Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II

SISTEM PENCERNAAN

AKTIVITAS RAMBUT GETAR PADA KATAK

NAMA : ANJELINA ROSADALIMA LUKA

NIM : 1909010002

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Salah satu binatang amfibi adalah katak. Makanan katak
berupa hewan-hewan kecil (serangga). Pada saluran pencernaan katak terdapat silia. Rambut
getar (silia) berperan dalam transformasi bahan makanan di saluran pencernaan. Aktifitas
rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karena itu, hanya ditemukan
pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah
(Muhammat, 2004).
Rambut getar (silia) merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga mulut
katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding
cavum oris. Untuk memudahkan proses masuknya makanan kedalam esophagus ada rambut
getar pada jaringan epitel yang mengalirkan cairan atau benda partikel yang diarahkan ke
suatu arah di atas epitel. Mulut katak mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan
mempunyai fungsi khusus dalam pencernaan, seperti lidah sebagai alat untuk menangkap
mangsa juga sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan berfungsi untuk
memudahkan masuknya makanan ke dalam esophagus, dan ada juga rambut getar pada
jaringan epitel yang dapat mengalirkan cairan atau partikel yang dialirkan ke arah epitel
bersilia tersebut.
Rambut getar (silia) memiliki peran bermacam-macam sesuai dengan tempatnya. Pada
saluran pencernaan rambut getar atau silia berperan dalam transportasi bahan makanan.
Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karena itu, hanya
ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada permukaan yang berlapis
selaput basah (Wulangi, 1991).
Pada katak, aktivitas rambut getar pada epitel rongga mulut bergerak dari mulut ke anus,
sambil menyapu bersih segala kotoran (debris) yang ada di sepanjang saluran pencernaan. Hal
tersebut menyerupai aktivitas rambut getar yang ditemukan pada sistem respirasi mamalia
(Muhammat, 2004).
Saluran pencernaan mulai dari mulut sampai anus berfungsi menyalurkan dan mencerna
serta menyerap makanan dibantu oleh adanya rambut getar pada daerah langit-langit dan
adanya kelenjar pencernaan. Dalam menjalankan fungsinya tentu akan terjadi gerakan dari
suatu bagian ke bagian yang lain pada saluran pencernaan. Gerakan saluran pencernaan yaitu :
 Gerak peristaltik, yaitu gerakan mendorong makanan ke saluran berikutnya.
 Gerak antiperitaltik, yaitu gerakan yang berlawanan dengan peristaltik.
 Gerakan segmentasi, yaitu gerakan meremas makanan.
 Gerakan pendulum, yaitu gerakan menggoyah ke arah dinding usus.
Rambut getar di rongga mulut dan kerongkongan (pharynx), bergerak seperti pendulum
yaitu bergarak bolak-balik, melentur pada dasarnya. Dalam keadaan normal, rambut getar
biasanya diam saja dan akan mulai bergerak apabila diberi rangsangan, seperti peletakan
partikel benda asing, dan baru akan berhenti bergerak setelah pertikel tersebut tersapu habis
oleh gerakan rambut getar itu (Wulangi, 1991).
Gerakan rambut getar ini didukung oleh adanya ATP, jumlah rambut getar banyak
sekali, terletak pada langit-langit rahang atas terutama pada pallatum. Kelenjar ludah yang
dihasilkan oleh mulut katak ini dilengkapi oleh rambut getar yang memungkinkan proses
pencernaan lebih mudah dilakukan.Untuk memudahkan proses pencernaan pada katak maka
dipergunakan dua macam ludah yaitu yang berbentuk cair dan yang berbentuk lendir. Pada
pallatum terdapat sum-sum rambut getar yang berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan
saluran mulut dan pada permukaan dinding cavum oris.

