Jam : 7:30-10:00am
Pendahuluan
Sistem saraf pusat atau central nervous system (CNS) berfungsi untuk
menerima, memproses, menginterpretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang
dating seperti informasi mengenai rasa, suara, bau, warna, tekanan pada kulit, kondisi
organ internal, dan lain-lain. Sistem saraf pusat juga mengirimkan pesan untuk otot,
kelenjar, dan organ internal. Secara konseptual, sistem saraf pusat dapat dikatakan
memiliki dua komponen: otak dan saraf tulang belakang (Wade dan Tavris 2008).
Tujuan
Tata kerja
Katak deserebrasi dengan skalpel runcing yang tajam, kepala katak dipotong
dengan cepat melintang sepanjang garis yang menghubungkan tepi-tepi anterior dari
kedua gendang telinga (membrane tympani yang terletak di belakang dan di bawah
kedua mata). Tunggulah 10-15 menit agar katak bebas dari keadaan “shock”, kemudian
reaksi-reaksi seperti pada A dicatatkan, pemotongan itu biasanya anterior dari talamus.
1 2 3 4 5 6
Sikap Gerakan Keseimba- Kemampuan Frekuensi Frekuensi
badan spontan ngan berenang napas denyut
(bangkit) jantung
Katak Normal 84/min 80/min
normal
Katak Mendatar X 60/min 80/min
deserebrasi
Katak spinal Semakin X X X - 36/min
medatar
Berdasarkan Table 1, pada katak normal sikap badannya masih dalam sudut
normal dan aktif, gerakan spontan pada katak normal dapat diamati. Kataknya masih
mampu mempertahankan keseimbangan dengan bagus dan juga berenang dengan baik.
Frekuensi napas dan denyut jantung masih dalam jarak yang normal. Karena bagian-
bagian otak katak masih fungsi dalam keadaan yang normal.
Pada katak yang telah deserebrasi, terlihat posisi tubuh katak terhadap bidang
datar yang ada di bawahnya lebih kecil disbanding saat keadaan normal. Ini karena
serebrum yang berfungsi untuk koordinasi gerakan otot telah dirusak. Gerakan spontan
masih dapat diamati pada katak. Apabila katak diletakkan di tempat yang tidak rata,
kataknya tidak mampu mempertahankan keseimbangan tubuh lagi. Ini karena
serebellum yang sudah dirusak tidak dapat berfungsi untuk memberi keseimbangan
tubuh katak. Kemampuan berenang katak masih baik. Frekuensi napas dan denyut
jantung seharusnya meningkat karena katak mengalami “after shock”.
Katak spinal adalah katak yang tinggal memiliki medula spinalis sedangkan
serebrum, serebellum, dan medula oblongatanya telah dirusak. Posisi tubuh katak
berbanding dengan katak deserebrasi semakim mendatar. Gerakan spontan,
keseimbangan dan kemampuan berenang sudah tidak dapat diamati pada katak spinal.
Ini karena serebrum, serebellum dan medulla oblongata tidak dapat berfungsi secara
normal. Frekuensi napas pada katak spinal mencapai kosong sedangkan frekuensi
denyut jantung masih ada tetapi lemah. Ini karena jantung mempunyai pacemaker yang
masih berfungsi meskipun medula oblongatanya sudah dirusak.
Konklusi
Otak berperan penting pada manusia dan hewan karena waktu otak masih dalam
kondisi yang normal, tubuh hewan dan manusia dikontrol oleh otak. Katak deserebrasi
terlihat kehilangan keseimbangan dan sikap badan mendatar, ini karena sebelum katak
deserebrasi sudah kelihatan tidak aktif. Tetapi seharusnya seteleh serebellum dirusak
baru katak akan kehilangan keseimbangan. Setelah serebrum, serebellum dan medula
oblongata telah dirusak, kataknya sudah tidak mempunyai keseimbangan, kemampuan
berenang dan frekuensi napas. Ini dapat membukti serebellum dan medulla oblongata
berfungsi mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan dan pusat kontrol respirasi.
Daftar Pustaka
Pearce, Evelyn C.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2006.