Anda di halaman 1dari 25

Peranan Eubacteria

A. Peranan bakteri yang menguntungkan manusia yakni:

1. Escherichia coli, penghuni colon manusia yang membantu membusukkan makanan dan
pembentukan vitamin K.
2. Lactobacillus casei, digunakan dalam proses pembuatan keju.
3. Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco.
4. Clostridium butiricum, penghasil asam butirat.
5. Lactobacillus bulgaricus, untuk pembuatan susu masam (yoghurt).
6. Streptomyces griceus, penghasil antibiotik streptomisin.
7. Bakteri nitrifikasi, membantu pembentukan nitrat dalam tanah, seperti Nitrosomonas,
Nitrosococcus, dan Nitrobacter.
8. Rhizobium leguminosorum, bersimbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan polong-polongan,
berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara

B. Peranan bakteri yang merugikan manusia

1. Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC


2. Treponema pallidum, penyebab penyakit raja singa (sifilis)
3. Vibrio cholerae, penyebab kolera
4. Shigella dysenteriae, penyebab disentri
Tabel Perbedaan Karakteristik antara Archaebacteria dan Eubacteria

Ciri-Ciri Archaebacteria Eubacteria


Tidak ada Tidak ada
Selaput inti
Organel yang terbungkus Tidak ada Tidak ada
membran
Tidak ada Ada
Peptidoglikan di dinding sel
Beberapa hidrokarbon Hidrokarbon tidak bercabang
Lipid membran
bercabang
Beberapa jenis Satu jenis
Enzim RNA Polimerase
Asam amino inisiator untuk Metionin Formil metionin
permulaan sintesis protein
Intron (bagian gen yang Ada pada beberapa gen Tidak ada
bukan untuk pengkodean)
Respons terhadap antibiotik Pertumbuhan tidak Pertumbuhan terhambat
streptomisin dan terhambat
kloramfenikol
Ciri-Ciri Archaebacteria
Archaebacteria meliputi kelompok bakteri yang mempunyai beberapa perbedaan komposisi sel, fisiologi, dan
materi genetik dengan kelompokEubacteria. Organisme dalam kelompok Archaebacteria disebut arkae.
Perbedaan pokok antara Archaebacteria dengan Eubacteria adalah komposisi lemak pada dinding sel dan
perbedaan lintasan metabolisme, enzim, dan kofaktor enzim. Berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik
Archaebacteria secara umum.
■ Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia dan juga sebagai “nenek
moyang” Eubacteria (bakteri yang sebenarnya).
■ Sel bersifat uniseluler (bersel tunggal).
■ Sel bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti).
■ Lipida pada membran sel bercabang.
■ Tidak memiliki mitokondria, RE (Retikulum Endoplasma), badan golgi dan lisosom.
■ Habitat di lingkungan bersuhu tinggi, berkadar garam (salinitas) tinggi dan asam.
■ Berukuran 0,1 μm sampai 15 μm dan beberapa ada yang berbentuk filamen dengan panjang 200 μm.
■ Dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram (ada yang bersifat Gram positif dan Gram negatif).
■ Dinding sel terdiri dari polisakarida dan protein bukan peptidoglikan.
■ Membran plasma mengandung lipid berikatan ester.
■ Asam nukleat Archaebacteria berupa RNA.
■ Ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA polymerase.
■ Sensitif terhadap toksin difteri.
■ Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas dan fragmentasi.
■ Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok
■ Tidak dapat membentuk spora
■ Kebanyakan bersifat anaerob meskipun beberapa jenis bersifat aerobik, anaerobik obligat dan anaerobik
fakultatif.
■ Sel tidak mengandung klorofil
■ Beberapa jenis memiliki flagela untuk bergerak.
■ Bentuk sel bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang), bentuk-bentuk yang berbeda ini
menunjukkan perbedaan tipe metabolismenya.
1. Peranan Archaebacteria
a. Peran menguntungkan
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi alternatif
metana berupa biogas. Contohnya Methanobacterium.
b. Peran merugikan
Archaebacteria dapat merusak makanan yang diawetkan dengan garam dan dapat menyebabkan
cepatnya pembusukan pada ikan laut.

2. Peranan Eubacteria
a. Peran menguntungkan
Peranan Eubacteria yang menguntungkan antara lain:
1) Pembusukan (penguraian) sisa-sisa makhluk hidup. Contohnya adalah Escherichia coli.
2) Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contohnya adalah Acetobacter pada pembuatan asam
cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan Nata de Coco
dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju dan yoghurt.
3) Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen, yaitu Rhizobium leguminosorum yang
hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4) Penyubur tanah. Contohnya adalah Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi,
menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5) Penghasil antibiotik. Contohnya adalah Bacillus polymyxa penghasil antibiotik polymxyn B untuk pengobatan
infeksi bakteri Gram negatif, Bacillus subtillis penghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri Gram
positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk
bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik tetrasiklin untuk berbagai infeksi bakteri.
6) Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang. Sebagai contoh, dalam bidang kedokteran dihasilkan
obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
7) Pembuatan zat kimia, misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium aceto-butylicum.
8) Penghasil biopestisida, yaitu pestisida yang dihasilkan oleh makhluk hidup, seperti yang dihasilkan
oleh Bacillus thuringiensis.
b. Peran merugikan
Peranan Eubacteria yang merugikan antara lain:
1) Pembusukan makanan. Contohnya Clostridium botulinum.
2) Penyebab penyakit pada manusia. Contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio
cholera (penyebab penyakit kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus)
dan Mycobac-terium (penyebab penyakit lepra).
3) Penyebab penyakit pada hewan. Contohnya Bacillus anthraxis (penyebab penyakit antraks pada sapi).
4) Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada
tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau), serta Agrobacterium tumafaciens(penyebab tumor pada akar
tanaman).
5) Penyebab penyumbatan pipa air yang terbuat dari besi. Bakteri ini dikenal sebagai bakteri besi karena dapat
mengubah senyawa besi yang terlarut di dalam air menjadi senyawa berbentuk endapan, sehingga dapat
menyum-bat aliran air dalam pipa besi.

6) Penyebab keroposnya pipa-pipa besi. Bakteri yang menyebabkan hal ini adalah bakteri sulfur, karena ia
mampu mengubah pipa-pipa besi menjadi asam sulfat.

Ciri-ciri eucbacteria
1. Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm, dan diameter 1 mikron
2. Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni);
3. Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan;
4. Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi
lingkungan yang buruk
5. Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom,
ribosom, dan plasmid;
6. Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan biner dan
seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi

Apa contoh protista yg berguna dlm kehidupan ?


Beberapa manfaat protista dalam kehidupan, antara lain :
1. Semua protista, menjaga keseimbangan ekosistem
2. Chlorella, makanan suplemen
3. Ulva, Enteromorpha- bahan sayuran
4. Eucheuma, Gellidium, Gracilaria - bahan pembuat agar
5. Navicula - bahan isolasi dan tanah Diatom
6. Laminaria - makanan ternak.
7. Laminaria, Macrocystis - penghasil as. Alginat utk bahan pengental.

Apa Contoh protista yang merugikan dalam kehidupan ?


Beberapa anggota protista yang merugikan dalam kehidupan, antara lain :
1.Balantidium coli, parasit di usus besar , menyebabkan balantidiasis pada hewan ternak dan manusia
2.Entamoeba histolytica, menyebabkan penyakit disentri pada manusia
3.Entamoeba ginggivalis, menyebabkan kerusakan gigi dan gusi pada manusia
4.Trypanosoma brucei gambiaense, menyebabkan penyakit tidur yg disebarkan oleh lalat tsetse Glossina
moritans
5.Trypanosoma evansi, menyebebkan penyakit surra pada hewan ternak
6.Plasmodium, menyebabkan penyakit malaria pada manusia
7.Saprolegnia sp, parasit pada ikan air tawar
8.Phytophthora sp, menyebabkan penyakit late blight pada tanaman kentang, tomat, kelapa, tembakau dan
kedelai

9.Pythium sp, menyebabkan penyakit rebah semai pada bibit tanaman


Ciri Protista

1. Bersel eukariotik.

2. Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam.

3. Respirasi secara aerobik.

4. Sebagian besar bersifat uniselular, beberapa membentuk koloni. Ada juga yang multiseluler, terdiri dari
banyak sel. Protista multiselular mempunyai tubuh yang sederhana tanpa jaringan terspesialisasi.

5. Ada yang bereproduksi secara aseksual dan ada juga yang seksual.

6. Sebagian protista hidup bebas, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain.

7. Kebanyakan hidup di perairan, laut, atau perairan tawar.

8. Bergerak aktif seperti hewan dan berklorofil seperti tubuhan, serta mempunyai siklus hidup dan
reproduksi yang mirip dengn jamur

Protista

Pengertian Protista

Kingdom Protista adalah makhluk eukariotik paling sederhana, tetapi lebih kompleks dalam hal struktur, fungsi,
tingkah laku, dan ekologinya dibanding dengan archeobacteria dan eubacteria. Protista merupakan makhuk
hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah mempunyai membran inti.

Ciri Protista

1. Bersel eukariotik.

2. Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam.

3. Respirasi secara aerobik.


4. Sebagian besar bersifat uniselular, beberapa membentuk koloni. Ada juga yang multiseluler, terdiri dari
banyak sel. Protista multiselular mempunyai tubuh yang sederhana tanpa jaringan terspesialisasi.

5. Ada yang bereproduksi secara aseksual dan ada juga yang seksual.

6. Sebagian protista hidup bebas, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain.

7. Kebanyakan hidup di perairan, laut, atau perairan tawar.

8. Bergerak aktif seperti hewan dan berklorofil seperti tubuhan, serta mempunyai siklus hidup dan
reproduksi yang mirip dengn jamur.

Klasifikasi Protista

1. Berdasarkan caranya memperoleh makanan, protista dibagi menjadi tiga golongan berikut ini :

a. Protista autotrof => Memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis.

Contoh : alga, meliputi filum Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrhophyta, dan Phaeophyta.

b. Protista hetotrof => Memperoleh makanan dengan cara fagositosis

Contoh : Protozoa, meliputi filum Mastigophora, Sarcodina, Ciliophora, dan Sporozoa

c. Protista yang mencerna makanan di lluar sel (ekstraeluler), dan kemudian menyerap hasilnya yang berupa
sari-sari makanan.

Contoh : Jamur lendir dan jamur air.

2. Berdasarkan ciri yang dimilikinya, organisme protista dikelompokkan menjadi :

a. Protozoa (protista mirip hewan).

b. Alga (protista mirip tumbuhan).

c. Jamur (protista mirip jamur).

A. Protozoa (Protista mirip hewan)

1. Ciri-ciri protozoa

Uniseluler (kecuali Paramecium) dan tidak memiliki dinding sel, tubuh belum terdiferensiasi secara
jelas.

Bersifat fagositosis, soliter, atau koloni, ada yang memiliki semacam rangka.

Dapat ditemukan pada air tawar, air laut, dalam tanah, hutan, sawah, aatau parasit pada organisme lain.

Ada yang bergerak dan ada yang tiak bergerak. Protozoa bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia, atau
dengan gerakan sel itu sendiri.

Cara hidup heterotrof (saprofit atau parasit)


Berkembangbiak dengan cara vegetatif dengan membelah diri dan generatif sdengan konjugasi.

Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, protozoa membentuk kista, yaitu selaput tebal untuk
melindungi diri.

2. Struktur Tubuh Protozoa

Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6mm.

Bentuk protozoa bervariasi, yaitu asimetris, bilateral, simetris, radial simetris, dan spiral.

Secara umum tubuh protozoa dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu membran plasma terdiri dari senyawa
lipoprotein, sitoplasma yang bersifat koloid, dan inti sel

Klasifikasi Protozoa
a. Kelas Rhizopoda (Sarcodina)

Rhizopoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti kaki, yaitu protozoa yang bergerak
dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia). Kelas Rhizopoda memiliki ciri-ciri:
1) Alat gerak berupa kaki semu
2) Habitat di air dan parasit pada tubuh hewan
3) Cara hidup soliter
4) Reproduksi secara membelah diri

Contoh :

Nama Tempat hidup Keterangan

Entamoeba Rongga usus besar Parasit

Entamoeba coli Rongga usus besar Parasit

Entamoeba hartmani Rongga usus besar Parasit

Jod amoeba butschlli Rongga usus besar Parasit

Dientamoeba fragillis Rongga usus besar Parasit

Endolimax nana Rongga usus besar Parasit

Entamoeba gingivalis Mulut Parasit

Amoeva proteus Di perut bumi Saprofit

Peranan Rhizopoda
 Foraminifera sebagai petunjuk sumber minyak bumi
 Radioplaria sebagai sumber silikat
 Entamoeba gingivalis penyebab rusaknya gusi manusia
 Entamoeba coli menyebabkan diare
 Entamoeba histolista / entamoeba disentriae (penyebab disentir)
b. Kelas Flagellata (Mastigophora)

Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk yaitu protozoa yang memiliki alat gerak berupa
bulu cambuk kelas flagellata mastigophora memiliki ciri-ciri :
1) Alat gerak berupa bulu cambuk
2) Hidup di air laut air tawar dan parasit pada tubuh hewan atau manusia
3) Cara hidup dengan soliter atau koloni
4) Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi

Ciri-Ciri Flagellata
Flagellata atau Mastigophora mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya dengan
ketiga jenis Protozoa lainnya. Berikut ini penulis uraikan ciri-ciri Flagellata secara umum.
■ Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum).
■ Hidup bebas (soliter), Saprofit, parasit pada hewan dan manusia dan ada juga yang bersimbiosis mutualisme.
■ Memiliki pelikel yang merupakan selaput fleksibel untuk melindungi dan memberi bentuk tubuh yang tetap
meski tanpa struktur rangka luar.
■ Bersifat mikroskopis, sebagian besar Flagellata tidak dapat diamati oleh mata telanjang (tanpa
bantuan mikroskop).
■ Pada umumnya memiliki bentuk tubuh oval, panjang dan bulat.
■ Bersifat uniseluler jika hidup secara soliter atau multiseluler jika hidup berkoloni.
■ Ada yang memiliki mitokondria dan ada juga yang tidak.
■ Tidak dapat membentuk sista.
■ Habitat Flagellata sebagian besar adalah air tawar, air laut, tanah yang basah atau di dalam tubuh makhluk
hidup sebagai parasit.
E. Peranan Flagellata
Flagellata memiliki peranan yang penting dalam lingkungan perairan. Flagellata berperan
sebagai predator karena memangsa organisme uniseluler atau ganggang,bakteri, dan microfungi, sehingga
populasi organisme dapat dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat saprofitik
berperan sebagai dekomposer dalam rantai makanan.
Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton sebagai sumber pakan
alami ikan dan udang. Euglena viridis dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST), karena
memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Trichonympha dan Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap
dapat menghasilkan enzim selulosa, sehingga membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan dapat
dicerna rayap.

Contoh :

Nama Penyakit yang ditimbulkan

Trypanosoma gambiense dan trypanosoma Parasit dalam darah manusia dan dapat
rhodesiense menyebabkan penyakit tidur

Trypanosoma cruzi Penyakit chagas di Amerika

Trypanosoma evansi Penyakit surra pada hewan


Trypanosoma brucei Penyakit nagana pada sapi dan kerbau

Trypanosoma vaginalis Keputihan pada vagina manusia

Trypanosoma foetus Parasit pada vagina sapi

c. Kelas Ciliata (Ciliophora)

Ciliata berasal dari kata Cilia yang berarti bulu getar, yaitu protozoa yang memiliki alat gerak berupa bulu
getar. Kelas ciliata (ciliophora) memiliki ciri-ciri :
1) Alat gerak berupa rambut getar
2) Hidup di air tawar dan tempat-tempat yang lembab
3) Cara hidup soliter atau berkoloni
4) Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi

Contoh ciliata yang hidup bebas adalah paramecium caudatum, dan yang hidup parasit adalah nyctoterus ovalis
(yang hidup di dalam usus kecoa) dan balantidium coli (yang parasit pada babi dan dapat menyebabkan
penyakit balantidiosis (disentri balantidium). Sedangkan contoh hewan ciliata yang lainnya adalah :
1) Stentor, hidup di sawah sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik
2) Didinium, merupakan pemangsa paramecium, hidup di perairan yang banyak protozoa
3) Vorticella, bentuk seperti lonceng silia terdapat di sekitar mulut sel
4) Stylonichia, mirip dengan paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang
banyak mengandung sampah organik.

d. Kelas Sporozoa
Sporosoa berasal dari kata spora yang berarti benih dan zoon yang berarti hewan, merupakan protozoa yang
tidak memiliki alat gerak. kelas sporozoa memiliki ciri ciri :
1) Tidak memiliki alat gerak
2) Hidup sebagai parasit pada sel darah merah manusia atau hewan
3) Cara hidup soliter
4) Reproduksi secara aseksual dengan sporofit dan seksual dengan gametofit
Contoh :
1) Plasmodium Vivax, penyebab penyakit malaria tertiana.
2) Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria quartana.
3) Plasmodium Ovale, penyebab penyakit limpa.
4) Plasmodium falciparum penyebab penyakit malaria tropika.

5. Peranan Protozoa
a. Protozoa menguntungkan

1) Membentuk endapan tanah radiolaria.

2) Membentuk tanah globigerina.

3) Membantu pembusukan sisa. makanan dan pembentukan vitamin K.

4) Sebagai zooplankton yang merupakan konsumen tingkat pertama.


5) Cangkang dari silika dimanfaatkan sebagai bahan pembentuk gelas.

6) Sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi di laut.

7) Sebagai bahan dasar pembuatan alat gosok.

b. Protozoa Merugikan

1) Pada manusia menimbulkan penyakit disentri, gingivalis, diare, tidur, kalazaar, keputihan, malaria.

2) Pada hewan menyebabkan penyakit surra pada ternak, penyakit chagas pada tikus dan insekta.

B. Alga/Ganggang (Protista mirip tumbuhan)

Dalam sistem lima kingdom Alga tidak masuk dalam kingdom plantae. Alga masuk dalam kingdom protista
karena memiliki ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi menjadi jaringan
khusus. Alga mikroskopis dapat dijumpai hampir di segala lingkungan yang terkena sinar matahari. Alga
mikroskopis ini merupakan bagian dari fitoplankton yang berguna sebagai makanan penting bagi organisme
lain.

1. Ciri-ciri Alga
Alga memiliki ciri dan sifat sebagai berikut.

a. Termasuk organisme fotosintetik.

b. Bersifat eukariotik karena sudah memiliki inti sel dengan membran inti yang menyelubunginya.

c. Tubuh alga disebut sebagai thallus karena belum dapat dibedakan akar,batang, dan daun.

d. Memiliki kloroplas,dijumpai di tempat lembab, air tawar, air laut, atau menempel pada pohon.

e. Organisme ini dapat hidup sebagai Plankton (mengapung, terbawa arus) bentos (di dasar perairan)
atau perifiton (menempel).

f. Ada yang uniseluler bersifat soliter dan koloni, dan ada yang multiseluler berbentuk benang atau lembaran.

g. Ada yang mikroskopis dan ada pula yang makroskopis.

h. Beberapa Alga dapat merugikan manusia karena menghasilkan racun, anti bakteri, atau bersifat parasit.

i. spesies tertentu dapat berperan sebagai bioindikator, bioremediator, atau sebagai sumber makanan tambahan.

2. Klasifikasi Alga
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, alga dibedakan menjadi beberapa filum sebagai berikut.

a. Euglenophyta

Euglenophyta memiliki ciri-ciri :

1) Organisme yang mirip hewan dan tumbuhan.

2) Mempunyai klorofil (klorofil a dan b) serta mengandung karoten dan dapat melakukan fotosintesis.
3) Mempunyai bintik mata dan selnya tidak berdinding.

4) Dapat bergerak bebas .

5) Habitat di air tawar atau tempat yang lembab.

6) Reproduksi dengan membelah diri (pembelahan biner).


Contoh : Euglena.

b. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)

Secara umum Chrysophyta memiliki ciri-ciri :


1) habitatnya ada yang di air laut dan ada yang di air tawar.
2) ada yang bersel tunggal dan ada yang bersel banyak
Chrysophyta dibagi ke dalam tiga kelas yaitu :

1) Ganggang hijai-kuning (Xanthophyceae)


Xanthophyceae memiliki ciri-ciri :
Memiliki klorofil dan xantofil. umumnya berbentuk filamen dan tidak berserat.
Reproduksi vegetatif dengan membentuk zoospora contoh : Vaucheria.

