Disusun oleh
Biologi 3/C
Kelompok 8
2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penulisan
makalah mata kuliah struktur perkembangan hewan yang berjudul “Sistem Sirkulasi
Vetebrata”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang senantiasa
memberikan motivasi dalam proses pengerjaan makalah, dosen pembimbing mata kuliah
struktur perkembangan hewan yang banyak memberikan masukan dalam rangka perbaikan
makalah, serta rekan-rekan mahasiswa yang senantiasa saling mendukung untuk
menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat beberapa kendala, diantaranya adalah
pengetahuan dan kemampuan yang terbatas. Meskipun demikian, alhamdulillah pada
akhirnya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada pembuatan makalah
selanjutnya.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Untuk menjelaskan kelainan sistem sirkulasi
BAB II
PEMBAHASAN
2
jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung dengan lancar. Sistem ini dibagi
menjadi dua yaitu sistem sirkulasi tunggal dan sistem sirkulasi ganda (Santoso, 2009).
Sistem peredaran darah ganda adalah peredaran darah dalam tubuh yang
melewati jantung sebanyak dua kali. Contohnya adalah mamalia, amfibi, reptil,
burung. Sistem peredaran darah tunggal adalah peredaran darah dalam tubuh yang
melewati jantung satu kali. Contohnya adalah peredaran pada ikan (Santoso, 2009).
Adapun komponen dari sistem sirkulasi yaitu jantung (cor), dan pembuluh
darah.Peranan jantung sebagai organ sistem sirkulasi terdiri atas 2 aspek penting.
Jantung memiliki banyak peran yaitu peran pertama adalah sebagai pemompa
cairan melintasi sistem sirkulasi yang berlangsung dengan mekanisme kontraksi dan
relaksasi otot. Hal ini juga menciptakan gradien tekanan yang mendorong darah
keluar jantung dan mengalir ke seluruh tubuh, sehingga darah merupakan pompa
tekanan. Peran kedua adalah adanya beberapa kontrol penting dari jantung terhadap
kerja sistem sirkulasi secara keseluruhan denga mengubah-ubah laju detakan dan daya
kontraksi (Widodo, 2002).
Jumlah unit ruang jantung antar takson selaras dengan kemajuan evolusi
masing-masing taksa. Hal ini secara lengkap dapat diamati pada ruang – ruang
jantung kelompok vertebrata yang terdiri atas 5 kelas (pisces, amphibi, reptilia, aves
dan mamalia). Pisces hanya memiliki dua ruang jantung yaitu 1 atrium dan 1
ventrikel,amphibi memiliki 3 ruang jantung yaitu 2 atrium dan 1 vnetrikel, sedangkan
pada reptilia jantung terdiri atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel, namun
terdapat variasi antara kelompok reptil dari aspek ada atau tidaknya septum (sekat)
antara ventrikel kiri dan kanan (buaya memiliki septum sempurna, sedengkan
kelompok lainnya tidak). Pada burung, ruang jantung sama dengan mamalia yaitu 2
atrium dan 2 ventrikel yang memiliki sekat pemisah yang sempurna (Santoso, 2009).
Kelompok hewan dengan sistem peredaran darah tertutup, terdapat 3 jenis
pembuluh darah yang berperan dalam proses sirkulasi yaitu arteri, kapiler dan vena.
Secara histologis, arteri dan vena terdiri atas 3 lapisan jaringan sirkulasi yang
konsentris yaitu tunica intima, tunica media dan tunica adventitia. Sedangkan kapiler
hanya terdiri atas tunica intima. Arteri berfungsi dari pembuluh arteri adalah
membawa darah dari jantung. Darah yang mengalir dalam arteri memiliki tekanan
yang cukup tinggi sehingga dinding pembuluh harus cukup tebal dan kuat untuk
menahan arah yang mengalir di dalamnya. Arteriol merupakan pembuluh darah arteri
kecil. Dinding pembuluh tersusun atas otot polos yang banyak. Fungsi utama yang
3
penting adalah menjamin kelangsungan aliran darah secara reguler ke organ-organ
yang membutuhkan secara proporsional. Fungsi ini difasilitasi oleh keberadaan otot
polos pada dinding pembuluh (Sukiya, 2003)
Kapiler adalah pembuluh terkecil dalam sistem sirkulasi. Fungsinya adalah
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas, nutrisi, dan substansi-substansi lainnya
antara darah dan sel. Fungsi tersebut didukung oleh struktur kapiler yang hanya
tersusun atas selapis sel tipis dan luas permukaan total yang sangat besar. Venula
adalah vena kecil yang berhubungan langsung dengan kapiler, sedangkan vena
berperan dalan mengembalikan darah ke jantung. Struktur dindingnya lebih tipis
daripada arteri dan dialiri darah bertekanan rendah. Vena – vena utama memiliki
katub yang memastikan terjadinya aliran darah satu arah saja kembali ke jantung
(Sukiya, 2003)
4
Seluruh darah yang mengalir ke bagian posterior tubuh (khusus di daerah
pelvik dan ekor), setelah melewati sistem kapiler utama di jaringan, akan bersatu
kembali ke vena porta renalis yang membawa darah miskin oksigen dan produk-
produk sisa metabolisme menuju ginjal. Di ginjal, vena porta renalis akan terbagi-
bagi menuju ke kapiler peritubular. Kapiler – kapiler tersebut akan bersatu kembali
menuju vena renalis yang selanjutnya mengalirkan darah ke jantung. Kedua organ
yang dialiri darah miskin oksigentersebut (hepar dan ren) juga menerima darah kaya
oksigen melalui cabang arteri dari aorta (Santoso, 2009)
Aves memiliki sistem sirkulasi yang hampir mirip dengan mamalia dan
dengan ruang jantung yang sudah tersekat dengan sempurna menjadi 4 ruangan ( 2
atrium dan 2 ventrikel). Secara sistematis, darah dari vena di seluruh tubuh menuju ke
atrium kanan dan ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan mengalir melalui arteri
pulmonalis menuju kapiler-kapiler di pulmo dan kemudian berkumpul kembali ke
vena pulmonalis yang pada akhirnya akan kembali ke jantung melalui atrium kiri.
Dari atrium kiri darah akan mengalir ke ventrikel kiri dan kemudian di pompa ke
aorta menuju kepala, hepar, ren, usus dan dinding tubuh. Proses oksigenasi terhadap
darah arteri berlangsung saat darah melewati kapiler pulmo. Darah kaya oksige
disebut darah arteri, sedangkan darah kaya karbondioksida disebut darah vena.
Perbedaan spesifik antara aves dan mamalia adalah pada aspek adanya sistem vena
porta renalis (ginjal) pada aves tidak dimiliki oleh mamalia(Widodo, 2002)
Aves memiliki 4 ruang bersekat secara sempurna sehingga tidak terjadi pencampuran
darah yang kaya oksigen dan darah yang sedikit mengandung oksigen. Darah dari vena secara
sistematik akan dialirkan kebagian atrium kanan dari jantung melaului vena cava superior dan
inferior. dari atrium kanan darah akan didorong melalui kutub triskupidalis akan menutup
mencegah aliran darah kembali ke dalam atrium. Pada waktu yang bersamaan, kutub
semilunar akan membuka sehinga darah akan mengalir ke arteri pulmonalis kanan dan kiri.
(Widodo, 2002)
5
Peredaran darah kecil pada aves yaitu berawal dari darah mengalir yang
berasal dari seluruh tubuh ke ventrikel kanan. Kandungan karbon dioksida pada
jantung dipompa menuju paru – paru melalui arteri pulmonalis untuk melepaskan
kandungan karbon dioksida (CO2) pada darah dan mengikat oksigen ( O2). Darah
tersebut akan mengalir dan masuk ke atrium kiri,dan akhirnya darah ke ventrikel
kiri(Wiwi Isnaeni, 2006)
Peredaran darah besar pada kelas Aves sama dengan peredaran darah kecil
hanya saja sitambah dengan proses selanjutnya yaitu darah kaya oksigen ( O 2 )yang
berasal dari ventrikel kiri diedarkan menuju ke seluruh tubuh tepatnya sel – sel tubuh.
Pada sel- sel tubuh ini kandungan oksigen ( O 2) dalam darah akan dilepaskan dan
karbondioksida (CO2) diikat sebagai sisa metabolism sel tubuh. Kelmudian darah
yang banyak mengandung karbon dioksida (CO) akan dialirkan kembali menuju
jantung tepatnya pada atrium kiri. (Wiwi Isnaeni, 2006)
2.4 Sistem Sirkulasi Reptil
Kelompok reptil, sistem sirkulasi gandanya berlaku umum pada kebanyakan
spesies (dibandingkan amphibi yang banyak memperlihatkan variasi). Pola tersebut
berhubungan dengan sistem respirasinya yang memiliki pulmo. Walaupun demikian,
beberapa spesies reptil dari kelompok penyu memiliki sistem suplemen bagi pulmo
yaitu dari dermal, pharingeal, dan kloaka. Reptil juga memperlihatkan perbedaan
antara kelompok buaya dengan kura-kura atau penyu, kadal, dan ular. Pada kura-kura
atau penyu, kadal dan ular, jantungnya terdiri atas atrium kiri dan kanan juga ventrikel
kiri dan kanan ( 4 ruang jantung) akan tetapi sekat atau septum antara ventrikel kiri
dan kanan belum jelas atau tidak ada sama sekali(Santoso, 2009)
Pola peradaran darah pada penyu dan kelompoknya Darah dari vena di
seluruh tubuh masuk ke sinus vensosus yang kemudian ke atrium kanan. Atrium
kanan juga menerima darah dari vena coronaria. Setelah itu darah akan menuju
ventrikel kiri terus ke pulmonalis dan kapiler di pulmo yang selanjutnya akan
berkumpul di vena pulmonalis dan masuk ke atrium kiri. Dari atrium kiri kemudian
masuk ke ventrikel. Sebagian darah dari ventrikel akan mengalir ke lengkung aorta
kanan dan sebagian ke lengkung aorta kiri. Dari lengkung aorta kanan sebagian
6
menuju ke kepala dan sebagian lagi bersatu dengan lengkung aorta kiri. Sedangkan
darah dari lengkung aorta kiri akan menuju hepar, ren, usus, dan dinding tubuh.
(Sukiya, 2003)
Peredaran darah pada pola yang memiliki sekat jantung antar ventrikel pada
buaya yaitu Darah dari vena seluruh tubuh mengalir ke sinus vensosus selanjutnya ke
atrium kanan dan ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan tersebut akan terbagi
menjadi dua arah aliran berbeda yaitu 1). ventrikel kanan ke jantung melewati atrium
kiri, 2). ventrikel kanan ke aorta kiri dan bergabung dengan aorta kanan. Darah yang
terdapat di atrium kiri yang berasal dari vena pulmonalis (pada arah aliran 1) akan
menuju ke ventrikel kiri dan dipompa ke aorta kanan yang sebagiannya akan menuju
ke kepala sedangkan sebagian lagi akan bergabung dengan darah dari aorta kiri
menuju hepar, ren, usus, dan dinding tubuh. Di dekat ventrikel kiri dan kanan terdapat
hubungan antara aorta kanan dengan perantara lubang yang disebut foramen
panizae(Sukiya, 2003)
7
2.5 Sistem Sirkulasi Mamalia
Sistem peredaran darah, jantung memiliki peranan yang sangat vital. Dimana
jantung berfungsi memompa darah kaya oksigen ke dalam sistem arteri (yang
membawanya ke sel-sel) dan menampung darah deoksigen dari sistem vena dan
meneruskannya ke paru-paru untuk reoksigenasi. Jantung mamalia letaknya dalam
rongga dada dan diatas diafragma. Jantung terdiri atas : prikardium (pembungkus
jantung), miokardium (otot jantung) dan endokardium (pembatas ruang jantung).
Terdapat arteri umbilikus yang menghubungkan aliran darah pada fetus yang
menyerap oksigen dan sari makanan, sedangkan foramen ovale merupakan lubang
jantung pada fetus(Barvelender, 1998)
Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik
(ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal dibanding atrium
(serambi), bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang sebelah kanan. Hal ini
berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian sebelah kiri untuk memompa darah bersih ke
seluruh tubuh. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat valvula bikuspidalis dan
antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat valvula trikuspidalis. Valvula
semilunaris bentuknya seperti bulan sabit, terdapat pada klep jantung agar darah tetap
searah(Barvelender, 1998)
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta
menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri
darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai
sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke
jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik
kanan melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem organ di
bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior. Darah kotor dari bilik kanan akan
dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran
8
darah manusia karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah kotor
(darah yang mengandung CO2). (Barvelender, 1998)
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya pada
alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem
respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah
(dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan
keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri).
Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system peredaran darah
manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.
(Barvelender, 1998)
Menurut Abdurahman (2008) Jika aliran darah terganggu, maka organ tubuh
akan mengalami kerusakan dan menimbulkan berbagai penyakit lain yang lebih
serius. Kelainan sistem peredaran darah bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik
berupa kelainan bawaan lahir maupun penyakit yang didapatkan setelah lahir. Berikut
daftar penyakit yang bisa mengganggu sistem peredaran darah, di antaranya:
9
berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan ideal, dan
melakukan pemeriksaan medis ke dokter secara berkala, supaya terhindar dari
berbagai penyakit akibat terganggunya sistem peredaran darah(Abdurahman, 2008)
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai sistem sirkulasi dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang memfasilitasi pertukaran zat-zat
yang dibutuhkan tubuh dan zat-zat sisa metabolisme berfungsi untuk
menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta
pembuangan zat sisa metabolism dari tubuh dengan segera; berperan penting
dalam penyebaran panas tubuh; dan menyebarkan tekanan atau kekuatan
sistem sirkulasi pada hewan
2. Sistem sirkulasi vetebrata yaitu pisces terdiri dari 1 atrium dan 1 ventrikel;
Amphibi terdiri dari 3 atrium dan 1 ventrikel; reptil terdiri dari 2 atrium dan 2
ventrikel; aves terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel; mamalia terdiri dari 2
atrium dan 2 ventrikel
3. Kelainan sistem sirkulasi yang terjadi yaitu terjadinya tekanan darah
tinggi(hipertensi), jantung koroner, gagal jantung, penyakit bawaan jantung,
dan kelainan otot jantung.
3.2 Saran
Kami mengharapkan kritikan dan saran dari semua pihak atau pembaca demi
perbaikan di masa yang akan datang
11
DAFTAR PUSTAKA
12