Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH REMEDI ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM KARDIOVASKULAR
Dosen Pengampu :
dr. Arif Adi

Di Susun Oleh :
Novita Putri Wulandari (202104011)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul “ANATOMI FISIOLOGI KARDIOVASKULAR “.

Saya menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangannya baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal yang lain,
kepada dosen serta teman-teman sekalian, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik
maupun saran dari dosen maupun teman-teman sekalian yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makalah ini.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah mudah- mudahan
apa yang saya susun memberikan manfaat baik untuk pribadi, teman-teman, serta
orang lain yang membacanya.

Kudus, 4 Juli 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Sistem Kardiovaskular 6
2.2 Anatomi Jantung 6
2.3 Denyut Jantung 12
2.4 Dinamika Jantung 14
2.5 Gangguan Pada Jantung 18
BAB III PENUTUP 22
3.1 Kesimpulan 22
3.2 Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem transport tertutup yang terdiri
atas beberapa komponen yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung
berfungsi sebagai pemompa darah dan pembuluh darah merupakan media
atau jalan dari komponen darah. Ukuran jantung manusia mendekati ukuran
kepalan tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 12 cm dan lebar
sekitar 9 cm. Jantung terletak di belakang tulang sternum, tepatnya di ruang
mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma.
Walaupun ukuran jantung hanya sebesar kepalan tangan kita. Tapi jantung
merupakan organ tubuh terpenting (vital) dalam tubuh kita. Jika jantung
mengalami gangguan atau berhenti berdetak, maka akan berpengaruh
terhadap organ-organ tubuh lainnya, bahkan bisa berakibat fatal yang bisa
menyebabkan kematian. Karena jantung bertugas sebagai pemompa darah
dan bersamaan dengan pembuluh darah mengedarkan darah untuk keperluan
metabolisme tubuh kita.
Mengetahui anatomi dan fisiologi jantung secara menyeluruh, dengan baik
dan benar akan membuat kita semakin berpikir betapa pentingnya organ
jantung ini, dan kita bisa menjaga pola hidup kita dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa itu sistem Kardiovaskuler?
2) Bagaimana anatomi jantung?
3) Bagaimana sistem kontarktil dan konduksi pada jantung?

4
1.3 Tujuan
1) Mengetahui apa itu sistem Kardiovaskuler
2) Mengetahui bagaimana anatomi jantung
3) Mengetahui bagaimana sistem kontarktil dan konduksi pada jantung

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Kardiovaskular


Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas
untuk menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit),
hormon, dan zat-zat lain dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang
bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis.
Sistem Kardiovaskuler ini juga merupakan suatu sistem transport tertutup
yang terdiri atas beberapa komponen berikut :
1. Jantung : Sebagai pemompa darah
2. Komponen darah : sebagai pembawa O2 dan nutrisi
3. Pembuluh darah : Sebagai media/jalan dari komponen darah
2.2 Anatomi jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada
(toraks) di atas paru-paru. Ukuran jantung manusia kira-kira sebesar
kepalan tangan masing- masing orang. Jantung berfungsi untuk
memompa darah kemudian darah tersebut akan dialirkan ke seluruh
tubuh oleh pembuluh darah.
a. Lapisan Pericardium
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut
lapisan perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi
menjadi 3 lapisan yaitu :
1. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus
jantung yang melindungi jantung ketika jantung mengalami
overdistention.
2. Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan
fibrosa
3. Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan
dengan lapisan luar dari otot jantung atau epikardium.
b. Anatomi superfisial (permukaan) jantung.

6
Jantung mempunyai tiga permukaan: facies sterno-
costalis (anterior), facies diaphragmatica (inferior), dan basis
cordis (facies posterior), Jantung juga mempunyai apex yang
arahnya ke bawah, depan, dan kiri.
1. Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium
dextrum dan ventriculus dexter, yang dipisahkan satu sama
lain oleh sulcus atrioventricularis. Pinggir kanannya
dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh
ventriculus sinister dan sebagian auricula sinistra.
Ventriculus dexter dipisahkan dari ventriculus sinister
oleh sulcus interventricularis anterior.
2. Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh
ventriculus dexter dan sinister yang dipisahkan oleh sulcus
interventricularis posterior. Permukaan inferior atrium
dextrum, tempat bermuara vena cava inferior, juga ikut
membentuk facies diaphragmatica.
3. Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh
atrium sinistrum, tempat bermuara empat venae
pulmonales. Basis cordis terletak berlawanan dengan apex
cordi.
c. Dinding Jantung:
1. Epicardium merupakan lapisan perikardium serosa bagian
viseral. Membran serosa ini sering diinfiltrasi oleh lemak,
terutama pada orang yang sudah tua.
2. Myocardium (otot jantung) menyusun bagian terbesar pada
jantung. Di sekeliling miokardium terdapat jaringan ikat
yang mengikat sel-sel otot hingga berbentuk memanjang,
melingkar, dan memilin sehingga membentuk bundel.
Bundel ini berfungsi untuk memeras darah yang melewati
jantung sehingga berjalan ke arah yang tepat. Myocardium
meupakan jaringan utama otot jantung yang bertanggung
jawab atas kemampuan kontraksi jantung.

