MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Struktur pertumbuhan hewan yang dibina oleh Ibu Umie Lestari dan Ibu Sofia Ery
Rahayu
Disusun oleh
Kelompok 5 Offering C
Laurenz Mega Ayu (180341617531)
Merti Lestari R.Sihombing (180341617518)
Mutik Makhdania (1803416175
Siti Wardatul Jannah (180341617549)
Tiara Chairunnisa Zen (180341617587)
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Organ jantung pada katak Gambar 2. Sistem Peredaran Darah padaAmfibi
Mikrosirkulasi merupakan sistem peredaran darah kecil yang dimulai dari
arteriol kemudian ke kapiler dan berakhir pada venula. Sistem mikrosirkulasi
hanya dapat terlihat dengan menngunakan mikroskop. Ada beberapa faktor yang
memepengaruhi mikrosirkulasi yaitu laju aliran darah, gradien tekanan serta
resistensi. Darah diangkut keseluruh bagian tubuh melalui suatu sistem pembuluh
yang membawa pasokan segar ke sel sekaligus mengeluarkan zat-zat sisa sel
tersebut. Semua darah yang dipompa sisi kanan jantgung, mengalir ke paru untuk
menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Volume darah yang mengalir melalui suatu
organ dapat disesuaikan dengan mengatur kaliber (garis tengah internal) arteriol
organ (Hala, 2007).
Jantung amfibi sedikit lebih kompleks yakni memiliki dua atrium, salah satu
menerima darah teraksigenasi dari seluruh tubuh, dua macam darah ini tercampur
dalam satu ventrikel, sehingga sistem ini tidak begitu efisien, akan tetapi bagi hewan
berdarah dingin dapat dikatakan cukup efektif bila mengalirkan melalui ventrikel
tersebut. Dalam ventrikel tunggal pada jantung katak, terdapat pencampuran darah
kaya oksigen yang telah kembali dari paru-paru dengan darah yang kurang oksigen
yang telah kembali dari bagian tubuh yang lain (Jasin, 1992).
Di dalam organ arteriol bercabang-cabang lagi menjadi kapiler. Pembuluh
terkecil tempat semua pertukaran antara darah dan sel-sel sekitarnya terjadi.Kapiler-
kapiler kembali menyatu membentuk venula kecil, yang terus bergabung membentuk
vena kecil yang keluar dari organ.Vena-vena kecil secara progresif bersatu untuk
membentuk vena yang lebih besar yang akhirnya mengalirkan darah ke jantung.
Arteriol, kapiler, dan venula secara kolektif disebut sebagai mikrosirkulasi
(Nature, 2014).
Proses sirkulasi pada Amphibi menurut (Campbell, 2000) Ventrikel akan
memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah
melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus
mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana
darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya
oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya
dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.
Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan
kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena.
Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda, menjamin aliran darah yang kuat ke otak,
otot, dan organ-organ lain karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah
kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini
sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan, dimana darah mengalir secara
langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin
berkurang.
Alat pemompa darah atau jantung reptilia memiliki struktur yang berbeda
dibandingkan ikan dan katak. Ini ditunjukkan dari ventrikelnya yang memiliki sekat
(septum) tak sempurna. Apabila ventrikel berkontraksi, lubang sekat ini akan menutup,
sehingga sesaat ventrikel terbagi menjadi dua bagian yang terpisah, yakni ventrikel
kanan dan kiri. Meskipun demikian, jantung reptilia dianggap memiliki tiga bagian,
meliputi atrium kanan, atrium kiri, dan ventrikel yang bisa memodifikasi diri.
Saat darah reptilia beredar, darah yang mengandung karbondioksida (CO2) dari
seluruh jaringan tubuh dialirkan menuju sinus venosus. Setelah itu, darah menuju
atrium kanan, dan dilanjutkan ke ventrikel. Berikutnya, darah mengalir menuju arteri
pulmonalis dan akhirnya masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru, kandungan gas
karbondioksida (CO2) dalam darah dilepaskan, sementara gas oksigen (O2) diikat.
Darah yang berasal dari paru-paru akan menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Selanjutnya, darah mengalir menuju ventrikel yang diteruskan menuju aorta. Aorta
terbagi atas dua lung aorta, yang arahnya ke kanan dan ke kiri. Lung aorta kanan
membawa darah yang berasal dari ventrikel kiri untuk diedarkan ke kepala dan anggota
tubuh (organ) bagian depan. Sementara lung aorta kiri membawa darah yang berasal
dari ventrikel kiri untuk dialirkan ke seluruh anggota tubuh (organ) bagian belakang.
Sistem sirkulasi pada kadal berupa jantung yang memperlihatkan kemajuaan
bila dibandingkan dengan jantung amphibi, meskipun aliran darah arteri dan vena tidak
seluruhnya terpisah. Jantung terbungkus oleh sutu membran transparan yaitu
pericandrium (Parker dan Haswell, 1962).
Sistem peredaran darah pada kadal adalah peredaran ganda yang strukturnya hampir
sempurna. Menurut Weichert (1984), pada reptil conusnya terbagi menjadi tiga saluran,
yaitu :
· Truncus pulmonalis,yaitu conus yang mengarah ke paru-paru
· Truncus sistemik kiri
· Truncus sistemik kanan, yang keluarnya dari truncus sistemik kiri dan kanan
mengarah ke peredaran darah umum atau seluruh tubuh.
Truncus sistemik yang sebelah kanan pada kadal cenderung berhubungan pada
ventrikel kiri dan atrium kanannya berhubungan dengan ventrikel kiri, sehingga darah
campuran akibatnya cenderung memasuki ke lengkung sistemik kiri dan darah yang
mengangkut oksigen masuk ke dalam lengkung kanan. Hal ini mungkin disebabkan
tidak adanya persamaan antara septum inter-atrial, septum inter-ventriculer, dan klep-
klep di dalam conus.
Campbell, Neil A., and Reece, Jane B. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Hala,Yusminah.2007. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press.
Fahmi, Irfan. 2010. Reptilia. Blog Irfan. http://irfanfahmi0594.blogspot.com/2010/12
/pengertian-reptil.html (17 desember 2013).
Nature. 2012. Blog Nature Mikrosirkulasi pada Katak. http://natureisalam.
Blogspot.com/2012/08/mikrosirkulasi-pada-katak.html (2014).
Jasin, M. 1992. Zoologi Invertebrata untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Sinar Wijaya.
Parker,T.J.and Haswell. 1962. Textbook of zoology Volume II.Mac.Millan.Hongkong.
Radiopoetra, (1996). Biologi.Jakarta: Erlangga.
Sukiya. (2005). Biologi Vertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang.
Soewolo. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.
Weichert, C.K. 1970. Anatomy of The Chordates. Fourth edition. McGraw-Hill
Internatonal Book Company. Tokyo.