Anda di halaman 1dari 9

A.

DEFINISI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten)
dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung
koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat
pengobatan yang memadai.

B. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebap yang spesifik namun ada
beberapa faktor yang mempengaruhi seperti :
1. Genetik seperti strees
2. Obesitas seperti level insulin yang tinggi mengakibatkan tekanan darah
meningkat
3. Stress lingkungan
4. Pelebaran pembuluh darah
5. Katun jantung yang menjadi kaku
6. Kehilangan elastisitas pembuluh darah.

C. ANATOMI DAN FISIOLOGI


1. Anatomi
Sistem kardiovaskuler adalah systemtransport (peredaran) yang
membawa gas -gas pernafasan , nutrisi, hormon - hormon dan zat lain ke dari
danjaringan tubuh. Sistem kardiovaskuler di bangun oleh :
1. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot
jantungmerupakan jaringan istimewa karena di lihat dari bentuk dan
susunanya samadengan otot lintang, tetapi cara kerjanya sama otot polos yaitu
di luar kemauankita ( dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) .Bentuk jantung
menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul(pangkal jantung) dan di
sebut basis kordis. Di sebelah bawah agak runcingyang disebut
apekskordis.Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan ( kavum
mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada,
diatas diafragma , dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan
VI dua jari di bawah papillamamae. Pada tempat ini teraba adanya jantung
yang di sebut iktuskordis.Ukuran jantung kurang lebih sebesar genggaman
tangan kanan dan beratnya kira – kira 250 – 300 gram.

a. Lapisan jantung
Endokardium merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelahdalam
sekali yang terdiridari jaringan endotel atau selaput lender yangmelapisi
rongga endotel atau selaput lender yang melapisi permukaanrongga
jantung.MiokardiumMiokardium merupakan lapisan inti dari jantung
terdiri dari otot – ototjantung, otot jantung ini membentkbundalan –
bundalan otot yaitu:
a. Bundalan otot atria , yang terdapat di bagian kiri/ kanan dan basis
kordis yang membentuk serambi atau aurikulakordis.
b. Bundalan otot ventrikel , yang membentuk bilik jantung, di ualai
daricincin atrioventrikular sampai di apeks jantung.
c. Bundalan dari otot ventrikuler merupakan dinding pemisah antara
ruangserambi dan bilik jantung.

b. Katup – katup jantung


Di dalam jantung terdapat katup – katup yang sangat pentingartinya dalam
susunan perdaran darah dan pergerakan jantung manusia.
a) alvula biskuspidalis , terdapat antara atrium dextra dengan
ventrikel dextra terdiri dari 3 katup.
b) venavenabiskuspidalis, terletak antara atrium sinistra dengan
ventrikelsinistraterediri 2 katup.
c) vulvavulvasemilunarisarteipulmonalis, terletak antara ventrikel
dextradengan arteri pulmonali , tempat darah mengalir menuju ke
paru – paru.
d) venavenasemilunaris aorta, terletak antara ventrikel sisnistra
dengan aortatepat darah mengalir menuju keseluruh tubuh.
2. Pembuluh darah
a. pembuluh darah arteri
Arteri merupakan Jenis pembuluh darah yang keluar dari jantungyang membawa darah ke
seluruh dari ventrikel sinistra di sebut aorta. Arterimempunyai 3 lapisan yang kuat dan tebal
tetapi sifatnya elastic dan terdiri dari 3 lapisan.
1. Tunika intima / interna. Lapisa paling dalam sekali behubungan dengandarah dan
terdiri dari jaringn endotel.
2. unika media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang terdiridari jaringan
otot yang polos.
3. Tunikaeksterna / adventesia. Lapisan yang palng luar sekali trdiri darijaringan ikat
lembur yang menguatkan dinding arteri.
b. Kapiler
1. Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil teraba daricabang terhalus dari
arteri sehingga tidak tampak kecuali dari bawahmikroskop. Kapiler pembentuk
anyaman di seluruh jaringan tubuh. Kapilerselanjutnya bertemu satu dengan yang lain
menjadi darah yang lebih besar
2. Vena cava superior
Vena balik yang memasuki atrium kanan membawa darah kotor daridaerah kepala,
thorax dan ektremitas atas.
3. Venacavainferor
Vena yang mengembalikan darah kotor ke jantung dari semua organtubuh bagian
bawah.
4. VenaVenacavajugularis
Vena yang mengembalikan darah kotor dari otak ke jantung.

D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darahterletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermulajaras saraf simpatis,
yang berlanjut ke bawah ke kordaspinalis dan keluar
darikolumnamedullaspinalisgangliasimpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan
pusatvasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
systemsaraf simpatis ke gangliasimpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskanasetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh
darah,dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi
pembuluhdarah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi
responpembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi
sangatsensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa
haltersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimanasystem saraf simpatis
merangsangpembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang,mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal
mensekresiepinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal
mensekresikortisoldan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor
pembuluhdarah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,
menyebabkanpelepasan rennin.
Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubahmenjadi
angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsangsekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natriumdan air oleh
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semuafaktor ini
cenderung mencetuskan keadaan hipertensi untuk pertimbangangerontology. Perubahan
structural dan fungsional pada system pembuluh periferbertanggung jawab pada
perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.Perubahan tersebut meliputi
aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat danpenurunan dalam relaksasi otot polos
pembuluh darah, yang pada gilirannyamenurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah.Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya
dalammengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ),
mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer(Smeltzer,
2002 ).

E. TANDA DAN GEJALA


Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul. Gejala
yang muncul akibat hipertensi, antara lain:

 Sakit kepala.
 Lemas.
 Masalah dalam penglihatan.
 Nyeri dada.
 Sesak napas.
 Aritmia.
 Adanya darah dalam urin
F. KOMPLIKASI

 Komplikasi hipertensi
 Stroke
 Sindroma Koroner Akut (SKA)
 Perubahan gambaran funduskopi (perdarahan retina &papiledema)
 Mikroangiopathy&koaguasi intravaskuler
 Gagal jantung akut
 Gagal ginjal akut
 Diseksi aorta, iskemik miokard
 Preeklampsiapd ibu hamil

G. PENATALAKSANAAN
1. Diet
2. Latihan fisik
3. menghentikan merokok
4. Edukasi psikologis
5. Teknik relaksasi
6. Edukasi penyakit
7. Terapi obat
8. Terapi tanpa obat.
H. PATOFLOW

Asuhan Keperawatan teori Hipertensi


1. Pengkajian
Fokus pengkajian menurut Wijayaningsih (2013) Asuhan keperawatan
pada klien hipertensi dilaksanakan melalui proses keperawatan yang
terdiri dari :
a. Aktivitas atau istirahat
kelemahan, letih, nafas pendek, frekuensi jantung tinggi, perubahan irama jantung.
b. Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit selebravaskular,
kenaikan tekanan darah, takikardi, distritmia, kulit pucat, sianosis,
diaphoresis.
c. Integritas ego
Perubahan kepribadian, ansietas, depresi atau marah kronik, gelisah, otot muka
tegang, pernafasan maligna, peningkatan pola
bicara
d. Gangguan ginjal saat ini atau masa lalu seperti infeksi, obstruksi atau riwayat
penyakit ginjal
e. Makanan / cairan
Makanan yang disukai tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol, mual dan
muntah, perubahan berat badan, adanya
edema
f. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, perubahan keterjagaan, orientasi pola
atau isi bicara efek proses pikir atau memori (ingatan), respon motorik (penurunan
kekuatan genggaman tangan), perubahan retina optic.
g. Nyeri atau kenyamanan
Angina, nyeri hilang atau timbul pada tungkai klaudikasi, sakit kepala, nyeri abdomen
h. Pernapasan
Dispnea, takipnea, dispneanocturnalparoksimal, riwayat merokok, batuk dengan atau
tanpa sputum, distress respirasi atau penggunaan
otot aksesori pernafasan
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang responindividu, keluarga atau
komunitas terhadap proses kehidupan/ masalah kesehatan. Aktual atau potensial dan
kemungkinan dan membutuhkan tindakan keperawatan untuk memecahkan masalah
tersebut.Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien hipertensi adalah
sebagai berikut (NANDA, 2015-2017) :
a. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload dan vasokontriksi.
b. Nyeri atau sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vascularselebral.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
3. Intervensi
Intervensi atau rencana keperawatan adalah pedoman untuk merumuskan tindakan
keperawatan dalam usaha membantu meningkatkan, memecahkan masalah atau untuk
memenuhi kebutuhan klien (Setiadi, 2012) Intervensi asuhan keperawatan yang
direncanakan pada pasien dengan hipertensi berdasarkan diagnosa keperawatan
menurut Wijayaningsih (2013) adalah sebagai berikut :
a. Diagnosa : Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
peningkatan afterload dan vasokontriksi
Perencanaan :

1) Pantau tekanan darah untuk evaluasi awal.


Rasional : Perbandingan dari tekanan memberikan gambaranyang lebih lengkap
tentang keterlibatan / bidang masalah vascular.
2) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.
Rasional : Denyutan karotis, jugularis, radialis dan femoralis mungkin teramati /
terpalpasi.
3) Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.
Rasional : S4 terdengar pada pasien hipertensi berat karena ada hipertropi atrium
(peningkatan volume atau tekanan atrium), perkembangan S3 menunjukkan hipertropi
ventrikel atau kerusakan fungsi
4) Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurang aktivitas/keributan
lingkungan
Rasional : Membantu untuk menurunkan rangsang simpatis.
5) Pemberian obat non farmakologi (jus semangka)
Rasional : Membantu untuk menurunkan tekanan darah
b. Diagnosa :Nyeri atau sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan
vascularselebral
Perencanaan :
1) Pertahankan tirah baring selama fase akut
Rasional : Meminimalkan stimulasi / meningkatkan relaksasi.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hipertensi.pdf di akses 09 Desember 2020
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=7607 diakses 09 Desember 2020
https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi diakses 09 desember2020
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/page/5/apa-komplikasi-berbahaya-dari-hipertensi diakses 09 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai