Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM KARDIOVASKULER
Dosen pengampu :

Supatmi, S. Kept. Ms. M. Kep

Disusun oleh :

1. Hartika Desy Nurjannah 20221356

2. Prita Nur Pratiwi 20221363

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTUL YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Sistem Kardiovaskular”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Patofisiologi. Penyusunan Makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan
bimbingan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bu Supatmi, S.Kep., Ns. M.Kep yang telah memberikan perhatian dan
bimbingannya.

2. Rekan-rekan kami yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis,
dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun dan
bermafaat dari para pembaca sangat penulis harapkan guna kesempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i


DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
1.BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................................2
1.3 Tujua.....mmmmm................................................................................................................3
2.BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kardiovaskuler.....................................................................................................4
2.2 Fisiologi Jantung....................................................................................................................8
2.3 Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler ................................................................................ 9
2.4 Jenis-Jenis Penyakit Kardiovaskuler ............................................................................... ... 10
2.5 Kelainan Penyakit Kardiovaskuler ........................................................................................11

2.6 Anatomi pembuluh darah...................................................................................................... 12

2.7 Sel-sel darah........................................................................................................................... 14


3.BAB III . PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................19
3.2 Saran............................................................................................................................... ........19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 20

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, pembuluh darah (arteri, vena, kapiler) dan sistem limfatik.
Fungsi utama sistem kardiovaskular adalah mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh dan
memompakan darah dari seluruh tubuh (jaringan) ke sirkulasi paru untuk di oksigenasi. Jantung
merupakan organ utama sistem kardiovaskular, berotot dan berronga, terletak di rongga toraks bagian
mediastrum (Reni Yuli Aspiani,2015: hal.1).Gangguan apapun yang mengurangi besar lumen dari salah
satu arteri koroner dapat menurunkan aliran darah dan penghantaran oksigen ke daerah miokardium
yang disuplai oleh arteri tersebut, dan mengakibatkan angina (nyeri dada) sindrom koroner akut, infark
miokard akut dan kematian jantung mendadak (Reni Yuli Aspiani,2015: hal.1).Infark Miokard Akut (IMA)
dikenal juga sebagai serangan jantung, oklusi koroner, atau hanya “koroner”, yang merupakan kondisi
mengancam jiwa yang ditandai dngan pembentukan area nekrotik lokal didalam miokardium. Infark
Miokard Akut biasanya mengikuti oklusi mendadak dari arteri koroner dan henti mendadak dari aliran
darah dan oksigen ke otot jantung. Oleh karena otot jantung harus berfungsi terus-menerus,
penyumbatan darah ke otot serta munculnya area nekrotik merupakan sesuatu yang fatal.

1.2 Rumusan Masalah

● Mengatahui faktor-faktor penyakit kardiovaskuker


● Mengetahui fisiologi jantung
● Mengetahui penyakit kelainan jantung
● Mengetahui definisi pembuluh darah
● Mengetahui sel-sel darah
2

1.3 Tujuan

1.Tujuan Umum

Mengetahui hubungan asupan asam lemak jenuh tak jenuh dan kebiasaa hidup manusia dengan
kadar kolesterol HDL pada pasien penyakit jantung.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat mendeskripsikan sistem kardiovaskuler

b. Dapat mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler

c. Dapat mengetahui fisiologi pembuluh darah

d. Dapat mengetahui sel-sel darah


3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem kardiovaskuler

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan
vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh
tubuh dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme.
Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ
eksresi.Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :

1. Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar dapat
mengalir ke jaringan.

2. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke
seluruh tubuh.
3. Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh
tubuh.

Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai pompa,
mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan sebagai salah satu indikator kehidupan.

Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari tulang rusuk ke dua. 2/3
nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah tubuh. Ukurannya kurang
lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat jantung orang dewasa berkisar 250-300 gr.

A. Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung

Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi jantung, dan memberan ini membatasi
jantung pada posisi didalam mediastinum. Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu fibrous pericardium
dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial adalah lapisan keras, tidak elastik dan
merupakan jaringan tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan
berlebihan dari jantung, melindungi dan menempatkan jantung dalam mediastinum. Serous pericardium
adalah lapisan dalam yang tipis, memberan yang halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal
adalah lapisan paling luar dari serous pericardium yang menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian
dalam adalah lapisan viser

yang di sebut juga epicardium, yang menempel pada permukaan jantung, antara lapisan

parietal dan viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial. Cairan perikardial adalah cairan yang
dihasilkan oleh sel pericardial untuk mencegah pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi.
(Sherwood, Lauralee, 2001: 262)

