OLEH
NAMA : ERICA PUSPA NINGRUM
NIM : J1C111208
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : MOHAMMAD ALI AKBAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan makanan disaluran
pencernaan khususnya rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Katak merupakan hewan yang bilateral simetris. Alat pencernaan yang tampak
dari luar yaitu cavum oris, dibatasi maxillae (rahang atas) pada sebelah atas, sedang
sebelah bawah dibatasi oleh mandibula (rahang bawah). Kemudian dilanjutkan oleh
pharynx, esophagus, ventriculus dan intestinum yang terletak di dalam rongga tubuh.
Lingula (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar sebelah anterior mulut. Pada
permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir yang dapat
dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Pada maxillae sebelah
luar terdapt denta maxillaris (gigi maxillaris), sedang pada atap cavum oris terdapat
denta vomerinyang berguna untuk menahan mangsa yang akan di telan (Junqueira,
1997).
Mulut katak mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan mempunyai
fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk menangkap mangsa
juga sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan untuk memudahkan
masuknya makanan ke dalam esophagus, ada rambut getar pada jaringan epitel yang
dapat mengalirkan cairan atau partikel yang dialirkan kearah epitel bersilia tersebut
(Schmidt, 1990). Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam
rongga mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan
permukaan dinding cavum oris (Junqueira, et al. 1997). Untuk memudahkan proses
masuknya makanan kedalam esophagus ada rambut getar pada jaringan epitel yang
mengalirkan cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah diatas
epitel (Schmidt, 1990).
METODE PENELITIAN
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah :
Tabel 1. Hasil Percobaan Gerakan Rambut Getar
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan katak (Rana sp.) dengan yang diamati
adalah aktivitas rambut getar pada katak. Rambut getar merupakan suatu selaput
lendir yang terdapat dalam rongga mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan
aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris. Untuk memudahkan
proses masuknya makanan kedalam esophagus ada rambut getar pada jaringan epitel
yang mengalirkan cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah diatas
epitel. Mulut katak mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan mempunyai
fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk menangkap mangsa
juga sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan untuk memudahkan
masuknya makanan ke dalam esophagus, ada rambut getar pada jaringan epitel yang
dapat mengalirkan cairan atau partikel yang dialirkan ke arah epitel bersilia tersebut.
Pada katak, aktivitas rambut getar pada epitel rongga mulut bergerak dari
mulut ke anus, sambil menyapu bersih segala kotoran (debris) yang ada di sepanjang
saluran pencernaan. Hal tersebut menyerupai aktivitas rambut getar yang ditemukan
pada sistem respirasi mamalia. Rambut getar di rongga mulut dan kerongkongan
(pharynx), bergerak seperti pendulum yaitu bergarak bolak-balik, melentur pada
dasarnya. Dalam keadaan normal, rambut getar biasanya diam saja dan akan mulai
bergerak apabila diberi rangsangan, seperti peletakan partikel benda asing, dan beru
akan berhenti bergerak setelah pertikel tersebut tersapu habis oleh gerakan rambut
getar itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas rambut getar pada katak yaitu
posisi katak, rata ataupun miring. Dari pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil
bahwa posisi miring memberikan kecepatan yang signifikan terhadap gerakan butir
serbuk kayu pada mulut dan kerongkongan katak. Papan fiksasi katak dimiringkan ke
kiri, dan ke kanan. Titik A ke B merupakan gerakan dari rahang atas (langit-langit)
dekat bibir mulut sampai ke kerongkongan. Titik C ke D merupakan gerak dari
rahang atas (langit-langit) dekat bibir mulut sampai dekat kerongkongan bagian kiri,
sedangkan titik E ke F merupakan gerak dari rahang atas (langit-langit) dekat bibir
mulut sampai dekat kerongkongan bagian kanan.
Hasil yang didapat adalah pada posisi datar, gerakan partikel dari titik A ke B
yaitu selama 7 menit 40 detik, ke arah titik C ke D selama 4 menit 29 detik dan pada
titik E ke F selama 4 menit 10 detik. Sedangkan pada posisi katak miring ke kiri pada
titik A ke B selama 8 menit 23 detik, ke arah titik C ke D selama 5 menit 17 detik
sedangkan pada titik E ke F selama 36 detik yang merupakan posisi tercepat. Pada
posisi miring ke kanan dari titik A ke B mengalami pergerakan selama 2 menit 43
detik, dari titik C ke D selama 5 menit 34 detik dan pada titik E ke F selama 5 menit
35 detik. Sedangkan pada indikator suhu yang diperlakukan pada katak yang
diberikan pada berbagai temperatur yang berbeda, seperti pada suhu 140 C pergerakan
dari titik A ke B dan C ke D selama 24, 30 sedangkan pada titik E ke F selama 4
menit 45 detik. Pada indikator suhu berikutnya yaitu 300 C waktu yang diperlukan
dalam partikel bergerak dari titik A ke B adalah selama 7 menit 40 detik, pada titik C
ke D selama 4 menit 29 detik sedangkan pada E ke F selama 4 menit 10 detik.
Indikator yang terakhir adalah air dengan suhu 620 C dengan waktu yang diperlukan
partikel bergerak dari titik A ke B selama 3 menit 16 detik, pada titik C ke D selama 5
menit 46 detik sedangkan pada titik E ke F selama 1 menit 16 detik. Dari hasil
pengamatan didapatkan bahwa pergerakan serbuk kayu miring ke kiri lebih cepat
dibandingkan dengan miring ke kanan, mungkin disebabkan karena proses
pergerakan rambut getar di daerah itu lebih bergerak dengan cepat.
Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas rambut getar katak yaitu
suhu, pada suhu 140C gerakan butir serbuk kayu karena rambut getar katak dari titik
A sampai menuju ke titik B memerlukan waktu 1 menit 59 detik. Sedangkan pada
suhu 620C dari titik A ke B memerlukan waktu 1 menit 16 detik. Hal ini
menunjukkan bahwa aktifitas rambut getar pada katak berjalan dengan baik pada
suhu tidak terlalu rendah, dan berjalan lambat pada suhu agak tinggi. Hal ini sesuai
dengan habitat katak yang hidup pada daerah akuatik dengan suhu yang relatif
rendah. Suhu berpengaruh terhadap gerakan rambut getar dimana semakin rendah
suhu maka gerakan rambut getar akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya.
Pada praktikum ini menggunakan larutan NaCl, larutan NaCl itu sendiri
mempunyai garam ion-ion yang dapat menimbulkan tekanan osmotik dalam darah
lebih kecil dari tekanan osmotik jaringan sehingga zat dapat masuk. Sehingga
sebelum digunakan untuk aktivitas rambut getar cairan yang ada di dalam esopaghus
atau lambung tersebut tidak akan mengental atau membeku terlebih dahulu apabila
ditetesi dengan larutan NaCl ini
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga
mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan
permukaan dinding cavum oris.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas rambut getar pada katak yaitu
posisi katak, rata ataupun miring dan suhu
3. Dari pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa posisi miring
memberikan kecepatan yang signifikan terhadap gerakan butir serbuk kayu
pada mulut dan kerongkongan katak.
4. Aktifitas rambut getar pada katak berjalan dengan baik pada suhu rendah, dan
berjalan lambat pada suhu agak tinggi. Hal ini sesuai dengan habitat katak
yang hidup pada daerah akuatik dengan suhu yang relatif rendah.
5. Larutan NaCl fisiologis berfungsi agar bagian-bagian dari rahang atas katak
tidak rusak sewaktu dilakukan percobaan.
5.2 Saran
Pada praktikum kali ini ketelitian dari praktikan sangat kurang, hendaknya
pada praktikum berikutnya praktikan lebih teliti lagi agar tidak ada kesalahan yang
dapat mempengaruhi hasil praktikum. Sebaiknya waktu praktikum harus lebih
efisien, agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, E.C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia. Jakarta.
Singh, I. 1991. Teks Dan Atlas Histologi Manusia. Binarupa aksara. Jakarta.