1.2 Tujuan
Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak.
BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


 Hari/Tanggal : Selasa, 21 Februari 2020
 Waktu : 13.30 WITA – Selesa
 Tempat : Laboratorium D Fakultas Kedokteran Hewan

2.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Kotak, sonde penusuk otak, alat-alat diseksi (scalpel,gunting,pinset,mistar).
2. Butir-butir gabus, stopwatch, kaca objek dan kaca penutup.
3. Drop pipet, papan fiksasi katak, jarum-jarum pentul.
4. Mikroskop.
5. Penggaris.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :


1. Larutan ringer/ NaCl fisiologis (0,65%).
2. Air es dan air panas.
3. Katak.

2.3 Prosedur Kerja


1. Katak dimatikan menggunakan sonde penusuk otak.
2. Seluruh rahang bawahnya dibuang menggunakan gunting.
3. Dinding perut dibuka agar viseranya terlihat.
4. Lambungnya dijepit dan diangkat dengan pinset.
5. Dengan menggunakan gunting atau skapel, bagian leher katak dipotong agar
tengkoraknya terpisah dari punggungnya, tanpa mengganggu hubungan (pertautan)
esofagus dan lambung pada kepalanya.
6. Lambung katak dipisahkan dari duodenumnya.
7. Kepala katak difiksasi pada papan fiksasi.
8. Esofagus dan lambungnya dibuka, lalu difiksasi pada papan fiksasi.
9. Pada percobaan 1 dua butir gabus (berukuran kecil dan besar) gabus yang dibasahi
NaCl fisiologis diambil dan diletakkan pada langit-langit rahang atas katak dan
pergerakan gabus dilihat kemudian dicatat waktunya sampai gabus berhenti bergerak.
10. Pada percobaan 2, katak ditetesi larutan ringer suhu dingin, kemudian sebutir gabus
diambil lalu diletakan pada langit-langit rahang atas dengan memiringkan papan katak
ke kiri atau ke kanan dan pergerakan gabus dilihat kemudian dicatat waktunya sampai
gabus berhenti bergerak.
11. Pada percobaan 3, katak kemudian ditetesi dengan air panas, kemudian sebutir gabus
diambil lalu diletakan pada langit-langit rahang atas dan pergerakan gabus dilihat
kemudian dicatat waktunya sampai gabus berhenti bergerak.
12. Pada percobaan 4, katak dimiringkan dengan posisi kepala lebih rendah dibandingkan
lambung dan esophagus, kemudian dua butir gabus (berukuran kecil dan besar) gabus
diambil lalu diletakan pada langit-langit rahang atas dan pergerakan gabus dilihat
kemudian dicatat waktunya sampai gabus berhenti bergerak.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

HASIL PERCOBAAN
GERAKAN RAMBUT GETAR

KECEPATAN GERAK RAMBUT GETAR (mm/menit)


PERLAKUAN
Rahang atas sampai esofagus
 Gabus besar : 12 menit 25 detik
POSISI DATAR
 Gabus kecil : 10 menit
 Gabus besar : 10 menit 11 detik
POSISI MIRING
 Gabus kecil : 6 menit 45 detik
 Gabus besar : 7 menit 45 detik
POSISI TERBALIK
 Gabus kecil : 6 menit 33 detik

SUHU PANAS Mempengaruhi kecepatan pergerakan dari gabus

Tabel 1. Hasil Pengamatan

3.2 Pembahasan
Pada praktikum yang mengambil sampel katak sebagai bahan percobaan. Katak
dibuka bagian rahang sampai lambung kemudian diamati rambut getarnya dengan
meletakan gabus pada permukaan rahang dan melihat pergerakan dari gabus sambil
mencatat waktunya. Katak diamati dari beberapa suhu yaitu suhu kamar, panas, dan
dingin dan posisi katak dimiringkan pada suhu kamar.
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa pada posisi datar pergerakan rambut
getar yaitu gabus besar 12 menit 25 detik, gabus kecil 10 menit. Pada posisi miring, gabus
besar 10 menit 11 detik, gabus kecil 6 menit 45 detik. Pada posisi terbalik, gabus besar 7
menit 45 detik, gabus kecil 6 menit 33 detik. Sedangkan pada suhu panas yaitu gabus
bergerak cepat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum , pada suhu yang lebih panas
pergerakan rambut getar terjadi lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas rambut
getar pada katak berjalan dengan baik pada suhu panas, dan berjalan lambat pada suhu
dingin. Tobin (2005), suhu berpengaruh kepada tingkat metabolisme. Nutrisi makanan
berfungsi sebagai penyedia energi apabila telah mengalami perombakan melalui proses
metabolisme. Sehingga ketika suhu panas pergerakan rambut getar semakin cepat dalam
proses penelanan makanan agar meningkatkan metabolisme tubuh katak.
Jenis-jenis katak yang bersifat akuatik dan semi-akuatik selalu melakukan
pergerakan pindah tempat untuk menjauhi atau mendekati perairan. Faktor lingkungan
yang berpengaruh nyata pada penyebaran horizontal katak adalah suhu udara, suhu air
dan kelembaban udara. Suhu udara berkorelasi positif kuat pada jumlah individu untuk
jarak>100-200 cm dan >200-300 cm, semakin naik suhu udara selama pengamatan maka
jumlah individu pada jarak tersebut semakin banyak. Jarak tersebut sangat terkait dengan
lebarnya bagian tepi danau yang ditumbuhi vegetasi basah. Hasil penelitian ini
mengindikasikan penyebaran horizontal dan vertikal individu Rana erythraea dipengaruhi
oleh faktor suhu udara dan suhu air yang berkorelasi positif (Kurniati, 2011).