2) Ganggang cokelat keemasan (Chrysophyceae)

Chrysophyceae memiliki ciri-ciri :

a) Mempunyai pigmen klorofil dan karoten.

b) Ada yang uniseuler, contohnya Ochromonas dan ada pula yang membentuk koloni, contohnya Synura.

c) Hasil fotosintesis disimpan sebagai karbohidrat dan minyak.

3) Bacillariophyceae (Diatom)

Bacillariophyceae memiliki ciri-ciri :

a) Banyak terdapat di permukaan tanah basah.

b) Ada yang uniseluler dan ada yang berkoloni.

c) Dinding sel terdiri dari epiteka dan hipoteka.

d) Reproduksi aseksual dengan membelah diri.

Contoh : Navicula, Pinnularia, dan Cyclotella.

c. Pyrrhophyta (Ganggang Api)

Semua anggota ganggang api mempunyai dua flagel, oleh sebab itu disebut juga dinoflagellata (dino=dua).
Pyrrhophyta (ganggang api) mempunyai ciri-ciri :

1) Uniseluler dapat bergerak aktif.

2) Selnya berdinding dan di sebelah luar sel terdapat alur masing-masing mengandung satu flagela.
3) Mempunyai plastida yang mengandung klorofil dan pigmen coklat kekuningan.

4) Reproduksi dengan membelah diri.

5) Ganggang api yang hidup di laut bersifat fosforesensi.


contoh : Peridinium.

d. Chlorophyta (Gnggang hijau)

Chlorophyta (ganggang hijau) memiliki ciri-ciri :

1) Sebagai Plankton di air tawar dan air laut ada pula yang hidup ditempat yang lembab dan tubuh hewan.

2) Memiliki kloroplas dengan berbagai bentuk (spiral mangkok lembaran bola dan bintang).

3) Kloroplasnya mengandung klorofil a dan b karoten serta xantofil.

4) Reproduksi vegetatif dilakukan dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan zoospora,
sedangkan secara generatif dilakukan dengan konjugasi serta peleburan sperma dan ovum.

Chlorophyta dibedakan sebagai berikut.

1) Chlorophyta bersel tunggal tak bergerak

Contoh: Chlorella dan Chlorococcum

2) Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak

Contoh : Chlamydomonas

3) Chlorophyta berkoloni tak bergerak

Contoh : Hydrodyctyon

4) Chlorophyta berkoloni dapat bergerak

Contoh : Volvox

5) Chlorophyta berbentuk benang

Contoh : Spyrogyra dan Oedogonium

6) Chlorophyta berbentuk lembaran

Contoh : Ulva dan Chara

e. Phaeophyta (Ganggang cokelat)

Phaeophyta (Ganggang cokelat) memiliki ciri-ciri :

1) Tubuh mirip tumbuhan tingkat tinggi.

2) Memiliki pigmen fikosantin dan klorofil.


3) Reproduksi secara vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif dengan membentuk konseptakel jantan
dan konseptakel betina.

4) Sebagian besar hidup di laut, beberapa jenis hidup di air tawar.

Contoh : Sargassum, Macrocystis, Fucus, dan Ectocarpus.

f. Rhodophyta (Ganggang merah)

Rhodophyta (Ganggang merah) memiliki ciri-ciri :

1) Bentuk tubuh seperti rumput sehingga sering disebut rumput laut.

2) Tubuh bersel banyak dan berbentuk seperti lembaran.

3) Mengandung klorofil, pigmen fikoeritrin, dan pigmen fikosianin.

4) Reproduksi seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.

5) Habitat sebagian besar di laut dan sebagian di air tawar.

Contoh : Eucheuma spinosum, Gelidium, Kallimenia, dan Scinata.

Reproduksi Alga
Alga melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. reproduksi aseksual adalah

melalui :

a. Pembelahan biner terjadi pada Alga uniseluler.

b. Fragmentasi (pemutusan beberapa bagian tubuh yang akan tumbuh menjadi individu baru) terjadi pada alga
berkoloni dan berbentuk benang.

c. Spora Kembara (zoospora) yakni potongan dari protoplasma yang dibungkus oleh dinding sel yang dilengkapi
flagel.

Sedangkan proses reproduksi seksual (generatif) dilakukan melalui :

a. Isogami (konjugasi), yakni peleburan sel kelamin jantan dan betina yang mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama atau dengan kata lain, perkawinan yang belum diketahui jenis kelaminnya.

b. Anisogami, yakni pertemuan sel kelamin jantan yang berukuran lebih kecil dari sel kelamin betina.

c. Oogami, pertemuan antara spermatozoid dengan ovum yang menghasilkan zigot.

Peranan Alga

a. Chlorella, Euchema, Gelidium, dan Gracilaria, dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan tambahan,
bahan pembuatan agar-agar, obat-obatan, dan kosmetik.

b. Diatome/Navicula, menghasilkan zat kersik untuk bahan penggosok, isolasi bahan dasar industri kaca, bahan
dinamit, campuran semen, dan bahan untuk saringan (penyaring bakteri).
c. Sargasum, Turbinaria, Fucus, Ascophylum, Laminaria, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam
produk makanan (sirup, coklat, permen, salad, keju, es krim), dan pengental dalam industri (lem, tekstil, pelapis
kertas, tablet antibiotik, pasta gigi).

d. Chondrus, Gigartina, Rhodymenia palmata, dan Porphyra, untuk bahan pembuatan agar dan karagin atau
dimakan langsung sebagai makanan suplemen kesehatan.

e. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin, yaitu unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit
gondok.

f. Macrocystis, sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya Na, P, N, Ca.

g. Alga bersel satu (semua jenis alga di laut) sebagai fitoplankton untuk makanan ikan dalam rantai makanan,
sebagai produsen primer penyedia bahan organik.

Ciri-Ciri Ciliata (Filum Ciliophora)


Ciliata mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan jenis-jenis protozoa yang lainnya.
Ciri-ciri umum ciliata yaitu sebagai berikut :

 Bergerak dengan silia atau rambut getar


 Sifatnya heterotrof
 Pembelahan biner
 Umumnya berukuran mikroskopis, tapi ada juga spesies yang berukuran 3 mm sehingga bisa dilihat
dengan mata telanjang
 Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.
 Membantu pergerakan makanan ke sistoma
 Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap
 Mempunyai dua inti sel yakni makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus sebagai fungsi vegetatif,
dan mikronukleus sebagai fungsi reproduksi yakni konjugasi
 Hidup bebas pada lingkungan berair baik itu air laut maupun air tawar yang banyak mengandung sebuah
zat organik
 Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup bebas di alam

Peranan Ciliata (Filum Ciliophora)


Ciliata memiliki peranan yang menguntungkan dan merugikan antara lain yaitu sebagai berikut :

 Peranan Ciliata yang Menguntungkan : Didinium, mirip dengan ceret bertangkai yang
mempunyai peranan sebagai predator di air tawar
 Peranan Ciliata yang Merugikan : Balantidium coli, hidup parasit dalam usus manusia yang mampu
mengakibatkan gangguan perut dan bisa menyebabkan diare berdarah.

