Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI KARDIOVASKULAR

DAN RESPIRASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

1. NI MADE INDRAYANI (234630002)


2. NI NENGAH SUPRIANI (234630003)
3. DEWA AYU MADE WIDIHARI (234630001)
4. NI KETUT WIJANARI (234630006)
5. PANDE WAYAN SANTHOSA (234630004)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,
Segala puji Syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penyusun mengucapkan Syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu brupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas yang diampu oleh Ibu Ns Nurul Faidah S,Kep.,
M.Kes yang berjudul “Makalah Anatomi Fisiologi Dan Patologi Fisiologi Kardiovaskular Dan Respirasi

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya dosen pembimbing kami
yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian , semoga makalah ini dapat bermanfaat ,
kami ucapkan terimakasih .

Bangli, 25 september 2023

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
Latar Belakang ...............................................................................................................
Rumusan Masalah ..........................................................................................................
Tujuan ...........................................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................
Pengertian Secara Umum :............................................
Anatomi dan Fisiologi sistem Kardiovaskuler .................................................................................
Anatomi dan Fisiologi sistem respirasi ...........................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
Kesimpulan ..................................................................................................................
Saran ............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suatu organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan atau organ dalam
tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk
hidup. Salah satu sistem yang ada pada suatu organisme yakni sistem pernapasan dan sistem
Kardiovaskuler.
Fungsi sistem pernafasan adalah mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan
untuk mentranspor karbon dioksida(CO2) yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ
–organ respiratorik ber4fungsi dalam : Produksi bicara, membantu proses dalam berbicara,
Keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh manusia, Pertahanan tubuh melawan benda
asing, organisme asing yang masuk melalui proses pernapasan dalam tubuh.
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terusmenerus berdetak.Jantung
berkembang sedemikian dini, dan sangat penting seumur hidup.Hal ini karena sistem sirkulasi adalah
sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-
bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.

Rumusan masalah
1. Apakah pengertian sistem kardiovaskuler
2. Apa sajakah yang terlibat dalam system kardiovaskuler
3. Apakah pengertian pernapasan dan mekanisme pernapasan itu?
4. Apa sajakah saluran pada sistem pernapasan itu?
Tujuan
1. Dapat mengetahuin sistem kardiovaskuler
2. dapat mengetahui anatomi dari jantung
3. dapat mengetahui suplai darah pada jantung
4. dapat mengetahui sistem saluran pernapasan
TINJAUAN PUSTAKA

1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR

Prinsip Dasar Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler pada prinsipnya terdiri dari jantung,

pembuluh darah dan saluran limfe. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut

oksigen, nutrisi dan zat – zat lain untuk didistribusikan ke seluruh tubuh

serta membawa bahan – bahan hasil akhir metabolisme untuk dikeluarkan

dari tubuh.

1) JANTUNG

Jantung terletak pada mediastinum, yaitu kompartemen pada bagian

tengah rongga thoraks diantara dua rongga paru. Mediastinum merupakan

struktur yang dinamis , lunak yang digerakkan oleh struktur – struktur

yang terdapat didalamnya (jantung) dan mengelilinginya (diafragma dan

gerakan lain pada pernafasan) serta efek gravitasi dan posisi tubuh

Gambar 1.1 Rongga mediastinum


a) Struktur Jantung

Ukuran jantung sekitar sedikit lebih besar dari satu kepalan tangan

dengan berat berada pada rentang 7 – 15 ons (200 – 425 gram). Dalam

setiap harinya jantung mampu memompa sampai dengan 100.000 kali dan

dapat memompa darah sampai dengan 7.571 liter. Posisi jantung berada di

belakang sternum pada rongga mediastinum, diantara costae kedua dan

keenam. Pada jantung sebelah kanan menerima darah yang tidak

teroksigenasi dari vena cava superior dan vena cava inferior kemudian

mengalirkannya ke pulmonal untuk proses oksigenasi. Sedangkan bagian

kiri jantung menerima dari teroksigenasi dari paru melalui vena pulmonalis

untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh melalui aorta.

Gambar 1.2 Struktur Jantung


b) Perikardium

Perikardium adalah lapisan pembungkus jantung yang tersusun oleh

membrane fibroserosa dan permukaan pembuluh darah besarnya.

Perikardium tersusun oleh dua lapisan yaitu pericardium fibrosa yang

merupakan lapisan bagian luar yang keras serta pericardium serosa yang

merupakan lapisan bagian dalam. Perikardium serosa juga mempunyai dua

lapisan yaitu pericardium parietal dan pericardium visceral. Perikardium

parietal merupakan permukaan bagian dalam pericardium fibrosa.

Sedangkan pericardium visceral melekat pada permukaan jantung. Ruang

yang berada diantara perikardium parietal dengan pericardium visceral

disebut dengan ruang pericardium. Dalam kondisi normal, ruang tersebut

berisi cairan yang berfungsi untuk memudahkan bagi jantung untuk

bergerak dan berdenyut tanpa adanya hambatan

Gambar 1.3. Perikardium


c) Dinding dan Ruangan Jantung

Dinding jantung tersusun oleh tiga lapisan yaitu lapisan bagian luar

yang disebut epikardium, lapisan bagian tengah yang disebut miokardium

serta lapisan bagian dalam yang disebut endokardium

Epikardium merupakan lapisan bagian luar yang terbentuk dari lapisan

visceral pericardium serosa.

Miokardium merupakan lapisan yang terdiri

dari otot jantung.

Endokardium merupakan lapisan bagian dalam yang tipis tersusun

dari jaringan ikat subendotelial yang juga menutupi katup jantung.

Gambar 1.3. Lapisan dinding Jantung

Sedangkan ruangan jantung terdiri dari dua bagian yaitu bagian

kanan dan bagian kiri. Masing – masing bagian mempunyai satu atrium

dan satu ventrikel sehingga di dalam jantung terdapat empat ruang yaitu

atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Antara atrium

dengan ventrikel terdapat lubang atrioventrikular dan pada setiap lubang


tersebut terdapat katup.

Atrium merupakan rongga penerima yang akan memompa darah ke

dalam ventrikel. Atrium kanan mendapatkan darah yang berasal dari vena

cava superior dan vena cava inferior, atrium kiri mendapatkan darah dari

vena pulmonalis. Ventrikel merupakan rongga penerima darah dari atrium

melalui sebuah katup. Ventrikel kanan akan mendapatkan darah dari

atrium kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru – paru melalui arteri

pulmonalis. Sedangkan ventrikel kiri mendapatkan darah dari atrium kiri

untuk selanjutnya akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui katup

aorta. Otot jantung (miokardium) pada bagian ventrikel lebih tebal

dibandingkan dengan bagian atrium dan otot ventrikel kiri lebih tebal

dibandingkan dengan otot ventrikel kanan. Hal ini karena otot ventrikel

kiri mempunyai tugas untuk menghasilkan tekanan yang lebih besar

daripada otot bagian lainnya. Ventrikel kiri bertugas untuk memompa

darah ke seluruh tubuh.

Diantara atrium dengan ventrikel terdapat katup yang

memisahkannya. Katup ini disebut dengan katup atriovebtrikular yang

berfungsi untuk menjaga aliran darah agar berjalan searah dari atrium ke

ventrikel dan menghindarkan aliran darah balik dari ventrikel ke atrium.

Katup atrioventrikularis ini dibagi menjadi dua yaitu katup trikuspidalis

dan katup bikuspidalis (katup mital). Katup trikuspidalis merupakan katup

yang mempunyai tiga daun yang memisahkan atrium kanan dengan

ventrikel kanan. Sedangkan katup bikuspidalis (katup mitral) merupakan

katup dengan dua daun yang memisahkan atrium kiri dengan ventrikel kiri.

Selain katup atrioventrikularis, terdapat katup semilunaris yang terdiri dari


dua katup yaitu katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal berfungsi

mencegah aliran balik dari arteri pulmonalis ke ventrikel kanan.

Sedangkan katup aorta berfungsi mencegah aliran balik dari aorta ke

ventrikel kiri.

Gambar 1.4. Ruangan dan Katup Jantung

Di dalam dinding ventrikel terdapat juga berkas – berkas otot yang

tebal dinamakan dengan otot – otot papillaris. Di bawah dari otot – otot

papillaris terdapat benang – benang tendon tipis yang disebut dengan

korda tendinea dan berfungsi untuk menghindarkan kelopak katup

terdorong masuk ke dalam atrium saat ventrikel berkontraksi.

Terdapat juga pembuluh darah yang tersambung langsung dengan

jantung. Di sebelah kanan jantung terdapat vena cava superior dan vena

cava inferior yang akan mengalirkan darahnya masuk ke dalam atrium

kanan. Selanjutnya terdapat juga arteri pulmonalis. Arteri ini berfungsi

untuk membawa darah keluar dari ventrikel kanan untuk masuk ke dalam
paru – paru. Sedangkan yang membawa aliran darah dari paru – paru untuk

masuk ke jantung lagi yaitu ke dalam atrium kiri disebut dengan vena

pulmonalis. Pembuluh darah berikutnya yaitu aorta yang berfungsi

membawa darah keluar dari ventrikel kiri.

d) Bunyi Jantung

Di dalam jantung terdengar dua macam bunyi/suara. Bunyi ini

berasal dari katup – katup yang menutup secara pasif. Bunyi pertama

disebabkan oleh menutupnya katup atrioventrikular dan kontraksi

ventrikel. Sedangkan bunyi kedua merupakan bunyi akibat menutupnya

katup semilunaris sesudah kontraksi ventrikel.

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah terdiri dari vena dan arteri, yang mana fungsi dari vena adalah

membawa darah ke jantung sedang arteri berfungsi untuk membawa keluar dari jantung.

Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi arteri memiliki dinding yang tebal namun elastis.

Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung pembuluh

darah. Pembuluh darah dan aliran vena, yaitu :

a. Tekanan vena: biasanya sangat rendah

b. Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume

c. Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive

d. Kecepatan aliran darah vena

e. Faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena

f. Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena

Sedangkan pembuluh darah dan aliran arteri adalah:


a. Aliran darah dalam pembuluh darah

b. Tekanan darah arteri : sistolik, diastol, nadi dan darah rata-rata

c. Gelombang nadi

d. Analisis gelombang nadi dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama

denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang

e. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri (Fahey, 2009).

Vena cava superior dan vena cava inferior mengalirkan darah ke atrium dextra

yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dextra

masuk ke paru-paru. Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup valvula

semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke

atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra

dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta. Peredaran darah jantung terdiri

dari 3 yaitu:

a. Arteri coronaria dextra: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan

antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabang ke atrium

dextra dan ventrikel dextra.

b. Arteri coronaria sinistra lebih besar dari arteri coronaria dextra

c. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium

kanan melalui sinus coronarius yang terletak dibagian belakang sulkus

atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.


Gambar 2.1. Sistem Jantung dan Pembuluh Darah (Fahey, 2009)

Darah merupakan alat pembawa (carrier) pada sistem kardiovaskuler. Volume

komponen darah harus memiliki jumlah yang sesuai dengan rentang yang normal agar

sistem kardiovaskuler dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Darah memliki dua

komponen utama yaitu :

1) Plasma darah, bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit dan protein darah

2) Butir-butir darah (blood corpuscles), yang terdiri atas komponen-komponen berikut ini :

a) Eritrosit: sel darah merah (SDM-red blood cells)

b) Leukosit: sel darah putih (SDP–white blood cells)

c. Trombosit: Butir pembeku darah–platelet (Muttaqin, 2009).


2. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

Sistem respirasi adalah sistem yang memiliki fungsi utama untuk

melakukan respirasi dimana respirasi merupakan proses mengumpulkan oksigen

dan mengeluarkan karbondioksida. Fungsi utama sistem respirasi adalah untuk

memastikan bahwa tubuh mengekstrak oksigen dalam jumlah yang cukup untuk

metabolisme sel dan melepaskan karbondioksida (Peate and Nair, 2011).

Sistem respirasi terbagi menjadi sistem pernafasan atas dan sistem

pernafasan bawah. Sistem pernafasan atas terdiri dari hidung, faring dan laring.

Sedangkan sistem pernafasan bawah terdiri dari trakea, bronkus dan paru-paru

(Peate and Nair, 2011).

Gambar 2.1 Organ respirasi tampak depan

1) Hidung

Masuknya udara bermula dari hidung. Hidung merupakan organ pertama

dalam sistem respirasi yang terdiri dari bagian eksternal (terlihat) dan bagian
internal. Di hidung bagian eksternal terdapat rangka penunjang berupa tulang

dan hyaline kartilago yang terbungkus oleh otot dan kulit. Struktur interior

dari bagian eksternal hidung memiliki tiga fungsi :

(1) menghangatkan,melembabkan, dan menyaring udara yang masuk;

(2) mendeteksi stimulasiolfaktori (indra pembau); dan

(3) modifikasi getaran suara yang melalui bilik resonansi yang besar dan bergema.

Rongga hidung sebagai bagian internal digambarkan sebagai ruang yang besar pada anterior
tengkorak (inferior pada tulang hidung; superior pada rongga mulut); rongga hidung dibatasi
dengan otot dan membrane mukosa (Tortorra and Derrickson, 2014)

2) Faring

Faring, atau tenggorokan, adalah saluran berbentuk corong dengan panjang

13 cm. Dinding faring disusun oleh otot rangka dan dibatasi oleh membrane

mukosa. Otot rangka yang terelaksasi membuat faring dalam posisi tetap

sedangkan apabila otot rangka kontraksi maka sedang terjadi proses menelan.

Fungsi faring adalah sebagai saluran untuk udara dan makanan, menyediakan

ruang resonansi untuk suara saat berbicara, dan tempat bagi tonsil (berperan

pada reaksi imun terhadap benda asing) (Tortorra and Derrickson, 2014)

3) Laring

Laring tersusun atas 9 bagian jaringan kartilago, 3 bagian tunggal dan 3

bagian berpasangan. 3 bagian yang berpasangan adalah kartilago arytenoid,

cuneiform, dan corniculate. Arytenoid adalah bagian yang paling signifikan

dimana jaringan ini mempengaruhi pergerakan membrane mukosa (lipatan

vokal sebenarnya) untuk menghasilkan suara. 3 bagian lain yang merupakan

bagian tunggal adalah tiroid, epiglotis, dan cricoid. Tiroid dan cricoid

keduanya berfungsi melindungi pita suara. Epiglotis melindungi saluran udara

dan mengalihkan makanan dan minuman agar melewati esofagus (Peate and
Nair, 2011).

4) Trakea

Trakea atau batang tenggorokan merupakan saluran tubuler yang dilewati

udara dari laring menuju paru-paru. Trakea juga dilapisi oleh epitel kolumnar

bersilia sehingga dapat menjebak zat selain udara yang masuk lalu akan

didorong keatas melewati esofagus untuk ditelan atau dikeluarkan lewat

dahak. Trakea dan bronkus juga memiliki reseptor iritan yang menstimulasi

batuk, memaksa partikel besar yang masuk kembali keatas (Peate and Nair,

2011).

5) Bronkus

Setelah laring, trakea terbagi menjadi dua cabang utama, bronkus kanan dan

kiri, yang mana cabang-cabang ini memasuki paru kanan dan kiri pula.

Didalam masing-masing paru, bronkus terus bercabang dan semakin sempit,

pendek, dan semakin banyak jumlah cabangnya, seperti percabangan pada

pohon. Cabang terkecil dikenal dengan sebutan bronchiole (Sherwood, 2010).

Pada pasien PPOK sekresi mukus berlebih ke dalam cabang bronkus sehinga

menyebabkan bronkitis kronis.


6) Paru

Paru-paru dibagi menjadi bagian-bagian yang disebut lobus. Terdapat tiga

lobus di paru sebelah kanana dan dua lobus di paru sebelah kiri. Diantara

kedua paru terdapat ruang yang bernama cardiac notch yang merupakan

tempat bagi jantung. Masing-masing paru dibungkus oleh dua membran

pelindung tipis yang disebut parietal dan visceral pleura. Parietal pleura

membatasi dinding toraks sedangkan visceral pleura membatasi paru itu

sendiri. Diantara kedua pleura terdapat lapisan tipis cairan pelumas. Cairan ini

mengurangi gesekan antar kedua pleura sehingga kedua lapisan dapat

bersinggungan satu sama lain saat bernafas. Cairan ini juga membantu pleura

visceral dan parietal melekat satu sama lain, seperti halnya dua kaca yang

melekat saat basah (Peate and Nair, 2011).

Gambar 2.3 Alveoli (Sherwood, 2010)

Cabang-cabang bronkus terus terbagi hingga bagian terkecil yaitu

bronchiole. Bronchiole pada akhirnya akan mengarah pada bronchiole terminal.

Di bagian akhir bronchiole terminal terdapat sekumpulan alveolus, kantung udara

kecil tempat dimana terjadi pertukaran gas (Sherwood, 2010). Dinding alveoli

terdiri dari dua tipe sel epitel alveolar. Sel tipe I merupakan sel epitel skuamosa

biasa yang membentuk sebagian besar dari lapisan dinding alveolar. Sel alveolar

tipe II jumlahnya lebih sedikit dan ditemukan berada diantara sel alveolar tipe I.

sel alveolar tipe I adalah tempat utama pertukaran gas. Sel alveolar tipe II

mengelilingi sel epitel dengan permukaan bebas yang mengandung mikrofili yang

mensekresi cairan alveolar. Cairan alveolar ini mengandung surfaktan sehingga

dapat menjaga permukaan antar sel tetap lembab dan menurunkan tekanan pada

cairan alveolar. Surfaktan merupakan campuran kompleks fosfolipid dan


lipoprotein. Pertukaran oksigen dan karbondioksida antara ruang udara dan darah

terjadi secara difusi melewati dinding alveolar dan kapiler, dimana keduanya

membentuk membran respiratori (Tortora dan Derrickson, 2014).

Respirasi mencakup dua proses yang berbeda namun tetap berhubungan

yaitu respirasi seluler dan respirasi eksternal. Respirasi seluler mengacu pada

proses metabolism intraseluler yang terjadi di mitokondria. Respirasi eksternal

adalah serangkaian proses yang terjadi saat pertukaran oksigen dan

karbondioksida antara lingkungan eksternal dan sel-sel tubuh (Sherwood, 2014).

Terdapat empat proses utama dalam proses respirasi ini yaitu:

 Ventilasi pulmonar – bagaimana udara masuk dan keluar dari paru

 Respirasi eksternal – bagaimana oksigen berdifusi dari paru ke sirkulasi

darah dan karbondioksida berdifusi dari darah ke paru

 Transport gas – bagaimana oksigen dan karbondioksida dibawa dari paru

ke jaringan tubuh atau sebaliknya

 Respirasi internal – bagaimana oksigen dikirim ke sel tubuh dan

karbondioksida diambil dari sel tubuh

(Peate and Nair, 2011)

Anda mungkin juga menyukai