Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI HEWAN

SISTEM SARAF DAN SIRKULASI PADA REPTIL

PADRE PIO KENDOK (190901007)

AGNETA RINCE (1909010005)

YULITA MARIA SULISTIA ROGA (1909010013)

ROSANTY (1909010019)

SESARIUS WAHYU PAGUNG JAMPUR (1909010040)

STEFY ANGELIQUE BASUKI (1909010042)

JUENNA LING C.N KROWIN (1909010048)

ZADEWI S. NGGOEK (1909010058)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Reptil (binatang melata, atau dalam bahasa Latin "reptans" artinya 'melata' atau
'merayap')adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi
tubuhnya.
Dikatakan hewan berdarah dingin secara umum sistem sirkulasi reptile memiliki sekat yang
tidak sempurna maka darah yang ada di bilik kiri dan bilik kanan bercampur satu sama lain.
Adapun alasan lain dikarenakan reptil sangat bergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur
suhu tubuhnya karna panas yang dihasilkan metabolisme tubuhnya sedikit.Namun banyak yang
mengatakan bahwa reptil itu berdarah dingin karna sebagian hewan reptil adalah hewan ganas.
Atau Hewan berdarah dingin atau disebut juga Poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-
kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Yang
termasuk dalam Poikiloterm adalah bangsa ikan, reptil, dan amfibi
Pada reptilia otak besarnya berkembang dengan baik yang digunakan sebagai pusat saraf
pembau. Otak besar ini meluas sehingga menutupi otak tengah. Sedangkan bagian lainnya kurang
berkembang. Otak reptilia terdiri atas dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2
lobus optikus, serebellum,dan medulla oblongata yang melanjutkan ke korda saraf. Reptil
memiliki indra penciuman yang tajam. Lobus optikulus yang berada ditengah menyebabkannya
terdesak oleh otak besar,sehingga penglihaatan pada reptil tersebut kurang baik. Di bawah
hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Dan
terdapat 12 pasang syaraf kranial.
Pasangan-pasangan syaraf spinal kemudian menuju ke somit-somit tubuh.
Pada lidah terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ pembau pada rongga hidung. Pada
mata terdapat kelenjar air mata.Pada indra pendenggarannya terdapat saluran auditori eksterna
yang tertutupi oleh kulit darimembran tympani. Telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkular
di gunakan untuk mendengar. Dari ruang tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam
faring di belakang hidung dalam.
Fungsi saraf pada reptil yaitu mengatur dan mengendalikan kerja alat-alat tubuh, mengetahui
perubahan yang terjadi pada lingkungannya, dan mengatur dan mengendalikan tanggapan terhadap
rangsangan yang datang dari lingkungan.
Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf
yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang. terdapat beberapa jalur dan masing-
masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung
ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf simpatik (ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra
ganglion pendek). Sistem saraf parasimpatik (urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ tertentu)
Maka dari itu,anggota kelompok ingin menggali lebih dalam tentang sistem saraf dan sirkulasi
pada reptile yaitu pada kadal.

1.2.Tujuan Penulisan
 Mengetahui organisasi dan histology syaraf embriologi,SSP,dan SST.
 Mengetahui anatomi sitem sirkulasi,sirkulasi portal,fetal, dan limfatik.
1.3.Manfaat
 Menambah wawasan penulis tentang organisasi dan histology syaraf
embriologi,SSP,dan SST.
 Mempelajari lebih dalam anatomi sitem sirkulasi,sirkulasi portal,fetal, dan limfatik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi atau peredaran darah adalah adalah sistem yang mengatur pemompaan
darah yang butuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup. Sistem ini juga bisa disebut sebagai
sistem transportasi karena sejalan dengan aliran darah, juga mengangkut zat-zat maupun
hormon yang dibutuhkan tubuh sehingga tersebar merata. Tidak hanya pada manusia, begitu
juga dengan hewan (https://www.ilmudasar.com/2016/08/Sistem-Peredaran-Darah-Sirkulasi-
Manusia-Adalah.html)
2.2. Pengertian Sirkulasi Portal
Sirkulasi portal adalah aliran darah balik ( darah vena yang berasal dari lambung, usus,
pancreas, dan limpa yang ditumpukkan melalui vena porta hepatica menuju ke hati dan
membentuk sistem kapiler (https://id.scribd.com)
2.3 Pengertian Sirkulasi Fetal
Sirkulasi Darah Fetus Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah
pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas
dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan
bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.
(https://www.lusa.web.id/sirkulasi-darah-fetus/)

2.4. Pengertian Sirkulasi Limfatik

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa
atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari
sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem
limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_limfatik)
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem peredaran darah pada hewan reptil terbagi menjadi pembuluh nadi paru-paru dan
serambi (aorta).Kadal memiliki 2 serambi (aorta), yaitu aorta yang terdapat pada bagian kanan dan
aorta yang terdapat pada bagian kiri. Darah yang ada pada aorta kanan yang berasal dari bilik kiri
mengandung banyak oksigen yang nantinya akan diedarkan ke seluruh sel-sel dan jaringan-
jaringan tubuh. Aorta ini akan membuat aliran dari arteri utama menuju ke bagian seluruh tubuh.

Darah yang telah menyebar keseluruh tubuh jenis hewan reptil ini akan masuk kembali ke
serambi kanan sebelum masuk ke jantung kembali. Pembuluh nadi yang ada di paru-paru dimana
sebelumnya membawa darah dari bilik kanan yang membawa CO2 dari seluruh tubuh. Pada saat
masuk ke paru-paru, darah yang mengandung kadar CO2 itu akan dibuang dan seketika juga CO2
akan berganti dengan O2 yang berguna bagi tubuh reptil. Lalu darah yang mengandung oksigen
tersebut, akan masuk ke jantung menuju serambi kiri. Sistem peredaran darah inilah yang
menyebabkan sistem peredaran darah reptil dijuluki dengan sistem peredaran darah ganda. Disebut
demikian karena peredaran darah pada hewan reptil akan masuk ke jantung lebih dari 1 kali yaitu
ada 2 kali.

Selain itu reptil juga dikenal memiliki peredaran darah yang tertutup.Peredaran darah reptil secara
garis besar terbagi menjadi peredaran darah besar (panjang) dan peredaran darah kecil (pendek).

Peredaran Darah Reptilia


Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

- 2 atrium :

- 1 atrium dekster (serambi kanan)

- 1 atrium sinister (serambi kiri)

- 2 ventrikel :

- 1 ventrikel dekster (bilik kanan)

- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)

 Arah peredaran darah

Sama seperti Amphibia, Reptilia juga mengalami peredaran darah ganda, peredaran darah Reptilia
dimulai pada saat

1. Darah yang berasal dan vena, menuju serambi kanan jantung melalui sinus venosus.

2. Dari serambi kanan, darah masuk ke bilik kanan kemudian menuju paru-paru untuk pertukaran
gas.

3. Melalui arteri pulmonalis, darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri.

4. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar menuju aorta dorsalis untuk pemberian oksigen ke alat-
alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.

5. Dari seluruh jaringan tubuh, darah kembali lagi ke jantung oleh pembuluh vena melalui sinus
venosus.
1) Peredaran darah kecil atau pendek

Jenis peredaran ini yaitu peredaran yang mengangkut darah mulai dari jantung, masuk kedalam
paru-paru, lalu masuk lagi ke jantung. CO2 yang berasal dari bilik sebelah kanan akan menuju
masuk ke paru-paru melalui pembuluh darah arteri pulmonalis. Didalam paru-paru, alveolus akan
bekerja dengan cepat mengganti atau menukar karbondioksida (CO2) menjadi okesigen (O2).
Setelah itu darah akan menuju ke serambi yang ada pada kiri jantung melalui pembuluh darah vena
pulmonalis.

2) Peredaran darah besar atau panjang

Peredaran darah ini dimulai dari saat darah yang kaya O2 yang berasal dari bilik kiri jantung
dialirkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah.Oksigen ini akan diserap oleh sel-sel tubuh
reptil dan O2 akan segera berubah menjadi karbondioksida. Darah yang sudah berubah menjadi
CO2 ini akan diangkut kembali ke jantung (serambi kanan) melalui pembuluh darah vena.

Secara garis besar sistem peredaran darah golongan reptil dibagi menjadi tiga pola.
Tiga Pola Peredaran Darah Reptil

1) Model Crocodillan

Contoh hewan yang masuk dalam jenis ini yaitu buaya, komodo, alligator, biawak, dan sejenisnya.
Jantung model reptil ini memiliki empat ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel).
Antara serambi kanan dan serambi kiri terdapat lorong kecil yang disebut Foramen Panizza.Lorong
ini menyambungkan dua jenis pembuluh darah arteri (yaitu arteri kiri dan arteri kanan).

Dimana darah yang memiliki sedikit oksigen yang masuk dari serambi (atrium kanan) lalu
diangkut ke bilik kanan. Kemudian darah akan menuju paru-paru dan dari paru-paru akan mengalir
ke serambi kiri (atrium kiri). Darah yang sudah mengandung banyak O2 ini akan dibawa oleh bilik
kiri (ventrikel kiri) untuk disebar ke seluruh tubuh. Walaupun terdapat foramen (lorong kecil),
tekanan darah yang tinggi akan menyebabkan foramen tetap tertutup, agar menjaga darah tidak
tercampur satu sama lain.

2) Model Squamata

Contoh dari jenis reptil ini yaitu penyu, kura-kura atau hewan yang memiliki cangkang keras
dipunggungnya. Perbedaan utama model ini dibandingkan model yang lain yaitu memiliki ciri
khas yang hanya memiliki tiga ruang jantung yaitu 1 bilik (ventrikel) dan 2 serambi (atrium)
Prosesnya yaitu ruang serambi kanan (atrium kanan) yang membawa banyak karbondioksida
(CO2) masuk menuju cavum venosum ventrikel. Serambi kiri ini terdapat banyak O2 dari paru-
paru menuju cavum arteriosum. Tekanan dalam bilik pada model ini akan menyebabkan
tercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang sedikit oksigen pada bilik (ventrikel).

3) Model Varanid

Contoh reptil ini yaitu kelompok kadal (bunglon, kadal) atau jenis reptil yang memiliki
kemampuan metabolisme yang tinggi dibandingkan jenis reptil yang lain. Model ini mirip dengan
model squamata yang terdapat 3 ruang jantung, namun terdapat perbedaan sedikit.Perbedaannya
yaitu cavum venosumnya sedikit kecil jika dibandingkan pada model squamata.Peredaran darah
ini meminimkan terjadinya darah yang bercampur antara darah yang sedikit oksigen dengan darah
yang banyak oksigen.
Sistem saraf Reptil

Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebellum,
medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf.Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus
optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis.Terdapat 12 pasang syaraf
kranial.Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somitsomit tubuh.Pada lidah terdapat kuncup-
kuncup perasa, dan terdapat organ pembau pada rungga hidung.Mata dengan kelenjar air
mata.Telinganya seperti telinga vertebrata rendah.Saluran auditori eksternal tertutup kulit, dengan
membran tympani.Telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkular untuk mendengar.Dari ruang
tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam faring di belakang hidung dalam.

Sistem saraf pada reptil

Sistem saraf Reptil terdiri atas :

1. Sistem Saraf Pusat :

A. Otak

Terdiri dari:

1. Otak besar (serebrum)

2. Otak tengah (mesensefalon)

3. Otak kecil (serebelum)

4. Jembatan varol (pons varoli)

5. Sumsum sambung (medulla oblongata)

Reptil memiliki lobus olfaktorius yang panjang sehingga reptil memiliki penciuman yang
tajam.Lobus optikulus yang berada ditengah menyebabkan lobus optikulus terdesak oleh otak
besar sehingga reptil kurang baik dalam penglihatan .

B. Sumsum Tulang Belakang


1. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari
reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor
keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor.

2. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian
putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat
saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang
berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

2. Sistem Saraf Tepi

A. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak,
dan saraf sumsum tulang belakang

Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:

1. Tiga pasang saraf sensori

2. Lima pasang saraf motori

3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motori

B. Sistem Saraf autonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang. terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks
dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf
pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

1. sistem saraf simpatik (ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek)
2. sistem saraf parasimpatik (urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada
organ tertentu)

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Reptil (binatang melata, atau dalam bahasa Latin "reptans" artinya 'melata' atau
'merayap')adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi
tubuhnya.

Sistem peredaran darah pada hewan reptil terbagi menjadi pembuluh nadi paru-paru dan
serambi (aorta).Kadal memiliki 2 serambi (aorta), yaitu aorta yang terdapat pada bagian kanan dan
aorta yang terdapat pada bagian kiri. Darah yang ada pada aorta kanan yang berasal dari bilik kiri
mengandung banyak oksigen yang nantinya akan diedarkan ke seluruh sel-sel dan jaringan-
jaringan tubuh. Aorta ini akan membuat aliran dari arteri utama menuju ke bagian seluruh tubuh.

Darah yang telah menyebar keseluruh tubuh jenis hewan reptil ini akan masuk kembali ke
serambi kanan sebelum masuk ke jantung kembali. Pembuluh nadi yang ada di paru-paru dimana
sebelumnya membawa darah dari bilik kanan yang membawa CO2 dari seluruh tubuh. Pada saat
masuk ke paru-paru, darah yang mengandung kadar CO2 itu akan dibuang dan seketika juga CO2
akan berganti dengan O2 yang berguna bagi tubuh reptil. Lalu darah yang mengandung oksigen
tersebut, akan masuk ke jantung menuju serambi kiri. Sistem peredaran darah inilah yang
menyebabkan sistem peredaran darah reptil dijuluki dengan sistem peredaran darah ganda. Disebut
demikian karena peredaran darah pada hewan reptil akan masuk ke jantung lebih dari 1 kali yaitu
ada 2 kali.

Selain itu reptil juga dikenal memiliki peredaran darah yang tertutup.Peredaran darah reptil
secara garis besar terbagi menjadi peredaran darah besar (panjang) dan peredaran darah kecil
(pendek).

DAFTAR PUSTAKA

http://ainunpratama21.blogspot.com/2015/12/sistem-saraf-pada-reptil.html

https://www.ilmudasar.com/2016/08/Sistem-Peredaran-Darah-Sirkulasi-Manusia-Adalah.html)
https://id.scribd.com

https://www.lusa.web.id/sirkulasi-darah-fetus/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_limfatik

Anda mungkin juga menyukai