Ciri-Ciri Rhizopoda (Sarcodina)

Rhizopoda (sarcodina) memiliki beberapa karekteristik/ciri-ciri yang membedakan jenis protozoa lainnya. Ciri-
ciri rhizopoda adalah sebagai berikut..

 Bergerak dengan kaki semu/palsu (pseudopodia)


 Bersifat heterotrof
 Ukuran tubuh sekitar 200-300 mikron
 Umumnya hidup di air tawar atau laut
 Bentuk yang dapat berubah-ubah atau tidak tetap
 Ada yang bercangkang dan tidak
 Memiliki ektoplasma dan endoplasma,
 Memiliki vakuola makanan dan juga vakuola kontraktil
 Rhizopoda menelan makannya/fagosit
 Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan diri
 Hidup dengan bebas atau parasit.
 Pernapasan dengan cara difusi ke seluruh permukaan tubuh
 Contoh dan Peranan Rhizopoda dalam Kehidupan
 Sama halnya dengan Flagellata, organisme-organisme yang termasuk dalam kelas Rhizopoda juga
memiliki berbagai peranan penting bagi kehidupan manusia, baik yang bersifat merugikan maupaun
yang menguntungkan. Lalu apa saja peranan Rhizopoda ini? Berikut beberapa contoh organisme
Rhizopoda dan peranannya dalam kehidupan.
 1. Amoeba
 Berdasarkan habitat atau tempat hidupnya, Amoeba dibedakan menjadi dua genus,
yaitu Ektoamoeba dan genus Entamoeba. Berikut ini adalah perbedaan dan contoh spesies dari kedua
genus Amoeba tersebut.
 A. Ektoamoeba
 Ektoamoeba adalah amoeba yang hidup bebas di luar tubuh makhluk hidup. Mereka biasanya hidup di
tempat-tempat yang lembab. ContohEktoamoeba adalah Amoeba proteus dan Chaos carolinese.
 B. Entamoeba
 Entamoeba adalah amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme (hewan dan manusia) serta biasanya
menimbulkan penyakit terhadap organisme inang yang ditumpanginya. Contoh Entamoeba adalah
sebagai berikut.
 ■ Entamoeba hystolitica, hidup parasit di dalam usus halus manusia dan dapat menyebabkan penyakit
disentri amoebawi atau dikenal dengan penyakitamebiasis. Amebiasis adalah sejenis penyakit rusaknya
jaringan tubuh terutama pada eritrosit (sel darah merah) dan getah bening sehingga menyebabkan faces
penderita bercampur dengan darah dan lendir.
 ■ Entamoeba ginggivalis, hidup sebagai parasit di dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan
penyakit radang dan gusi berdarah. Amoeba ini dapat hidup di sela-sela gigi yang kotor. Agar tidak
sampai terserang, gosoklah gigi setelah selesai makan dan sebelum tidur.
 ■ Entamoeba coli, hidup di dalam kolon (usus besar) manusia yang sebenarnya bukan parasit akan tetapi
kadang-kadang menyebabkan diare (buang air besar terus-menerus).

 2. Foraminifera
 Foraminifera memiliki cangkang dari bahan organik dan kalsium karbonat yang keras. Foraminifera
hidup di tumpukan pasir atau melekat pada plankton, ganggang dan bebatuan. Pseudopodia atau kaki
semunya berupa untaian sitoplasma yang berfungsi untuk berenang, menangkap mangsa dan membentuk
cangkang.

 Sekitar 90% Foraminifera telah menjadi fosil dan cangkangnya merupakan komponen sedimen lautan.
Fosil Foraminifera digunakan sebagai marker(penanda) umur batuan sedimen dan petunjuk dalam
pencarian sumber minyak bumi. Contoh Foraminifera adalah Globigerina.
 3. Radiolaria
 Radiolaria hidup di laut, cangkang terbuat dari silika dengan bentuk yang berbeda-beda pada setiap
spesies. Radiolaria yang sudah mati akan mengendap di dasar perairan menjadi lumpur radiolaria.
Lumpur radiolaria dimanfaatkan sebagai bahan alat penggosok dan bahan peledak.
ContohnyaColosphaera dan Acanthometron.

 4. Diflugia, Arcella dan Helioza


 Ketiga jenis Rhizopoda ini hidup di air tawar. Diflugia dapat mengeluarkan lendir yang menyebabkan
butir-butir pasir halus dapat melekat. Arcellamemiliki cangkang yang tersusun dari zat kitin atau
fosfoprotein. Cangkang tubuh bagian atas berbentuk kubah, sedangkan bagian bawah berbentuk cekung
dengan lubang-lubang sebagai tempat keluarnya pseudopodia. Helioza (hewan matahari) memiliki
pseudopodia yang bersifat kaku serta cangkang yang mengandung kitin atau silika seperti kaca.

 Demikianlah artikel tentang pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, cara reproduksi, contoh dan peranan
Rhizopoda (Sarcodina) dalam kehidupan lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, angka, kata maupun kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih
atas kunjungannya dan sampai berjumpa di artikel berikutnya.
 Ciri-Ciri Rhizopoda
 Rhizopoda atau Sarcodina memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya dengan
ketiga jenis Protozoa lainnya. Berikut ini penulis uraikan ciri-ciri Rhizopoda secara umum.
 ■ Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia).
 ■ Bersifat mikroskopis, karena sebagian besar memiliki ukuran tubuh sekitar 200 – 300 mikron.
 ■ Memiliki bentuk sel yang tidak tetap alias berubah-ubah (ex. Amoeba).
 ■ Beberapa jenis memiliki cangkang atau kerangka luar (ex. Foraminifera dan Radiolaria).
 ■ Bersifat heterotrof, artinya tidak dapat membuat zat makanannya sendiri sehingga untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya, Rhizopoda harus memangsa organisme lain.
 ■ Hidup bebas (soliter) atau parasit.
 ■ Menelan partikel makanan dengan fagositosis.
 ■ Bernafas dengan cara difusi ke seluruh permukaan tubuh.
 ■ Sitoplasma terdiri atas ektoplasma dan endoplasma.
 ■ Memiliki vakuola makanan yang berupa rongga untuk mencerna makanan.
 ■ Memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi untuk membuang sisa hasil metabolisme dan untuk
mengatur tekanan osmosis tubuh.
 ■ Memiliki habitat di air tawar, air laut, tempat-tempat basah dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh
hewan atau manusia.
 ■ Beberapa jenis dapat membentuk kista, yaitu bentuk penebalan plasma yang berfungsi untuk
melindungi diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Ciri-Ciri Sporozoa

Sporozoa atau Apicomplexa memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya dengan
ketiga jenis Protozoa lainnya. Berikut ini penulis uraikan ciri-ciri Sporozoa secara umum.

■ Tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga Sprozoa bergerak dengan cara meluncur atau mengubah-ubah
posisi tubuhnya.

■ Merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler).

■ Kebayakan bersifat parasit, baik pada hewan maupun manusia.

■ Dapat membentuk spora pada suatu saat dalam daur hidupnya.

■ Mempunyai spora berbentuk lonjong.


■ Ukuran spora sekitar 8 – 11 mikron pada dinding kitin.

■ Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan dengan bentuk seperti labu, berukuran sama, terletak
pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior.

■ Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.

■ Dinding katub tidak jelas.

■ Daur hidup Sporozoa menunjukkan pergiliran generasi/keturunan antara bentuk seksual (fase generatif) dan
aseksual (fase vegetatif).

■ Tubuh berbentuk bulat atau oval.

■ Memiliki nukleus (inti sel) tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil.

■ Memiliki organel-organel kompleks khusus pada salah satu ujung sel (apeks) yang berfungsi untuk
menembus sel dan jaringan tubuh inang.

■ Proses penyerapan makanan, pernafasan (respirasi) dan pengeluaran (ekskresi) terjadi secara langsung
melalui permukaan tubuh.

■ Sebagian besar spesies Sporozoa menyebabkan penyakit pada hospes (inang) yang ditumpanginya.

Contoh dan Peranan Sporozoa dalam Kehidupan


Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa Sporozoa bersifat parasit baik pada hewan maupun manusia dan
sebagian besar menyebabkan penyakit. Oleh karena itu banyak ditemukan peranan yang merugikan dibanding
peranan menguntungkan dari Sporozoa. Lalu apa saja peranan merugikan Sporozoa ini? Berikut beberapa
contoh organisme Sporozoa dan peranannya dalam kehidupan.
■ Babesia bigemina merupakan spesies penyebab penyakit demam Texas.
■ Theileria parva merupakan spesies penyebab penyakit demam Pantai Timur (Afrika).
■ Toxoplasma gondii merupakan spesies Sporozoa penyebab penyakit Toksoplasmosis yang menyebabkan
meningitis, hepatitis dan infeksi janin. Organisme ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan,
misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing atau burung. Infeksi Toxoplasma
gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat mental, kebutaan, serta
terjadinya pembengkakan hati.
■ Plasmodium vivax merupakan penyebab penyakit malaria tertiana. Masa sporulasi (masa pembentukan spora)
setiap 2 x 24 jam.
■ Plasmodium ovale merupakan penyebab penyakit limpa. Masa sporulasinya setiap 48 jam.
■ Plasmodium malariae merupakan penyebab penyakit malaria quartana. Masa sporulasinya setiap 3 x 24 jam.
■ Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria tropikana. Plamodium ini mempunyai masa sporulasi
sekitar 1 hari (1 x 24 jam).
Dengan banyaknya jenis-jenis penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium, maka mulai dikembangkan
suatu obat untuk mencegah penyebaran penyakit malaria tersebut. Salah satunya adalah
obat chloroquinone (kina) yang dapat membunuh parasit malaria. Namun amat disayangkan parasit ini
mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap chloroquinone.

Program pemusnahan nyamuk Anopheles tidak berjalan dengan lancar karena nyamuk ini menjadi resisten atau
tahan terhadap pestisida (zat anti hama). Para peneliti berharap dapat menggunakan teknik rekayasa genetik
untuk membuat nyamuk Anopheles memiliki kemampuan untuk membunuh parasit Plasmodium, bukan
menyebarkannya.
Protista Menyerupai Jamur: ciri, klasifikasi dan peranannya

Protista Menyerupai Jamur


1. Ciri-ciri Protista mirip Jamur
Protista yang menyerupai jamur ini mempunyai struktur tubuh dan cara reproduksi yang tidak sama dengan
kelompok Fungi. Cara reproduksi jamur lendir hampir sama dengan Fungi, tetapi tidak dapat dikelompokkan
dalam kingdom Fungi karena gerakan pada fase aseksualnya lebih mirip dengan Amoeba. Semetara itu, jamur
air lebih menyerupai ganggang pada struktur molekulnya, hanya saja tidak mengandung klorofil.
2. Klasifikasi Protista Mirip Jamur
a. Filum Jamur Air (Oomycota)
Oomycota dapat hidup di air atau tempat-tempat lembap dan mempunyai oospora sebagai penghasil spora.
Spora yang dihasilkan oleh zigot berdinding tebal yang berfungsi sebagai pelindung. Pada kondisi tertentu,
spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Jamur ini memiliki ciriciri sebagai berikut:
 dinding sel berupa selulosa,
 mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat, dan
 berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora. Zoospora ini dilengkapi dengan alat
berenang berupa dua buah flagel seperti yang terlihat pada gambar berikut
Contoh Oomycota adalah Phytophthora, Saphrolegnia, dan Pythium. Phytophthora adalah jamur karat putih
yang dapat hidup secara saprofit atau parasit. Jamur yang hidup secara parasit, misalnya, P. nicotin (tembakau),
P. palmifera (kelapa), dan P. infestans (kentang). Saprholegnia mempunyai miselium dan hifa sebagai alat
reproduksi. Jamur ini merupakan saprofit pada hewan air yang telah mati. Jamur ini dikatakan mempunyai
spora kembara dimorf.
b. Filum Jamur Lendir (Mycomycota)
Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut:
 bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa protoplasma tidak berdinding;
 berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak;
 struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti lendir (plasmodium), tetapi cara
berkembang biaknya menyerupai Fungi;
 biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah
basah. Jamur lendir (Mycomycota) dibedakan menjadi dua tipe, yaitu Acrasiomycota dan Myxomycota;
 berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan yang dilakukan pada fase vegetatif
(aseksual) dilakukan menyerupai Amoeba. Pada tingkat dewasa, Plasmodium akan membentuk kotak spora
seperti pada Fungi. Setelah matang, kotak spora ini akan pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang
berkecambah akan membentuk sel gamet yang menyerupai Amoeba. Sel-sel gamet ini bersifat haploid dan akan
melakukan singami atau peleburan dua gamet dengan ukuran yang sama dan tidak dapat dibedakan antara sel
jantan dan betina yang akan menghasilkan zigot. Seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut
Fase vegetatif Plasmodium bergerak amoeboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik.
Makanan dicerna dalam vakuola makanan. Sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak.
Jika telah dewasa, Plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan
spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat
haploid, kemudian sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan
ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot
tumbuh dewasa. Pada Myxomycota, massa berinti banyak yang disebut Plasmodium (bukan plasmodium pada
protista mirip hewan), bergerak berpindah tempat di tanah atau sepanjang dasar hutan, di daun, kayu busuk
untuk memakan bakteri. Plasmodium mempunyai banyak inti, tetapi tidak dapat dibagi menjadi beberapa sel-sel
terpisah. Myxomycota yang sedang bergerak dapat seukuran buah anggur. Saat Plasmodium membesar, intinya
membelah. Contoh organisme yang masuk ke dalam filum Myxomycota adalah Physarum sp, Fuligo
spetica dan Didymium sp.
Peranan Protista Mirip Jamur
 Protista mirip jamur yang bersifat saprofit memiliki peranan sebagai pengurai zat organik menjadi zat
anorganik contohnya pada Fuligo spetica
 Protista mirip jamur yang bersifat parasit pada makhluk yang masih hidup. Contohnya Saprolegnia
sp yang memberikan penyakit pada ikan

Pengertian,ciri,klasifikasi dan peran jamur


November 05, 2016

Pengertian Jamur
Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki

klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam

klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam

kindom protista,monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk

hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan

menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit

(hidup dengan menguai sampah oganik seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang

hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis

mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung).

Ciri-ciri umum Jamur

ciri-ciri jamur secara umum antara lain sebagai berikut.

a. Bersifat eukariotik yang memiliki dinding sel.

b. Tidak mempunyai klorofil, sehingga cara hidupnya bersifat heterotrof (saprofit maupun parasit).

c . Dinding selnya tersusun atas zat kitin.

d. Tubuh jamur umumnya multiseluler, namun ada yang uniseluler

e. Tubuhnya berbentuk benang hifa, ada juga yang membentuk anyaman benang yang disebut miselium

f. Jamur banyak dijumpai di tempat lembap, agak asam, pada bahan makanan, pada bahan organik, serta hidup

sebagai saprofit dan parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia

Klasifikasi Jamur Cara Reproduksi nya:

1. Zygomycota

Zygomycota
Zygomycota adalah jamur yang menggunakan zigosporangium sebagai alat reproduksi seksual dan zigospora

sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu, zygomycota juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan

fragmentasi miselium atau spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh

zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus oligosporus (jamur tempe), dan Rhizopus oryzae (jamur tapai).

Berikut adalah ciri-ciri zygomycota:

1. Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)

2. Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium

3. Membentuk zigospora

4. Dinding sel tersusun dari zat kitin

5. Hidup saprofit

6. Miselium bercabang banyak

7. Mempunyai haustoria

8. Tidak memiliki zoospora

9. Spora berupa sel-sel berdinding

3. Contoh Zygomycotina dan Peranannya

a. Rhizopus sp., mampu memecah amilum menjadi dekstrosa, protein, dan lemak dalam kedelai menjadi
molekul yang lebih kecil. Apabila tumbuh pada makanan atau buah-buahan dapat bersifat merugikan karena
mengakibatkan pembusukan. Beberapa jenis Rhizopus sebagai berikut.
\1) Rhizopus stolonifer merupakan jamur yang biasa tumbuh pada roti basi.
2) Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae merupakan jamur yang membantu dalam pembuatan tempe.
3) Rhizopus nigricans mampu menghasilkan asam fumarat dan biasa tumbuh pada tomat.
b. Mucor mucedo banyak ditemukan pada kotoran ternak. Pada struktur jamur Mucor antara sporangium
dan sporangiofor dipisahkan oleh sekat menonjol yang disebut kolumela.
c. Mucor hiemalis berperan dalam fermentasi susu kedelai.
d. Pilobolus hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi.
e. Beauveria bassiana berperan sebagai parasit pada wereng.
f. Metarrhisium anisopliae berperan dalam mengendalikan kumbang kolorado.

10. Kumbang kolorado yang diserang oleh spesies Metarrhisium anisopliae

2. Ascomycota
Ascomycota adalah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut
askus. Askus berbentuk seperti kantung kecil. Alat reproduksi aseksual berupa hifa. Contoh ascomycota
adalah Saccharomyces cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun aflatoksin).
Berikut adalah ciri-ciri ascomycota:

Hifa bersekat

Alat reproduksi seksual berupa askus

Umumnya hidup saprofit

Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan

Memiliki banyak inti sel

Sebagian besar multiseluler

Spora tidak berflagela

Bentuk tubuh seperti mangkuk

Peranan Ascomycotaa)Saccharomycesdisebut juga sel khamir, y6776yeast, atau ragi. Saccharomycesdapat


melakukanfermentasi yang dimanfaatkan dalam pembuatan tapai,roti, dan
anggur.Saccharomycesmengubah gula menjadi alkohol dankarbon dioksida. Karbon dioksida inilah
yang mengakibatkan adonan rotim e n g e m b a n g . B e b e r a p a j e n i s S a c c h a r o m yc e s s e b a g a i
b e r i k u t : 1)Saccharomyces cerevisiaeberguna dalam pembuatan tapai dan roti.2)Saccharomyces
tuacmemfermentasi air nira (legen) menjadi tuak.3)Saccharomyces ellipsoideusm e m f e r m e n t a s i
b u a h a n ggu r m e n j a d i wine.b)Penicilliumhidup sebagai saprofit dalam bahan organik dan ada
yangmenghasilkan zat antibiotik.Konidianya berwarna hijau. Beberapa jenisPenicilliumsebagai berikut
:1)Penicillium islandicum e r u s a k beras sehingga berwarna
k u n i n g . 2)Penicilliumexpansiummengakibatkanbuahapelbusuk.3)Penicilliumitalicummengakibatkanbuahjeruk
busuk.4)P eni cill ium not atum, P eni ci lli um chr ysogenum , dan
P eni ci ll ium vermiculatummenghasilkan antibiotik.5)Penicillium cammembertidanPenicillium
requefortiidimanfaatkanuntuk meningkatkan kualitas keju.c)Neurospora crassadimanfaatkan dalam
pembuatan oncom merah dariampas tahu. Konidianyaberwarna merah bata.d)Trichoderma reseid a p a t
m e n gh a s i l k a n e n z i m s e l ul a s e , ya i t u e n z i m pengurai selulosa. Enzim inidapat digunakan untuk
memproduksi PST(Protein Sel Tunggal).

e)Morchela esculentadanSarcoscypha coccinea, b a d a n b u a h n y a d a p a t dimakan.f)Ascobolus


scatigenus, saprofit pada kotoran sapi. Askokarpnya berbentukseperti mangkuk
disebutapotesium.g)Erysiphemerupakan parasit pada permukaan daun tanaman. Askokarpnyaberwarna putih
sepertitepung dan terdapat pada permukaan daun.h)Fusarium, merupakan parasit pada batang tebu, padi,
pisang, tomat, dankentang.i)Claviceps purpureamerupakan penyebab penyakit ergot pada
tanamangandum.
Peranan Ascomycotaa)Saccharomycesdisebut juga sel khamir, yeast, atau ragi. Saccharomycesdapat
melakukanfermentasi yang dimanfaatkan dalam pembuatan tapai,roti, dan
anggur.Saccharomycesmengubah gula menjadi alkohol dankarbon dioksida. Karbon dioksida inilah
yang mengakibatkan adonan rotim e n g e m b a n g . B e b e r a p a j e n i s S a c c h a r o m yc e s s e b a g a i
b e r i k u t : 1)Saccharomyces cerevisiaeberguna dalam pembuatan tapai dan roti.2)Saccharomyces
tuacmemfermentasi air nira (legen) menjadi tuak.3)Saccharomyces ellipsoideusm e m f e r m e n t a s i
b u a h a n ggu r m e n j a d i wine.b)Penicilliumhidup sebagai saprofit dalam bahan organik dan ada
yangmenghasilkan zat antibiotik.Konidianya berwarna hijau. Beberapa jenisPenicilliumsebagai berikut
:1)Penicillium islandicum e r u s a k beras sehingga berwarna
k u n i n g . 2)Penicilliumexpansiummengakibatkanbuahapelbusuk.3)Penicilliumitalicummengakibatkanbuahjeruk
busuk.4)P eni cill ium not atum, P eni ci lli um chr ysogenum , dan
P eni ci ll ium vermiculatummenghasilkan antibiotik.5)Penicillium cammembertidanPenicillium
requefortiidimanfaatkanuntuk meningkatkan kualitas keju.c)Neurospora crassadimanfaatkan dalam
pembuatan oncom merah dariampas tahu. Konidianyaberwarna merah bata.d)Trichoderma reseid a p a t
m e n gh a s i l k a n e n z i m s e l ul a s e , ya i t u e n z i m pengurai selulosa. Enzim inidapat digunakan untuk

memproduksi PST(Protein Sel Tunggal).

e)Morchela esculentadanSarcoscypha coccinea, b a d a n b u a h n y a d a p a t dimakan.f)Ascobolus


scatigenus, saprofit pada kotoran sapi. Askokarpnya berbentukseperti mangkuk
disebutapotesium.g)Erysiphemerupakan parasit pada permukaan daun tanaman. Askokarpnyaberwarna putih
sepertitepung dan terdapat pada permukaan daun.h)Fusarium, merupakan parasit pada batang tebu, padi,
pisang, tomat, dankentang.i)Claviceps purpureamerupakan penyebab penyakit ergot pada
tanamangandum.

3. Basidiomycota

Basidiomycota adalah jamur yang bereproduksi aseksual dengan membentuk spora di atas sel yang disebut
basidium. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora konidia. Contoh basidiomycota
adalah Volvariella volvacea(bahan makanan), Puccinia graminis (penyakit pada tebu), dan Ustilago
scitamanae (parasit pada Graminae). Berikut adalah ciri-ciri basidiomycota:

Hifa bersekat

Multiseluler
Vegetatifnya memiliki satu inti haploid

Memiliki basidiokarp

Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping

Umumnya hidup saprofit

Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan

4. Deuteromycetes

Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina adalah jamur yang belum diketahui proses reproduksi


seksualnya. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidia. Contoh deuteromycetes adalah Aspergillus
wenti, Tinea versicolor, dan Trichophyton. Berikut adalah ciri-ciri deuteromycota:

Hifa bersekat

Reproduksi aseksual dengan konidia

Dinding sel terbuat dari zat kitin

5. Chytridiomycota

Chytridiomycota adalah jamur yang bereproduksi dengan zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai peralihan
antara protista dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam kingdom fungi setelah
membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut. Contoh chytridiomycota adalah Synchytrium
endobioticum (patogen pada umbi kentang), Chytridium, dan Physoderma maydis (noda pirang pada jagung).
Berikut adalah ciri-ciri chytridiomycota:

Sebagian besar hidup di air

Beberapa bersifat saprofitik

Bersifat parasit pada invertebrata di air

Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi

Dinding sel tersusun atas senyawa chitin


Memiliki hifa senositik

Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel

Peran Jamur

1. Peranan Jamur yang Menguntungkan

Jamur mempunyai peran sebagai dekomposer, yaitu menguraikan sisa – sisa organisme yang telah mati
sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi,
karena yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara produksi biomasa
oleh organisme fotosintetik dan perombakan – perombakan atau daur ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam
proses daur ulang senyawa organik ini, jamur memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.

Disamping itu, jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan tertentu jamur
bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikoriza merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur
hara. Bentuk simbiosis lain dari jamur adalah lumut kerak. Lumut kerak merupakan oganisme yang mampu
hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrem dan sangat sensitif terhadap pencemaran udara. Sehingga lumut
kerak ini biasa digunakan sebagai bioindikator kualitas udara.

Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat – obatan. Sebagai contoh, jamur yang
termasuk kelompok Zygomycota, misalnya Rhizopus dapat digunakan secara komersial pada pembuatan
tempe.

Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan daging. Ada pula jenis
lain yang mampu memproduksi pigmen kuning yang digunakan untuk memberi warna pada margarin.

Berikut jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan bagi manusia :

Rhizopus stolonifer, Untuk membuat tempe.

Rhizopus nigricans, Menghasilkan asam fumarat.

Saccharomyces cerevisiae, Untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir.

Aspergillus oryzae, Mengempukkan adonan roti.

Aspergillus wentii, Untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat.

Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah.

Penicillium notatum dan P. chrysogenum , Menghasilkan penicillin (antibiotik).

Ganoderma lucidum, Sebagai bahan obat.

Penicillium roqueforti dan P. camemberti, Untuk meningkatkan kualitas (aroma) keju.

Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.

Neurospora crassa, Untuk membuat oncom.


Volvariella volvacea (jamur merang), Auricularia polytricha (Jamur kuping) dan Pleutus sp. (jamur tiram) ,
sebagai Jamur konsumsi.

2. Peranan Jamur yang Merugikan

Beberapa jenis jamur ada juga yang merugikan karena menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan dan
manusia. Misalnya beberapa jamur mikroskopis menghasilkan rancun, seperti aflatoksin yang dihasilkan oleh
sejenis kapang. Selain itu, jamur juga dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut jenis
jamur yang merugikan :

Aspergillus flavus : Menghasilkan aflatoksi, menyebabkan kanker pada manusia.

Aspergillus fumigatus : Kanker pada paru – paru burung.

Amanita phalloides : Mengandung balin yang menyebabkan kemaian bagi yang memakannya.

Ustilago maydis : Parasit pada tanaman jagung dan tembakau.

Epidermophyton floccosum : Menyebabkan penyakit kaki atlet.

Microsporum sp. dan Trichophyton sp. : Menyebabkan kurap atau panu.

Helminthospium oryzae : Parasit dan merusak kecambah dan tubuh buah serta menimbulkan noda – noda
berwarna hitam pada hospes (inangnya).

Candinda albicans : Infeksi pada vagina

Anda mungkin juga menyukai