Anda di halaman 1dari 16

ILMU BIOMEDIK DASAR

“SISTEM KARDIOVASKULAR"

Dosen Pengampuh: Wahdaniah S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh:

Kelompok II Kelas B

Nadhifah Wasilah 70300122040


Rabiatul Fauziyah 70300122044
Nabila Nurwafia M. 70300122046
Nurul Farah Dila 70300122052
Malik Fajar 70300122058
Erma Binti Arsyad 70300122064

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga tugas makalah
yang berjudul “Sistem Kardiovaskuler” pada mata kuliah “Ilmu Biomedik Dasar” dapat tersusun
dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang “ILMU BIOMEDIK DASAR (Sistem
Kardiovaskuler” kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahdaniah S.Kep, Ns, M.kes
selaku Dosen pada Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan kami mohon maaf
jika masih ditemukan adanya kekurangan pada makalah ini. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 16 November 2022

Kelompok II
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang menjelaskan proses sirkulasi yang terjadi
dalam tubuh manusia, Berdasarkan lintasan sirkulasi, ada 3 macam sirku- lasi dalam
tubuh manusia, sirkulasi sistemik, sirkulasi paru dan sirkulasi khusus (sirkulasi pada
janin, sirkulasi koroner jantung). Sirkulasi tidak hanya menjelas- kan tentang sirkulasi
darah saja tetapi juga ada sirkulasi cairan limfe yang berpe- ran dalam sistem kekebalan
tubuh dan pengaturan keseimbangan jumlah cairan di ruang interstisial.

Sistem kardiovaskular dapat berjalan dengan baik karena ditunjang oleh organ yang
menyusunnya (jantung dan pembuluh darah). Jantung merupakan organ otot berongga
yang terletak di bagian tengah dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing
memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpul- kan darah dan ruang sebelah
bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah dari jantung. Ventrikel memiliki satu katup
pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.

Jantung berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen, nutrien dan hormon ke
seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme dari seluruh tubuh seperti karbon
dioksida, asam urat, dan ureum. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa, jantung
dapat berkontraksi dan berelaksasi. Proses kontraksi dan relaksasi jantung dikenal
sebagai denyut jantung. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi
darah (diastole), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang
jantung (sistole).

Pembuluh darah berperan dalam menentukan tekanan yang dihasilkan oleh proses
pemompaan jantung sehingga proses pendistribusian darah, zat gizi dan pembuangan sisa
metabolik dapat berjalan dengan baik. Pembuluh darah ada 2 macam, arteri dan vena.
Perbedaan mendasar antara arteri dan vena terdapat pada susunan histoanatomi yang
menunjang fungsinya masing-masing. Arteri se- cara histoanatomi memiliki otot polos
yang dapat berespons terhadap perubahan tekanan (volume darah yang dipompa jantung).
Vena akan bekerja dengan baik dengan dibantu oleh kerja katup. Katup yang dimiliki
vena akan membantu me- lawan gaya gravitasi dan mengalirkan darah kembali ke
jantung secara optimal.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini di buat penulis dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga kesehatan atau tenaga
medis dapat memahami berkaitan dengan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler itu?
1.4 Integritas Keislaman
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS.
QAF ayat 16). Diliat dari segi anatomi, Urat leher yang dimaksudkan dalam ayat tersebut
ialah pembuluh darah yang terdapat di leher yaitu Vena Jugularis.

Dimana dalam fisiologisnya, vena jugular membawa darah dari bagian kepala (otak,
kranium/tempurung kepala, wajah) dan leher untuk kembali ke jantung. Jadi bisa
disimpulkan betapa penting dan vitalnya pembuluh ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya
dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di
arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

Gambar : Jantung pusat kardiovaskuler Gambar : Sistem kardiovaskuler


2.2 Anatomi Sistem Kardiovaskuler
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah torax, dan ia menempati
rongga antara paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300gr (10,6 OZ) meskipun berat dan
ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, beratnya Latihan dan kebiasaan
fisik dan penyakit jantung. Fungsi jantung adalah memompa darah ke jaringan, menyuplai
oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksoda dan sampah hasil metabolisme.
Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak di sebelah kanan dan kiri. Keluaran jatung
kanan didistribusikan ke bagian tubuh lain melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah
secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama.

Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama
kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar.
Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolic), kamar jantung akan terisi darah sebagai
persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60 sampai 80
kali permenit, menyemburkan sekitar 70 ml darah dari kedua ventrikel per detakan, dan keluaran
totalnya sekitar 5 L/menit.

A. Anatomi Jantung
Daerah dipertengahan dada di antara kedua paru disebut sebagai mediastinum.
Sebagian besar rongga mediatinum ditempati oleh jantung, yang terbungkus dalam
kantung fibrosa tipis yang disebut pericardium.
Pericardium melindungi permukaan jantung agar dapat berfungsi dengan baik. Ruangan
antara permukaan jantung dan lapisan dalam pericardium berisi sejumlah kecil cairan,
yang melumasi permukaan dan mengurangi gesekan selama kontraksi otot jantung.

1. Kamar jantung
Sisi kanan dan kiri jantung, masing-masing tersusun atas dua kamar, atrium (jamak-
atria) dan ventrikel. Dinding yang memisahkan kamar kanan dan kiri disebut septum.
Ventrikel adalah kamar yang menyemburkan darah ke arteri. Fungsi atrium adalah
menampung darah yang datang dari vena dan bertindak sebagai tempat penimbunan
sementara sebelum darah kemudian dikosongkan ke ventrikel.
Perbedaan ketebalan dinding atrium ventrikel berhubungan dengan beban kerja yang
dan diperlukan oleh tiap kamar. Dinding atrium lebih tipis daripada dinding ventrikel
karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium untuk menahan darah dan
kemudian menyalurkannya ke ventrikel. Karena ventrikel kiri mempunyai beban kerja
yang lebih berat diantara dua kamar bawah, maka tebalnya sekitar dua kali lebih tebal
dibanding dinding ventrikel kanan.Ventrikel kiri menyemburkan darah melawan tahanan
sistematis tinggi, sementara ventrikel kanan melawan tekanan rendah pembuluh darah
paru.

Karena posisi jantung agak memutar dalam rongga dada, maka ventrikel kanan
terletak lebih ke anterior (tepat dibawah sternum) dan ventrikel kiri terletak lebih ke
posterior. Ventrikel kiri bertanggung jawab atas terjadinya denyut apeks atau titik
pukulan maksimun (PMI), yang normalnya teraba digaris midklavikularis dinding dada
pada rongga interkostal ke-5.

Hubungan antara kamar jantung dapat dilihat pada gambar berikut ini:
2. Katup Jantung

Katup jantung memungkinkan darah mengalir hanya ke satu arah dalam


jantung. Katup, tersusun atas bilah-bilah jaringan fibrosa, membuka dan menutup
secara pasif sebagai respons terhadap perubahan tekanan dan aliran darah. Ada dua
jenis katup: atrioventrikularis dan seminularis. Katup Atrioventrikularis, katup yang
memisahkan atrium dan ventrikel disebut sebagai Katup Atrioventrikularis. Katup
Trikuspidalis, dinamakan demikian karena tersusun atas tiga kuspis atau daun,
memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup Mitral atau Bikuspidalis (dua
kuspis) terletak di antara atrium dan ventrikel kiri. Normalnya, ketika ventrikel
berkontraksi, tekanan ventrikel akan mendorong daun- daun katup atrioventrikuler
keatas kerongga atrium.

Jika terdapat tekanan cukup kuat untuk mendesak katup, darah akan
disemburkan kebelakang dari ventrikel ke atrium. Otot papilaris dan korda tendinae
bertanggung jawab menjaga aliran darah tetap menuju kesatu arah melalui katup
atrioventrikularis. Otot papilaris adalah bundle otot yang terletak disisi dinding
ventrikel. Korda tendinae adalah pita fibrosa yang memanjang dari otot papilaris ke
tepi bilah katup, berfungsi menarik tepi bebas katup ke dinding ventrikel. Kontraksi
otot papilaris mengakibatkan korda tendinae menjadi tegang. Hal ini menjaga daun
katup menutup selama sistolik, mencegah aliran balik darah Otot papilaris dan korda.
tendinae hanya terdapat pada katup mitral dan trikuspidalis dan tidak terdapat dikatup
seminularis.

Katup semilunaris, terletak diantara tiap ventrikel dan arteri yang


bersangkutan. Katup antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katup
pulmonalis, katup antara ventrikel kiri dan aorta dinamakan Katup Aorta. Katup
seminularis normalnya tersusun atas tiga kuspis, yang berfungsi dengan baik tanpa
otot papilaris dan korda tendinea. Tidak terdapat katup antara vena- vena besar dengan
atrium.
3. Arteri Koronaria

Arteri korornaria adalah pembuluh yang menyuplai jantung, yang mempunyai


kebutuhan metabolism yang tinggi terhadap oksigen dan nutrisi. Jantung
menggunakan 70% sampai 80% oksigen yang. dihantarkan melalui arteri koronaria.
Sebagai perbandingan, organ lain hanya menggunakan rata-rata seperempat oksigen
yang dihantarkan. Arteri koronaria muncul dari aorta dekat hulunya di ventrikel kiri.
Dinding sisi kiri jantung disuplay dengan bagian yang lebih banyak melalui arteri
koronaria kiri, yang kemudian terpecah menjadi dua cabang besar kebawah (arteri
desendens arterior sisnistra) dan melintang (arteri sirkumfleksa) sisi kiri jantung.
Jantung kanan dipasok seperti itu pula dari arteri koronaria dekstra. Tidak seperti arteri
lain, arteri koronaria diperfusi selama diastolic.

4. Otot Jantung

Jaringan otot khusus yang menyusun dinding jantung dinamakan otot jantung.
Secara mikroskopis, otot jantung mirip otot serat lurik (skelet), yang berada dibawah
control kesadaran. Namun secara fungsinya, otot jantung menyerupai otot polos
karena sifatnya. volunter. Serat otot jantung tersusun secara interkoneksi (disebut
sinsitium) sehingga dapat berkontraksi dan berelaksasi secara terkoordinasi. Pola
urutan kontraksi dan relaksasi tiap-tiap serabut otot akan memastikan kekakuan ritmik
otot jantung sebagai satu keseluruhan dan memungkinkannya berfungsi sebagai
pompa. Otot jantung itu sendiri dinamakan miokardium. Lapisan dalam miokardium
yang berhubungan langsung dengan darah dinamakan endokardium, dan lapisan sel
bagian luar dinamakan epikardium.

5. Pembuluh Darah

Keseluruhan sistem peredaran kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler,


venula dan vena.

a. Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke
seluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya
membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding
arteri banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan
mengadakan rekoil saat diastol.

b. Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup
pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai
dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali
ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriol.

dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriol


merupakan penentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan pada
diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.

c. Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang
berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (pembuluh darah yang membawa
darah dari jantung) dan vena (pembuluh darah yang membawa darah kembali
ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari
darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari
jaringan ke dalam darah.
d. Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-
venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
e. Vena
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar
daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang
sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah
tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena
berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau
menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
2.3 Fisiologi Jantung
1. Mekanisme Biofisika Jantung
a. Tekanan Darah

Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk
melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor yang
mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh darah
perifer, aliran, dan volume darah. Bila seseorang mangatakan tekanan darahnya
adalah 100 mmHg maka tenaga yang dikeluarkan oleh darah dapat mendorong
merkuri pada tabung setinggi 50 mm.

b. Aliran Darah

Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, yang disebut
sebagai curah jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah
dipengaruhi oleh dua faktor:

1) Perbedaan Tekanan (DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya darah


melalui pembuluh.

2) Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai


"vascular resistance" atau tahanan pembuluh. Beda tekanan antara dua ujung
pembuluh darah menyebabkan darah mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke
daerah bertekanan rendah, sedangkan resistensi / tahanan menghambat aliran darah.

Rumus: Q: DP
R

O : aliran DP: perbedaan tekanan R : resistensi


c. Resistensi

Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh


yang tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu: diameter pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan)
darah. Peningkatan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan menurunkan
tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh darah (vasokontriksi) dapat
meningkatkan resistensi. Viskositas sebagaian besar dipengaruhi oleh kadar
hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang ditempati oleh sel darah merah.
Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin meningkat pula resistensi pembuluh
utah darah.

2. Siklus Jantung

Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang
saling terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang
selanjutnya akan merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan
jantung merupakan hasil dari aktivitas ion-ion yang melewati membran sel jantung.
Aktivitas ion tersebut disebut sebagai potensial aksi. Mekanisme potensial aksi
terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi:

a. Depolarisasi Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot.


Respon mekanik dari fase depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.

b. Repolarisasi Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik 34iastolic.


repolarisasi otot jantung adalah

Fase Siklus Jantung


a. Mid Diastole
Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam
keadaan katup istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel
melalui atrioventrikuler, pada saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar
sebagai bunyi jantung kedua.
a. Diastole Lanjut
Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus
atrioventrikuler (nodus AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada
isi ventrikel.
b. Sistole Awal
Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel. Ventrikel
berkontraksi menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium
sehingga menyebabkan katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai
bunyi jantung satu. Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap
lebih besar, sehingga katup semilunar tetap tertutup. Kontraksi ventrikel ini disebut
sebagai kontraksi isovolumetrik.
c. Sistole Lanjut
Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga
menyebabkan katup semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka, terjadi
ejeksi isi ventrikel kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.
d. Diastole Awal
Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi
relaksasi. Tekanan ventrikel turun melebihi tekanan atrium katum AV membuka.
Dengan sehingga katum terbukanya katup AV maka ventrikel akan terisi dengan
cepat, 70%-80% pengisian ventrikel terjadi dalam fase ini.
Gambar 3. Struktur Jantung dan Perjalanan Aliran Darah melalui kamar Jantung sesuai petunjuk arah panah

Anda mungkin juga menyukai