Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah
makalah yang berjudul system sirkulasi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta para pihak
yang telah membantu penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dalam penyusunan
makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang struktur
perkembangan hewan.
Dengan makalah ini kami mencoba memaparkan sedikit mengenai system
sirkulasi pada hewan vertebrata.
Demikianlah, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Dalam penulisan ini masih jauh yang diharapkan,
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, maka kritik dan saran dari pihak
lain sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.

Cirebon, November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................i

Daftar isi.................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan................................................................................................1

A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................1
C. Tujuan penelitian........................................................................................2

BAB II Pembahasan...............................................................................................3

A. Pengertian system sirkulasi .......................................................................3


B. system sirkulasi pada hewan dan komponen
sirkulasi......................................................................................................3
C. system pertukaran zat dan fungsi
darah...........................................................................................................7
D. sirkulasi pada hewan vertebrata………………………………………......11

BAB III Penutup....................................................................................................23

Kesimpulan................................................................................................23

Daftar pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler maupun
multiseluler. Metabolisme berlangsung di dalam setiap sel makluk hidup dan
untuk itu diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme
dengan lancar. Sel-sel mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh
dan dihantarkan ke setiap sel melalui system sirkulasi. Sistem sirkulasi melakukan
fungsi peredaran materi (bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh), hormone,
oksigen, dan sisa-sisa metabolisme. Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah
pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum memiliki sistem sirkulasi
secara khusus. Misalnya pada Amoeba dan paramecium, sirkulasi bahan-bahan
metabolisme berikut sisa-sisa metabolisme dilakukan dengan aliran sitoplasma.
Akan tetapi, proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak
mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan
ketebalan tubuh lebih dari beberapa milimeter) dan atau hewan yang memiliki
aktivitas metabolism tinggi. Oleh karena itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan
sistem sirkulasi khusus yang menjamin adanya pergerakan cairan ke seluruh
tubuh secara cepat. Adapun sistem sirkulasi tersebut dilakukan oleh seperangkat
organ-organ sirkulasi darah terbuka dan system peredaran tertutup. Dari uraian di
atas, pembahasan tentang sistem sirkulasi pada hewan ini sangat penting dibahas
untuk mempermudah pemahaman tentang mata kuliah struktur hewan dan umtuk
lebih memhaminya dengan mengetahui pengertian dari system sirkulasi, system
sirkulasi pada hewan, komponen sirkulasi, mekanisme pertukaran zat, fungsi
darah, dan system sirkulasi pada hewan vertebrata.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian sirkulasi?
2. Bagaimana system sirkulasi pada hewan dan komponen sirkulasi ?

1
3. Bagaimana system pertukaran zat dan fungsi darah ?
4. Bagaimana sirkulasi pada hewan vertebrata ?

C. Tujuan masalah

1. untuk pengertian sirkulasi?


2. untuk system sirkulasi pada hewan dan komponen sirkulasi ?
3. untuk system pertukaran zat dan fungsi darah ?
4. untuk sirkulasi pada hewan vertebrata ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sirkulasi
Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler maupun
multiseluler. Metabolisme berlangsung didalam setiap sel makluk hidup dan
untuk itu diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme
dengan lancar. Sel-sel mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh
dan dihantarkan ke setiap sel melalui system sirkulasi. Secara garis besar, sistem
sirkulasi memiki tiga fungsi sebagai berikut: 1. Menjamin terpenuhinya
kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta pembuangan zat sisa
metabolisme dari tubuh dengan segera. 2. Berperan penting dalam penyebaran
panas tubuh 3. Menyebarkan tekanan atau kekuatan Sistem sirkulasi pada hewan
bervariasi tergantung pada tingkat perkembangan tubuh hewan. Protozoa Bersilia
yang hidup sesil mampu menyelenggarakan sirkulasi cairan tubuh menggunakan
khoanosit, sedangkan Coelentrata dengan cara mengalirkan air melalui saluran
khusus pada sistem gastrovaskular yang bersilia. Pada molusca sangat tergantung
pada arah gerakan silia yang dapat mengalirkan air (yang mengandung makanan)
melalui rongga mantel. Di rongga mantel, partikel makanan dikumpulkan dan
ditelan. Sistem ini juga berfungsi untuk menyediakan oksigen bagi insang. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sistem sirkulasi berfungsi untuk mengangkut gas
dan makanan. (Campbell. 2008)

B. System Sirkulasi Pada Hewan dan Komponen Sirkulasi


a. System sirkulasi pada hewan

Sistem Sirkulasi Terbuka: contoh Mollusca, Sistem Sirkulasi Tertutup: contoh


Vertebrata

1. Mekanisme Sistem Sirkulasi Terbuka


a. Relaksasi otot jantung (tekanan negatif dalam rongga jantung)

3
b. Terjadi kekuatan menghisap darah secara aktif
c. Terjadi gelombang peristaltik pada dinding aorta yang mendorong darah
ke arah kepala
d. Darah akan keluar dan mengalir bebas di antara sel jaringan
e. Cairan tubuh tersaring dan secara perlahan kembali ke jantung melalui
ostia (lubang pada jantung)

Sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi
jantung.volume darah yang dapat dikeluarkan hanya sedikit terdorong rendah dan
mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang dilepaskan ke
sel terbatas sehingga aktivitas metabolisme terbatas.

2. Mekanisme Sistem Sirkulasi Tertutup

Jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus.


tekanan dipertahankan tetap tinggi, mengakibatkan:

a. darah yang keluar dari pembuluh akan segera


b. masuk kembali ke jantung dengan cepat
Akibat selanjutnya:

a. Darah mengalir secara langsung ke setiap sel tubuh


b. Pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah yang memadai ke tiap
sel
c. Proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik
Apabila terjadi peningkatan aktivitas metabolisme:
Hewan meningkatkan jumlah pasokan darah ke organ yang aktif (misalnya
otot) dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/tidak aktif
(misalnya organ gastrointestinal). (Sloane. 2003)

b. Komponen Sistem Sirkulasi


Sistem sirkulasi tersusun atas 3 komponen utama, yaitu:

4
1. Jantung,
merupakan komponen penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai
pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh. Terdapat 2 jenis jantung,
yaitu jantung tubuler (vaskuler) merupakan jantung yang terdapat pada hewan
Invertebrata, berbentuk sederhana dan tidak mempunyai klep, serta bekerja secara
kontraksi peristaltik, sehingga disebut juga  jantung peristaltik,jantung berongga
merupakan jantung yang  terdapat pada hewan vertebrata, merupakan organ
berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh dan mampu
mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep, gerakan memompa
jantung merupakan kekuatan utama yang menjamin kelancaran aliran darah, dan
kontraksi otot jantung terjadi secara periodik.
2. Pembuluh,
merupakan saluran yang akan dilewati/dilalui oleh cairan yang beredar ke
seluruh tubuh. Terdapat 2 jenis pembuluh:
a. Pembuluh darah
Pembuluh darah merupakan saluran khusus untuk mengalirkan darah (pada
Vertebrata sistem pembuluh darah terdiri atas arteri, vena, dan kapiler). Arteri dan
Vena tersusun atas tiga lapisan jaringan melingkar dan membentuk saluran/lumen
di bagian tengahnya (lapisan dari arah dalam ke luar ialah Tunika
Intima/Endotelium, Tunika Media, dan Tunika Adventitia) sedangkan pembuluh
kapiler hanya tersusun atas Tunika Intima.
Arteri berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar dari jantung.
Mekanisme kerja arteri dimulai dengan kontraksi jantung sehingga darah
terdorong keluar dan memasuki pembuluh arteri basar, dinding arteri meregang
dan  disimpan  (berasal dari peregangan serabut elastis), kemudian jantung
berelaksasi sehingga darah tidak masuk ke pembuluh besar arteri dan pembuluh
kembali mengkerut ke ukuran semula, dan melepaskan sebagian energi yang
tersimpan pada dindingnya. Tekanan pada arteri ketika jantung berkontraksi dan
berelaksasi disebut tekanan Sistolik dan Diastolik. Pada arteri terdapat bagian
yang disebut arterioles, yaitu pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung

5
sejumlah besar otot polos. Proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat
kesadaran dan berfungsi mengendalikan aliran darah dengan cara mengubah
derajat kontraksi otot polos sehingga besarnya tekanan dapat diatur.
Pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi adalah kapiler yang berfungsi
sebagai ntempat terjadinya pertukaran gas dan zat lainnya antara pembuluh darah
dan sel jaringan.
Vena berfungsi untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung. Pada
vena terdapat bagian yang disebut venula, yaitu pembuluh vena yang paling kecil
dan berhubungan langsung dengan kapiler. Sebagian besar vena dilengkapi
dengan klep. Klep ini berfungsi untuk mencegah aliran darah kembali ke arah
jaringan dan menjamin kelancaran aliran darah menuju jantung. Aliran darah
dalam pembuluh vena dibantu oleh kontraksi otot dinding pembuluh vena dan
kontraksi otot lurik di sekitar pembuluh.

b. Pembuluh limfe
Pada vertebrata tingkat tinggi, pembuluh limfe berupa saluran buntu dengan
ujung terbuka dan berfungsi mengangkut kelebihan cairan di ekstrasel ke sirkulasi
darah. Pada invertebrata, pembuluh limfe tidak ditemukan (kecuali pada
Teleostei) sedangkan pada hewan tingkat rendah ditemukan berbagai bentuk
peralihan (intermediet) yang menunjukkan adanya perkembangan sistem
pembuluh limfe.

3. Cairan Tubuh
Caran tubuh pada hewan multiseluler mencapai 70% (cairan intrasel 45% dan
cairan ekstra sel 25%). Cairan eksrtasel ditemukan di berbagai tempat dengan
sebutan yang berbeda-beda, ada yang disebut cairan jaringan, cairan darah, cairan
limfe, dan ada pula yang disebut hemolimfe.
Cairan darah merupakan  cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke
seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung. Cairan darah
tersusun atas sel darah dan plasma darah. Dimana sel darah itu sendiri terdiri atas

6
eritrosit, leukosit, dan trombosit sedangkan plasma darah mengandung sekitar
90% air dan berbagai zat terlarut di dalamnya. Plasma darah memiliki komposisi
sangat berbeda dari cairan intrasel, yaitu mengandung protein penting dalam
konsentrasi relatif rendah, antara 1,0 hingga 100-150 mg/ml. Protein plasma pada
Vertebrata tingkat tinggi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu fibrinogen yang
berperan dalam proses pembekuan darah, globulin yang berperan dalam reaksi
imun dan transpor molekul, serta albumin yabg berperan dalam mempertahankan
volume plasma. Secara  umum darah berfungsi mempertahankan kondisi
lingkungan dalam keadaan relatif konstan, yang mana mekanismenya disebut
Homeostatik sedangkan secara khusus darah berfungsi untuk mensuplai zat-zat
makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan, mensuplai oksigen dari
paru-paru ke jaringan-jaringan, membawa dan membuang zat-zat yang tidak
berguna dari jaringan-jaringan ke organ organ ekskresi, mendistribusikan sekresi
kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel, dan membantu
menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh.
(Campbell. 2008)

C. Mekanisme Pertukaran Zat dan funsi darah


a. Mekanisme pertukaran zat
Tekanan sistole dan diastole manusia adalah 120/80 mm Hg artinya darah
yang dipompa oleh jantung memberikan tekanan sebesar 120 mm Hg. Tekanan
ini semakin jauh dari jantung akan semakin menurun. Pembuluh kapiler (arteri)
tekanannya 40 mm Hg sedangkan cairan ekstrasel tekanannya 25 mm Hg dan
pembuluh kapiler (vena) tekanannya 15 mm Hg. Permainan tekanan inilah yang
akan menyebabkan terjadinya perpindahan air dan partikel terlarut dari arteri ke
vena melewati arterioles dan venula. Untuk menjaga kondisi homeostatis
kelebihan air dan partikel zat  harus dikembalikan ke dalam kapiler darah, dinding
kapiler yang semipermiabel dan tekanan darah yang lebih tinggi mendorong
cairan ke luar dari pembuluh dengan ultrafiltrasi, namun protein plasma tetap
dipertahankan dalam kapiler.

7
b. Fungsi Darah

Fungsi umum darah, mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan


relatif konstan, yang mana mekanismenya disebut Homeostatik. Fungsi khusus
darah:
1.   Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan
2.    Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan
3.    Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-jaringan
ke organ-organ ekskresi
4.    Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur
fungsi sel
5.    Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai
organ tubuh
Cairan darah, cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh
mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung. Sel darah terdiri atas:

a. Eritrosit 

( http://dimsologi.blogspot.co.id )

Eritrosit adalah sel darah yang paling banyak terdapat dalam darah makluk
hidup sel darah merah bertambah merah jika di dalamnya mengandung banyak
oksigen dan warna merah ini berasal dari hemoglobin yang membentuk sel darah
merah,hemoglobin dibentuk oleh zat besi.sel darah merah yang memiliki fungsi
untuk mengangkut oksigen ke jaringan pada tubuh lewat darah, fungsi yang lain

8
penentu golongan darah karena ditentukan oleh ada atau tidaknya anti gen
bernama aglutinogen dalam sel darah merah ada dua anti gen yang telah dikenali
dalam sel darah merah yaitu anti gen A dan B.

b. Leukosit 

( http://dimsologi.blogspot.co.id )

Sel darah putih memiliki fungsi menjaga sistem kekebalan tubuh yang
memiliki ciri khas yaitu tidak berwarna dan dapat bergerak secara amoebeit dan
dapat menenbus dinding kapiler.Selain itu sel darah putih tidah berasosiasi
secara ketat dengan organ tertentu,mereka bekerja secara independen seperti
organisme sel tunggal.Leukosit mampu bergerak secara bebas berinteraksi dan
menangkap serpihan seluler,partikel asing atau mikroorganisme penyusup.
Memiliki 5 jenis :Neutrofil,Linfosit,Monosit,Eosinofil,Basofil 

( http://dimsologi.blogspot.co.id )

9
c. Trombosit

( http://dimsologi.blogspot.co.id )

Trombosit adalah keping-keping darah yang berukuran lebih kecil


dibandingkan dengan eritrosit dan leukosit. Trombosit tidak berinti, bentuknya
kecil (2 μm–5 μm), tidak teratur, dan berasal dari bagian megakariosit dalam
sumsum tulang. Jumlah trombosit dalam 1 milimeter kubik darah kurang lebih
200 ribu sampai 400 ribu sel trombosit. Trombosit berperan penting dalam proses
pembekuan darah jika tubuh mengalami luka.  Trombosit adalah struktur yang
sangat aktif. Masa hidupnya dalam darah adalah 8 hari atau 10 hari. Trombosit
mudah pecah jika keluar dari pembuluh darah dan jika terkena benda keras.
Fungsi trombosit adalah menghentikan pendarahan jika terjadi luka dengan
cara membekukan darah disekitar daerah luka sehingga darah berhenti mengalir.
Jika terjadi luka, trombosit dalam darah pecah dan mengeluarkan enzim
trombokinase. Enzim trombokinase merangsang protrombin untuk membentuk
thrombin dengan bantukan vitamin K dan ion Ca. Trombin merangsang
fibrinogen dalam plasma darah untuk membentuk fibrin, yaitu berupa benang-
benang yang membentuk anyaman dan dapat menjaring darah supaya eritrosit
dalam darah tidak keluar lagi dan menutup luka. Plasma darah mengandung
sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut di dalamnya
Kandungan zat terlarut di dalam Plasma darah:

a. Nutrien: glukosa, monosakarida, asam amino, dan lipid

10
b. Bahan untuk dibuang: urea dan senyawa nitrogen
c. Berbagai ion, misalnya natrium, kalium, dan sulfat
d. Bahan lain yang terdapat dalam darah, misalnya hormon, gas respiratori,

vitamin, dan enzim

e. Protein plasma: albumin, globulin, dan fibrinogen

Plasma darah memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel,


mengandung protein penting dalam konsentrasi relatif rendah, antara 1,0 hingga
100-150 mg/ml. untuk menghasilkan tekanan osmotik koloid yang bekerja untuk
reabsorpsi. Protein plasma pada Vertebrata tingkat tinggi dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
Fibrinogen: proses pembekuan darah
Globulin: reaksi imun dan transpor molekul
Albumin: mempertahankan volume plasma. (syaiffudin. 2011)

D. Sistem Sirkulasi Vertebrata

Pada vertebrata, darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan


kekuningan, disebut plasma darah yang di dalamnya terkandung sel-sel darah.
Sel-sel darah terdiri dari :
1.    Sel darah merah (eritrosit)
2.    Sel darah putih (leukosit)
3.    Keping darah (trombosit).
Plasma darah vertebrata tak berwarna dan mengandung sel darah merah.Pada
umumnya, eritrosit vertebrata berbentuk oval dan berinti.Akan tetapi eritrosit
pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti.Sel darah putihnya ada
beberapa macam dan masing-masing mempunyai tugas khusus.Menurut jenis
cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan menjadi
dua macam, yaitu peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening).
Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada dua macam,

11
yaitu sistem peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah
tertutup pada darah.
Transpor internal pada manusia dan vertebrata lain dapat dilakukan melalui
sistem sirkulasi tertutup, yang disebut sebagai sistem kardiovaskuler. Komponen
sistem kardiovaskuler adalah jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung
mempunyai satu atrium atau dua antria (jamak), yaitu ruangan (bilik) yang
menerima darah yang kembali ke jantung, dan satu atau lebih ventrikel, ruangan
(bilik) yang memompakan darah keluar dari jantung.Arteri, vena, dan kapiler
adalah tiga jenis utama pembuluh darah. Arteri membawa darah meninggalkan
jantung menuju organ-organ di selutuh tubuh, Di dalam organ-organ ini arteri
bercabang menjadi arteriola, pembuluh kecil yang mengirimkan darah ke kapiler.
Kapiler (capillary) adalah pembuluh mikroskopis dengan dinding yang sangat
tipis dan berpori.Jaringan kerja pembuluh ini, yang disebut hamparan kapiler
(capillary bed), menginfiltrasikan setiap jaringan.Melalui dinding tipis kapiler
inilah zat-zat kimia, termasuk gas, dipertukarkan antara darah dan cairan
interstisial yang mengelilingi sel-sel tersebut. (soewolo. 2000)
Pada ujung “muara”nya, kapiler menyatu membentuk venula, dan venula
menyatu membentuk vena.Vena (vein) mengembalikan darah ke jantung.
Perhatikan bahwa arteri dan vena berbeda dalam hal arah aliran darah yang
dibawanya, bukan oleh karakteristik darah yang dikandungnya. Tidak semua
arteri membawa darah yang kaya akan oksigen, dan tidak semua vena membawa
darah dengan konsentrasi oksigen yang rendah. Akan tetapi, semua arteri memang
membawa darah dari jantung menuju kapiler, dan hanya vena yang
mengembalikan darah ke jantung dari kapiler.Pada hewan vertebrata vena yang
membawa darah meninggalkan lambung dan usus disebut vena porta karena
membawa darah ke susunan kapiler yang lain. Jika kapiler yang dituju adalah
kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini disebut vena porta hepatika.Pada
umumnya vertebrata tingkat rendah memiliki vena portal renalis (ginjal).Sistem
kardiovaskuler vertebrata merupakan variasi dari skema sirkulasi umum yang
baru saja dijelaskan. Adaptasi  sistem kardiovaskuler berkorelasi dengan

12
pernapasan insang pada vertebrata akuatik dan pernapasan paru-paru pada
vertebrata terrestrial.

1. SISTEM SIRKULASI PADA PISCES

Sistem cardiovascular terdiri atas:

1. Jantung
2. Arteri dan arteriolae
3. Kapiler-kapiler
4. Venulae dan venae
5. Darah

Skema peredaran darah pada ikan


( http://dimsologi.blogspot.co.id )

Jantung atau cor terdapat di dalam cavum pericardii.Ia terdiri atas sinus
venosus, atrium, ventriculus, dan bulbus arteriousus. Dinding sinus venosus,
atrium, dan ventriculus ialah kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus
tidak.Bulbus arteriosus merupakan pangkal dari aorta ventralis.Sistem peredaran
darah pada ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel)
dan sebuah seeambi (atrium).Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga
perikardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka).
Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga
yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.

13
Darah ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit jika dibandingkan
dengan vertebrata darat.Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti
dan sel darah putih dan lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran, terdapat
di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.

a. Proses sirkulasi pada pisces:

Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2
kembali ke jantung melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian
masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa
menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri
aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah,
selanjutnya menuju arteri aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah
diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh darah mengikat CO2. Dengan
adanya sistem vena, darah dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju
jantung.Beberapa vena yang penting misalnya vena cardinalis anterior, dan vena
cardinalis posterior (membawa darah dari tubuh melewati hati) dan vena porta
renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan
disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung. 
Perhatikan bahwa pada ikan, darah harus mengalir melalui dua hamparan
kapiler selama masing-masing sirkuit (perputaran), satu dalam insang dan yang
kedua, yang disebut kapiler sistemik, dalam organ selain insang.Ketika darah
mengalir melalui hamparan kapiler, tekanan darah, tekanan hidrostatik yang
mendorong darah mengalir melalui pembuluhm menurun tajam. Dengan demikian
darah yang kaya oksigen dari insang mengalir ke organ-organ lain dengan sangat
lambat pada ikan, tetapi proses tersebut dibantu oleh pergerakan tubuh selama
berenang.

b.     SISTEM SIRKULASI PADA AMPHIBI

Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena,
sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma

14
darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran
merah, sel-sel darah putih, dan keping sel darah.Pengangkutan gas-gas
pernapasan dan material-aterial lainnya dilaksanakan oleh sistem kardiovaskuler
yang terdiri atas:

1.        Jantung
2.        Arteri
3.        Kapiler
4.        Vese
5.        Pembuluh-pembuluh limpa
6.        Cairan darah dan limpa
Jantung merupakan bangunan musculer yang terbagi menjadi lima rongga. Ia
terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding yang sebelah
dalam melekat pada cor, disebut epicardium dan dinding yang paling luar disebut
pericardium, di antara dinding itu terdapat rongga, cavum pericardii yang berisi
cairan sedikit.
Jantung katak terdiri dari:
1.        Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior
2.        Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri
(atrium sinister)
3.        Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari
jantung
4.        Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar
anterior bilik
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat
katup (valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat
(septum).Didalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.

15
Skema peredaran darah pada katak

( http://dimsologi.blogspot.co.id )

a. Proses sirkulasi pada Amphibi:

Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang


mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit
sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-
paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari
mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri
jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit
sistemik.
Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh
dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan
melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda,  menjamin aliran darah
yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain karena darah itu dipompa untuk
kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-
paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan,
dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain
dengan tekanan yang semakin berkurang.
Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh
pembuluh balik  (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler
dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat
tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam

16
vena yang menuju jantung.Sistem porta yang penting adalah sistem porta hepatika
pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal

c. SISTEM SIRKULASI PADA REPTILIA

Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan
sistem peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan
tidak beroksigen dalam jantung.  Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian
depan ventral.Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1
ventrikulus, kecuali pada crocodilia dan alligator.Tetapi ventrikulus cordis dari
cor yang beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang disebut
septum interventricularis yang membentang dari apex cordis sampai ke pusat cor,
sehingga seolah-olah cor semua reptilia beruang empat.Perlu diketahui bahwa
septum interventricularis tadi belum sempurna sehingga masih ada percampuran
darah antara bagian dexter dan sinister.
Antara kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna,
sehingga tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dan darah
arteriel.Conus arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari venticulus. Dari
ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis yang
menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister yang
akan bercabang-cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari
ventrikel dekster sedang arcus aorta dekster keluar dari ventrikel sinister.Pada
crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangan dan
bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa
sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae.Pada crocodilia
septum interventriculare sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4.Namum
demikian percampuran darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae, juga
percampuran ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dan sinister bersatu
untuk membentuk aorta dorsalis.

17
Reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmoner yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran-gas dalam
paru-paru dan kembali ke jantung.Pada satu ordo reptilian, reptiliann, ventrikel
secara sempurna terbagi menjadi bilik kiri dan bilik kanan.

Skema peredaran darah reptil

( http://dimsologi.blogspot.co.id )

a. Proses sirkulasi pada reptilian:

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menuju ke serambi
kanan, kemudian bilik kanan.Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria
pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri.Dari bilik kiri, darah
dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus ini lalu
menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplai
darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.  Dari seluruh jaringan
tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke
jantung.

d. SISTEM SIRKULASI PADA AVES

Untuk  mempelajari peredaran darah pada aves, diambil contoh peredaran dari
burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran
darah, darah, dan pembuluh-pembuluh darah.Darah pada burung tersusun oleh
eritrosit berbentuk oval dan berinti.Jantung burung berbentuk kerucut dan

18
terbungkus selaput perikardium.Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding
tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar
dari bilik kiri dan tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi
arteri-arteri yang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota
depan, dan sebuah aorta merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju ke
Kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi ini
kemudian meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi
dorsalis (pembuluh nadi puggung).Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan
hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian
bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan. Pembuluh balik (vena) dibedakan
atas:
1.        Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior).Vena ini
membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis
menuju jantung.
2.        Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior).Membawa darah
dari bagian bawah tubuh ke jantung.
3.        Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru
kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Sistem peredaran darah pada aves


( http://dimsologi.blogspot.co.id )

19
e. SISTEM SIRKULASI PADA MAMALIA

Umumnya, sistem peredaran darah pada mammalia sama dengan manusia.


Peredaran darahnya paling kompleks dan sempurna dibandingkan hewan lain.
Alat peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem
peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada
Mammalia terbagi menjadi empat bagian, yaitu atrium dexter yang merupakan
tempat bermuaranya vena cava, atrium sinister yang merupakan tempat
bermuaranya vena pulmonalis, ventrikel sinister yang merupakan tempat
keluarnya aorta, dan ventrikel dexter yang merupakan tempat keluarnya arteri
pulmonalis. Pembuluh darah pada Mammalia terdiri atas pembuluh darah vena
dan pembuluh darah balik.

Sistem peredaran darah mammalia


( http://dimsologi.blogspot.co.id )

a. Proses sirkulasi pada mamalia:

Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmoner.Ketika


darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah
mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah yang kaya oksigen
akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner ke atrium kiri jantung.
Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri, ketika
ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri

20
akan memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit
sistemik. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta, yang mengirimkan
darah ke arteri yang menuju keseluruh tubuh.Cabang pertama dari aorta adalah
arteri koroner, yang mengirimkan darah ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada
juga cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di kepala dan lengan (atau
tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah posterior, sambil mengalirkan
darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ
abdomen dan kaki (tungkai belakang).
Di dalam masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi artriola, yang
selanjutnya akan bercabang menjadi kapiler, dimana darah melepaskan banyak
oksigennya dan mengambil karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler.
Kapiler akan menyatu kembali membentuk venula, yang akan mengirimkan darah
ke vena. Darah yang miskin oksigen dari kepala, leher, tungkai depan disalurkan
ke dalam suatu vena besar yang disebut vena cava anterior (superior).  Vena besar
lainnya yang disebut vena cava posterior (inferior) mengalirkan darah dari bagian
tubuh utama dan tungkai belakang.Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke
dalam atrium kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir
ke dalam ventrikel kanan. (isnaeni. 2006)

Perbandingan Sistem Sirkulasi Pada Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, Dan Mamalia

21
perbandingan system sirkulasi vertebrata

http://dimsologi.blogspot.co.id/2014/10/sistem-sirkulasi-vertebrata.html

Pisces Amphibi Reptil Aves Mamalia


Beruang 4
Ruang dengan sekat Beruang beruang
beruang dua beruang tiga
jantung yang belum empat empat
sempurna
Peredaran
Tunggal Ganda Ganda ganda ganda
Darah

Keterangan

1. Ruang jantung
2.   Sistem peredaran ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (atrium)
3. Pada Amphibi terdiri dari jantung beruang tiga yaitu dua atrium dan satu
ventrikel.
4. Pada reptil terdiri dari jantung beruang empat  yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel,
dimana septum ventriculorumnya kurang sempurna dan terdapat sekat foramen
panizzae.
5. Pada aves dan mamalia memiliki jantung beruang empat yaitu dua atrium dan
dua ventrikel

22
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. System peredaran darah atau sirkulasi adalah system yang memiliki hubungan
dengan pergerakan darah didalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah
dari suatu tempat ke tempat lain.
2. System sirkulasi pada hewan dibagi menjadi dua yaitu, mekanisme sistem
sirkulasi terbuka dan mekanisme sistem sirkulasi tertutup. Komponen Sistem
Sirkulasi diantaranya jantung, pembuluh dan cairan tubuh.
3. Mekanisme pertukaran zat. Tekanan sistole dan diastole manusia adalah 120/80
mm Hg artinya darah yang dipompa oleh jantung memberikan tekanan sebesar
120 mm Hg. Tekanan ini semakin jauh dari jantung akan semakin menurun.
Fungsi umum darah, mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan relatif
konstan, yang mana mekanismenya disebut Homeostatik.
4. Pada vertebrata, darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan
kekuningan, disebut plasma darah yang di dalamnya terkandung sel-sel darah.
Sel-sel darah terdiri dari Sel darah merah (eritrosit), Sel darah putih (leukosit),

23
Keping darah (trombosit). System sirkulasi pada hewan vertebrata yaitu Pisces,
Amphibi, Reptil, Aves, Dan Mamalia.

24

Anda mungkin juga menyukai