SISTEM KARDIOVASKULAR
DISUSUN OLEH :
1. AMELIA ANGGRAINI
2. BUNGA RAHMANORA
3. MEILI WERTINAR
4. SAFNA HARDIANTI
5. SARAH MARCHERINA
Alhamdulillah ,puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas membuat makalah yang berjudul “SISTEM
KARDIOVASKULAR” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun selalu kami harapankan demi
kesempurnaan pembahasan ilmu yang terdapat dalam makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa Meridho segala usaha kita. Aamin
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Latar Belakang
2. Rumusahan Masalah
a. Mengidentifikasi fisiologi otot jantung
b. Mengidenifikasi fisiologi pembulu darah
c. Mengidenifikasi siklus jantung
d. Mengidenifikasi sistem konduksi
e. Bagaimana cara jantung bekerja
f. Mengidenifikasi curah jantung
g. Elektrofiologi jantung dan EKG
h. Klasifikasi pembulu darah
i. Mengidenifikasi tekanan darah dan denyut nadi
3. Tujuan Malakah
Tujuan dari makalah SISTEM KARDIOVASKULAR ini adalah agar kita
bisa lebih mudah memahami dan mempelajari apa itu sistem kardiovaskular. Kita
juga dapat memahami komponen dari sistem kardiovaskular itu sendiri.
BAB 2 PEMBAHASAN
c. Bentuk Jantung
Otot jantung berbentuk silinder atau bulat memanjang bercabang dan
menyatu, memiliki serabut jantung sepanjang 50 µm sampai 100 µm(satuan
mikrometer), dengan diameter 14 µm. Jumlah serabut otot jantung kurang
lebih 1500 fillamen, serabut otot jantung berupa sarkolema(kulit luar urat
yang sangat tipis seperti pembuluh darah dan terdiri dari myofibril–
myofibril (struktur silindris sepanjang sel otot) yang berdampingan.
d. Jenis-jenis Penyakit pada Otot Jantung
Terdapat empat tipe kardiomiopati, yang perlu ketahui, sbb :
Kardiomiopati Dilatasi
Merupakan jenis gangguan pada otot jantung yang paling sering
terjadi, dikarenakan otot jantung mengalami pembesaran atau
peregangan. Hal ini membuat serat otot menjadi lebih tipis sehingga
tidak dapat berkontraksi dengan baik.Keadaan ini dapat terjadi karena
faktor genetik hingga penyakit jantung, gangguan katup jantung,
serangan jantung, darah tinggi hingga kadar kolesterol yang tinggi.
Kardiomiopati Hipertropik
Kardiomiopati hipertropik muncul karena adanya penebalan di otot
jantung yang terjadi secara abnormal. Terutama pada bagian ventrikel
atau bilik kiri jantung, sehingga jantung tidak dapat memompa darah
dengan normal.Keadaan ini biasanya terjadi karena faktor keturunan
atau penyakit lain seperti diabetes, hipertensi hingga gangguan tiroid.
Kardiomiopati Restriktif
Kardiomiopati jenis ini terbilang jarang terjadi dan lebih sering
dialami oleh lansia, biasanya timbul karena kurangnya elastisitas otot
jantung. Membuat jantung tak bisa mengembang dengan
baik.Sehingga aliran darah ke jantung menjadi berkurang atau bahkan
berhenti ama sekali. Dan penyebab dari kondisi ini pun belum banyak
diketahui namun beberapa penelitian menunjukkan. Kondisi ini hadir
juga karena adanya kondisi tertentu atau penyakit tertentu.
ARTERI VENA
Pembuluh darah yang bertugas Membawa darah kembali ke
mendistribusikan darah yang jantung.
mengandung oksigen dari
jantung ke seluruh tubuh
Atrioventricular node
Atrioventricular node atau nodus AV adalah sel khusus yang terletak di
septum interatrial dekat dengan katup trikuspid. Nodus ini berfungsi
untuk memperlambat impuls listrik yang berasal dari nodus SA sebelum
masuk ke dalam ventrikel jantung untuk memastikan tidak ada lagi
darah yang tersisa di atrium sebelum kontraksi berhenti.
Atrioventricular bundle
Atrioventricular bundle atau bundle of his adalah cabang dari sel-sel
saraf yang berada di sepanjang dinding ventrikel jantung. Bagian ini
bertugas menerima sinyal listrik dari nodus AV dan membawanya
ke Purkinje fibers. Atrioventricular bundle terdiri dari dua cabang yang
berbeda, yaitu:
Purkinje fibers
Purkinje fibers merupakan bagian ujung cabang sel saraf yang bertugas
mengirimkan sinyal listrik ke ventrikel jantung agar dapat berkontraksi.
