Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN AGAMA, SOSIAL & BUDAYA MENGENAI PENYAKIT KRONIS

DEFINISI
Perawatan paliatif merupakan pendekatan yang meningkatkan kualitas
hidup pasien (orang dewasa, anak-anak) dan keluarga yang menghadapi
masalah terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa. Perawatan paliatif
merupakan pencegahan dan penanggulangan dari penderitaan fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual yang dialami oleh orang dewasa atau
anak-anak.
MASALAH KEPERAWATAN PALIATIF
Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan pasien yaitu
kejadian-kejadian yang dapat mengancam diri sendiri, dimana masalah yang
sering kali di keluhkan pasien seperti nyeri, masalah fisik, psikologi, sosial,
kultural serta spiritual. Permasalahan muncul pada pasien yang menerima
perawatan paliatif dilihat dari persepktif keperawatan yang meliputi masalah
psikologi, masalah hubungan sosial, konsep diri, masalah dukungan keluarga
serta masalah pada aspek spiritual atau keagamaan.
 Masalah Fisik
Masalah fisik yang seringkali muncul merupakan keluhan dari
pasien paliatif yaitu nyeri. Nyeri merupakan pengalaman emosional
dan sensori yang tidak menyenangkan, muncul akibat rusaknya
jaringan aktual yang terjadi secara tiba-tiba dari intensitas ringan
hingga berat yang dapat diantisipasi dan diprediksi.
 Masalah Psikologi
Masalah psikologi yang paling sering dialami pasien paliatif adalah
kecemasan. Hal yang menyebabkan terjadinya kecemasan ialah
diagnosa penyakit yang membuat pasien takut sehingga
menyebabkan kecemasan bagi pasien maupun keluarga. kecemasan
adalah keadaan suasana hati yang ditandai oleh gejala-gejala
ketegangan jasmaniah dimana seseorang mengantisipasi
kemungkinan datangnya bahaya dimasa yang akan datang dengan
perasaan khawatir.
 Masalah Sosial
Masalah pada aspek sosial dapat terjadi karena adanya
ketidaknormalan kondisi hubungan sosial pasien dengan orang yang
ada disekitarnya, baik itu keluarga maupun rekan kerja. Isolasi sosial
adalah suatu keadaan dimana seseorang individu tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain.
 Masalah Spiritual
Salah satu masalah yang sering muncul pada pasien paliatif
adalah distress spiritual. Distress spiritual dapat terjadi karena
diagnosa penyakit kronis, nyeri, gejala fisik, isolasi dalam menjalani
pengobatan serta ketidakmampuan pasien dalam melakukan ritual
keagamaan yang mana biasanya dapat dilakukan secara mandiri.
Distres spiritual adalah gangguan dalam prinsip hidup yang meliputi
seluruh kehidupan seseorang dan diintegrasikan secara biologis dan
psikososial.
Tinjauan Agama dalam Perawatan Paliatif
Agama adalah system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Peran agama dalam perawatan paliatif, yaitu sebagai berikut:
• Sebagai spiritual nourishment (makanan rohani) dan pencegahan
penyakit
• Sebagai mekanisme koping dan faktor yang berkontribusi dalam
pemulihan pasien
• Sebagai sumber penyembuhan (healing) bagi pasien terminal
Peran Perawat dalam Keperawatan dalam Tinjauan Agama
Perawat sebagai pemberi asuhan harus mengintegrasikan konsep dari
teknologi fisik, pikiran dan jiwa kedalam praktik Keperawatan. Caranya :
o Melalui penelitian
o Melalui pengkajian spiritualitas pasien dan nyeri spiritual yang
dialami pasien
o Melalui intervensi terapeutik
Tinjauan Sosial dalam Perawatan Paliatif
Masalah sosial pada pasien terminal: isolasi sosial, yaitu suatu keadaan
dimana seseorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang
berarti dengan orang lain. Pasien membatasi orang-orang yang
mengunjunginya hanya kepada beberapa orang anggota keluarga saja.
Sebab :
1. Konsep diri rendah (karena menurunnya fungsi mental dan fisik)
2. Takut melihat orang lain depresi karena melihat dan memikirkan
keadaannya
3. Merasa bersalah karena telah menyita waktu, tenaga dan biaya yang
dimiliki keluarga untuk pengobatan
4. Merasa takut mati dan marah dengan kehidupan .
Tinjauan Budaya dalam Perawatan Paliatif
Kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah
masyarakat yang menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut. Indonesia
memiliki beragam etnis dan budaya. Budaya positif di suatu etnis mungkin
dianggap negatif oleh etnis lain, sehingga sulit merubah perilaku yang
tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat. Maka dari itu
perlu pengetahuan mengenai budaya suatu daerah, promosi kesehatan dan
meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan
kesehatan.
Green dalam Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa perilaku manusia dari
tingkat kesehatan dipengaruhi oleh 2 faktor pokok:
1. Faktor perilaku (behavior cause) :
a. Faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai)
b. Faktor pendukung (ketersediaan fasilitas kesehatan, obat-
obatan, air bersih)
c. Faktor pendorong (sikap dan perilaku petugas kesehatan atau
kelompok referensi dari perilaku masyarakat)
2. Faktor non-perilaku (non-behavior cause)

Anda mungkin juga menyukai