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :

1. Epikardium ( lapisan terluar )

Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang mana bagian ini adalah suatu membran tipis di
bagian luar yang membungkis jantung. Terdiri dari dua lapisan, yaitu (Setiadi, 2007): Perikarduim
fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat di bawah
sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar merekat pada sternum melalui
ligamentum sternoperikardial. Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu
Perikardium parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut epikardium, dan Perikarduim
fiseral yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah
pergerakan jantung
2. Myocardium ( lapisan tengah )

Myo berarti “otot”, merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk sebagian
besar dinding jantung. Serat-serat otot ini tersusun secara spiral dan melingkari jantung (Sherwood,
Lauralee, 2001: 262). Lapisan otot ini yang akan menerima darah dari arteri koroner (Setiadi, 2007: 172).
Susunan miokardium yaitu:

-.Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam mencakup
serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.

-Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks
jantung.

- Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).

3. Endocardium ( lapisan terdalam )

Endo berarti “di dalam”, adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epitel unik yang melapisi
bagian dalam seluruh sistem sirkulasi (Sherwood, Lauralee, 2007: 262).

B. Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang Jantung

Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada bagian anterior. Setiap atrium
terdapat auricle, setiap aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium sehingga atrium menerima volume
darah yang lebih besar. Pada permukaan jantung terdapat lekuk yang saling berhubungan disebut sulkus
yang mengandung pembuluh darah koroner dan sejumlah lemak.

Masing-masing sulkus memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner

bagian dalam mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan
ventrikel inferior.

Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan depan jantung yang memberi
tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut mengelilingi permukaan posterior
jantung yang disebut sulkus interventrikuler posterior dimana memberi tanda batas antar ventrikel di
bagian belakang jantung. Ruangan yang terdapat pada jantung ada 4 ruang yaitu :

1.Atrium kanan

Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus koronarius.Pada bagian antero
superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada
bagian posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar serta
tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium
kanan 2 cm.

2.Ventrikel kanan

Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung.Bagian dalam dari
ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung
yang disebut trabeculae carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan bagian yang membawa
sistem konduksi dari jantung.

Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut dengan chorda tendinea
yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel
kanan dipisahkan dengan ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan melalui
katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar yang disebut pulmonary truk yang dibagi
menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri.

3.Atrium kiri

Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri menerima darah dari paru-paru melalui
empat vena pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding posterior
yang lunak. Darah dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana mempunyai
dua daun katup.

4. Ventrikel kiri

Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung trabecula carneae
dan mempunyai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke papillary muscle. Darah
dibawa dari ventrikel kiri melalui katup semilunar aorta ke arteri yang

paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini sebagian darah mengalir ke arteri
coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending dan membawa darah kedinding
jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta
desending membawa darah keseluruh tubuh.

Tekanan normal di ruang-ruang jantung:

• Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg

• Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )

• Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )


C. Struktur Katup

Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena perubahan tekanan pada saat jantung
kontraksi dan relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu arah dengan cara membuka
dan menutup katup untuk mencegah aliran balik.

1.Katup Atrioventrikuler

Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara atrium dan ventrikel. Katup antara atrium
kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup yaitu katup trikuspidalis, (Setiadi, 2007:
169) Terdiri dari tiga otot yang tidak sama, yaitu: 1) Anterior, yang merupakan paling tebal, dan melekat
dari daerah Infundibuler ke arah kaudal menuju infero-lateral dinding ventrikel dextra. 2) Septal,
Melekat pada kedua bagian septum muskuler maupun membraneus. Sering menutupi VSD kecil tipe alur
keluar. 3) Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat pada cincin tricuspidalis pada sisi postero-
inferior (Aurum, 2007).

Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah katup disebut
katup bikuspidalis atau katup mitral. Ketika katup atrioventrikuler terbuka daun katup terdorong ke
ventrikel. Darah bergerak dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang terbuka ketika
tekanan ventrikel lebih rendah dibanding tekanan atrium. Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan
relaksasi dan corda tendinea kendor. (Aurum, 2007).

Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas sampai tepi daun katup
bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan muskuler papilaris berkontraksi

dimana menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah daun katup terdorong ke arah
atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun katup dan chorda tendinea mengalami kerusakan
maka terjadi kebocoran darah atau aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.

2.Katup Semilunar

Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis
memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara aorta dan ventrikel kiri.
Kedua katup semilunar terdiri dari tiga daun katup yang berbentuk sama yang simetris disertai
penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal atau aorta selama sistol
ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu
masing-masing ventrikel berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam
pembuluh-pembuluh. (Setiadi, 2007: 170)

2.2 Fisiologi Jantung


A. Fungsi umum Otot jantung yaitu:

1.Sifat hitmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi Tampa adanya rangsangan dari luar.

2.Mengikuti hukum gagal atau tuntas:implus di lepas mencapai ambang rangsang otot jantung
maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.

3.Tidak dapat berkontraksi tetanik.

4.Kekuatan kontraksi di pengaruhi panjang awal otot.

B. Metabolisme otot jantung

Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energi kimia untuk berkontraksi, energi
terutama berasal dari metabolisme asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat
gizi terutama laknat glukosa.

C. Pengaruh ion pada jantung

1. Pengaruh ion kalium : pada CES menyebebkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.

2. Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.

3. Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.

2.3 Faktor risiko penyakit Kardiovaskuler

Faktor risiko penyakit Kardiovaskuler yaitu um ur, merokok, alcohol, pola diet, pola aktivitas fisik,
obesitas Dan hipertensi ( Oliver, 2013).

a. Umur

Risiko penyakit jantung meningkat seeiring berjalannya usually. Hal tersebut sudah menjadi wajar
karena semakin bertambahnya usia maka semakin menurun kinerja organ tubuh manusia.

b. Merokok

Merokok merupakan faktor risiko mayor untuk terjadinya penyakit jantung, termasuk serangan
jantung Dan stroke dan juga memiliki hubungan kuat untuk terjadinya penyakit jantung sehingga
dengan berhenti merokok akan mengurangi risiko terjadinya serangan jantung.

c. Alkihol

Kebiasaan mengkonsumsi alkohol bisa menaikkan tekanan darah dan berisiko terkena penyakit
jantung. Selain itu kebiasaan mengkonsumsi juga dapat meningkatkan kadar trigliseeida, yaitu
suatu bentuk kolesterol yang bisa mengeraskan arteri.
d. Pola Diet

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung adalah diet yang tidak sehat. Diet
lemak jenuh dan kolesterol mengakibatkan penyakit jantung. Selain itu terlalu banyak garam
(sodium) dalam makanan bisa menaikkan kadar tekanan darah sehingga dapat lebih berpotensi
terserang penyakit jantung.

e. Obesitas

Obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. Obesitas di kaitkan dengan kadar kolesterol dan garam
trilgliserida yang lebih tinggi dan menurunkan kadar kolesterol baik. Selain penyakit jantung
obeaitas juga bisa menyebebkan tekanan darah tinggi dan diabetes sehingga dapat menimbulkan
risiko terserang penyakit jantung.

2.4 Jenis-jenis penyakit jantung

Menurut WHO (2016) dalam ada beberapa jenis penyakit jantung antara lain adalah :

a. Penyakit Jantung Koroner adalah kelainan pada pembuluh darah yang

menyuplai otot jantung yang menjadikan jantung tidak dapat memompa darah

dengan baik karena timbunan plak.

b. Penyakit Serebrovaskular (CVD) adalah kelainan pada pembuluh darah yang

menyuplai otak yang berupa penyumbatan, terutama arteri otak.

c. Penyakit Arteri Perifer adalah sebuah kondisi penyempitan pembuluh darah

arteri yang menyebabkan aliran darah tersumbat. Penyempitan ini disebabkan

oleh timbunan lemak pada dinding arteri yang berasal dari kolesterol atau zat

buangan lain.

d. Penyakit Jantung Rematik adalah kerusakan pada otot jantung dan katup jantung

dari demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.


e. Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktur jantung yang dialami sejak

bayi dilahirkan.

f. Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga

tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh pada tekanan yang tepat.

10

2.5 Kelainan Jantung

`Beberapa contoh kelainan jantung, yang membuat kerja pompa jantung kurang efektif dan curah
jantung berkurang, meliputi:

1. Aterosklerosis, penumpukan plak-plak dalam dinding pembuluh darah koroner, pada akhirnya
akan mengakibatkan sumbatan aliran darah.

2. Penyakit jantung iskemik, supali darah ke miokardium tidak mencukupi, biasanya terjadi akibat
aterosklerosis pada arteri koroner dan dapat menyebabkan gagal jantung.

3. Infark miokardial (serangan jantung), biasanya terjadi akibat suatu penurunan tiba-tiba pada suplai
darah ke miokardium.

4. Penyakit katup jantung akan mengurangi curah darah jantung terutama saat melakukan aktivitas.
11

2.6 Pembuluh Darah

Anatomi pembuluh darah

Anatomi darah dalam sistem sirkulasi terdiri atas arteri; arteriol; kapiler; venul;vena.

1.Arteri

Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi keseluruh jaringan tubuh.
Dinding arteri kuat dan elastis (luntur), kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah
diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat
sistol dan mengadakan rekoil pada diastol.

a. Arteri Koroner Kanan

Berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler kanan. Pada dasarnya arteri koronarian
kanan memberi makan pada atrium kanan, ventrikel kanan, dan dinding sebelah dalam dari ventrikel
kiri. Bercabang menjadi Arteri Atrium Anterior Dextra (RAAB = Right Atrial Anterior Branch) dan Arteri
Coronaria Descendens Posterior (PDCA = Posterior Descending Coronary Artery). RAAB memberikan
aliran darah untuk Nodus Sino-Atrial. PDCA memberikan aliran darah untuk Nodus Atrio-Ventrikular
(Aurum, 2007).

b. Arteri Koroner Kiri

Berjalan di belakang arteria pulmonalis sebagai arteri coronaria sinistra utama (LMCA = Left Main
Coronary Artery) sepanjang 1-2 cm. Bercabang menjadi Arteri Circumflexa (LCx = Left Circumflex Artery)
dan Arteri Descendens Anterior Sinistra (LAD = Left Anterior Descendens Artery). LCx berjalan pada
Sulcus Atrio-Ventrcular mengelilingi permukaan posterior jantung. LAD berjalan pada Sulcus
Interventricular sampai ke Apex. Kedua pembuluh darah ini bercabang-cabang dan memberikan lairan
darah diantara kedua sulcus tersebut (Aurum, 2007)

2.Arteriol

Arterirol merupakan cabang-cabang paling ujun dari sistem arteri, berfungsisebagai katup pengontrol
untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol juga mempunyai dinding yang kuat. Arteriol
mampu kontriksi/menyempitsecara komplit atau dilatasi/melebar sampai beberapa kali ukuran
normal,sehingga dapat mengatur aliran aliran darah ke kapiler. Dinding arteriolmengandung sedikit
jaringan elastis dan lebih banyak otot polos. Otot ini di persarafi oleh serabut saraf kolinergik yang
fugsinya vasodilatasi. Arteriolmerupakan penentu utama resisten/tahanan aliran darah, perubahan kecil
padadiameternya menyebabkaan perubahan yang besar terhadap resistensi perifer.

12

3.Kapiler

kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran carian dan nutrisi antara arah danruang intersitial. Untuk
peran ini kapiler dilengkapi dinding yang snagat tipisdan permeabel terhadap subtansi-subtansi
bermolekul halus.

4.Venul

Dinding venul sedikit lebih tebal daripada dinding kapiler. Venul berfungsimenampung darah dari kapiler
dan secara bertahap bergabung kedalam venayang lebih besar.

5.Vena

Vena berfungsi sebagai jalur transportasi darah dari jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan dalam
sistem vena rendah (0-5mmHg), maka dindingvena tipis namun berotot dan ini memungkinkan vena
berkontraksi sehinggamempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah
sesuaikebutuhan tubuh. Kebanyakan vena membawa darah yang kurang oksigenkecuali di beberapa
tempat

a.4 buah vena pulmonal

b. Vena pada sistem portal hepatik

c. Sistem portal hipofisis

Vena memiliki 3 lapisan seperti pada arteri yaitu Tunika Intima, media danadventitia. Tunika media lebih
tipis, mengandung lebih sedikit jaringanelastis, jaringan kolagen dan otot polos. Nutrisi di suplai dari
vasa vosarum.Vena biasanya memiliki sepasang katup semilunar bikuspid yangmemungkinkan darah
mengalir hanya pada satu arah dan meminimalkanaliran balik darah. Tekanan darah pada vena rendah
dan aliran darahnyadibantu oleh pompa dari otot disekitar vena(tekanan pada vena saat otot
berkontraksi). Katup pada vena merupakan bentuk lipatan dari tunika intima.Banyak terdapat pada vena
di kaki untuk mencegah gaya gravitasi yangmenghambat pengembalian darah ke jantung. Tidak terdapat
katup pada venadengan diamter kurang dari 1mm atau apda area dengan tekanan otot yang besar
seperti pada rongga dada dan abdomen.

13

2.7 DARAH

D.SEL DARAH

Sel darah terdiri atas sel darah merah(eritrosit) , sel darah putih (lekosit) dantrombosit(platele). Secara
lebih terperinci masing-masing sel darah tersebut di jelaskan dalam penjelasan di bawah ini:

1.Eritrosit

Setiap milimeter kubik darah mengandung sekitar 4-6 juta sel darahmerah atau ertrosit. Porsi terbesar
dari berat ertrosit adalah hemoglobinyang merupakan protein yang membawa oksigen, setuap Hb
mengandug5% Heme(pigemen yang mengandung zat besi) dan 95% globin (protrinn polipeptida). Laki-
laki biasanya memiliki lebih banyak Hb: 14-18 g/100mL. Pada wanita 12-16 g/100mL. Heme group di ikat
oleh atom besidengan satu ikatan O2 Hb yang troksigenasi oksihemoglobin (HbO2).Untuk mengikatkan
setiap Hb terdapat 4 rantai polipeptida (2Alpha danBetha) yang merupakan kelompok heme yang
memberi warna padadarah. Untuk mengikatkan setap kelompok heme diikat oleh atom besidengan satu
bagiannya untuk mengikat oksigen. Atom besi memegang peran kunci dalam fungsi pembawa ksigen
dan melepaskannya pada jarigan yang memungkinkan pada saat yang tepat

a. .Fungsi Hb

:Hb atau hemoglobin berfungdi mengambil jaringan Oksigen dari paru- paru, mentransportasikan
Oksigen ke jaringan didalam pembuluhdarah, melepaskan Oksigen pada jaringan yang
membuthkan,membawa CO2 sebagai sisa metabolisme dari jaringan ke pari-parudan mempertahnkan
keseimbangan asam basa dengan menjalankanfunsi pengikatan oksigen dan karbondioksida tersebut.
Hb memilikiwarna ungu kebiruan saat tidak mengandung oksigen. Tetapi akan menjadi merah saat
dipenuhi oksigen. Hb yang banyak mengandungoksigen disebut dengan Oxyhemoglobin.

b.Transport O2 dalam DarahHb akan mengikat O2 dari kantung-kantung udara di alveolus paru- paru
sehingga membentuk oxyhemoglobin dengan berikatan denganatom besi. Oksihemoglobin kemudian
ikut sirkulasi darah dalaameritrosit dan akan memindahkan oksigen ke sel yang
membutuhkan.Kemampuan ikatan antara O2 dengan Hb lebih rendah dibandiingkandengan zat-zat
racuntertentu seperti insektisida, sulfur dioksida, COmenyebakan Hb tidak mampu kemampuan 210 kali
lepatdibandingkan O2. 0,1-0,2% kadar dalam CO dalam udara dapatmenyebabkan kematian karena
meblok kemampuan iktan oksigen

c. Transport CO2 dalam DarahCO2 lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan O2 dan
lebihmudah melewati dinding kapiler dari jaringan. CO2 ditransport dengan car

14

1) Enampuluh persen (60%) CO2 bereaksi dengan air untukmembentuk Asam karbonat:Co2 + H2O
H2CO3 HCO3- + H+2).

2).Tiga puluh persen(30%) CO2 beraksi langsubg dengan Hbmembentuk Carbaminohemoglobin


(HbCO2).

3).Sepuluh persen (10%) CO2 diikat langsung oleh plasma dansel darah merah sebagai molekul CO2d.

Membran eritrositEritrosit memiliki membran yang tipis, kuat dan fleksibel sehinggaeritrosit dapat
bergerak dengan mudah melewati pembuluh darah yangkecil sekalipun. Membran permeabel terhadap
air, O2, CO2, glukosa,urea, dan beberapa senyawa lain, tetapiimpermeabel terhadap Hb dan protein
besar yang lain. Membran eritrosit dalam kondisi normal cairan dalam sel dengan diluar sel sama. Jika
konsentrasi solut plasmameningkat maka air diluar eritrosit lebih rendah dari pada di dalameritrosit dan
plasma menjadi hipertonik. Sehingga air meninggalkansel lebih cepat dari pada yang memasuki sel
sehingga sel menjadi menyusut. Sebaliknya jika konsentrasi solute dalam plasma menurun,maka air
dalam plasma lebih dibandingkan dengan didalam sel, dan plasma menjadi hipotonik sehingga air leb ih
cepat memasuki sel dari pada yang keluar dan sel menjadi bengkak dan mudah mengaami pecah.
Pecahnya eritrosit disebut dengan hemolisis. Dalam kondisi normal cairan dalam sel dengan diluar sel
sama. Jikakonsentrasi solut plasma meningkat maka air diluar eritrosit lebihrendah daripada di dalam
eritrosit dan plasma menjadi hipertonik .Sehingga air meninggalkan sel lebih cepat daripada yang
memasukisel sehingga sel menjadi menyusut. Sebaliknya jika konsentrasi solutdalam plasma menurun,
maka air dalam plasma lebih dibandingkandengan didalam sel, dan plasma menjadi hipotonik. Sehingga
air lebihcepat memasuki sel daripada yangkeluar dan sel menjadi bengkak danmudah mengalami pecah.
Pecahnya eritrosit disebut dengan hemolysis .Sebelum kelahiran, fetus memproduksi sel darah secara
progresive diyolk sac, hati dan limpa sampai dengan bulan kelima. Setelah itu diorgan tersebut dan
meningkat disumsum tulang. Setelah lahireritrosit diprduksi utamanya dan terus menerus di sumsum
tulang(merah) di beberapa tulang:vertebrata, Rusuk, sternum, pelvis, danpada ujung atas femur dan
humerus. Proses tersebut disebut erytopoiesis.

e Eritropoiesis

Setiap keadaan yang menyebabkan penurunan transportasi jumlahoksigen ke jaringan akan


meningkatkan kecepatan pembentukan sel daarah merah/ eritropoiesis. Faktor utama yang dapat
merangsang pembentukan sel darah merah adalah eritropoietin. Keadaan hipoksiaakan meningkatkan
produksi eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal,selanjutnya eritropoietin akan meningkatkan proses
pembentukan seldarah merah sampai keadaan hipoksia tertanggulangi. Pengeluaraneritropoietin dari
ginjal dipicu karean darah yang anemis dari kapiler peritubular

15

tidak dapat mengirim oksigen ke sel epitel tubulus ginjaldimana epitel tubulus ginjal memakai banyak
sekali oksigen. Selaindipicu oleh hipoksia di ginjal, pengeluaran eritropoietin juga

dipicuoleh epinefrin dan norepinefrin serta beberapa prostaglandin.Eritropoietin akan merangsang


produksi proeritroblas dari sel-sel semhempoietik dalam sumsum tulang menjadi Basofil eritroblas,
polikromatofil eritroblas, Retikulosit dan akhirnya menjadi eritrosit.Proses pembentukan eritrosit dari
proeritroblas sampai dengan polikromatofil eritroblas terjadi disumsum tulang dan setelah
menjadiretikulosit sel darah merah akan di lepaskan ke sirkulasi sampai terjadi proses pematangan yang
berlanjut menjadi eritrosit matang dan bersirkulasli sampai dengan sekitar 120 hari sebelum akhirnya
rusak.

1) Nutrisi yang penting dalam proses eritropoiesisProduksi dan destruksi eritrosit dipertahankan dalam
level yang seimbang,stabil. Jika eritrosit hilang dari sirkulasi, eritropoiesis meningkat sampaidengan level
eritrosit normal. Normal produksi eritrosit pada dewasa -+ 10miliyar sel satu jam. Karena terus menerus
harus memenuhi kebutuhanakan sel darah merah, maka sel-sel sumsum tuang belakang merupakan
selyang tumbuh dan bereproduksi paling cepat di seluruh tubuh. Prosesreproduksi tersebut dipengaruhi
oleh nutrisi seseorang. Nutrisi yang penting untuk mempertahankan keadaan ini adalah:

a)Asam amino untuk produksi Hb

b)Zat besi untuk produksi hemec)riboflavin ,vit B12,asam folat untuk pemantangan seld)vitamin B6
untuk sintesa hemoglobin.Dua vitamin yang khususnya penting untuk pemantangan akhir sel
darahmerah adalah vitamin B12 (sianokobalamin)dan asam folat.Keduanya bersifat penting untuk
sintesis DNA untuk pembentukan timidintrifosft.Oleh karena itu,kekurangan kedua vitamin ini dapat
menyebabkan penurunan DNA dan mengakibatkan kegagalan pematangan dan pembelahan inti.kondisi
ini menghasilkan sel darah merah yang ukurannyalebih besar atau disebut makrositik yang memiliki
membran yang sangattipis dan bentuk teratur .sel darah merah makrositik ini setelah dilepas kesirkulasi
masih dapat mengikat oksigen tetapi karena rapuh sel memilikimasa hidup yang lenih pendek.penyebab
utama kegagalan pematanganadalah karena kegagalan absorpsi vitamin B12 dari saluran
pencernaankarena atrofi mukosa lambung sehingga kekurangan faktor intrinsik yang berperan dalam
absorpsi vitamin ini.keadaan tersebut disebut anemia pernisiosa

2). Proses pembentukan Hemogblobin

Dalam proses pembentukan Hb,sintesis Hb dimlai dalam proeritroblast dankemudian dilanjutkan sedikit
dalam stadium retikulosit.dalam proses pembentukan Hb ini memerlukan besi.Besi akan berikatan
dengan protoporfirin IX membentuk molekul heme.akhirnya setiap molekul heme bergabung dengan
ranti polipeptida panjang yang disebut dengan globin.

16

3). Peranan zat besi dalam proses pembentukan Hemoglobin

Zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin,myoglobin,sitokrom,sitokrom,sitokrom


oksidase,peroksidase,dankatalase.jumlah total besi dalam tubuh rata-rata 4-5 gram,sekitar
65%nyadijumpai dalam bentuk hemoglobin.ketika besi di absorpsi dari usus halus,besi segera
bergabung dalam plasma darah dengan beta globulin yaitu apotransferin untuk membentuk transferin
yang selanjutnya diangkut dalam plasma.kelebihan besi dalam darah disimpan dalam seluruh sel
tubuhterutama di hepatosit hati dan sedikit disel retikuloendotelial sumsumtulang.besi yang disimpan
dalam bentuk ferritin disebut besi cadangan.ditempat penyimpanan ada sedikit besi yang tersimpan
dalam bentuk yangtidak larut disebut hemosiderin.hal ini terjadi jika jumlah total besi dalamtubuh
melebihi yang dapat ditampung olehtempat penyimpanan apoferitinuntuk dibentuk menjadi ferritin.jika
jumlah besi dalam darah kurang maka besi akan dilepaskan dengan mudah dari ferritin,tetapi tidak
demikianhalnya dengan hemosiderin yang cukup sulit.transferin akan terikat dengansangat kuat dengan
reseptor pada membran eritroblas dengan caraendositosis dan langsung menuju mitokondria tempat
sintesis heme.Setiap hari,manusia mengekskresikan sekitar 1 miligram besi terutamadalam tinja.jika
terjadi pendarahan maka jumlah besi yang hilang lebih banyak lagi.pada wanita,hilangnya darah
menstruasi mengakibatkankehilangan besi rata-rata 2mg/hari.Besi diabsorpsi dari semua bagian usus
halus dengan proses sebagai berikut:hati menyekresi apotransferin kedalam empedu yang mengalir
keduodenum.di usus halus apotransferin berikatan dengan besi bebas dandengan beberapa senyawa
besi seperti hemoglobin dan mioglobin darimakanan .ikatan apotransferin dengan reseptor dengan besi
ini membentuktransferrin yang kemudian berikatan dengan reseptor pada membrane selepitel
usus.kemudian dengan cara pinositosis molekul transferrin diabsorpsikedalam sel epitel dan masuk
kedalam peredaran darah dalam bentuktransferrin plasma.Hemoragic menyebabkan terjadinya hypoxia
sehingga tekanan oksigenmenurun.penurunan tekanan oksigen ini akan menyebabkan stimulasi
produksi eritroprotein sehingga hemocytoblast meningkat,sehinggameningkat eritrosit.peningkatan
eritrosi menyebabkan tekanan oksigen dan kandungan oksigen meningkat sehingga hypoxia menurun
dan keadaankembali kepada hemostatis.

f). Pemecahan sel darah merahMasa hidup eritrosit sekitar 120 hari.terutama karena tidak
memilikinucleus dan tidak mampu untuk mengubah enzim dan protein yangdilakukan untuk
mempertahankan fungsinya.eritrosit menggunakanglukosa untuk energy tapi tidak dapat mensintesi
banyak protein.eritrosityang sudah mulai tua dan rapuh akan masuk ke sinusoid yang ada
dilimpa.membrannya menjadi ruptur dan sisa-sisa sel di fagositosis olehmakrofag.makrofag
menghancurkan Hb menjadi asam amino danmengembalikannya kedalam tubuh untuk disintesa
kembali menjadi protein yang baru.heme dari Hb akan dikonversi menjadi biliverdin dankemudian
menjadi bilirubin.dengan berikatan dengan albumin plasma

17

bilirubin dibawa kehati.dihati bilirubin dikonjugasi dengan asamglukoronat menjadi bilirubin


terkonjugasi dan di sekresikan kedalamkandung empedu.zat besi dari heme dikonjugasi dengan protein
dandisimpan dalam sumsum tulang sebagai ferritin.

2.leukosit

Leukosit berfungsi untuk menghancurkan mikro organisme di daerah infeksidan membantu


menghancurkan bahan bahan kimia.pada orang dewasa kuranglebih 1000 eritrosit untuk setaip satu
leukosit.jumlah normal leukosit sekitar4000 sampai dengan 12.000 mm3.Produksi leukosit disebut
dengan leucopoiesis .leucopoiesis terjadi dijaringalymphoid seperti kelenjar limfe,limpa,dan
tonsil.secara garis besar leukositdiklasifikasikan kedalam :agranulosit (mononuclear leukosit)dan
granulosit(polymorphonuclear leukosit).

a.granulosit (polymorphonuclear leukosit)

tiga jenis granulosit yaitu neutrophil (sekitar 60%),eosinophil dan basophil

1) neutropil

Neutrophil seperti amuba,memiliki pseudopodia.netropil berfungsi untukmenghancurkan


mikroorganisme dan partikel partikel lain.granula dalamsitoplasma mengandung enzim (lisozim) yang
menghancurkan mikroorgansmedan partikel partikel .dalam proses fagositosis netropil juga mungkin
akanmengalami kerusakan mikroorganisme yang mati dan netropil yang rusak akanmembentuk
PU.netropl akan memasuki area yang mengalami perlukaan atauinfeksi karena adanya bantuan zat kimia
yang menuntun netropil yang disebutdengan kemotaksis.neutropil dapat melalui membrane kapiler
dengan caramerubah bentuknya menjadi lebih panjang dan tipis untuk melalui membraneyang disebut
dengan diapedesis.

2)eosinophil

Seperti neutrophil,eosinophil memiliki kemampuan fagositosis dan memiliki pergerakan


amuboid .granulanya mengandung lisosom .lebih berperan dalammemfagosit kompleks antigen
antibodi.untuk alasan yang belum diketahui pasti,eosinophil meningkat dalam serangan alergi
infeksi,dan beberapa penyakit autoimun dan dalam beberapa jenis kanker.eosinophil mengandung
plasminogen yang merupakan protein yang membantu dalam proses penghancuran kembali bekuan
darah.

18

3)basophil

Granula dari basophil mengandung heparin (anti pembekuan),histamine(menyebabkan diatasi


pembuluh darah pada tubuh secaraumum dan kontrixsi pembuluh darah di paru paru )dan substansi
slow-reactingdari alergi (SRS-A,diproduksi pada gejala alergi seperti asthma).fungsi pasti belum
diketahui tapi berperan dalam fagositosis dan dapat menyebabkananaphilatik shock atau shock
sirkulasi.kebanyakan atau sebagian besarneutrophil dalam pembuluh darah tidak benar benar
bersikulasi tapi dalam keadaan siap bergerak jika dibuthkan ,dan berada dibagian dalam dinding
pembuluh darah .kebanyakan granulosit berumur 5-10 hari.

b.agranulosit (mononuclear leukosit)

dua jenis arganulosit yaitu monosit dan limfosit1)monositBiasanya memiliki sedikit nonspesifik granul
lisosom dalam sitoplasmanya,diproduksi disumsum tulang dari monoblas dan Memasuki pembuluh
darahsetelah sekitar 30-70 jam.2)LimfositTerdapat dua jenis limfosit yaitu limfosit B dan limfosit
T.limfosit B diproduksidi sumsum tulang dan berkumpul dijaringan limfe.limfosit T diproduksidikelenjar
timus dan berkumpul di jaringan limfe.keduanya berperan dalamsystem imunologi.

3.trombosit/platelet

Trombosit memiliki ukuran seperempat ukuran eritrosit.fungsi utamanya adalahuntuk


pembekuan.jumlah normal trombosit sektar 7-8 hari.trombosit dibentukdari megakaryoblas.
18

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan
vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi
darah digunakan sebagai sistemtransport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-
obatankeseluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalamtubuh.Bagl

3.2 Saran

Dari pemaparan di atas, penulis memberikan saran agara dalam ilmu kesehatanmaupun ilmu alam
lainnya penting sekali memahami anatomi sistemkardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari
kelalaian baik itu dirumah sakitmaupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat
kurangnyaaktivitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusatkehidupan.
Contoh aktivitas positif yaitu berupa pola hodup yang sehat dan berolahraga yang teratur.
19

DAFTAR PUSTAKA

http://fernandandut.blogspot.com/2013/10/adaptasi.html?m=1

https://id.scribd.com/document/436773154/Makalah-Anatomi-Dan-Fisiologi-Sistem-Kardiovaskuler

.
20

Anda mungkin juga menyukai