Dosen Pengampu:
Endang Uji Wahyuni, SKM. MKM
Disusun oleh Kelompok 2:
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Anatomi dan Fisiologi Jantung”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas kelompok mata kuliah Anatomi Fisiologi semester dua program studi
Sarjana Terapan jurusan Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga segala
Jakarta, 2021
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... i
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2
3.1 Kesimpulan..........................................................................................22
Daftar Pustaka..................................................................................................... 24
ii
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan
kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri.Jantung dibungkus oleh suatu
1
2
adalah:
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari
organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri
yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju
jantung.
berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran
sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus
oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk
kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf. Berikut
3
4
dibentuk oleh organ- organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri
serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-
9 cm seta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425
gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak
100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah
Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada,
xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa
III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi
cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri
cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi
lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di
perikardium dimana terdiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum
5
pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan
antara perikardium dan epikardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari
jantung, lapisan berikutnya adalah lapisan miokardium dimana lapisan ini adalah
Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium
dan sisanya adalah ventrikel. Pada orang awam, atrium dikenal dengan serambi dan
ventrikel dikenal dengan bilik. Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot
yang tipis karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya
ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri yang
jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu penghubung yang disebut
orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup oleh suatu katup
atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bikuspid (katup
katup yang memisahkan keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium
kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/
bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan
1. Katup Trikuspid, berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila
katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju
menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel.
2. Katup pulmonal, setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari
bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan
dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat
katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel
3. Katup bicuspid, atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri
menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada
4. Katup Aorta, katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal
aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga
darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada
saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam
ventrikel kiri.
1. Serabut Purkinje. Serabut ini adalah serabut otot jantung khusus yang mampu
a. Lokasi titik Nodus S-A adalah suatu massa jaringan otot jantung usus yang
kava superior.
yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium ( 40-60 kali per menit ), dan
jantung.
menuju nodus A-V yang terletak dibawah dinding posterior atrium kanan.
b. Nodus A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium
relaksasi (diastole) jantung sampai akhir stoole dan diastole berikutnya. Kontraksi
jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan
pembuluh darah utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung
serta aliran darah yang melalui ruang -ruang dan masuk melalui arteri. Walaupun
sisi kiri dan kanan jantung memiliki tekanan atrium dan ventricular yang berbeda,
Tekanan dalam atrium dan vertikel sama-sama rendah, tetapi tekanan atrium
a. Atrium secara pasif terus-menerus menerima darah dari vena (vena kava
b. Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yang
terbuka.
3. Sistole ventricular.
ventrikel meningkat dangan cepat dan mendorong katup A-V untuk segera
menutup.
12
a. Ventrikel kemudian menjadi rongga tertutup dan volume darah tidak dapat
dalam ventrikel kiri dan 8 mmHg dalam ventrikel kanan, mendorong katup
a. Tidak semua dah ventricular dikeluarkan saat kotraksi. Volue sistolik akhir
b. Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan antara volume diastole akhir (120
5. Diastole Ventrikular
lunar aorta.
didengar melalui stetoskop. “Lup” mengacu pada saatn katup A-V menutup
2. Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi pada dinding
jantung saat darah mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapat
berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada
atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.
1. Frekuensi jantung normal berkisar antara 60-100 denyut per menit, dengan
rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus
jantung berlangsung selama 0,8 detik; systole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
per menit.
3. Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per
menit.
1. Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan para simpatis
oblongata
saraf vagus. Saraf vagus kanan berakhir pada nodus S-A, vagus kiri
parasimpatis.
2. Impuls aferen (sensorik), yang menuju pusat kendali jantung berasal dari
(sinus aorta dan arkus aorta) sensitive terhadap perubahan tekanan darah.
distimulasi.
kutan. Seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan atau oleh
2.4 Hemodinamika
Hemodinamika adalah ilmu yang mempelajari pergerakan darah dan daya yang
darah dalam tubuh (Saputro, 2013). Hemodinamik adalah segala sesuatu yang
16
berkaitan dengan volume, jantung, dan pembuluh darah. Hemodinamik ini diatur
peredaran darah dan daya yang berperan di dalamnya. Hemodinamik erat kaitannya
hemodinamik secara noninvasif terdiri dari beberapa komponen antara lain tekanan
darah, nadi, heart rate, pernapasan, indikator perfusi perifer, produksi urin, saturasi
oksigen, dan GCS (Katili, 2015). Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk
yang optimal.
mudah pembuluh tersebut diregangkan). Pada saat systole ventrikel, satu sisi
sekuncup darah masuk ke arteri dari ventrikel, sementara hanya sekitar sepertiga
dari jumlah tersebut yang meninggalkan arteri untuk masuk ke arteriol. Selama
diastole, tidak ada darah yang masuk ke arteri, sementara darah yang terus keluar
dari arteri, didorong oleh recoil elastik. Tekanan maksimal yang ditimbulkan pada
(tekanan sistole), rerata adalah 120 mmHg sedangkan tekanan diastole rerata adalah
80 mmHg.
1. Tekanan darah sistolik, tekanan darah yang digunakan arteri selama fase
sistol jantung. Tekanan Sistolik normal: 120 mmHg (110 mmHg sampai 140
mmHg)
selama fase diastol jantung. Tekanan normal diastol: 80 mmHg (60 mmHg
sampai 80 mmHg)
4. Rata-rata Tekanan darah arteri, rata-rata tekanan yang ada dalam arteri. Hal
ini bukan aritmetik rata-rata tekanan sistolik dan diastolik tetapi tekanan
beberapa detik hingga beberapa menit. Faktor fisik yang menentukan tekanan darah
adalah curah jantung, elastisitas arteri, dan tahanan perifer. Curah jantung dan
Pengukuran ini terjadi melalui refleks neuronal dengan target organ efektor jantung,
pembuluh darah dan medula adrenal. Sistem refleks neuronal yang mengatur mean
arterial blood pressure bekerja dalam suatu rangkaian umpan balik negatif terdiri
atas: detektor, berupa baroreseptor, yaitu suatu reseptor regang yang mampu
dan kemoreseptor, yaitu sensor yang mendeteksi perubahan PO2, PCO2, dan pH
darah; jaras neuronal aferen; pusat kendali di medula oblongata; jaras neuronal
eferen yang terdiri atas sistem saraf otonom; serta efektor, yang terdiri atas alat
pemacu dan sel-sel otot jantung, sel-sel otot polos di arteri, vena dan medula
adrenal.
19
sphygmomanometer. Sphygmomanometer ada tiga jenis, ada yang jenis air raksa,
aneroid dan jenis digital. Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa
20
(mmHg) (Palmer, 2007). Tekanan darah diukur dan dicatat dengan menggunakan
tekanan sistolik dan diastolik dari pasien. Mengukur tekanan darah sangat penting
dilakukan sebelum, pada saat latihan dan sesudah memberikan latihan kepada
pasien untuk melihat adanya respon dari latihan yang diberikan (Lippincott &
Wilkins, 2009). Posisi saat melakukan pengukuran tekanan darah adalah punggung
dan kaki pasien harus didukung, kaki tidak menyilang, dan kaki bertumpu pada
permukaan yang keras. Lengan yang akan diukur harus dibebaskan dari pakaian
atau dilonggarkan agar tidak mengganggu aliran darah dan posisi manset sejajar
dengan jantung. Manometer ditaruh sejajar di tingkat mata praktisi kesehatan yang
bebas dari pakaian dan kira-kira 2 cm diatas lipatan siku, dengan garis tengah
kantong diatas arteri brakialis. Pemasangan harus pas tetapi tetap memungkinkan 2
stetoskop tidak bersentuhan dengan pakaian pasien atau dengan manset tekanan
darah dan tempatkan bel stetoskop di atas arteri brakialis, menggunakan tekanan
yang cukup untuk menyediakan transmisi suara yang bagus tanpa terlalu
menurunkan manset pada tingkat 2 mmHg per detik dibarengi mendengarkan suara
korotkoff. Saat manset mengempis, aliran darah bergejolak melalui arteri brakialis
Ada 5 fase untuk menentukan dan mencatat tekanan darah, tahap pertama
ditandai dengan jelas, suara ketukan yang berulang, bertepatan dengan kemunculan
denyut nadi yang diraba. Kemunculan awal suara fase pertama sama dengan
tekanan darah sistolik. Selama fase kedua, murmur terdengar dalam sadapan yang
telah terdengar. Fase ketiga dan keempat, perubahan diredam saat ketukan suara
benar-benar tidak ada sebuah suara, ini menunjukkan hilangnya suara dan sama
dengan tekanan darah diastolik. Untuk memastikan diastole yang telah tercapai,
kelima. Lakukan minimal dua pengukuran tekanan darah pada interval minimal 1
Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran terhadap
pembahasan di atas.
3.1 Kesimpulan
kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Ada 4 ruangan dalam jantung
diantaranya katup trikuspid, katup pulmonal, katup dikuspid, dan katup aorta.
nodus atrioventrikular, berkas A-V. frekuensi jantung dibagi menjadi tiga yaitu
jantung bisa melalui impuls eferen, impuls aferen dan pengaruh lain.
dan pembuluh darah. Sedangkan tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh
darah terhadap dinding pembuluh. Pengaturan tekanan darah dibagi menjadi dua,
22
23
3.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
http://repository.ump.ac.id/
https://sinta.unud.ac.id/
https://journal.uny.ac.id/
https://www.dosenpendidikan.co.id
/https://www.academia.edu/
https://www.scribd.com/
24