7
3. Endocardium merupakan selapis sel epitel gepeng yang
terletak di atas selapis jaringan ikat. Endokardium
membatasi ruang jantung dan menyelubungi katup jantung.
Endocardium berhubungan langsung dengan darah dan
bersifat sangat licin untuk aliran darah, seperti halnya pada
sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya.
d. Ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan,
atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Di bagian
dalam, antar atrium dibatasi oleh septum interatrial sedangkan
antar ventrikel dibatasi oleh septum interventrikularis. Septum
atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah
percampuran darah dari kedua sisi jantung. Antara atrium
kanan dengan ventrikel kanan dibatasi oleh katup trikuspidalis
dan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri dibatasi oleh katup
bikuspidalis (katup mitral). Pada pembukaan antara ventrikel
kanan dengan arteri pulmonaris dibatasi oleh katup semilunaris
pulmonal. Di bagian atas, antara atrium kiri dengan aorta
dibatasi oleh katur semilunaris aorta.
Berikut fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut
yaitu :
1. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir)
darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah
tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava
inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung
sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan
dan selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima darah de-
oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan
tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada
lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang
menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi
dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup

8
trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel
kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen
dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan
2. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua
paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah
mengalir ke ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh
tubuh melalui aorta. Atrium kiri menerima darah
beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai
kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui
atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri
Berikut adalah fungsi ventrikel yaitu :
 Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan
dan dipompakan ke paru- paru melalui arteri
pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah de-
oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru
menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan
untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah
ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak
ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup
paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah
darah dari dukungan ke atrium kanan dan
pembukaan katup paru memungkinkan darah
mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
 Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan
dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta.
Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung
oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati
katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju
aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi
ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan
berkontraksi. Sebagai kontrak ventrikel kiri,
menutup katup mitral dan katup aorta terbuka.

9
Penutupan katup mitral mencegah darah dari
dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta
memungkinkan darah mengalir ke aorta dan
mengalir ke seluruh tubuh.
e. Katup Jantung
Katub jantung ini terdiri dari 4 yaitu :
1. Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan
ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan
mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah
menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat
kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup
trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir
dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis.
Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis
kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan
paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis
terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup
yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan
menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga
memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan
menuju arteri pulmonalis.
3. Katup Bikuspid (Bikuspidalis).
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran
darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Seperti katup
trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.

10
4. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat
pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat
ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir ke
seluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat
ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk
kembali kedalam ventrikel kiri.
f. Suplai darah ke Jantung
Jantung menerima darah dari 2 pembuluh darah utama yaitu:
1. Pembuluh balik besar (Vena cava) yang membawa darah
masuk ke serambi kanan. Venae cavae ada 2 buah yaitu: (1)
Vena cava superior berfungsi membawa darah kurang
oksigen (deoxygenated) dari kepala dan lengan, dan (2)
vena cava inferior berfungsi membawa darah deoxygenated
tersebut dari badan dan kaki.
2. Vena pulmonalis ada 4 buah yang membawa darah kaya
oksigen (oxygenated) dari paru-paru menuju ke bilik kiri.
Ternyata di samping jantung memompa darah ke seluruh
otototot dalam tubuh, jantungpun mengirim darah ke dinding
otot jantung melalui jaringan arteri-arteri yang dibentuk oleh
dua pembuluh darah koroner utama yaitu pembuluh darah
koroner kanan dan pembuluh darah koroner kiri.
Jantung memompa darah melalui 2 pembuluh darah utama
yaitu:
 Arteri pulmonalis yang batangnya (trunkus) berasal dari
Bilik kanan kemudian bercabang 2 menjadi kanan dan kiri
yang menuju ke paru-paru kanan dan kiri.
 Aorta yang batangnya berasal dari Bilik kiri kemudian
bercabang 2 menjadi aorta abdominalis yang menuju badan
dan kaki dan arteri jugularis yang menuju ke kepala.

11
2.3 Denyut jantung
a. Sel – sel kontraktil
Sel kontraktil, yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan
kerja mekanis memompa darah. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak
membentuk sendiri potensial aksinya. Masing-masing sel otot jantung
saling berhubungan untuk membentuk serat yang bercabang-cabang,
dengan sel-sel yang berdekatan disatukan ujungnya struktur khusus yang
dinamai diskus interkalaris. Di dalam lempeng ini terdapat dua jenis taut
membran desmosom (suatu tipe taut yang secara mekanis menyatukan
sel-sel) dan taut celah (daerah dengan resistensi listrik rendah yang
memungkinkan potensial aksi menyebar dari satu sel jantung ke sel
sekitarnya. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan fibrosa yang
mengelilingi pembukaan katup AV yang terdapat di antara atrium dan
ventrikel. Biasanya, potensial tidak dihantarkan dari sintisium atrium
menuju ke sintrisium ventrikel secara langsung melalui jaringan fibrosa.
Namun, potensial ini dihantarkan hanya dengan sistem hantaran khusus
yang disebut berkas A-V, yaitu sebuah berkas serabut hantaran dengan
diameter beberapa milimeter. Pembagian sintisium menjadi dua sintisium
fungsional akan menyebabkan atrium berkontraksi sesaat sebelum
kontraksi ventrikel, yang penting bagi efektivitas pompa jantung.
b. Sistem konduksi
Untuk memastikan rangsangan ritmik dan sinkron, serta kontraksi otot
jantung, terdapat jalur konduksi khusus dalam miokardium, jaringan
konduksi ini memiliki sifat-sifat berikut ini:
 Otomatisasi, kemampuan untuk menimbulkan impuls secara
spontan.
 tmisasi, pembangkitan impuls yang teratur.
 Konduktivitas, kemampuan menghantarkan impuls.
 Daya rangsang, kemampuan berespons terhadap stimulan.
Sel otoritmik merupakan sel selain sel kontraktil (non kontraktil). Sel
ini tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan
potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.

12
Sel-sel jantung non-kontraktil yang mampu melakukan
otoritmisitas terletak di tempat-tempat berikut:
1. Nodus sinuatrialis (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding
atrium kanan dekat pintu masuk vena kava superior.
2. Berkas His (berkas atrioventrikular), suatu sel-sel khusus yang berasal
dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel.
3. Cabang Bundel, cabang dari berkas His, berkas tersebut terbagi
menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum,
melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel dan berjalan balik
ke arah atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas
His dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting
kecil dari suatu cabang pohon.
c. Siklus Jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung
dan awal dari denyutan selanjutnya. Setiap siklus dimulai oleh
pembentukan potensial aksi yang spontan di nodus sinus. Siklus jantung
terdiri dari periode systole dan dyastole.
 Systole
Systole adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah
akan dikeluarkan dari jantung. Systolic dapat dibagi menjadi
dua proses yaitu:
• Fase Isovolumetric Contraction
Pada fase ini tekanan di kedua ventrikel berada pada
puncak tertinggi tekanan yang melebihi tekanan di
kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi
pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi
aktivitas listrik jantung di ventrikel yang terekam pada
EKG yaitu komplek QRS atau depolarisasi ventrikel.
Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah
mengalir balik ke atrium yang menyebabkan penutupan

13
katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran balik
darah tersebut.
• Fase Ejection
Tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan
dengan tekanan pada aorta dan pulmoner sehingga
katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya
darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini
terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat
di ventrikel disebut End Systolic Volume.

 Dyastole
Dyastole adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana
terjadi pengisian darah. Dyastole dapat dibagi menjadi dua
proses yaitu:
• Fase Isovolumetric Relaxation
Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka
tekanan di kedua ventrikel menurun atau relaksasi
sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal meningkat.
• Fase Ventrikel Filling
Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari
masing-masing cabangnya, dengan demikian akan
menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi
tekanan di kedua ventrikel.
2.4 Dinamika jantung
 Cardiac Output ( Curah Jantung)
Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap
ventrikel per menit (bukan jumlah total darah yang dipompa oleh
jantung). Selama setiap periode tertentu, volume darah yang mengalir
melalui sirkulasi paru ekuivalen dengan volume yang mengalir melalui
sirkulasi sistemik. Dengan demikian, curah jantung dari kedua
ventrikel dalam keadaan normal identik, walaupun apabila

14
diperbandingkan denyut demi denyut, dapat terjadi variasi minor. Dua
faktor yang mempengaruhi cardiac output adalah kecepatan denyut
jantung (denyut per menit) dan volume sekuncup (volume darah yang
dipompa per denyut). Cardiac output merupakan faktor utama yang
harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah jantung
mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang memasok
berbagai nutrisi. Cardiac output adalah jumlah darah yang dipompakan
oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa
adalah 5 L/mnt.
Biasanya cardiac output pada umumnya = Stroke volume X frekuensi
jantung permenit misalnya : frekuensi jantung 70 kali permenit maka
cardiac output = 70 x 80 cc = 5 l/menit pada orang dewasa cardiac
output : dalam keadaan istirahat : 3.4 - 4.5 l/menit jalan dengan
kecepatan sedang 6-7,5 l/menit. Pada waktu berolahraga pada atlet
terlatih 30-35 l/menit pada keadaan tertentu sistem cardiovaskular
dapat menyeimbangkan cairan dalam tubuh
Faktor – faktor yang mengurangi aliran balik vena dan
mempengaruhi curah jantung, meliputi :
• Perubahan posisi tubuh
• Tekanan rendah abnormal pada vena
• Tekanan darah tinggie.
• Pengaruh tambahan pada curah jantung, meliputi :
• Hormon medular adrenal
• Ion
• Usia dan ukuran tubuh seseorang
• Penyakit kardiovaskular
 Stroke Volume (CO) atau Isi Sekuncup
Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari
masing- masing venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup
dipengaruhi oleh beban awal dan beban akhir, dan kontrabilitas.
a. Beban Awal

15
Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada
akhir pengisianventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling:
peregangan serabut miokardium selama diastole melalui
peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkankekuatan
kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang
diregangkan maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat
dilepaskan. Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan
ventrikel meregang maksimal saat diastolik sebelum
berkontraksi/sistolik.
Faktor penentu beban awal:
o Insufisiensi mitral menurunkan beban awal
o Stensosis mitral menurunkan beban awal
o Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan
beban awal.
Sedangkan penurunan volume sirkulasi menurunkan beban
awal.
o Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban
awal. Sedangkan
obat-obat vasodilator menurunkan beban awal.
b. Beban Akhir
Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk
dapat memompakan darah saat sistolik. Beban akhir
menggambarkan besarnya tahananyang menghambat
pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan sebagai
suatu beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar
aorta,dan mendorong darah selama kontrakis/sistolik.
Beban akhir dipengaruhi:
o Stenosis aorta meningkatkan beban akhir
o Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir
o Hipertensi meningkatkan beban akhir
o Polisitemia meningkatkan beban akhir
 Denyut Jantung

16
Laju denyaut jantung dipengaruhi faktor eksentrik yang
mempengaruhi otot tersebut. Peningktan suhu, tekanan cairan dalam
jantung menyebabkan penigkatan denyaut jantung neuron motor
yang berasal dari pusat vosomotor dalam medula otak dan berakhir
pada simpul sinoatrium. Impuls dari nodus s-a menyebar ke seluruh
atrial hingga menyebabkan timbulnya kontraksi dalam sistole atrial
(Starr, 1991).
Denyut jantung rata-rata manusia normal antara 70 denyut/menit,
sedangkan rata-rata denyut jantung orang dewasa dalam keadaan
istirahat adalah 70 denyut/menit. Orang yang melakukan aktifitas
denyut jantungnya meningkat antara 90-100 denyut/menit. Tetapi hal
in dipengaruhi oleh aktifitas, berat badan dan jenis kelamin (Kay,
1998).
suwirdjo (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung
yaitu:
a. Aktivitas, aktivitas yang tinggi dapat menigkatkan frekuensi
kerja jantung.
b. Ion kalsium, ion kalsium memicu sistole yaitu kontraksi salah
satu ruangan jantung pada proses pengosongan ruangan
tersebut. Diastole adalah reaksi dari
satu ruang jantung sesaat sebelum dan selama pengisian
ruangan tersebut.
c. CO2, dapat menaikkan frekensi maupun kekuatan kontraksi
jantung.
d. Acetylcolin, mengurangai frekuensi jantung.
e. Adrenalin, dapat menaikkan frekuensi jantung.
f. Atropin dan nikotin, dapat mempercepat frekuensi jantung.
g. Morphin, dapaty memperlambat frekuensi jantung.
h. suhu tubuh, semakin tinggi suhu maka frekuensi jantung juga
semakin besar.
i. Berat badan, semakin berat badan seseorang maka
frekuensi jantung juga semakin besar.

17
2.5 Gangguan Pada Jantung
Kelainan jantung dan pembuluh darah kerap menjadi momok mematikan
bagi sebagian umat manusia terlebih bagi yang memiliki risiko tinggi akibat
beberapa kebiasaan yang menjadi penyebab munculnya kelainan jantung.
Penyebab tersebut seperti pola makan, kelainan bawaan,atau bisa juga karena
memiliki pola hidup yang kurang sehat. Tak hanya itu, kelainan pada jantung
dan pembuluh darah bisa juga timbul akibat adanya efek dari penyakit lainnya,
misalnya penyakit gula atau diabetes, stroke, hipertensi atau tekanan darah
yang tinggi dan penyakit berbahaya lainnya yang mengarah pada kelainan
pembuluh darah jantung.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pola hidup yang dijalani pada
saat usia produktif akan sangat berpengaruh kepada kondisi kesehatan pada
saat usia senja. Hukumnya berbanding lurus, ketika seseorang menjaga
kesehatannya sejak masih belia dan menjadi suatu kebiasaan, maka dapat
dipastikan ketia ia tua maka tubuhnya akan terjaga dari berbagai penyakit.
Kelainan jantung dan pembuluh darah sejatinya memiliki beberapa jenis
dengan ciri yang masing-masing berbeda satu sama lain. kelainan yang terjadi
pada pembuluh darah jantung:
1. Hearth Failure, Istilah hearth failure lebih familiar dengan sebutan penyakit
gagal jantung atau awamnya disebut dengan serangan jantung. Kelainan
jantung dan pembuluh darah jenis ini merupakan suatu kelainan dimana
jantung sulit memenuhi pasokan aliran darah sehingga cenderung menjadi
sangat berisiko menyebabkan kematian pada penderitanya. Ciri khas yang
dapat dilihat ketika seseorang mengalami gagal jantung ialah pada bagian
kaki dan tangannya menjadi bengkak diiringi dengan perubahan berat
badan yang drastis (tubuh membesar namun bukan karena lemak) karena
cairan yang berlebih serta nafas yang tersendat dan terus merasa lelah. Hal
tersebut disebabkan karena terjadi penyumbatan pada pembuluh darah
arteri koroner.
2. Kelainan Katup Jantung, Dalam istilah medis sering disebut dengan
“Hearth Valve” disease. Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu
ini terjadi ketika satu atau beberapa katup jantung tpada penderitanya idak

18
berfungsi sebagaimana mestinya. Kelainan ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya infeksi, bawaan sejak lahir, faktor usia, serta efek
lanjutan dari penyakit lain. Untuk mengatasi kelainan tersebut jalan satu-
satunya ialah tindakan operasi. Namun berbeda untuk orang yang
mengalami kelainan katup jantung bawaan sejak lahir, penderita tersebut
dapat mengurangi risiko dengan menjaga pola
3. Aritmia, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini berupa denyut
atau detak jantung yang tidak normal. Biasanya penderita gangguan ini
akan merasakan detak jantungnya terasa lebih lambat, lebih cepat, atau
kadang cepat dan kadang lambat (tidak teratur). Penyebab kelainan ini ialah
kurangnya asupan kalsium serta adanya pembuluh darah yang tersumbat.
Selain itu, penyebab lain yang dapat menimbulkan aritmia ialah riwayat
diabetes, hipertensi, kebiasaan merokok, stress, pengaruh alkohol dan
kafein, tidak berfungsinya otot-otot jantung, atau akibat penyalahgunaan
obat serta kelenjar tiroid yang bekerja terlalu aktif. Gejala ini dapat
menyebabkan gagal jantung.
4. Perikarditis, Kelainan jantung dan pembuluh darah berikutnya ialah
perikarditis yang merupakan gejala peradangan di dalam kantung jantung
(pericarditum). Gangguan ini mengakibatkan kantung jantung mengalami
penebalan serta menimbun banyak cairan. Penyebab utama peradangan
pada pericarditum tersebut ialah karena infeksi virus. Ciri-ciri penderita
yang mengalami kelainan ini biasanya ditandai dengan batuk-batuk, sesak
nafas, hipertensi, serta mengalami kelelahan jantung setelah beraktifitas
berat.
5. Jantung Koroner, Kelainan jantung dan pembuluh darah berupa jantung
koroner ini sangat sering ditemui. Penyebab timbulnya kelainan tersebut
ialah karena adanya timbunan kolesterol atau lemak jenuh pada dinding
pembuluh darah nadi sehingga aliran darah menuju jantung menjadi
tersumbat. Kolesterol dan lemak yang tertimbun pada dinding nadi tersebut
dapat dipengaruhi oleh tekanan darah yang tinggi, mengonsumsi makanan
berkolesterol tinggi, atau karena menghisap rokok. Gejala khas yang
ditunjukan seorang penderita jantung coroner ialah timbulnya rasa nyeri

19
pada bagian dada tengah dan menjalar ke kiri hingga melewati lengan,
leher, hingga punggung. Selain itu penderitanya juga akan mengeluarkan
keringat dingin dan merasa mual. Pengobatan herbal biasanya banyak
dipilih untuk mengatasi kelainan ini karena aman dan khasiatnya yang
sudah terbukti.
6. Aterosklerosis, Kelainan jantung dan pembuluh darah aterosklerosis ini
memiliki penyebab yang serupa dengan jantung koroner yaitu karena
adanya timbunan lemak serta kolesterol pada permukaan dinding pembuluh
darah jantung. Gejala yang ditimbulkan pun kurang lebih hampir sama,
namun biasanya gangguan jantung ini bersifat menahun atau kadang dating
dan kadang sembuh dengan sendirinya. Jika hal ini tidak ditangani dengan
semestinya dapat menimbulkan gejala lain yaitu angina pectoris. Angina
pectoris ditandai dengan nyeri pada bagian jantung dan dada akibat aliran
darah ke jantung yang tidak normal. Gejala tersebut pun dapat berkembang
lagi menjadi penyakit yang lebih serius yang disebut dengan infark miokard
stadium akut. Tingkatan ini sangat berbahayakarena berisiko kematian.
7. Kardiomoipati, Kardiomiopati merupakan kelainan jantung dan pembuluh
darah yang muncul akibat adanya kerusakan pada otot-otot jantung
sehingga dinding jantung tidak berfungsi semestinya untuk memompa dan
menyedot darah.
8. Inflamasi Jantung, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini
disebabkan karena adanya infeksi oleh racun pada permukaan dinding
jantung penderitanya. Istilah lainnya ialah myocarditis. Selain itu ada pula
inflamasi jantung yang berada di selaput jantung yang juga disebut dengan
pericarditis.
9. Jantung Rematik, Jantung Rematik merupakan suatu kelainan jantung dan
pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya bakteri streptokokus.
Penyakit tersebut biasanya menyerang pada bagian katup jantung dan
menimbulkan demam rematik kepada penderitanya.
10. Fibrilasi Atrial, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang terakhir ini
merupakan kelainan yang disebabkan karena adanya gangguan ritme
jantung. Gangguan berupa impuls listik tersebut mengakibatkan kontraksi

20
jantung menjadi tidak beraturan dan darah yang dipompa tidak efisien.
Efeknya, darah yang seharusnya dipompa tidak dapat sepenuhnya keluar
sehingga kantung jantung tidak seluruhnya kosong menuju ventrikel.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai
pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah
yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah
mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda. Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah
yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu
diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida
di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena
menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah
yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke
jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar
dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium
sinistra melalui vena pulmonalis. Sedangkan sistem konduksi jantung dimana
aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan pada
permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan
masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu
mengalami perubahan relative.
Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam
elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation
intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada
lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada
dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan
bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran
otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke

22
dalam sel, yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial
membran karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses
depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan
semula yaitu proses repolarisasi.

3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya untuk membangun saya kedepannya lebih baik lagi.
Apabila ada terdapat kesalah mohon dapat memaafkan dan
memakluminya, karena saya adalah hamba Allah yang tak luput dari
kesalahan.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9374459/sistem_kardiovaskuler (diakses pada 04 Juli


2022)
https://www.academia.edu/9374459/sistem_kardiovaskuler (diakses pada 04 Juli
2022)
https://www.academia.edu/16589387/
Anatomi_dan_Fisiologi_Sist_Kardiovaskuler (diakses pada 04 Juli 2022)
https://bukusakudokter.org/201 (diakses pada 04 Juli 2022)
http://www.softilmu.com/2014/07/mekanisme-kerja-otot-jantung-dan-
sistem.html (diakses pada 04 Juli 2022)

24

Anda mungkin juga menyukai