Anda di halaman 1dari 17

SISTEM SIRKULASI

PADA HEWAN

NAMA : SITI AISYAH

NIM : 2033104

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PANGARAIAN


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

karunia Nya, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah untuk bahan mata kuliah Fisologi

Hewan. Dalam makalah ini saya sebagai penulis sekaligus penyusun menyajikan persoalan

mengenai “Sistem Sirkulasi”

Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun saya menyadari bahwa

makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan untuk masa yang akan datang.

Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya penulis maupun para pembaca

serta dapat menambah wawasan tentang Sistem Sirkulasi.

Dalu-dalu,29 oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hewan harus mampu melaksanakan aktivitas transporasi nutrien, gas dan produk
sisa metabolisme serta molekul-molekul padat atau cair didalam tubuhnya. Proses
metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (sisa
zat) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan – bahan yang diperlukan tubuh seperti
makanan, oksigen, hasil metabolisme, dan sisanya diangkut dan diedarkan didalam tubuh
melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut dan
diedarkan dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Sistem sirkulasi darah pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum
mempunyai sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya, pada Amoeba dan Paramecium.
Sirkulasi bahan-bahan metabolisme dan sisanya dilakukan dengan aliran sitoplasma. Akan
tetapi, proses difusi berlangsung sangay lambat sehingga cara tersebut tidak mungkin
dapat memenuhi semua kebutuhan hewan yang berukuran besar atau hewan yang memiliki
aktivitas metabolisme tinggi.
Oleh karena itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi yang
khusus yang menjaminnya adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat.
Dengan demikian, makalah ini perlu dibuat untuk membahas sistem sirkulasi pada hewan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem sirkulasi terbuka ?
2. Apa pengertian dari sistem sirkulasi tertutup ?
3. Apa komponen- komponen dari sistem sirkulasi ?
4. Bagaimana pola sirkulasi pada Vertebrata ?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami dan mempelajari tentang sistem sirkulasi terbuka.
2. Memahami dan mempelajari tentang sistem sirkualsi tertutup.
3. Memahami dan mempelajari tentang komponen sistem sirkulasi.
4. Memahami tentag pola sirkulasi pada Vertebrata.
BAB II
PEMBAHASAN
Transportasi utama pada makhluk hidup adalah darah. Alat peredaran darah terdiri atas
pembuluh darah. Jantung berfungsi memompa darah, sedangkan pembuluh darah bertugas
mengalirkan darah dari jantung sampai ke jaringan tubuh (Munish,2008:78). Sistem
peredaran darah pada makhluk hidup terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah terdiri dari arteri, vena dan kapiler. Ada dua jenis peredaran darah
yaitu pendek dan panjang (Andy, 2006: 144).
 Alat transportasi utama pada makhluk hidup ialah darah beredar dengan bantuan alat
peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah, selain peredaan darah pada manusia
terdapat juga peredaran limfe (getah bening) yang dialirkan melalui pembuluh limfe (Slamet,
2009: 247). Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organism uniseluler maupun
multiseluler.Metabolisme berlangsung didalam setiap sel makluk hidup dan untuk itu
diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolism dengan lancar. Sel-sel
mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan ke setiap sel
melalui system sirkulasi. Secara garis besar, system sirkulasi memiki tiga fungsi sebagai
berikut :
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta
pembuangan zat sisa metabolism dari tubuh dengan segera.
2. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
3. Menyebarkan tekanan atau kekuatan Sistem sirkulasi pada hewan

Protozoa Bersilia yang hidup sesil mampu menyelenggarakan sirkulasi cairan tubuh
menggunakan khoanosit, sedangkan Coelentrata dengan cara mengalirkan air melalui saluran
khusus pada system gastrovaskular yang bersilia. Pada molusca sangat tergantung pada arah
gerak ansilia yang dapat.

mengalirkan air (yang mengandung makanan) melalui rongga mantel. Di rongga mantel,
partikel makanan dikumpulkan dan ditelan. Sistem ini juga berfungsi untuk menyediakan
oksigen bagi insang. Hal tersebut menunjukkan bahwa system sirkulasi berfungsi untuk
mengangkut gas dan makanan.
1. Pengertian Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis).  Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah
terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

a. Sistem Peredaran Darah Terbuka

Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak
selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa
melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung
beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sitem
Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah,
sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada,
berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri
merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah
darah masuk kembali ke jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis
arteri berikut:

 Arteri Optalmik (mata)


 Dua arteri antena
 Dua arteri hati
 Arteri dorsal abdominalis

b. Sistem Peredaran Darah Tertutup


Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan
kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing
tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran.
Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna
m erah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan
saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran
darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran
darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di
jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah
menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke  jantung.
Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat
kimia dan fisiologis cairan tubuh.
 Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam
arah yang berlawanan .
 Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan
atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan
lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah
seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan
dalam tubuh.

Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung, arteri, vena, kapiler, dan darah.
Jantung adalah pusat peredaran. Jantung yang tersusun oleh otot yangkuat memiliki kontraksi
yang ritmik (teratur); biasa kita sebut detak atau denyut. Dengan kekuatan kontraksinya,
jantung mampu mendorong darah meninggalkan jantung. Arteri dan vena dapat dijumpai
pada hewan vertebrata. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut arteri (nadi).
Selanjutnya, arteri bercabang- cabang di seluruh bagian tubuh menjadi arteri yang halus dan
disebut kapiler. Darah dari seluruh tubuh akan kembali melalui venula (pembuluh balik
kapiler) kemudian menuju ke vena (pembuluh balik yang lebih besar) dan akhirnya kembali
ke jantung. Plasma darah vertebrata tak berwarna dan mengandung sel darah merah
(eritrosit). Pada umumnya eritrosit vertebrata berbentuk oval dan berinti. Akan tetapi, eritrosit
pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti. Sel darah putih (leukosit) ada beberapa
macam dan
masing-masing mempunyai tugas khusus. Selain itu, terdapat juga keping-keping darah
(trombosit). Eritrosit berwarna merah karena adanya hemoglobin yang berperan dalam
pengikat O2, pada sistem pernapasan. Plasma darah berberfungsi membawa sari-sari
makanan, sampah metabolisme, hasil proses sekresi, dan beberapa gas. Pada hewan
vertebrata, vena yang membawa darah meninggalkan lambung dan usus disebut vena porta
karena membawa darah ke susunan kapiler yang lain. Bila kapiler yang
dituju adalah kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini disebut vena porta hepatika. Pada
umumnya vertebrata tingkat rendah memiliki vena portal renalis (ginjal). Sistem peredaran
getah bening (sistem limfatik) berperan dalam pertahanan tubuh dan pengembalian plasma
dari jaringan - jaringan.

1.Sistem Peredaran Darah pada Pisces

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga
pericardium , yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak dianterior (muka). selain itu,
terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah
dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Darah ikan tampak pucat dan relative sedikit
bila dibanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang
berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran terdapat di
dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.

Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2
kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke
serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang
melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri
aferen brakialis, Oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri eferen brakialis dan
melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat
CO2 Dengan adanya sistem vena, darah dikemballikan dari bagian kepala dan badan menuju
jantung. Vena yang penting misalnya: vena cardinalisposterior dan vena cardinalis posterior
(membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh
melewati hati),vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran
darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati
jantung.

2. Sistem Peredaran Darah pada Katak

Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari, jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus,
venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa.darah katak tersusun dari plasma darah yang terang
(cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula), yakni sel- sel darah merah, sel darah putih dan
keeping sel darah.Jantung katak terdiri dari:

1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah posterior.


2. Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri
(atrium sinister).
3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari
jantung.
4. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar
anteriorbilik.
Untuk mencegah berbaliknya, aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve),
sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di dalam trunkus arteriosus
terdapat katup spiralis. Darah yang mengandung CO2, dari seluruh tubuh masuk ke jantung
melalui vena kava (pembuluh balik tubuh). Darah ini mula-mula berkumpul di sinus venosus,
dan kemudian karena adanya kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan. Pada saat itu,
darah yang mengandung O2, yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Bila kedua
serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi sedikit
percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2.

Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus arteriosus
menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler) diseluruh jaringan
tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali kejantung melewati pembuluh balik
yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu, darah yang
miskin dipompa keluar melewati arteri konus tubular.Pada katak dikenal adanya sistem
porta , yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik (vena) saja.
3 .Sistem Peredaran Darah pada Reptilia

Sistem peredaran darah pada reptilian lebih maju bila dibandingkan dengan sistem
peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen
dalam jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan ventral. Jantung
terdiri dari sinus venosus, serambi kiri dan serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan.
Pada umumnya, diantara dua bilik terdapat sekat (septum) yang tidak sempurna, kecuali pada
buaya. Pada buaya sekat tersebut hamper sempurna dan terdapat foramen panizzae, yaitu
lubang yang terdapat pada tempat pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik
merupakan arteri yang berasal dari jantung menuju keaorta.

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi kanan
kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis,
masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui
sepasang arkus aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu
membentuk aorta dorsalis yang mensuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak
belakang. Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus
venosus dan kembali ke jantung. Sistem peredaran darah pada reptil tidak bisa disamaratakan
dalam satu model. Ini tidak begitu mengherankan mengingat keragaman morfologi, fisiologi
dan perilaku yang ditemukan di dalam superkelas ini. Kita dapat membagi model jantung
reptile ke dalam tiga pola; pola Squamata, pola Varanid, dan pola Crocodilian.
4. Sistem Peredaran Darah pada Aves

Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh peredaran darah
burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah,
dan pembuluh-pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan
berinti. Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung
terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang dindingnya lebih tebal.

Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik
kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim vang bercabang lagi menjadi arteri - arteri vang
memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta vang
merupakan sisa dari arkus aortikus vang menrlju ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke
kiri rnereduksi). pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan
membelok ke arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi
yang keluar dari bilik kana hanya satu, yakni arteri pulmonis (pembuluh nadi paru - paru),
yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.Pembuluh balik (vena) dibedakan
atas:

1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa
darah dari kepala,anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju
jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari
bagian bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang jari paru - paru (pulmo) kanan dan paru – paru kiri
serta membawa darah menuju serambi kiri jantung

5 Sistem Peredaran Darah pada Mammalia

Sistem peredaran darah mamalia terdiri atas darah,pembuluh darah, serta jantung.
Darah mamalia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah(eritrosit),
sel darah putih(leukosit),dan keping darah (trombosit). Di dalam sel darah merah terdapat
pigmen protein pengikat oksigen dan karbon dioksida,yaitu hemoglobin.sel darah putih terdiri
dari leokosit granulosit (netrofil, eosinofil, basofil) dan leokosit agranulosit
(monosit,limfosit). Trombosit berfungsi membekukan darah.Di dalam sorum terdapat zat anti
bodi (kekebalan).

Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik, peredaran darah
mamalia tergolong peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung sebagai alat pompa sekaligus
alat isap, memiliki 4 ruang yang sempurna, pada sekat antara serambi kanan dan bilik kanan
terdapat valvula trikuspidalis,sedangkan antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat valvula
bikuspidalis (kantup mitral). Keadaan jantung saat mengempis(kontraksi) di sebut sistol dan
saat mengendur (relaksi) di sebut diastol. Peredaran darah mamalia merupakan peredaran
darah tertutup karena darah yangdialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah
dan darah mengalir melewatijantung sebanyak dua kali gambar sistem peredaran darah
mamalia. Berdasarkan sirkuit aliran darah, sistem peredaran pada mamalia dibedakan
menjadi:

a. Peredaran darah kecil:


Aliran darah : bilik kanan–>arteri pulmonalis–>pulmo–>vena pulmonalis–>
serambi kiri.

b. Peredaran darah besar


Aliran darah : bilik kiri–>aorta–>arteri–>kapiler–>vena atas dan bawah–
>serambi kanan

Darah selalu mengalir di dalam pembuluhnya. Selain darah ada pula suatu cairan yang
mengalir di seluruh jaringan tubuh, namun tidak selalu mengalir dalam pembuluh. Cairan ini
disebut cairan limfa atau cairan getah bening. Cairan limfa mengandung sel darah putih,
fibrinogen, dan keping darah yang ketiganya berfungsi dalam proses pembekuan darah dan
mencegah infeksi. Cairan limfa masuk ke dalam pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh
darah yang memiliki peredaran tertutup, pembuluh limfa memiliki peredaran terbuka.
Alasannya, pembuluh limfa merupakan pembuluh kecil yang ujungnya terbuka. Terdapat dua
pembuluh limfa besar dalam tubuh mamalia, yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh
limfa kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari jantung,
dada, paru-paru, kepala, leher, dan lengan bagian atas. Pembuluh limfa kiri berfungsi
mengumpulkan limfa yang berasal dari bagian- bagian tubuh yang tidak masuk ke dalam
pembuluh limfa kanan.

Cairan limfa dari kedua pembuluh limfa ini masuk ke pembuluh balik untuk dibawa ke
jantung. Di bagian tubuh tertentu, misalnya di ketiak, leher, dan pangkal paha, pembuluh
limfa membentuk simpul yang disebut nodus limfa. Jika ada bagian tubuh yang terluka, limfa
dari kelenjar yang terdekat dengan luka tersebut akan bereaksi dan membengkak. Selain
sistem peredaran darah, mamalia juga mempunyai sistem peredaran getah bening (limfa)
yang keduanya berperan dalam sistem transportasi. Sistem limfa berkaitan erat dengan sistem
peredaran darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.

BAB III

PENUTUP
Simpulan

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis).  Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah
terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

b. Sistem Peredaran Darah Terbuka

Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak
selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa
melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung
beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sitem
Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah,
sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada,
berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri
merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah
darah masuk kembali ke jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis
arteri berikut:

 Arteri Optalmik (mata)


 Dua arteri antena
 Dua arteri hati
 Arteri dorsal abdominalis

b. Sistem Peredaran Darah Tertutup


Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan
kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing
tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran.
Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah
berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah.
Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke
jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah
dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran
gas terjadi di  jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal
tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke
jantung.
Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat
kimia dan fisiologis cairan tubuh.
 Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam
arah yang berlawanan .
 Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan
atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan
lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah
seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan
dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

 Priadi, Arif. 2010. Biologi 2 SMA kelas XI. Jakarta: Yudhistira.


 Pratiwi,dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

 http://efineko.wordpress.com/2012/12/07/sistem-sirkulasi-pada-vertebrata pisces-amphibi-
reptil-aves-dan-mamalia/

 http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah

 http://pustakabiolog.files.wordpress.com201110sistem-sirkulatorius-klp-8.pdf

Anda mungkin juga menyukai