral :

elimpahan Mineral:
Mineral
Klinopiroxene
Olivine
Mineral lain
Hornblende
Gambar
A
1
2
3
4
5
6
7
8

Kelimpahan (%)
35
15
40
10

:
B

Keterangan :

LABORATORIUM MINERALOGI, PETROLOGI, DAN


PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Gambar

Keterangan :

Keterangan :

1
2
3
4
5
6
7
8

1
2
3
4
5
6
7
8
Petrogenesa :
Pada pengamatan yang dilakukan secara mikroskopis mineral-mineral
yang terdapat pada preparat ini memiliki warna yang dominan pada pengamatan
ppl. Mineral-mineral tersebut memiliki ukuran yang beragam sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa granularitas dari preparat ini adalah equigranular.
Kemudian pada preparat ini terlihat bahwa semuanya tersusun dari mineral
mineral yang mengindikasikan bahwa kristalisasi dari mineral ini adalah
holokristalin dan juga dari fabriknya yang hypodiomorfik. Kemudian pada
preparat ini dapat dilihat bahwa mineral penyusunya adalah olivine, Hornblende
dan Klinopiroxene. Berdasarkan data-data diatas makan nama batuan dari preparat
ini adalah Olivine gabbronorite.
Nama Batuan : Olivine gabbronorite

( IUGS)

LABORATORIUM MINERALOGI, PETROLOGI, DAN


PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LEMBAR DESKRIPSI PETROGRAFI BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL 2014
Kode preparat : G15
Perbesaran

: 4x

Tekstur
Granularitas

: Inequigranular

Kristalisasi

: Holokristalin

Fabrik

: Penidiomorfik

Tekstur Khusus :
Komposisi Mineral :
Kelimpahan Mineral:
Mineral
Mineral opaq
Plagioklas
Klino piroksen
Olivine
Gambar
A
1
2
3
4
5
6
7
8

Kelimpahan (%)
60%
16%
24%

:
B

Keterangan :

LABORATORIUM MINERALOGI, PETROLOGI, DAN


PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Gambar

Keterangan :

Keterangan :

1
2
3
4
5
6
7
8

1
2
3
4
5
6
7
8
Petrogenesa :
Pada pengamatan yang dilakukan secara mikroskopis mineral-mineral
yang terdapat pada preparat ini memiliki warna yang dominan colorless pada
pengamatan ppl. Mineral-mineral tersebut memiliki ukuran yang beragam
sehingga dapat diinterpretasikan bahwa granularitas dari preparat ini adalah
inequigranular. Kemudian pada preparat ini terlihat bahwa semuanya tersusun dari
mineral mineral yang mengindikasikan bahwa kristalisasi dari mineral ini adalah
holokristalin dan juga dari fabriknya yang penidiomorfik. Kemudian pada
preparat ini dapat dilihat bahwa mineral penyusunya adalah plagioklas,piroxene,
olivin dan mineral opaq. Berdasarkan data-data diatas makan nama batuan dari
preparat ini adalah olivine gabrinorite.
Nama Batuan :

olivine gabrinorite

( IUGS )

BAB III
PEMBAHASAN
Pada pengamatan yang dilakukan di praktikum petrografi acara batuan
beku non fragmental kali ini praktikan diharuskan mengamati 5 preparat dimana
pada pengamatan tersebut meliputi tekstur umum dari preparat tersebut dan juga
tekstur khusus dari preparat tersebut. Kemudian pengamatan lainnya yaitu pada
komposisi mineral yang terdapat pada preparat tersebut disertai dengan persentase
dari masing masing mineral yang ada. Setelah itu praktikan juga diharuskan untuk
menentukan batuan apakah yang terdapat pada preparat tersebut. Out put dari
praktikum kali ini yaitu berupa laporan mengenai deskripsi yang telah dilakukan.
3.1 Preparat M.04
pengamatan pertama dilakukan pada preparat bernomor M.04 dimana
mineral-mineral yang terdapat pada preparat ini memiliki warna yang dominan
colorless dimana terlihat ugranularitas mineral dari preparat ini memiliki ukuran
yang beragam terlihat dari mineral yang besar dikelilingi oleh mineral yang kecil
atau granularitas dari preparat ini adalah in equigranular. Komposisi pada preparat
ini terlihat bahwa penyusunnya berupa mineral-mineral tanpa adanya gelasan
sehingga kristalisasi dari mineral ini adalah holokristalin dengan fabrik yang
hipodiomorfik.
Pada pengamatan ini mineral pertama yang dapat dideskripsi yaitu
berwarna colorless, pecahan banyak dan tanpa belahan sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa mineral yang pertama ini adalah olivine. Mineral yang
kedua

berwarna

colorless

dengan

kembaran

karlsbat

sehingga

dapat

diinterpretasikan bahwa mineral yang kedua adalah plagioklas. Mineral yang


ketiga berwarna colorless, prismatik dan gelapan miring sehingga dapaat
diinterpretasikan bahwa mineral yang ke tiga adalah klino piroxene, kemudian
mineral terakhir yang dapat dideskripsi yaitu memiliki sifat hampir sama dengan
klino piroxene dengan gelapan sejajar.
Pembentukan

batuan

ini

dapat

diinterpretasikan

dari

sifat

inequigranularnya dimana pembentukan batuan ini memiliki rentang waktu yang

cukup lama atau dalam waktu yang berbeda-beda sehingga keseragaman butir dari
mineralnya berbeda-beda. Kemudian dari sifatnya yang holokrisalin dapat
diinterpretasikan bahwa pembentukan mineral ini berada di hipabisal hingga
bagian dalam bumi sehingga batuan ini tersusun seluruhnya oleh mineral. Jika
dilihat dari sifat fabriknya yang hypodiomorfik maka dapat diinterpretasikan
bahwa pembekuan batuan ini terbentuk dalam waktu yang cukup lama. Dari
komposisi mineral-mineralnya yang dominan bersifat mafik maka dapat
diinterpretasikan bahwa proses pembentukan batuan ini berada di setting tektonik
yang magma asalnya bersifat basa hingga ultra basa baik itu berada di zona mor
maupun berada di continental riftzone.
Komposisi mineral yang terdapat pada preparat ini yaitu olivine sebesar
10%, klinopyroxene 30%, orthopiroxene 30% dan plagioklas 30% dengan
komposisi mineral tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa nama batuan dari
mineral ini adalah Gabbronorite.
3.2 Preparat No.M.12.9
Pada pengamatan sayatan preparat No.M.12.9 dengan perbesaran 4x.
Pada sayatan ini terlihat adanya mineral-mineral yang bisa diamati dan
memiliki teksturnya dilihat dari granularitasnya yaitu ukurannya tidak
seragam (inequigranula), kemudian dari sayatan secara keseluruhan terdiri
dari kristal dimana memiliki derajat kristalisasi holokristalin, dan memiliki
batas yang tidak jelas antar mineral dimana memiliki fabrik Hypidiomorfik,
dan memiliki tidak tekstur khusus.
Pada sayatan ini memiliki komposisi mineral berupa klinopiroksen
dengann kenampakaan dalam mikroskop berupa gelapan miring 38 0 ,warna
kecoklatan, bentknya prismatic, belahaan 1 arah, dan gelapan miring. Selain
itu terdapat mineral dengan cirri wana hijau saat penglihatan dengan bijih
kuarsa, pecahan banyak tak beraturan yang merupakan olivin. Setelah itu
komposisi mineral tidak dapat di deskripsi atau disebut mineral lain.
Setelah diketahui mineral apa saja yang terdap pada sayatan dari
pengamatan sayatan preparat No.M.12.9 dilakukan penghitungan presentase
rerataan dari sayatan yang dibagi menjadi 3 medan pandang. Pada medan

pandang 1 ditemukan piroksen sebesar 35%, olivine sebesar 50%, mineral


lain 15%. Pada medan pandang 2 dimana terdapat persentase piroksen sebesar
35%,olivine sebesar 45%,mineral lain sebesar 15%.Dan pada medan pandang
3 ditemukan olivine sebesar 50%, piroksen sebesar 35% ,mineral lain 15%.
Proses terbentuk berdasarkan granularitas berupa inequigranular
menandakan pada saat pembentukan mineral dimana terjadi pembentukan
mineral terlebih dahulu, lalu magma keluar dan menyebabkan pembekuan
yang cepat dan mineral yang terbentuk kecil-kecil dan tidak dapat diamati.
Berdasarkan kristalnya holokristalin menandakan terdiri dari mineral semua
dimana terbentuk didaerah plutonik (dapur magma). Berdasarkan kelimpahan
mineral yang telah dibuat rerataan pada

tiga pandangan yang berbeda

didominasi oleh mineral olivine dan plagioklas yang bersifat basaltic dapat di
interpretasikan mineral ini terbentuk di daerah dapur magma (plutonik) dan
proses pembekuan batuan ini pun memakan waktu yang lama terlihat dari
ukuran mineral yang jelas perbesarannya, dan berdasarkan fabricnya
hypidiomorfik menandakan proses terbentuknya yang timpang tindih dan
menyebabkan mineral tidak memiliki batas yang tidak jelas.
Berdasarkan persentase rerataan yang didapat setelah dibuat persentse
yang dimasukkan dalam klasifikasi IUGS, 1973 merupakan Olivine
Gabbronite.
Berdasarkan setting tektonik diperkirakan terbentuk di zona hotspot,
Continental Rifting zone, dan zona MOR dimana pada setting tektonik
tersebut memiliki magma yang berasal dari bawah lempeng samudera dimana
yang magmanya bersifat basa sampai ultrabasa pada zona MOR.
3.3 Preparat G 15
Pengamatan yang ketiga dilakukan pada preparat bernomor G.15 dimana
mineral-mineral yang terdapat pada preparat ini memiliki warna yang dominan
colorless dimana terlihat granularitas mineral dari preparat ini memiliki ukuran
yang beragam terlihat dari mineral yang besar dikelilingi oleh mineral yang kecil

atau granularitas dari preparat ini adalah in equigranular. Komposisi pada preparat
ini terlihat bahwa penyusunnya berupa mineral-mineral tanpa adanya gelasan
sehingga kristalisasi dari mineral ini adalah holokristalin dengan fabrik yang
penidiomorfik.
Pada pengamatan ini mineral pertama yang dapat dideskripsi yaitu
berwarna colorless dengan kembaran karlsbat sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa mineral yang kedua adalah plagioklas. Mineral yang ketiga berwarna
colorless, prismatik dan gelapan miring sehingga dapat diinterpretasikan bahwa
mineral yang ketiga adalah klino piroxene.
Pembentukan

batuan

ini

dapat

diinterpretasikan

dari

sifat

inequigranularnya dimana pembentukan batuan ini memiliki rentang waktu yang


cukup lama atau dalam waktu yang berbeda-beda sehingga keseragaman butir dari
mineralnya berbeda-beda. Kemudian dari sifatnya yang holokrisalin dapat
diinterpretasikan bahwa pembentukan mineral ini berada di hipabisal hingga
bagian plutonik sehingga batuan ini tersusun seluruhnya oleh mineral. Jika dilihat
dari sifat fabriknya yang penidiomorfik maka dapat diinterpretasikan bahwa
pembekuan batuan ini terbentuk dalam waktu yang cukup lama. Dari komposisi
mineral-mineralnya yang dominan bersifat mafik maka dapat diinterpretasikan
bahwa proses pembentukan batuan ini berada di setting tektonik yang magma
asalnya bersifat basa hingga ultra basa baik itu berada di zona mor maupun berada
di continental riftzone.
Komposisi mineral yang terdapat pada preparat ini yaitu plagioklas
sebesar 60%, klinopiroxene sebesar 16% dan olivine sebesar 24% dengan
komposisi mineral tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa nama batuan dari
mineral ini adalah Olivine Gabbronorite.
4.4. Nomor Peraga M.010
Sayatan preparat No.M.010 dimana perbesaran 4x.Pada sayatan ini terlihat
adanya mineral-mineral dengan ukuran yang berbeda ,dimana memiliki
tekstur inequigranular,kemudian terlihat dari sayatan secara keseluruhan
terdiri dari kristal dimana memiliki derajat kristalisasi holokristalin dan batas
mineral ada yang dibatasi oleh mineral itu sendiri dan ada yang dibatasi

mineral oleh mineral lain dimana memiliki fabrik hypidiomorfic,dan


memiliki tidak tekstur khusus
Pada sayatan preparat No.M.010 dimana terdiri dari mineral-mineral.
Terlihat adanya mineral yang mempunyai ciri-ciri berupa berbentuk
prismatic, banyak pecahan, tidak adanya belahan,mempunyai relief
tinggi,adanya gelapan,dimana mineral tersebut adalah olivine.Adanya mineral
dengan ciri-ciri memiliki belahan 1 arah dan ada pecahan,memiliki relief
tinggi,memiliki gelapan sebesar 38% yaitu klino piroksen dan adanya mineral
dengan ciri memiliki kembaran Carlsbad dengan sudut 45%,memiliki relief
sedang yaitu mineral plagioklas berupa bitownite. Adanya mineral dengan
ciri-ciri memiliki belahan 1 arah dan ada pecahan,memiliki relief
tinggi,memiliki gelapan sejajar yaitu orthopiroksen
Dari pengamatan sayatan preparat No.M.010 dibagi menjadi 3 medan
pandang pengamatan dimana didapatkan persentase jumlah mineral.Pada
medan pandang 1 ditemukan klinopiroksen sebesar 40%, olivine sebesar
10%,mineral

plagioklas

sebesar

35%,mineral

otrhopiroksen

sebesar

45%.Pada medan pandang 2 dimana terdapat persentase klinopiroksen


sebesar 20%,olivine sebesar 10%,mineral plagioklas sebesar 25%,mineral
orthopiroksen sebesar 35 %.Dan pada medan pandang 3 ditemukan olivine
sebesar 10%,

klinopiroksen sebesar 30% ,mineral plagioklas sebanyak

30%,dan mineral orthopiroksen sebesar 40% .


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dimana dilihat dari
teksturnya seperti inequigranular berupa faneroporfiritik dimana massa
dasarnya yang mengelilingi fenokris dimana menggambarkan pendinginan
magma yang sedikit cepat dimana mineral mineral yang mempunyai titik
suhu pembentukan menengah-rendah tidak dapat tidak berkembang dengan
baik tetapi mineral dengan suhu pembentukan yang tinggi lebih bisa dengan
baik karena sudah mengalami pembentukan lebih dahulu dan memiliki waktu
yang lebih untuk berkembang dimana akan menghasilkan ukuran yang lebih
besar dengan batas yang jelas sementara mineral dengan suhu pembentukan
sedang sampai rendah kurang begitu berkembang dengan baik sehingga

menghasilkan ukuran yang kecil dengan batas mineral yang kurang sempurna
yang mengelilingi fenokris yang merupakan mineral dengan suhu
pembentukan tinggi,namun karena ada waktu yang cukup untuk pembentukan
mineral pada waktu magma mengalami pendinginan sehingga magma
tersebut membentuk batuan dengan secara keseluruhan terdiri dari kristal.
Dilihat dari komposisi mineral pada sayatan dimana terdapat mineral seperti
olivine,klinopiroksen,dan plagioklas berupa bitownite dimana memiliki sifat
magma basa dimana kemungkinan terbentuk dalam setting tektonik yaitu
Dengan demikian dapat di interpretasikan batuan ini terbentuk di zona hypabisal
dan diperkirakaan di Continental rift zone.

4.5 Preparat M.0.2


Secara mikroskopisbatuan ini memiliki mineral-mineral dengan
ukuran besar dan ada yang lebih kecil maka granularitasnya Inequigranular.
Batuan ini secara keseluruhan tersusun atas mineral dan sebagiannya
gelasan maka kristalisasinya hipokristalin. Batas-batas mineral pada batuan
ini sangat tegas, maka fabriknya idiomorfik
Berdasarkan pengamatan komposisi mineral penyusunya. Batuan ini
tersusun atas mineral plagioklas, olivine, mineral opaq, piroksen, dan gelasan.

Mineral plagioklas mempunyai sifat optik colorles tapi agak keruh,


relief rendah, kembaran albit .WI abu2 terang orde I, TO sumbu 2 (-)..
Mineral plagioklas sangat dominan memiliki presentase 73 %
menyusun batuan ini.

Olivine, memiliki warna kehijauan, memiliki pecahan yang tidak


beraturan, dan tidak terdapat belahan. Kelimpahan 3 %

Mineral opaq,adalah mineral yang tidak deketahui jenis mineralnya


karena

kmungkinan

itu

mineral

yang

tidak

terbaca

mikroskop,kesalahan dalam penyayatan batuan atau itu adalah mineral


pengotor dengan penciri yang sudah tidak diketahui lagi karena terlalu
kecil atau sudah berubah unsur kimianya.pencirinya warnanya hitam

baik saat PPL,XPL,maupun saat dilihat dengan bantuan bajih kuartsa


persentasenya 7%

Klinopiroksen : prismatik, belahan 1 arah dan mempunyai gelapan


miring, relief tinggi presentasinya 8%

Gelasan : vitric, warna colorless pada PPL, hitam pada XPL, dan pink
saat dimasukkan baji kuarsa. Presentasinya 9%

Berdasarkan teksturnya yang hipokristalin, maka dapat diinterpretasikan


pembekuan magmanya berlangsung relative cepat sehingga ada mineral yang
sempat tumbuh membesar dan sebagian yang lalu terlalu cepat membeku
sehingga hanya dalam bentuk gelasan. Fabrik Idiomorf menunjukkan
pembentukan kristal telah sempurna dan tidak saling menumpuk satu sama
lain, sehingga batas-batas antar mineralnya

begitu tegas. Berdasakan

fabriknya, dapat diinterpretasi suhu pembentukan yang sudah tinggi dan


cukup lama sehingga membentuk mineral-mineral yang bentuknya sempurna
Mineral yang pertama terbentuk adalah olivine pada suhu yang paling
tinggi. Kemudian seiring penurunan suhu terbentuklah mineral piroksen.
Sementara yang belum sempat membentuk Kristal tetap menjadi gelasan.
Setting pembentukan batuan ini diperkirakan pada zona perekahan lempeng
benua (continental rift zone) dan hotspot (continental intraplate) karena
kandungan magma yang bersifat basa dan mineral plagioklas dengan
kelimpahan cukup tinggi.
Tekstur dari batuan ini hipokristalin, Inequigranular, euhedral,
idiomorphic. Berdasarkan presentasi kandungan mineralnya yaitu plagioklas
(73%), Olivin (3%), mineral opaq (7%), klinopiroksen (8%), dan gelasan
(9%). maka Menurut klasifikasi IUGS, batuan ini dinamakan Lherzolite
(IUGS, 1973).

Anda mungkin juga menyukai