PERTANYAAN :
1. Di bagian tubuh mana terdapat rambut getar?
2. Fungsi apakah yang dimilikinya di masing-masing tempat tersebut?
3. Lukislah sifat khas gerakan rambut getar?

JAWABAN :
1. Rambut getar atau silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian
tertentu. Pada katak, rambut getar terdapat di mulut bagian langit-langit.
2. Katak mempunyai bagian-bagian mulut yang sangat kompleks dan mempunyai
fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk menangkap
mangsa juga sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan untuk
memudahkan masuknya makanan ke dalam esophagus, ada rambut getar pada
jaringan epitel yang dapat mengalirkan cairan atau partikel yang dialirkan kearah
epitel bersilia tersebut. Rambut getar adalah suatu selaput lendir yang terdapat
dalam rongga mulut kodok dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan
mulut dan permukaan dinding cavum oris. Gerakan rambut getar didukung oleh
adanya ATP. Rambut getar berperan dalam transformasi bahan makanan di saluran
pencernaan.
3. Gerakan rambut getar didukung oleh adanya ATP. Rambut getar berperan dalam
transformasi bahan makanan di saluran pencernaan. Aktifitas gerak rambut getar
seperti bandul lonceng yang bergerak bolak-balik. Pergerakan ini akan berhenti
sampai bahan makanan yang disapunya telah habis. Kelenjar ludah yang dihasilkan
oleh mulut kodok dilengkapi oleh rambut getar yang memungkinkan proses
pencernaan lebih mudah dilakukan. Untuk memudahkan proses pencernaan pada
kodok maka dipergunakan dua macam ludah yaitu yang berbentuk cair dan yang
berbentuk lendir. Pada pallatum terdapat sumsum rambut getar yang berfungsi
untuk menimbulkan aliran dari cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding
cavum oris. Pallatum terdiri dari dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum
durum. Pallatum durum terdiri atas tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris
dan lebih kebelakang terdiri atas dua bagian pallatum.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga mulut
katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan permukaan
dinding cavum oris.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas rambut getar pada katak yaitu posisi
katak, rata ataupun miring dan suhu
3. Dari pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa posisi miring memberikan
kecepatan yang signifikan terhadap gerakan butir gabus pada mulut dan
kerongkongan katak.
4. Aktifitas rambut getar pada katak berjalan dengan baik pada suhu panas, dan berjalan
lambat pada suhu dingin.
5. Larutan NaCl fisiologis berfungsi agar bagian-bagian dari rahang atas katak tidak
rusak sewaktu dilakukan percobaan.

2.2 Saran
Pada praktikum kali ini ketelitian dari praktikan sangat kurang, hendaknya pada
praktikum berikutnya praktikan lebih teliti lagi agar tidak ada kesalahan yang dapat
mempengaruhi hasil praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Tobin, 2005. Fisiologi


https://www.scribd.com/doc/270696308/Pencernaan
Kurniawati, 2011. Fisiologi
https://www.scribd.com/doc/270696308/Pencernaan
Muhammat. 2004. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Universitas Lambung Mangkurat
Fakultas MIPA Program Studi Biologi, Banjarbaru.

Wulangi, K.S. 1991. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan Tinggi. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai