Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

Sistem Kardiovaskuler

Oleh:

1. Alvina Damayanti (21104005)


2. Ananda Ayu Voni Basalwa (21104007)
3. Anindya Dinarya Maheswari (21104008)
4. Ayu Findi Susanti (21104012)
5. Chuffad Inas Istiqlalia (21104013)
6. Erna Amelia Puspita Dewi (21104021)
7. Husnaini (21102024)
8. Novemika Fitria Aswinda (21104041)
9. Nuril Hazizah (21104042)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr SOEBANDI
JEMBER
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah
Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Kardiovaskuler ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibu Yuningsih.,S.ST.,M.Keb pada mata kuliah Fisioogi Tubuh Manusia.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Fisiologi
Sistem Kardiovaskuler bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Yuningsih.,S.ST.,M.Keb


selaku dosen mata kuliah Fisiologi Tubuh Manusia yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

ii
Daftar Isi
Daftar Isi...........................................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3. Tujuan................................................................................................................1

BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1. Sistem Kardiovaskuler.......................................................................................3

2.2. Anatomi Jantung................................................................................................3

2.2.1. Perikardium................................................................................................4

2.2.2. Serambi (atrium).........................................................................................4

2.2.3. Bilik (ventrikel)..........................................................................................4

2.2.4. Katup..........................................................................................................5

2.2.5. Otot jantung................................................................................................5

2.2.6. Pembuluh darah..........................................................................................6

2.3. Siklus Jantung....................................................................................................7

2.4. Sirkulasi Darah pada Janin.................................................................................8

2.5. Gangguan Pada Jantung.....................................................................................8

2.5.1. Serangan Jantung........................................................................................8

2.5.2. Aterosklerosis.............................................................................................9

2.5.3. Aritma........................................................................................................9

2.5.4. Gangguan Jantung coroner.........................................................................9

2.5.5. Stroke.........................................................................................................9

2.5.6. Gangguan Katup Jantung..........................................................................10

2.5.7. Deep Vein Thrombosis (DVT).................................................................10

2.5.8. Gagal Jantung...........................................................................................10

2.5.9. Gangguan Arteri Perifer...........................................................................10

2.5.10. Gangguan Vena Parifer............................................................................11

BAB 3. PENUTUP..........................................................................................................11

3.1. Kesimpulan......................................................................................................11

iii
3.2. Saran................................................................................................................11

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem transport tertutup yang
terdiri atas beberapa komponen yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung
berfungsi sebagai pemompa darah dan pembuluh darah merupakan media
atau jalan dari komponen darah. Ukuran jantung manusia mendekati
ukuran kepalan tangan, ukuran Panjang kira-kira 12 cm dan lebar sekitar 9
cm. jantung terletak di belakang tulang stermum, tepatnya di ruang
mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma.
Walaupun ukuran jantung hanya sebesar kepalan tangan. Tapi jantung
merupakan organ tubuh terpenting (vital) dalam tubuh kita. Jika jantung
mengalami gangguan atau berhenti berdetak, maka akan berpengaruh
terhadap organ-organ tubuh lainnya, bahkan bisa berakibatfatal yang bisa
menyebabkan kematian. Karena jantung bertugas sebagai pemompa darah
dan bersamaan dengan pembuluh darah mengedarkan darah untuk
keperluan metabolisme tubuh kita.
Mengetahui anatomi dan fisiologi jantung secara menyeluruh, dengan
baik dan benar akan membuat kita semakin berfikir betapa pentingnya
organ jantung ini, dan kita bisa menjaga pola hidup kita dengan baik.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa pengertian sistem kardiovaskuler?
b. Bagaimana anatomi jantung?
c. Bagaimana proses siklus jantung?
d. Bagaimana sirkulasi darah pada janin?
d. Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem kardiovaskuler dan
jantung.

1.3. Tujuan
a. Mengetahui definisi sistem kardiovaskuler
b. Mengetahui bagaimana anatomi jantung
c. Mengetahui bagaimana proses siklus jantung

1
d. Mengetahui bagaimana sirkulasi darah pada janin.
e. Mengetahui apa saja gangguan yang terjadi pada sistem
kardiovaskuler dan jantung

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1. Sistem Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama
untuk melakukan fungsi transportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini
bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah, yang mengandung
nutrisi, bahan sisa metabolisme, hormone, zat kekebalan tubuh, dan zat
lain ke seluruh tubuh. Sehingga, tiap bagian tubuh akan mendapatkan
nutrisi dan dapat membuang sisa metabolismenya ke dalam darah. Dengan
tersampainya hormone ke seluruh bagian tubuh, kecepatan metabolisme
juga akan dapat diatur. Sistem ini juga menjamin pasokan zat kekebalan
tubuh yang berlimpah pada bagian tubuh yang terluka, baik karena
kecelakaan atau operasi, dengan bertujuan mencegah infeksi di daerah
tersebut. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sistem kardiovaskuler
memiliki fungsi utama untuk mentransportasikan darah dan zat-zat yang
dikandungnya ke seluruh bagian tubuh.

2.2. Anatomi Jantung


Jantung memiliki ukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan,
yakni sekitar 200 hingga 450 gram. Jantung terletak antara paru-paru pada
bagian bagian tengah dada, pada bagian belakang dan sedikit ke kiri tulang
dada (sternum).

3
2.2.1. Perikardium
Jantung berada dalam rongga berisis cairan dengan sebutan rongga
pericardial. Dinding dan lapisan rongga parikardial ini memiliki
sebutan pericardium. Pada gambar anatomi jantung, tampak
parikardium berada pada bagian tengah.
Parikardium ialah jenis membrane serosa yang menghasilkan
cairan serous untuk melumasi jantung selama berdenyut dan
mencegah gesekan yang menyakitkan antara jantung dengan organ
sekitarnya. Bagian ini juga berfungsi untuk menyangga dan menahan
jantung untuk tetap berada dalam posisinya. Dinding jantung terdiri
dari tiga lapisan yaitu epicardium (lapisan terluar), miokardium
(lapisan tengah), dan endocardium (lapisan dalam).

2.2.2. Serambi (atrium)


Bagian serambi atau atrium merupakan bagian jantung atas yang
terdiri dari serambi kanan dan kiri. Serambi kiri berfungsi untuk
menerima darah kotor dari tubuh yang dibawa oleh pembuluh darah.
Sedangkan, serambi kiri berfungsi untuk menerima darah bersih dari
paru-paru. Serambi memiliki dinding yang lebih tipis dan tidak
berotot, karena tugasnya hanya sebagai ruangan penerima darah. Pada

4
gambar anatomi jantung, tampak serambi berada pada sisi kanan dan
kiri jantung bagian atas.

2.2.3. Bilik (ventrikel)


Sama seperti serambi, bilik atau ventrikel merupakan bagian
jantung bawah yang terdiri dari bagian kanan dan kiri. Bilik kanan
berfungsi untuk memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru.
Sementara itu, bilik kiri berfungsi untuk memompa darah bersih dari
jantung ke seluruh tubuh. Dinding bilik jauh lebih tebal dan berotot
daripada serambi karena bekerja lebih keras untuk memompa darah
baik dari jantung ke paru-paru, maupun ke seluruh tubuh. Pada
gambar anatomi jantung, tampak ventrikel berada pada sisi kanan dan
kiri jantung bagian bawah.

2.2.4. Katup
Ada 4 katup yang menjaga aliran darah mengalir ke satu arah,
yaitu:
a. Katup tricuspid, mengatur aliran darah antara serambi
kanan dan bilik kanan.
b. Katup pulmonal, mengatur aliran darah dari bilik kanan
ke arteri pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru
untuk mengambil oksigen.
c. Katup mitral, mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
paru-paru mengalir dari serambi kiri ke bilik kiri
d. Katup aorta, membuka jalan bagi darah yang kaya akan
oksigen dari bilik kiri ke aorta (arteri terbesar pada
tubuh).

2.2.5. Otot jantung


Otot jantung merupakan gabungan dari otot lurik dan otot polos
yang berbentuk silindris dan memiliki garis terang serta gelap.
Pengamatan secara seksama menggunakan mikroskop, maka akan

5
tampak otot ini memiliki banyak inyi sel yang berada pada bagian
tengahnya.
Otot dalam jantung bertugas untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Otot jantung merupakan otot terkuat karena mampu bekerja
terus menerus sepanjang waktu tanpa istirahat untuk memompa
darah. Jika otot ini berhenti bekerja, maka sistem peredaran darah
akan terhenti, sehingga terjadi kematian.
Pada otot jantung terdapat siklus jantung, yakni urutan kejadian
yang terjadi saat jantung berdetak. Berikut dua fase siklus jantung,
yaitu:
a. Sistol yaitu jaringan otot jantung berkontraksi untuk
memompa darah keluar dari ventrikel.
b. Diastole yaitu otot jantung rileks terjadi pada saat
pengisian darah pada jantung.
Tekanan darah meningkat pada arteri utama selama sistol
ventrikel dan menurun selama diastole ventrikel. Hal ini
menyebabkan 2 angka yang terkait dengan tekanan darah.

2.2.6. Pembuluh darah


Ada 3 pembuluh darah utama yang terdapat pada jantung, yaitu
a. Arteri
Pembuluh darah jantung ini kaya akan oksigen karena
berfungsi darah ke sisi kiri otot jantung (ventrikel dan
atrium kiri). Ateri memiliki dinding yang cukup elastis
sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap
konsisten.
Arteri coroner kiri utama bercabang membentuk:
 Arteri Left Anterior Descending (LAD), berfungsi
menyediakan darah menuju bagian atas dan kiri
jantung.
 Arteri Left Circumflex (LCX), cabang arteri kiri
utama yang mengelilingi otot jantung dan

6
menyediakan darah menuju sisi luar dan belakang
jantung.

Pada arteri coroner kanan bertugas memasok darah


menuju ventrikel kanan, atrium kanan, SA (sinoatrial) dan
AV (atrioventricular). Arteri coroner kanan bercabang
menjadi arteri Right Posterior Descending, dan arteri
marginal kanan. Bersama LAD, arteri coroner kanan
membantu memasok darah menuju sekat jantung.

b. Vena
Pembuluh darah vena membawa darah yang miskin
oksigen dari seluruh tubuh untuk Kembali ke jantung,
daripada arteri vena memiliki dinding pembuluh yang
lebih tipis.
c. Kapiler
Pembuluh darah kapiler bertugas untuk
menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil.
Dindingnya sangat tipis sehingga memungkinkan
pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan
jaringan sekitarnya, seperti karbondioksida, air,
oksigen, limbah, dan nutrisi.

2.3. Siklus Jantung


Ada empat ruang jantung yang terlibat dalam kerja jantung untuk
memompa darah dari dan ke seluruh tubuh. Empat ruang jantung tersebut
adalah atrium (serambi jantung) kanan dan kiri dibagian atas jantung, dan
ventrikel (bilik jantung) kanan dan kiri bagian bawah jantung.
Serambi kanan jantung akan menerima darah kotor atau yang
sedikit mengandung oksigen karena berikatan dengan karbondioksida dari
tubuh, kemudian darah kotor ini dialirkan ke bilik kanan. Lalu oleh bilik
kanan, darah kotor akan dipompa menuju paru-paru untuk proses
pertukaran karbondioksida dengan oksigen.

7
Setelah terjadi pertukaran tersebut, darah yang sudah dipenuhi
oksigen akan dipompa masuk ke serambi kiri, kemudian lanjut ke bilik kiri
jantung untuk dialirkan keseluruh tubuh melalui pembuluh dasar besar
(aorta).
Keempat ruang jantung ini dipisahkan oleh sekat jantung, dan
dilengkapi oleh empat katup. Fungsi katup jantung dalam membantu kerja
jantung adalah mengatur arah aliran darah, sehingga darah tidak mengalir
Kembali ke ruang sebelumnya, keempat katup tersebut adalah:
a. Katup tricuspid, yang terletak antara serambi kanan dan bilik
kanan jantung.
b. Katup pulmonal, yang terletak antara jantung dan pembuluh
darah menuju paru-paru.
c. Katup mitral, yang terletak antara serambi kiri dan bilik kiri
jantung.
d. Katup aorta, yang terletak antara jantung dan pembuluh darah
besar menuju seluruh tubuh.

2.4. Sirkulasi Darah pada Janin


Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak sama dengan
sirkulasi darah setelah lahir atau pada orang dewasa, karena paru janin
belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui perantaraan
plasenta. Plasenta merupakan jaringan dinding rahim dengan jonjot-jonjot
yang mengandung banyak pembuluh darah, merupakan tempat pertukaran
zat dimana zat yang diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak
berguna dikeluarkan.
Sistem sirkulasi darah janin meliputi vena umbilikalis, duktus venosus
arantii, foramen ovale, duktus arteriosus botalli, dan arteri umbilikalis.
Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari
plasenta ke peredaran darah janin, darah yang dibawanya banyak
mengandung nutrisi dan oksigen. Duktus venosus arantii, pembuluh darah
yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior.
Foramen ovale yaitu suatu lubang antara atrium kanan dan kiri, lubang ini
akan tertutup setelah janin lahir. Duktus arteriosus botalli yaitu pembuluh

8
darah yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta. Sedangkan
arteri umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin ke
plasenta. Kedua arteri dan vena umbilikalis terbungkus dalam suatu
saluran yang disebut duktus umbilikalis (tali pusat).

2.5. Gangguan Pada Jantung

2.5.1. Serangan Jantung


Serangan jantung terjadi Ketika aliran darah ke jantung
tersumbat oleh pembekuan atau penggumpalan darah.
Penggumpalan darah tersebut bisa menyebabkan otot jantung mati
karena tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Jika tidak segera
mendapat bantuan medis, serangan jantung dapat berakibat fatal
hingga berujung pada kematia.

2.5.2. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah radang pembuluh darah yang terjadi
Ketika terbentuknya plak disepanjang dinding pembuluh darah. Hal
ini bisa membuat pembuluh darah menyempit dan membuat aliran
darah menjadi terbatas sehingga menyebabkan berbagai masalah
pada tubuh.

2.5.3. Aritma
Aritma adalah kondisi dimana jantung memiliki irama atau
ritme yang tidak normal. Jantung pun bisa berdetak terlalu lambat,
terlalu cepat, atau tidak teratur. Aritmia bisa memengaruhi seberapa
baik jantung bekerja. Jika detak jantung tidak teratur, maka jantung
tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan
tubuh.

2.5.4. Gangguan Jantung coroner


Gangguan jantung coroner terjadi karena adanya penyumbatan
atau penyempitan pada pembuluh darah arteri coroner akibat

9
penumpukan plak. Kondisi ini bisa menyebabkan pasokan darah ke
jantung menjadi berkurang sehingga tubuh tidak mendapat cukup
oksigen dan nutrisi penting. Penyebab terbesar dari gangguan
jantung coroner adalah kebiasaan merokok.

2.5.5. Stroke
Stroke terjadi Ketika pembuluh darah yang memasok darah
ke otak mengalami penyumbatan. Gangguan ini biasanya terjadi
karena adanya penggumpalan darah. Saat suplai darah ke otak
terputus, maka beberapa sel otak tersebut akan rusak atau mati.
Terputusnya aliran darah bisa disebabkan dua hal yaitu
pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) atau sumbatan
pembuluh darah (stroke iskemik). Kondisi ini dapat menghilangkan
fungsi tertentu yang dikendalikan oleh otak sehingga
mengakibatkan kelemahan anggota gerak bahkan kehilangan
kemampuan bicara.

2.5.6. Gangguan Katup Jantung


Gangguan katup jantung adalah gangguan yang terjadi
akibat adanya masalah atau gangguan pada salah satu atau lebih
dari keempat katup jantung. Masalah yang dapat terjadi, yakni
katup jantung tidak cukup terbuka untuk mengalirkan darah, tidak
tertutup dengan baik sehingga menyebabkan darah bocor,
mengalami pembengkakan atau lainnya.

2.5.7. Deep Vein Thrombosis (DVT)


Thrombosis vena dalam atau DVT terjadi karena terbentuknya
gumpalan darah di pembuluh darah vena, biasanya di kaki. Pada
kasus yang parah, gumpalan darah tersebut bisa mengalir melalui
aliran darah ke paru-paru hingga menyebabkan terjadinya emboli
paru.

10
2.5.8. Gagal Jantung
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat berkontraksi
dan rileks secara normal sehingga gagal memompa darah ke
seluruh tubuh sebagaimana mestinya. Kondisi ini bisa
menyebabkan pembengkakan dan sesak nafas.

2.5.9. Gangguan Arteri Perifer


Gangguan arteri parifer adalah kondisi dimana aliran darah
menuju kaki tersumbat karena terjadinya penyempitan arteri.
Penyempitan tersebut disebabkan oleh penumpukan plak di
pembuluh darah arteri. Kondisi ini bisa membuat kaki kekurangan
pasokan darah sehingga menimbulkan rasa nyeri terutama Ketika
berjalan.

2.5.10. Gangguan Vena Parifer


Gangguan vena parifer terjadi Ketika adanya kerusakan pada
vena yang berfungsi untuk mengangkut darah dari kaki dan lengan
untuk Kembali ke jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan
pembengkakan di kaki dan munculnya varises.

BAB 3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai
pusat peredaran darah, dan pembuluh darah. Peredaran darah manusia
merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan
ke seluruh tubuh manausia melalui pembuluh darah dan darah mengalir
melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran
darah ganda.

3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami
tulis masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh
karena itu, penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi

11
kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan
pengetahuan bagi pembacanya.

12
Daftar Pustaka

Griadhi, I Putu Adiartha. 2016. “Sistem Kardiovaskuler” (hlm2)


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/c74dcbefb92c3d50bc90736
d17bcea57.pdf, diakses pada 3 oktober 2021.

Puji, Aprinda. 2021. “Mengulas Anatomi Jantung, Termasuk Bagian, fungsi dan
Penyakit yang Mungkin Timbul”, https://hellosehat.com/jantung/anatomi-
jantung/?amp=1, diakses pada 3 oktober 2021.

Marianti. 2019. “Memahami Cara Kerja Jantung”,


https://www.alodokter.com/memahami-cara-kerja-jantung, diakses pada 3 oktober
2021.

Rahmawati, dina. 2020. “11 Penyakit Kardiovaskular Ini Perlu Diwaspadai”,


https://www.sehatq.com/artikel/11-penyakit-kardiovaskular-ini-perlu-diwaspadai,
diakses pada 3 oktober 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai