MODUL 2
STRUKTUR DAN FUNGSI PADA MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN BELAJAR 3
JARINGAN DAN SISTEM ORGAN PADA HEWAN/MANUSIA
1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI 2
1. PENDAHULUAN 3
1.1.Deskripsi Singkat 3
1.2.Relevansi 3
1.3.Petunjuk Belajar 4
2. INTI 4
2.1.Capaian Pembelajaran 5
2.2.Pokok-pokok Materi 5
2.3.Uraian Materi 6
2.4.Forum Diskusi 100
3. PENUTUP 101
3.1.Rangkuman 101
3.2.Tes formatif 102
DAFTAR PUSTAKA 107
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Singkat
a. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, sari
makanan dan mengangkut sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini
terdiri atas organ jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
Sistem sirkulasi darah pada manusia disebut juga sistem kardiovaskuler, yang terdiri
atas organ jantung dan pembuluh darah.
1) Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada di bagian tengah sedikit ke kiri. Jantung
berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh. Jantung memiliki ukuran
sebesar kepalan tangan sesuai pertambahan umur dan perkembangan tubuh dengan
berat pada orang dewasa 220-260 gram. Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan,
yaitu:
Perikardium, merupakan selaput jantung, terdiri dari 2 lapis yaitu lamina
parietal (lapisan sebelah luar) dan lamina viseral (lapisan sebelah dalam,
disebut juga epikardium). Diantara kedua lapisan tersebut terdapat ruang yang
disebut kavum perikardii yang berisi cairan perikardi. Cairan ini berfungsi
untuk menahan gesekan permukaan luar jantung dengan organ-organ lainnya.
Miokardium, bagian tengah yang terdiri atas jaringan otot jantung, dan mampu
berkontraksi untuk memompa darah. Ketebalan miokardium pada tiap ruang
jantung bervariasi.
3
Endokardium, bagian dalam yang tersusun atas lapisan endotelium.
Endokardium melapisi jantung, katup, dan berhubungan dengan lapisan
endotelium pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.
Bilik memiliki otot jantung yang lebih tebal dibandingkan dengan atrium. Hal ini
berhubungan pada fungsi bilik yang bertugas memompa darah keluar jantung. Antara
serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup valvula bikuspidalis yang berfungsi
mencegah darah dari bilik kiri tidak mengalir kembali ke serambi kiri saat jantung
berkontraksi. Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup valvula
trikuspidalis. Antara serambi dan bilik kanan dengan serambi dan bilik kiri terdapat
sekat pemisah sehingga darah tidak bercampur yang disebut septum
interventrikularis. (lihat gambar 8).
4
Gambar 8. Jantung
Jantung memompa darah dengan cara berkontraksi dan relaksasi sehingga
jantung mengembang dan mengempis. Kontraksi jantung ini menimbulkan denyutan
yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat. Kemampuan jantung
berdenyut yang menghasilkan kontraksi otot jantung dipicu oleh suatu jaringan
tertentu yang disebut nodus sinoatrial (nodus S-A) pada dinding atrium dekster.
Impuls yang ditimbulkan nodus S-A disebarkan ke seluruh otot atrium sehingga otot-
otot atrium berkontraksi yang menyebabkan darah dari atrium masuk ke ventrikel.
Sementara itu, impuls dari nodus S-A perlahan-lahan mencapai nodus atrioventrikular
(nodus A-V) yang terletak di bagian bawah septum interventrikularis. Kemudian
diteruskan melalui berkas His yang bercabang dua, satu cabang menuju otot ventrikel
sinister dan cabang yang lain menuju otot ventrikel dekster. Masing-masing cabang
tersebut membentuk cabang-cabang lain yang lebih kecil menyebar ke seluruh otot
ventrikel jantung. Impuls tersebut memnyebabkan otot berkontraksi, peristiwa ini
yang disebut sistol sehingga tekanan di dalam ventrikel meningkat dan darah
mendesak ke segala arah. Desakan ke arah atrium menyebabkan katup trikuspidalis
menutup, sedangkan desakan dari ventrikel sinister ke aorta dan dari ventrikel dekster
ke arteri pulmonalis menyebakan katup-katup semilunar terbuka. Ketika darah keluar
dari ventrikel sinister melewati katup semilunar aorta masih terdapat darah yang
belum dialirkan, sehingga tekanan darah di dalam aorta meningkat dan tekanan ini
dinamakan tekanan sistol, yang dalam keadaan normal sebesar ± 120 mm Hg. Setelah
5
pengosongan ventrikel, otot-otot ventrikel mengalami relaksasi atau biasa pula
disebut diastol, tekanan dalam ventrikel saat itu lebih rendah dari pada tekanan dalam
aorta sehingga mendesak darah dari aorta kembali lagi ke jantung yang
mengakibatkan katup semilunar menutup. Jika darah di dalam aorta sebagian telah
dialirkan ke berbagai arteri maka tekanannya akn menurun hingga 80 mm Hg pada
keadaan normal disebut tekanan diastol. Perhatikan gambar 9 berikut ini.
6
2) Pembuluh Darah
Selain membutuhkan alat pemompa darah, darah juga memerlukan pembuluh
untuk dapat beredar ke seluruh tubuh. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri,
vena, dan kapiler.
a. Arteri (Pembuluh Nadi)
Arteri merupakan pembuluh d arah yang membawa darah dari jantung. Arteri
dari ventrikel dekster menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Sedangkan arteri
terbesar merupakan arteri yang membawa darah dari ventrikel sinister menuju seluruh
tubuh disebut aorta. Aorta bercabang-cabang menjadi pembuluh arteri yang lebih
kecil yang disebut arteriol. Arteriol kemudian bercabang-cabang lagi menjadi
pembuluh yang lebih kecil untuk mengedarkan darah hingga ke tiap-tiap sel tubuh.
Cabang ini disebut pembuluh kapiler.
b. Vena (Pembuluh Balik)
Vena merupakan pembuluh darah balik yang membawa darah dari seluruh
tubuh menuju jantung. Setelah terjadi difusi oksigen dan sari-sari makanan dari sel
darah merah menuju tiap-tiap sel, sebagai hasil aktivitas sel menghasilkan gas karbon
dioksida yang akan dibawa kembali oleh darah untuk dikeluarkan melalui sistem
pernapasan. Vena memiliki tekanan darah yang lebih lemah apabila dibandingkan
dengan pembuluh arteri. Oleh sebab itu, di dalam pembuluh vena banyak dijumpai
katup (valve) yang mencegah darah tidak kembali karena tekanan darah yang lemah.
Vena terbesar merupakan vena yang membawa darah dari seluruh tubuh menuju
atrium dekster disebut vena cava. vena cava bercabang-cabang menjadi pembuluh
vena yang lebih kecil yang disebut venula. Venula kemudian bercabang-cabang lagi
menjadi pembuluh yang lebih kecil untuk mengedarkan darah hingga ke tiap-tiap sel
tubuh. Cabang ini disebut pembuluh kapiler. Vena dari paru-paru menuju atrium
sinister disebut vena pulmonalis.
c. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang paling kecil sebagai perpanjangan dari
arteri dan vena yang bertugas mengedarkan darah menuju masing-masing sel tubuh.
7
Dinding sel pembuluh ini bersifat permeable sehingga cairan tubuh dan zat-zat
terlarut dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Selain terjadi pertukaran oksigen
dan karbon dioksida, juga terjadi pertukaran zat-zat makanan dan hasil eksresi dengan
jaringan di sekitar pembuluh kapiler.
8
Peredaran Darah
Berdasarkan aliran darah manusia yang membutuhkan suatu saluran pembuluh
maka peredaran darah manusia termasuk ke dalam peredaran darah tertutup.
Sedangkan berdasarkan panjang alirannya, mekanisme peredaran darah manusia pada
manusia ada dua macam yaitu sistem peredaran darah pulmonalis (peredaran darah
pendek) dan sistem peredaran darah sistemik (peredaran darah besar).
(1) Sistem peredaran darah pulmonalis
Yaitu sistem peredaran darah dari jantung, menuju ke paru-paru, dan kembali
ke jantung. Mekanisme: ventrikel dekster berkontraksi → katup trikuspidalis
menutup → katup semilunar arteri pulmon alis terbuka → darah mengalir menuju
paru-paru melalui arteri pulmonalis → di dalam alveolus paru-paru karbon dioksida
dalam darah dilepas dan mengikat oksigen secara difusi → darah mengandung
oksigen diangkut oleh vena pulmonalis → darah menuju atrium sinister → ventrikel
sinister berelaksasi → katup bikuspidalis terbuka → darah mengalir ke ventrikel
sinister.
(2) Sistem peredaran darah sistemik
Yaitu sistem peredaran darah dari jantung, diedarkan ke seluruh tubuh, dan
kembali lagi ke jantung. Mekanisme: ventrikel sinister berkontraksi → katup
bikuspidalis menutup → katup semilunar aorta terbuka → darah mengandung
oksigen mengalir dalam aorta → diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh
arteriol → darah tersebut menuju kapiler → pertukaran oksigen masuk menuju
jaringan tubuh hingga tingkat sel tubuh dan karbon dioksida dari jaringan tubuh diikat
dalam darah → darah dari kapiler menuju venula → venula menuju vena cava →
darah kembali ke jantung masuk melalui atrium dekster → ventrikel dekster
berelaksasi → udara masuk ke ventrikel dekster. Perhatikan gambar berikut.
9
Gambar 10. Mekanisme Peredaran darah Manusia
10
1.1. Tes Formatif
Pilih satu jawaban yang benar.
1. Pernyataan berikut adalah berkaitan dengan sifat otot yang menyusun tubuh
manusia.
1. Sel berbentuk kumparan/gelendong dan memiliki 1-2 inti
11
2. Bekerjanya involunter
3. Terdapat diantara tulang rusuk
4. Sel berbentuk silindris
5. Bekerjanya dipengaruhi saraf sadar
6. Sel memiliki banyak inti yang terletak di pinggir
7. Sel berbentuk silindris dan bercabang
Pernyataan yang berkaitan dengan sifat dan ciri otot polos adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1, 2 dan 3
C. 1, 2, dan 5
D. 2, 3, 5 dan 6
E. 2, 3, 5 dan 7
12
4. Perhatikan gambar penampang gigi berikut!
13
E. diafragma
6. Sistem organ yang berfungsi dalam proses pengambilan O2 dan pengeluaran
CO2 untuk menghasilkan energi dalam tubuh organisme disebut ….
A. sistem sirkulasi
B. sistem pencernaan
C. sistem ekskresi
D. sistem pernapasan
E. sistem saraf
14
7. Fungsi organ yang ditunjukkan oleh tanda panah di bawah ini adalah …
15
10. Uji refleks kerap kali dilakukan dengan cara memukulkan benda lunak secara
perlahan ke bagian bawah tempurung lutut sehingga tungkai bawah penderita
bergerak ke depan secara tidak sadar. Lengkung refleks yang menghasilkan
gerakan tersebut memiliki jalur sebagai berikut ...
A. lutut – saraf sensorik – saraf konektor – saraf motorik – kaki
B. lutut – saraf motorik – sumsum tulang belakang – saraf sensorik – kaki
C. lutut – saraf sensorik – otak – saraf motorik – kaki
D. lutut – saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – kaki
E. lutut – saraf motorik – otak – saraf sensorik – kaki
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, NA., Reece, JB., Mitchel, LG. (2009). Biology (Eighth Ed.). San
Francisco: Pearson Education Inc.
Campbell, NA., Reece, JB., Mitchel, LG. (2004). Biologi (Ed. kelima). Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
16