Dengan begitu, darah dari jantung dapat mengalir melalui arteri
pulmonalis dan ke dalam aorta.
6. CURAH JANTUNG
Curah jantung atau juga dikenal dengan cardiac output adalah istilah medis
untuk mengukur jumlah atau volume darah yang dipompa oleh jantung dalam satu
menit. Curah jantung ini dapat digunakan untuk membantu menegakkan
diagnosis penyakit jantung ataupun mengetahui efektivitas pengobatan.
Pengukuran cardiac output dapat dilakukan dengan mengalikan detak
jantung per menit (heart rate) dan jumlah darah yang dipompa jantung setiap
detakan (stroke volume). Adapun dua metode pemeriksaan yang umum digunakan
untuk menilai cardiac output adalah ekokardiografi dan pemasangan selang dari
pembuluh darah di leher yang diarahkan menuju jantung.
Batas normal Cardiac output pada dasarnya setiap individu memiliki
volume cardiac output yang berbeda-beda tergantung dengan usia, aktivitas, dan
kondisi kesehatannya. Namun, umumnya, batas normal volume cardiac
output pada orang dewasa adalah sekitar 5 liter saat beristirahat. Jika sedang
berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat, maka volume cardiac
output biasanya akan mengalami peningkatan hingga 3–4 kali lipat dibandingkan
saat beristirahat karena tubuh membutuhkan lebih banyak suplai oksigen.
a) Faktor-faktor yang mempengarusi Cardiac output
Faktor Usia
Pertambahan usia diketahui dapat menyebabkan katup jantung
mengalami kekakuan sehingga berisiko memengaruhi kemampuan
jantung dalam memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Serangan Jantung
Penurunan cardiac output dapat terjadi pada seseorang yang
mengalami serangan jantung karena kondisi tersebut berisiko
menimbulkan kerusakan pada jaringan jantung, seperti otot
jantung karena adanya penyumbatan di pembuluh darah arteri
koroner. Akibatnya, jantung tidak bisa berfungsi dengan optimal
sehingga dapat memengaruhi cardiac output.
Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium adalah salah satu jenis gangguan irama jantung
(aritmia) yang ditandai dengan detak jantung tidak teratur dan sangat
cepat, bahkan bisa mencapai 400 detak/menit. Kondisi ini bisa
memengaruhi cardiac output karena darah tidak terpompa secara
optimal. Apabila tidak ditangani dengan tepat dan segera, fibrilasi
atrium dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi, seperti stroke
dan gagal jantung.
Tekanan Darah Tinggi
Salah satu kondisi medis yang dapat menyebabkan
penurunan cardiac output adalah tekanan darah tinggi (hipertensi).
Hal ini dikarenakan jantung harus bekerja lebih keras untuk
memompa atau mendorong darah masuk ke pembuluh darah
arteri yang memiliki tekanan yang lebih tinggi. Tekanan darah pada
arteri yang lebih tinggi daripada tekanan jantung inilah yang sering
kali menyebabkan cardiac output menurun.
Perikarditis Konstriktif
Peradangan pada perikardium (selaput pembungkus jantung) yang
bersifat kronis atau berlangsung dalam waktu lama. Kondisi ini
menyebabkan perikardium menjadi lebih kaku dan tebal sehingga
menghambat kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh
dan berdampak pada cardiac output
Stenosis Aorta
Kondisi ketika katup jantung yang mengarah ke pembuluh darah
aorta mengalami penyempitan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan
aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh sehingga sering kali
memengaruhi cardiac output.
Anemia
Salah satu kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan
curah jantung karena tubuh memerlukan lebih banyak darah agar
bisa bekerja dengan optimal sehingga jantung harus bekerja lebih
keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini juga
dapat menyebabkan penderitanya mengalami sejumlah gejala, seperti
lemas, mudah lelah, napas pendek, pusing atau sakit kepala, kulit
pucat, nyeri dada, dan lain-lain.
Hipotiroidisme
Kondisi yang terjadi karena kelenjar tiroid tidak mampu
memproduksi hormon tiroid yang cukup. Penderita hipotiroidisme
juga bisa mengalami penurunan cardiac output karena kondisi
tersebut dapat menyebabkan penurunan denyut jantung serta
pelebaran pembuluh darah.