Disusun oleh :
Nim : 232021010064
Kelas : 21B
Dlll KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas
r a h m a t d a n karunianNya saya dapat mengerjakan tugas individu makalah anfis
jantung dan pembuluh darah dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya
mungkin saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun saya juga
menyadari segala kekurangan yang ada di dalam makalah ini. Makalah ini saya susun
berdasarkan beberapa sumber buku yang telah saya peroleh. Saya berusaha
menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti. Selain
saya memperoleh sumber dari beberapa buku pilihan, saya juga memperoleh informasi
tambahan dari internet. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-
rekan semua yang telah memberikan sumbang sarannya untuk penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan
pembaca untuk penyempurnaan pada tugas makalah-makalah berikutnya.
Penyusun
Neneng Siskawati
DAFTAR ISI
BAB l
PENDAHULUAN
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda
yang bernama perikardium. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, disebut
dengan perikardium viseral, yang dipersarafi oleh saraf otonom. Sedangkan lapisan luarnya
lebih longgar yang dinamakan dengan perikardium parietal.
Secara internal, jantung terbagi atas 4 ruangan, 2 atrium (serambi) dan 2 ventrikel (bilik).
Dinding otot ventrikel lebih tebal dibandingkan atrium, terkait dengan fungsinya dalam
memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam kaitan dengan uraian di atas pada makalah ini akan
dibahas secara ringkas tentang Jantung, Pembuluh Darah dan Limfe serta Fungsi Jantung.
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan
berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang
disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mengalirkan darah dari
jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrike
Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian
tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan
tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang
disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan
bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung
berkontraksi secara periodik.
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung
manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatanrangsang dari
otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
Uraian diatas sebagai pembuka pada makalah ini yang akan membahas tentang anatomi dan
fisiologi jantung manusia.
RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu struktur jantung?
b. Apa itu struktur pembuluh darah arteri dan vena?
c. Apa itu fisiologi peredaran darah sistematik?
d. Apa itu fisiologi pengaturan cardiac output?
e. Apa itu fisiologi kelistrikan jantung?
f. Apa itu fisiologi pengaturan tekanan darah?
g. Apa itu Mean arterial pressure?
h. Apa itu fisiologi pengaturan denyut jantung dan nadi?
TUJUAN
a. Untuk mengetahui dan mengenali struktur jantung
b. Untuk mengetahui dan mengenali struktur pembuluh darah arteri dan vena
c. Untuk mengetahui dan mengenali fisiologi peredaran darah sistematik
d. Untuk mengetahui dan mengenali fisiologi pengaturan cardiac output
e. Untuk mengetahui dan mengenali fisiologi kelistrikan jantung
f. Untuk mengetahui dan mengenali fisiologi pengaturan tekanan darah
g. Untuk mengetahui dan mengenali Mean arterial pressure
h. Untuk mengetahui dan mengenali fisiologi pengaturan denyut jantung dan nadi
BAB ll
PEMBAHASAN
Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia. Memompa darah ke berbagai
bagian tubuh dan penurunan fungsi pada organ ini dapat menyebabkan konsekuensi yang
serius. Mari kita lihat pada anatomi Jantung manusia.
Jantung manusia adalah pompa otot, yang terletak antara paru-paru, tapi sedikit ke sisi kiri.
Jantung orang dewasa beratnya antara 250 sampai 300 gram pada wanita, dan 300-350 gram
pada laki-laki. Panjangnya sekitar enam inci, dan lebarnya adalah sekitar empat inci. Jantung
manusia rata-rata berdetak sekitar 72 kali per menit, dan memompa 4-5 liter darah (per
menit) saat istirahat.
Jantung terletak di tengah dada – anterior tulang belakang dan posterior sternum atau tulang
dada (tulang panjang datar di tengah dada). Jantung terletak sedikit ke kiri, dari pusat thorax
(daerah antara kepala dan perut). Oleh karena itu, paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan
dengan paru-paru kanan.
Jantung dibagi menjadi dua rongga (rongga kiri dan rongga kanan) oleh dinding otot yang
disebut septum. Dua rongga terdiri dari masing-masing dua kamar. Bilik atas disebut atrium
dan yang bawah disebut ventrikel.
Rongga kanan menerima darah de-oksigen dari berbagai bagian tubuh (kecuali paru-paru)
dan memompanya ke paru-paru, sedangkan rongga kiri menerima darah beroksigen dari paru-
paru, yang dipompa ke seluruh tubuh.
1. Perikardium: Jantung dan akar pembuluh darah utama dikelilingi dan tertutup oleh
struktur seperti kantung yang disebut perikardium. Ini terdiri dari dua bagian – fibrosa
perikardium luar, terbuat dari jaringan ikat fibrosa padat dan membran dalam berlapis
ganda (parietal dan viseral perikardium). Serat perikardium melekat pada tulang
belakang, diafragma dan bagian lain dari tubuh, oleh ligamen. Membran berlapis
ganda terdiri dari lapisan dalam disebut perikardium viseral, lapisan luar disebut
perikardium parietal (fusi perikardium fibrosa) dan rongga perikardial (antara dua
lapisan), yang berisi cairan serous – cairan perikardial. Cairan ini membantu dalam
mengurangi gesekan yang disebabkan oleh kontraksi jantung.
2. Dinding Jantung: Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan jaringan – epikardium luar,
tengah miokardium dan endokardium bagian dalam. Fungsi epikardium luar sebagai
lapisan pelindung terluar, yang mencakup kapiler darah, kapiler getah bening dan
serabut saraf. Hal ini mirip dengan perikardium visceral, dan terdiri dari jaringan ikat
tertutup oleh epitel (jaringan membran yang meliputi organ internal dan permukaan
internal lain dari tubuh). Lapisan dalam yang disebut miokardium, yang merupakan
bagian utama dari dinding jantung, terdiri dari jaringan otot jantung. Jaringan ini
bertanggung jawab untuk kontraksi jantung, yang memfasilitasi memompa darah. Di
sini, serat otot dipisahkan dengan jaringan ikat yang kaya disertakan dengan kapiler
darah dan serabut saraf. Lapisan dalam disebut endokardium, dibentuk dari jaringan
epitel dan ikat yang mengandung banyak serat elastis dan kolagen (kolagen adalah
protein utama jaringan ikat). Jaringan-jaringan ikat mengandung pembuluh darah dan
serat otot jantung khusus yang disebut serat Purkinje.
3. Bilik Jantung: Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jantung manusia memiliki
empat ruang, ruang atas dikenal sebagai atrium kiri dan kanan, dan ruang bawah
disebut ventrikel kiri dan kanan. Dua pembuluh darah yang disebut vena kava
superior dan vena kava inferior, masing-masing membawa darah terdeoksigenasi ke
atrium kanan dari bagian atas dan bagian bawah tubuh. Atrium kanan memompa
darah ini ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Ventrikel kanan memompa darah
ini melalui katup pulmonal ke arteri pulmonalis, yang membawanya ke paru-paru
(untuk mendapatkan kembali oksigen). Atrium kiri menerima darah beroksigen dari
paru-paru melalui pembuluh darah paru, dan memompa ke ventrikel kiri melalui
katup bikuspid atau mitral. Ventrikel kiri memompa darah ini melalui katup aorta ke
berbagai bagian tubuh melalui aorta, yang merupakan pembuluh darah terbesar dalam
tubuh. Otot-otot jantung juga disertakan dengan darah beroksigen melalui arteri
koroner. Atrium dengan berdinding tipis, dibandingkan dengan ventrikel. Ventrikel
kiri adalah yang terbesar dari empat bilik jantung, dan dindingnya memiliki ketebalan
setengah inci.
4. Katup Jantung: Pada dasarnya katup dalam jantung dapat diklasifikasikan menjadi
dua jenis – katup atrioventrikular atau kaninus dan katup semilunar. Yang pertama
adalah katup antara atrium dan ventrikel, sedangkan yang kedua berada di bagian
bawah ventrikel. Katup trikuspid dan bikuspid (mitral) katup atrioventrikular, dan
katup paru dan aorta adalah katup semilunar. Katup ini memungkinkan darah
mengalir hanya dalam satu arah dan mencegah arus balik. Jantung memompa darah
manusia sekitar lima liter per menit.
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang memiliki fungsi mengangkut darah
ke seluruh tubuh. Pembuluh darah merupakan jaringan yang berbentuk seperti tabung
berongga atau bisa dibilang sep
erti selang yang terdapat di hampir semua bagian tubuh kita.
Fungsi Pembuluh darah Arteri: Membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh
tubuh. Darah dipompa keluar dari jantung melalui Aorta. Aorta ini kemudian bercabang
menjadi struktur yang lebih kecil (arteri) yang menyebar ke seluruh tubuh. Ketika jantung
memompa darah, dinding otot arteri akan mngembang sehingga terisi darah. Ketika jantung
rileks (relakasi), arteri akan mengencang (kontraksi) dengan kekuatan yang cukup kuat untuk
mendorong darah ke seluruh tubuh. Hal ini akan menciptakan sistem sirkulasi yang efisien.
Fungsi Pembuluh Darah Vena: Membawa darah yang kaya karbondioksida (CO2) kembali ke
jantung. Setelah darah terdeoksigenasi dilewatkan pada kapiler, bergerak ke vena terkecil
yang disebut venula kemudian ke vena besar. Vena pulmonalis (paru) adalah satu-satunya
vena yang membawa darah yang kaya oksigen, berfungsi membawa darah dari paru-paru ke
atrium kiri jantung.
Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mencakup seluruh tubuh. Sirkulasi ini
berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen mengisi serambi kiri jantung
melalui vena pulmonalis setelah melepaskan karbon dioksida di paru-paru.
Darah yang sudah berada di serambi kiri, kemudian diteruskan ke bilik kiri jantung untuk
disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta). Darah yang dipompa
melewati aorta akan terus mengalir hingga ke bagian paling ujung di seluruh area tubuh.
Setelah menyalurkan berbagai zat ke sel-sel tubuh, darah akan kembali menuju serambi
kanan jantung untuk mengalami proses pembersihan darah.
Faktor penentu cardiac output adalah frekwensi denyut jantung dan volume sekuncup (shock
volume). Frekwensi denyut jantung rata-rata adalah 70 kali/menit, sedangkan volume
sekuncup adalah 70 ml per denyut.
Kecepatan denyut jantung sangat ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA yang
merupakan pecemaker karena mempunyai kecepata depolarisasi spontang tertinggi. Ketika
nodus SA mencapai ambang, terbentuk potensial aksi yang menyebar ke seluruh jantung dan
mengindusi jantung untuk berkontraksi atau berdenyut.
Kacepatan jantung sangat dipengaruhi oleh saraf otonom, yakni saraf para simpatis dan saraf
simpatis.
Saraf parasimpatis yang mensarafi jantung adalah saraf vagus (terutama atrium –nodus SA
dan nodus AV). Aktivitas saraf parasimpatis yang meningkat mengeluarkan asetilkolin yang
meyebabkan peningkatan permeabilitas nodus SA terhadap K+. dengan memperlambat
penutupan saluran K+. akibatnya kecepatan pembentukan potensial aksi melamat melalui
efek ganda:
Sebaliknya saraf simpatis mempercepat denyut jantung melalui efeknya pada jaringan
pemacu (nodus SA dan nodus AV). Nor efinefrin yang dikeluarkan dari ujungujung saraf
simpatis menurunan permeabilitas K+ dengan mempercepat inaktivasi saluran K+, sehingga
bagian dalam sel menjadi kurang negative dan penggeseran k ambang menjadi lebih cepat
hingga kecepatan jantung meninkat. Pada nodus AV, perlambatan pada nodus AV dikurangi
dengan mempercepat penghantaran melalui peningkatan arus masuk Ca++
Volume sekuncup.
Volume skuncup adalah jumlah darah yang dipompa ke luar oleh tiap-tiap ventrikel dalam
sekali berdenyut.
Kontro mempengaruhi volume sekuncup:
Sistem konduksi jantung mengirimkan sinyal listrik yang umumnya dihasilkan oleh nodus
sinoatrial untuk menyebabkan kontraksi otot jantung. Sinyal pacemaker yang diinisiasi di
nodus sinoatrial bergerak melalui atrium kanan ke nodus atrioventrikular (AV), di sepanjang
Berkas His dan berjalan melalui cabang-cabang berkas untuk menimbulkan kontraksi otot
jantung. Sinyal ini pertama kali memberikan stimulus kontraksi dari atrium kanan dan kiri,
dan kemudian mengalir ke ventrikel kanan dan kiri. Aliran listrik ini yang kemudian
memungkinkan terjadinya proses pemompaan darah ke seluruh tubuh.
Jantung; sistem konduksi. 1. nodus SA. 2. nodus AV. 3. Berkas His. 8. Sekat
Rincian Pengidentifikasi
Bahasa Latin : systema conducens cordis
MeSH : D006329
TA : A12.1.06.002
FMA : 9476
Daftar istilah anatomi
Sistem konduksi jantung terbentuk dari sejumlah sel-sel otot jantung, dan terletak di dalam
otot jantung (miokard). Terdapat kerangka jaringan fibrosa yang mengelilingi sistem
konduksi yang juga dapat terlihat pada EKG. Gangguan fungsi sistem konduksi ini dapat
menyebabkan irama jantung yang tidak teratur, cepat, maupun lambat.
Struktur
Gambaran sistem konduksi kelistrikan jantung. Aktivitas ini mempertahankan ritme kontraksi
jantung secara terus-menerus.
Sinyal listrik dimulai di nodus SA (terletak di atrium kanan) dan merangsang atrium untuk
berkontraksi. Kemudian sinyal listrik berjalan ke nodus atrioventrikular yang terletak di
septum yang berada di antara atrium. Setelah beberapa saat, sinyal listrik ini terpisah dan
dialirkan melalui cabang kiri dan kanan Berkas His ke serabut Purkinje masing-masing ke
setiap sisi jantung, serta ke endokard di apex jantung, kemudian berjalan ke ventrikel;
menyebabkan kontraksi otot ventrikel. [1] Sinyal-sinyal ini dihasilkan secara ritmis, yang
pada akhirnya menghasilkan kontraksi dan relaksasi jantung dengan ritme yang terkoordinir.
EKG
Aktivitas listrik ini menyebar melalui atrium, ia bergerak melalui jalur khusus, yang dikenal
sebagai traktus internodal, dari nodus SA ke nodus AV.
Bagian distal dari nodus AV dikenal sebagai berkas His. [5] Berkas His terbagi menjadi dua
cabang di septum interventrikular: cabang berkas kiri dan cabang berkas kanan. Cabang
berkas kiri mengaktivasi ventrikel kiri, sedangkan cabang berkas kanan mengaktivasi
ventrikel kanan .
Cabang berkas kiri lebih pendek dari cabang berkas kanan, yang kemudian terbagi lagi
menjadi fasikulus anterior kiri dan fasikulus posterior kiri. Fasikulus posterior kiri ini relatif
lebih pendek dan besar, dan memiliki suplai darah ganda. Hal ini membuatnya sangat mudah
mengalami kerusakan iskemik. Fasikulus posterior kiri mentransmisikan impuls ke otot papil
jantung, yang menyebabkan menutupnya katup mitral.
Karena fasikulus posterior kiri ini lebih pendek dan memiliki ukuran yang lebih besar
daripada fasikulus posterior kanan, impuls dapat mencapai otot papiler sesaat sebelum
depolarisasi, dan menyebabkan kontraksi dari otot ventrikel kiri jantung. Ini memungkinkan
ketegangan awal dari chordae tendinae, yang kemudian meningkatkan resistensi untuk
mengalirkan listrik melalui katup mitral selama berlangsungnya kontraksi ventrikel kiri. [3]
Mekanisme ini bekerja seperti situasi pra-peregangan pada sabuk pengaman mobil.
Impuls listrik menyebar melalui otot ventrikel jantung dan menghasilkan kompleks QRS
yang dapat terlihat pada rekaman EKG.
Repolarisasi atrium berlangsung selama deporalisasi ventrikel sehingga tidak tampak pada
gambaran EKG secara umum karena tertutupi oleh kompleks QRS.
Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding
pembuluh darah yang hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa.
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi. Peningkatan atau
penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Tekanan darah
selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan
sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap.Tekanan darah diatur
melalui beberapa mekanisme fisiologis untuk menjamin aliran darah ke jaringan yang
memadai. Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung (cardiac output, CO) dan resistensi
pembuluh darah terhadap darah. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa melalui
jantung per menit, yaitu isi sekuncup (stroke volume, SV) x laju denyut jantung (heart rate,
HR). Resistensi diproduksi terutama di arteriol dan dikenal sebagai resistensi vaskular
sistemik.
Resistensi merupakan hambatan aliran darah dalam pembuluh, tetapi tidak dapat diukur
secara langsung dengan cara apapun. Resistensi harus dihitung dari pengukuran aliran darah
dan perbedaan tekanan antara dua titik di dalam pembuluh. Resistensi bergantung pada tiga
faktor, yaitu viskositas (kekentalan) darah, panjang pembuluh, dan jari-jari pembuluh.
Faktor-faktor di atas berperan dalam pengendalian tekanan darah yang memengaruhi rumus
dasar Tekanan Darah = Curah Jantung x Tahanan Perifer.
Beberapa pusat yang mengawasi dan mengatur perubahan tekanan darah, yaitu :
1. Sistem syaraf yang terdiri dari pusat-pusat yang terdapat di batang otak, misalnya pusat
vasomotor dan diluar susunan syaraf pusat, misalnya baroreseptor dan kemoreseptor.
2. Sistem humoral atau kimia yang dapat berlangsung lokal atau sistemik, misalnya renin-
angiotensin, vasopressin, epinefrin, norepinefrin, asetilkolin, serotonin, adenosin dan
kalsium, magnesium, hidrogen, kalium, dan sebagainya.
3. Sistem hemodinamik yang lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler,
serta perubahan tekanan osmotik dan hidrostatik di bagian dalam dan di luar sistem vaskuler
2.7 Mean arterial pressure
Jumlah denyut nadi umumnya sama dengan detak jantung, sebab kontraksi jantung
menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Oleh karena itu,
mengukur denyut nadi sama artinya dengan mengukur denyut jantung.
Jumlah denyut nadi setiap orang bisa berbeda-beda. Denyut nadi yang rendah biasanya terjadi
saat sedang tidur atau beristirahat dan akan meningkat ketika berolahraga.
Rata-rata denyut nadi normal manusia adalah sekitar 60–100 kali per menit. Orang yang
terbiasa berolahraga, seperti para atlet, biasanya memiliki denyut jantung normal yang lebih
rendah, yaitu sekitar 40 kali per menit.
Namun, banyak ahli yang beranggapan bahwa standar denyut nadi normal tersebut perlu
diubah menjadi 50–70 kali per menit.
Hal ini didasari oleh penelitian terbaru yang menyatakan bahwa denyut nadi lebih dari 80 kali
per menit saat istirahat, dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung meski nilai
tersebut dianggap normal oleh standar yang digunakan sekarang.
Rendah atau tingginya denyut nadi umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
1. Suhu tubuh
2. Posisi tubuh
3. Emosi
4. Ukuran tubuh
5. Efek samping obat
6. Usia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda
yang bernama perikardium. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, disebut
dengan perikardium viseral, yang dipersarafi oleh saraf otonom. Sedangkan lapisan luarnya
lebih longgar yang dinamakan dengan perikardium parietal.
3.2 Saran
Semoga makalah yang saya buat dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu mata kuliah “KOMUNIKASI”.
Selain itu diperlukan banyak referensi dalam penyusunan makalah ini agar lebih menarik.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://rsudciawi.bogorkab.go.id/index.php/detail/342/Struktur-Jantung-Manusia-dan-
Fungsinya#.YcwilRiyRkw
https://www.honestdocs.id/fungsi-pembuluh-darah-arteri-dan-vena
https://www.alodokter.com/memahami-sistem-peredaran-darah-pada-
manusia#:~:text=Sirkulasi%20sistemik%20merupakan%20sirkulasi%20darah,karbon
%20dioksida%20di%20paru%2Dparu.
https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-mengukur-curah-jantung/6134
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_konduksi_jantung
http://eprints.undip.ac.id/44168/3/Sari_R_G2A009015_Bab2.pdf
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.ump.ac.id/6062/3/Arief%2520Hidayat%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjInrDM2ov1AhUrldgFHc2lALcQFnoECAQQAQ
&usg=AOvVaw3aFWs2YpxpY7BPhYmo2Uqb
https://www.alodokter.com/ayo-berapa-denyut-nadi-normal-anda