Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hewan Harus mampu melaksanakan aktivitas transporasi nutrien, gas dan produk sisa

metabolisme serta molekul-molekul padat atau cair didalam tubuhnya. Proses metabolisme, selain
menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (sisa zat) yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Bahan bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan, oksigen, hasil metabolisme, dan sisanya
diangkut dan diedarkan didalam tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan
oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut
dan diedarkan dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

Sistem sirkulasi darah pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum

mempunyai sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya, pada Amoeba dan Paramecium. Sirkulasi bahan-
bahan metabolisme dan sisanya dilakukan dengan aliran sitoplasma. Akan tetapi, proses difusi
berlangsung sangay lambat sehingga cara tersebut tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan
hewan yang berukuran besar atau hewan yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi.

Oleh karena itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi yang khsus yang

menjaminnya adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat. Dengan demikian, makalah ini
perlu dibuat untuk membahas sistem sirkulasi pada hewan.

1.2 Rumusan Masalah

1.

2.

3.

4.

1.3 Tujuan

1.

2.

3.

4.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sistem Sirkulasi Terbuka

Sistem sirkulasi terbuka merupakan suatu sistem dimana pembuluh darah membentuk

sirkuit yang sempurna diseluruh tubuh sehingga ketika darah mengalir, darah akan meninggalkan
pembuluh darah dan mengalir diantara jaringan (ruang terbuka hemocoel dan blastocole). Ruang
terbuka tersebut biasanya berada diantara endoderm dan ektoderm. Cairan yang terdapat di runag
hemocoel disebut hemolimfe yang akan berlangsung mengenai sel-sel sekitarnya. Selanjutnya dari
jaringan akan kembali ke jantung. Tipe ini banyak ditemukan pada arthropoda molusca.

Pada arthropoda dan molusca, jantung menghasilkan tenaga yang akan memompa darah

ke seluruh tubuh hewan. Jantung itu sendiri memiliki jumlah bukaan yang disebut ostia yang
memungkinkan darah kembali ke dalam jantung setelah beradar. Dalam banyak ha, relaksasi jantung
akan menyedot darah secara aktif ke dalam jantung sehubungan dengan adanya tekanan negatif yang
ada di dalam ruang jantung. Kendati desain relatif sederhana, terdapat beberapa ketidakefisienan sistem
peradaran ini. Kerugian pertama adalah bahwa sistem tersebut beroperasi pada tekanan yang rendah
yang sedikit didorong dari jantung menuju rongga yang lebih lebar. Dengan demikian, pada setiap
kontraksi jantung, volume darah yang dapat dikeluarkan dari jantung ke rongga tubuh hanya sedikit.
Selain itu, tekanan yang ditimbulkan oleh jantung untuk mendorong darah juga rendah sehingga darah
mengalir dengan lambat.Hal ini menyebabkan jumlah sari makanan yang dilepaskan ke sel tubuh
terbatas dan akibatnya aktivitas metabolisme dalam tubuh pun terbatas.

Kerugian kedua adalah hewan tidak dapat mengatur aliran darah secara tepat ke berbagai

organ yang berbeda. Hal ini menyebabkan tidak pastinya aliran darah ke organ spesifik pada waktu
tertentu sehingga sistem kurang terkendali. Dengan kata lain, sistem peredaran ini mempunyai
kemampuan sangat terbatas dalam mengubah kecepatan aliran dan distribusi darah. Akibatnya proses
pengambilan oksigen oleh sel-sel tubuh berjalan lamban dan jumlah maksimum laju pemakaian oksigen
per satuan berat badan adalah kecil.

Gambar 1.1 sistem sirkulasi terbuka pada arthropod


Gambar 1.2 Sistem sirkulasi terbuka pada molusca

2.2 Sistem Sirkulasi Tertutup

Dalam sistem sirkulasi tertutup ini, darah selalu berada dalam suatu seri pembuluh darah

selama proses peredarannya dan tidak pernah keluar dari sistem. Sistem peredaran darah ini ditemukan
pada annelida, cephalopoda, echinodermata dan seluruh vertebrata. Darah yang dipompa jantung
dijaga sedemikian rupa sehingga tekanannya tetap tinggi yang kemudian menghasilkan siklus peredaran
yang dinamis mulai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung dengan lancar."

Sistem peredaran darah tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan dengan

sistem sirkulasi terbuka. Pertama, sistem peredaran ini adalah terjamin distrubusi nutrisi sel-sel yang
akan melaksanakan metabolisme secara langsung melalui pembuluh darah dengan laju pengantaran
yang lebih cepat dibandingkan dengan kelompok hewan dengan sistem peredaran darah terbuka.
Kedua, dari sistem ini adalah dapat diatur suatu mekanisme alairan darah ke organ -organ atau jaringan
tertentu yang membutuhkan sehingga mekanisme sirkulasi sesuai kebutuhan dari jaringan yang
membutuhkan. Sebagai contoh selama berolahraga, hewan hewan vertebrata memiliki kemampuan
untuk meningkatkan suplai darah ke daerah-daerah yang aktif misalnya ke otot, dan mengurangi aliran
darah yang kurang aktif misalnya di saluran gastrointestinal". Organ sirkulatori pada hewan yang
memiliki sistem tertutup terdiri atas jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh darah arteri,
vena, arteriol venula, hingga jaringan kapiler.

Ada lima ciri spesifik dari sistem sirkulasi tertutup ini terutama pada hewan tingkat tinggi yaitu:

1) Terdapat pemisahan fungsi dari masing-masing organ tubuh yang termasuk ke dalam sistem
sirkulasi. Sehubungan hal tersebut, terdapat jantung yang merupakan pemompa darah dan darah
dipompa ke arteri pada level tekanan yang dipertahankan untuk tetap tinggi.

2) Terdapat sistem pembuluh arteri yang berperan sebagai reservoir tekanan sekaligus mendorong
darah ke kapiler.
3) Terdapat dinding kapiler darah yang sangat tipis sehingga memudahkan perpindahan substansi dari
darah dalam kapiler ke cairan jaringan di ruang sel untuk selanjutnya memasuki sel.

4) Tekaan darah di kapiler tertentu ( di glomerulus pada ginjak vertebrata) cukup tinggi sehingga
memungkinkan berlangsungnya ultrafiltrasi di ginjal.

5) Terdapat sistem limfa yang penting dalam proses pengembalian antar sel ke pembuluh darah."

Sistem kardivaskular semua vertebrata terdiri atas sebuah pompa berotot disebut jantung,

dan sebuah sistem saluran yang mengangkut darah dari dan ke jantung. 2 Pembuluh pembuluh yang
mengankut darah meninggalkan jantung disebut arteri; pembuluh darah yang mengangkut darah
menuju jantung disebut vena. Arteri yang berukuran lebih kecil disebut arteriola, vena yang
berukuran labih kecil disebut venula. Penghubung -penghubung terpenting antara arteriola dan
venula adalah bantalan kapiler (capillary beds), dimana terjadi pertukaran zat yang sebenarnya antara
darah dan jaringan.

Pada kelompok vertebrata, sistem sirkulasi tertutup sangat jelas memperlihatkan tingkatan

kompleksitas organisasi struktural dan fungsionalnya sesuai dengan tingkatan kelas dari pisces hingga
mamalia sebagai bentuk paling sempurna. Perbedaan -perbedaan pada mekanisme aliran darah yang
spesifik meliputi struktur ruang jantung, arah aliran darah, dan kerakter darah yang beredar.

Sistem sirkulasi tertutup memiliki dua pola yang berbeda dalam proses sirkulasi darahnya.

Pembagian ini didasarkan kepada bagaimana susunan jantung dan bagaimana cara darah melakukan
peredaran secara lengkap di seluruh tubuh. Atas dasar hal tersebut maka sirkulasi tertutup dibagi
menjadi dua yaitu:

1. Sistem Sirkulasi tunggal ( Closed Single Circulation)

Pada tipe ini, darah akan meninggalkan jantung melalui ventrikel, terus melewati insang dan mengalami
oksigenasi dengan mekanisme difusi pertukaran O2 - CO2 di insang, dan selanjutnya mengalir ke seluruh
tubuh dimana terdapat jaringan atau sel-sel yang akan memakai oksigen dan kemudian kembali lagi ke
jantung. 4 Dengan demikian, dalam sekali siklus peradaran, darah hanya terdiri atas satu lintasan saja
yaitu dari jantung ke insang dan ke seluruh tubuh untuk selanjutnya kembali ke jantung yang juga
berarti bahwa selam beredar darah hanya sekali melewati jantung. Contoh hewan dengan sirkulasi tipe
ini adalah kelompok pisces.

Terdapat suatu ketidakefisienan sistem sirkulasi tertutup ini yaitu karena hilangnya tekanan 9darah yang
dipompa oleh jantung setelah darah melewati insang.

Konsekuensi dari keadaan tersebut adalah terciptanya aliran darah ke seluruh tubuh dengan arus yang
relatif lamban (sluggish flow) karena gradien tekanan yang menjadi pendorong darah dalam beredar
telah mengalami reduksi secara signifikan.
Sistem sirkulasi tipe tunggal pada ikan

2.3 sitem Sirkulasi Ganda ( Closed Double Circulation)

Pada tipe sirkulasi ganda, darah selama beredar akan melewati jantung sebanyak dua kali.

Hal ini memerlukan struktur jantung yang spesifik yaitu terdiri atas 4 ruang ( dua atrium dan dua
ventrikel). Darah meninggalkan jantung melalui ventrikel kanan dan menuju ke paru-paru dimana
terjadi proses oksigenasi sehingga membawa darah kaya oksigen dari paru-paru untuk kembali ke
jantung melalui atrium kiri dan ventrikel kiri untuk selanjutnya dipompa ke seluruh tubuh sebagai
suplai oksigen dan substansi lainnya yang diperlukan oleh sel-sel tubuh.7 Pada lintasan kedua, darah
dari seluruh tubuh yang berupa darah deoksigenasi (miskin oksigen) akan kembali ke atrium kanan
dan menuju ventrikel kanan hingga paru-paru lagi sebagai pengulangan siklus kontinu. Contoh ideal
sistem ini adalah pada mamalia.

Keuntungan dari sistem ini adalah terciptanya tekanan aliran darah yang relatif konstan

sehingga laju sirkulasi lebih cepat yang juga berarti meningkatkan efisiensi suplai kebutuhan sel-sel
tubuh sekaligus membuang produk metabolisme secara lebih cepat. Kondisi ini tercipta adanya dua
kali proses pemompahan darah oleh jantung yaitu pemompahan darah yang akan mengalir ke paru-
paru dan pemompahan darah yang akan mengalir ke paru- paru dan pemompahan darah yang akan
mengalir ke seluruh tubuh (sistematik circulation).

Gambar 1.1 sistem sirkulasi ganda

2.4. Fungsi Sistem Sirkulasi

Secara garis besar, sistem sirkulasi memiliki tiga fungsi sebagai berikut:
1. Menjamin /memastikan terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta
pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera.

2. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh.

3. Meyebabkan tekanan/kekuatan.

D. Komponen -Komponen Sistem Sirkulasi

1. Jantung (Cor)

Peranan jantung sebagai organ sistem sirkulasi terdiri atas 2 aspek penting. Peran pertama
adalah sebagai pemompa cairan melintasi sistem sirkulasi yang berlangsung dengan mekanisme
kontraksi dan relaksasi otot. Hal ini juga menciptakan gradien tekanan yang mendorong darah
keluar jantung dan mengalir ke seluruh tubuh, sehingga darah merupakan pompa tekanan. Peran
kedua adalah adanya beberapa kontrol penting dari jantung terhadap kerja sistem sirkulasi
secara keseluruhan denga mengubah-ubah laju detakan dan daya kontraksi.

Jumlah unit ruang jantung antar takson selaras dengan kemajuan evolusi masing-masing taksa.
Hal ini secara lengkap dapat diamati pada ruang -ruang jantung kelompok vertebrata yang
terdiri atas 5 kelas (pisces, amphibi, reptilia, aves dan mamalia). Pisces hanya memiliki dua
ruang jantung yaitu 1 atrium dan 1 ventrikel,amphibi memiliki 3 ruang jantung yaitu 2 atrium
dan 1 vnetrikel, sedangkan pada reptilia jantung terdiri atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2
ventrikel, namun terdapat variasi antara kelompok reptil dari aspek ada atau tidaknya septum
(sekat) antara ventrikel kiri dan kanan ( buaya memiliki septum sempurna, sedengkan
kelompok lainnya tidak). Pada burung, ruang jantung sama dengan mamalia yaitu 2 atrium dan
2 ventrikel yang memiliki sekat pemisah yang sempurna.

gambar 1.5 ruang jantung pada spesies hewan

2. Pembuluh Darah

Pada kelompok hewan dengan sistem peredaran darah tertutup, terdapat 3 jenis pembuluh
darah yang berperan dalam proses sirkulasi yaitu arteri, kapiler dan vena. Secara histologis,
arteri dan vena terdiri atas 3 lapisan jaringan sirkuler yang konsentris yaitu tunica intima,
tunica media dan tunica adventitia. Sedangkan kapiler hanya terdiri atas tunica intima.

Arteri. Fungsi dari pembuluh arteri adalah membawa darah dari jantung. Darah yang mengalir
dalam arteri memiliki tekanan yang cukup tinggi sehingga dinding pembuluh harus cukup tebal
dan kuat untuk menahan arah yang mengalir di dalamnya.

Arteriol. Merupakan pembuluh darah arteri kecil. Dinding pembuluh tersusun atas otot polos
yang banyak. Fungsi utama yang penting adalah menjamin kelangsungan aliran darah secara
reguler ke organ-organ yang membutuhkan secara proporsional. Fungsi ini difasilitasi oleh
keberadaan otot polos pada dinding pembuluh.

Kapiler. Pembuluh ini adalah pembuluh terkecil dalam sistem sirkulasi. Fungsinya adalah
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas, nutrisi, dan substansi-substansi lainnya antara
darah dan sel. Fungsi tersebut didukung oleh struktur kapiler yang hanya tersusun atas selapis
sel tipis dan luas permukaan total yang sangat besar. Venula dan Vena. Venula adalah vena
kecil yang berhubungan langsung dengan kapiler, sedangkan vena berperan dalan
mengembalikan darah ke jantung. Struktur dindingnya lebih tipis daripada arteri dan dialiri
darah bertekanan rendah. Vena -vena utama memiliki katub yang memastikan terjadinya
aliran darah satu arah saja kembali ke jantung.

Venula dan Vena. Venula adalah vena kecil yang berhubungan langsung dengan kapiler,
sedangkan vena berperan dalan mengembalikan darah ke jantung. 25 Struktur dindingnya
lebih tipis daripada arteri dan dialiri darah bertekanan rendah. Vena -vena utama memiliki
katub yang memastikan terjadinya aliran darah satu arah saja kembali ke jantung.

E. Pola Sirkulasi Vertebrata

1. Sirkulasi pada Pisces

Pada sebagian besar ikan, semua darah yang masuk dalam jantung melalui vena mempunyai
kadar oksigen yang rendah dan karbon dioksida yang tinggi, yaitu yang disebut darah vena.
Jantung terdiri atas sebuah sinus venosus, sebuah atrium, sebuah ventrikel dan sebuah konus
arteriosus yang tersusun dalam urutan linear." Kontraksi otot jantung meningkatkan tekanan
darah yang di dalam vena sangat rendah, dan mengeluarkan darah melalui suatu arteri, aorta
ventral, ke lima atau enam pasang lung aorta yang menjulur secara dorsal melalui kapiler di
dalam insang ke aorta dorsal. Pada waktu darah melalui insang, karbon dioksida dilepaskan
dan oksigen diambil, hal ini mengubah darah menjadi darah arteri, aorta dorsal membagi
darah melalui cabang-cabangnya ke selurug bagian tubuh.

Selama darah itu mangalir, tekanannya menurun karena visikositas darah dan gesekan di
dalamnya, dan di antara darah, selaput dinding pembuluh. Tekanan menurun secara cepat
sewaktu darah melewati kapiler insang. Karena gesekan menjadi sangat besar dalam
pembuluh yang berdiameter kecil. Sebagai contoh, pada hiu anjing, tekanan darah rata-rata
dalam aorta ventral pada waktu kontraksi, jantung kira kira 30 mm Hg dan dalam aorta dorsal
kira 20 mm Hg.

Tekanan darah yang relatif rendah dalam aorta ini makin turun ketika darah itu mencapai
kapiler dalam jaringan. Peredaran darah pada sebagian ikan adalah lamban.

Seluruh darah yang mengalir ke bagian posterior tubuh (khusus di daerah pelvik dan ekor),
setelah melewati sistem kapiler utama di jaringan, akan bersatu kembali ke vena porta
renalis yang membawa darah miskin oksigen dan produk-produk sisa metabolisme menuju
ginjal. Di ginjal, vena porta renalis akan terbagi-bagi menuju ke kapiler peritubular. Kapiler
-kapiler tersebut akan bersatu kembali menuju vena renalis yang selanjutnya mengalirkan
darah ke jantung. Kedua organ yang dialiri darah miskin oksigentersebut (hepar dan ren)
juga menerima darah kaya oksigen melalui cabang arteri dari aorta.

2. Sirkulasi pada Amphibi Pada amphibi, setiap bagian atrium terbuka melalui kanal
atrioventrikular yang memiliki katub menuju ventrikel yang terdir atas satu ruang yang
terbagi-bagi. Ventrikel tersebut secara struktural memiliki jaringan otot dan jaringan ikat
yang berlapis yang disebut trabekula dan menyerupai spons.

Fungsi struktural tersebut adalah mencampuri darah dari dua atrium. Conus arteriosus
sebagai saluran dari ruang ventrikel tersebut juga terbagi-bagi oleh katub spiral.

Ketika ventrikel berkontraksi, sisi kirinya yang berisi darah kaya oksigen akan dialiri ke aorta
sistematik sedangkan sisi kanannya yang berisi darah miskin oksigen akan dialirkan ke arteri
pulmonaris. Dengan demikian terdapat sirkulasi ganda yaitu:

1) Dari sinus venosus menuju atrium kanan dan ke ventrikel untuk kemudian diteruskan ke
arteri pulmonaris, selanjutnya ke kapiler paru-paru terus ke vena pulmonaris.

2) Dari vena pulmonaris menuju ke atrium kiri dan ke ventrikel terus ke aorta sistematik
menuju kepala dan badan terus ke kapiler sistematik dan kembali secara langsung melalui
sinus venosus atau kembali melalui sistem porta hepatika atau porta renalis.
Akan tetapi terdapat banyak pengecualian pada kelompok-kelompok amphibia tertentu
yang tidak memiliki beberapa organ yang terkait dengan sistem sirkulasi tersebut. Beberapa
spesies tidak memiliki paru-paru atau ada memiliki insang eksternal serta ada juga hanya
tergantung kulit sebagai organ respirasi sehingga pola susunan sistem sirkulasinya akan
berbeda-beda tergantung kepada tipe respirasinya. Misalnya pada amphibi tanpa paru-paru
(lugless amphibian) tidak memiliki arteri pulmonari dan memiliki sekat antar atrium yang
berlubang-lubnag atau hanya berupa sekat yang merduksi (vestigeal septum) sehingga tidak
ada darah ganda.

1. Sistem Sirkualsi pada Reptil

Pada kelompok reptil, sistem sirkulasi gandanya berlaku umum pada kebanyakan spesies
(dibandingkan amphibi yang banyak memperlihatkan variasi). Pola tersebut berhubungan
dengan sistem respirasinya yang memiliki pulmo. Walaupun demikian, beberapa spesies
reptil dari kelompok penyu memiliki sistem suplemen bagi pulmo yaitu dari dermal,
pharingeal, dan kloaka. Reptil juga memperlihatkan perbedaan antara kelompok buaya
dengan kura-kura atau penyu, kadal, dan ular. Pada kura-kura atau penyu, kadal dan ular,
jantungnya terdiri atas atrium kiri dan kanan juga ventrikel kiri dan kanan ( 4 ruang jantung)
akan tetapi sekat atau septum antara ventrikel kiri dan kanan belum jelas atau tidak ada
sama sekali.

Pola peradaran darah pada penyu dan kelompoknya adalah sebagai berikut:

Darah dari vena di seluruh tubuh masuk ke sinus vensosus yang kemudian ke atrium kanan. Atrium
kanan juga menerima darah dari vena coronaria. Setelah itu darah akan menuju ventrikel kiri terus ke
pulmonalis dan kapiler di pulmo yang selanjutnya akan berkumpul di vena pulmonalis dan masuk ke
atrium kiri. Dari atrium kiri kemudian masuk ke ventrikel. Sebagian darah dari ventrikel akan mengalir ke
lengkung aorta kanan dan sebagian ke lengkung aorta kiri. Dari lengkung aorta kanan sebagian menuju
ke kepala dan sebagian lagi bersatu dengan lengkung aorta kiri. Sedangkan darah dari lengkung aorta kiri
akan menuju hepar, ren, usus, dan dinding tubuh.

Pola peredaran darah pada buaya sebagai kelompok reptil yang memiliki sekat jantung antar ventrikel
adalah sebagai berikut:

Darah dari vena seluruh tubuh mengalir ke sinus vensosus selanjutnya ke atrium kanan dan ke ventrikel
kanan. Dari ventrikel kanan tersebut akan terbagi menjadi dua arah aliran berbeda yaitu 1). ventrikel
kanan ke jantung melewati atrium kiri, 2). ventrikel kanan ke aorta kiri dan bergabung dengan aorta
kanan. Darah yang terdapat di atrium kiri yang berasal dari vena pulmonalis (pada arah aliran 1) akan
menuju ke ventrikel kiri dan dipompa ke aorta kanan yang sebagiannya akan menuju ke kepala
sedangkan sebagian lagi akan bergabung dengan darah dari aorta kiri menuju hepar, ren, usus, dan
dinding tubuh. Di dekat ventrikel kiri dan kanan terdapat hubungan antara aorta kanan dengan
perantara lubang yang disebut foramen panizae.

Gambar. 1.8 Pemodelan skematis dari aliran darah dalam sistem sirkulasi reptil kelompok penyu, ular
dan kadal.

Gambar.1.9 Pemodelan skematis dari aliran darah dalam sistem sirkulasi reptil kelompok buaya.

4. Sirkulasi pada Aves dan Mamalia

Aves memiliki sistem sirkulasi yang hampir mirip dengan mamalia dan dengan ruang jantung yang sudah
tersekat dengan sempurna menjadi 4 ruangan ( 2 atrium dan 2 ventrikel). Secara sistematis, darah dari
vena di seluruh tubuh menuju ke atrium kanan dan ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan mengalir
melalui arteri pulmonalis menuju kapiler-kapiler di pulmo dan kemudian berkumpul kembali ke vena
pulmonalis yang pada akhirnya akan kembali ke jantung melalui atrium kiri. Dari atrium kiri darah akan
mengalir ke ventrikel kiri dan kemudian di pompa ke aorta menuju kepala, hepar, ren, usus dan dinding
tubuh. Proses oksigenasi terhadap darah arteri berlangsung saat darah melewati kapiler pulmo. Darah
kaya oksige disebut darah arteri, sedangkan darah kaya karbondioksida disebut darah vena. Perbedaan
spesifik antara aves dan mamalia adalah pada aspek adanya sistem vena porta renalis (ginjal) pada aves
tidak dimiliki oleh mamalia.

Seperti halnya pada aves, jantung mamalia juga memiliki 4 ruang yang bersekat secara sempurna
sehingga tidak terjadi pencampuran darah yang kaya oksigen dan darah miskin oksigen. Darah dari vena
sistematik akan mengalirkan ke bagian atrium kanan dari jantung melalui vena cava superior dna vena
cava inferior." Dari atrium kanan, darah akan didorong melalui kutub triskupidalis akan menutup untuk
mencegah aliran darah kembali ke dalam atrium. Pada waktu yang bersamaan, katub semilunar akan
membuka sehigga darah akan mengalir ke arteri pulmonalis kanan dan kiri.

Gambar. 1.9 Sirkulasi darah pada aves

Gambar. 1.10 Sistem sirkulasi pada Mamalia

DAFTAR PUSTAKA

Chambell. 2004. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta

Fried, George H. & George J. Hademenos. Biologi. Jakarta: Erlangga

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanasius

Santoso, Putra: 2009. Bahan Ajar Fisiologi Hewan. Padang: UNAND


Sukiya.2003. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: JICA

Widodo, Nur. 2002. Fisiologi Hewan. Malang: UMM

Villee, dkk. 1984. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai