Anda di halaman 1dari 12

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Bioteknonologi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Prinsip dan sejarah Bioteknologi
2. DNA Kloning
3. Sel Punca
4. Aplikasi Bioteknologi Di Berbagai Bidang
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB 1
dan definisi) di modul ini Prinsip dan sejarah Bioteknologi
1. Bioteknologi berasal dari kata Bios
yang artinya hidup, teuchos yang
artinya alat, dan logos yang artinya
hidup sehingga bioteknologi dapat
diartikan sebagai cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatkan mahluk
hidup maupun produk dari mahluk
hidup dalam proses produksi barang dan
jasa untuk meningkatkan kesejahteraan
umat manusia.
2. Teknologi merupakan penerapan
prinsip pengetahuan dan rekayasa
untuk penanganan dan pengolahan
bahan dengan bantuan agen biologis
dalam menghasilkan barang dan jasa
yang mendukung pertumbuhan
ekonomi.
3. Bioteknologi merah merupakan cabang
ilmu bioteknologi yang mempelajari
aplikasi bioteknologi pada bidang
medis mencakup tindakan pencegahan,
diagnosis, dan pengobatan suatu
penyakit
4. Bioteknologi hijau berkaitan
dengan aplikasi bioteknologi pada
bidang pertanian dan peternakan
5. Bioteknologi putih merupakan cabang
bioteknologi yang diaplikasikan pada
bidang industri dengan pemanfaatan
mikroorganisme atau enzim untuk
memproduksi produk baru baik produk
pangan maupun tidak, biomaterial,
biopolimer, dan senyawa baru dalam
skala industri
6. Bioteknologi biru merupakan
bioteknologi yang diaplikasikan dalam
bidang akuatik mencakup perairan dan
kelautan seperti pemanfaatan berbagai
tumbuhan laut sebagai sumber energi
dan biofuel.
7. Bioinformatika merupakan bidang
multidisiplin yang mengkaji masalah
biologi menggunakan komputasi
8. Genotip adalah susunan genetik dari
suatu sifat atau karakter individu, diberi
simbol dengan huruf
9. fenotip adalah hasil ekspresi atau
perpaduan dari genotip dengan
lingkungannya, berupa sifat yang
tampak dari luar sehingga dapat diamati
10. operon adalah unit fungsional yang
mengatur ekspresi suatu gen dari
sebuah promotor
11. Genomik fungsional atau Functional
genomics merupakan suatu studi
tentang gen secara mendalam yang
berkaitan erat dengan pemetaan gen,
sekuesing ( pengurutan DNA ) dan
analisis
12. Genom : perangkat kromosom
13. Proteomik merupakan kajian secara
molekular terhadap keseluruhan
protein yang dihasilkan dari ekspresi
gen di dalam sel, terutama mengenai
struktur dan fungsinya.
14. Fermentasi adalah suatu proses
perubahan enzimatik secara anaerob
yang berasal dari senyawa organik
kompleks menjadi produk organik
yang lebih sederhana.
15. Kultur jaringan tanaman
(mikropropagasi) merupakan teknik
perbanyakan (propagasi) tumbuhan
secara vegetatif dengan memanipulasi
jaringan somatik dengan menumbuh
kembangkan bagian tanaman, baik
berupa sel, jaringan atau organ dalam
kondisi aseptik secara in vitro.
16. Totipotensi adalah kemampuan sel atau
jaringan untuk menumbuhkan seluruh
bagian tubuh secara lengkap
17. Analisis genetik mempelajari sifat dan
karakter gen yang diwariskan dari
generasi ke generasi serta interaksi
antara gen dengan lingkungannya untuk
menghasilkan suatu fenotip
18. Analisis DNA merupakan proses
pengambilan DNA atau RNA dari
organisme melalui tahapan isolasi DNA,
polymerase chain reaction,
elektroforesis, dan analisis hasil yang
dibantu oleh software bioinformatika
19. Teknologi DNA rekombinan merupakan
metode untuk merekayasa genetik suatu
organisme dengan mengintroduksikan
gen yang interes ke dalam suatu
organisme.
20. Polymerase Chain Reaction. PCR
merupakan teknik amplifikais atau
penggandaan gen target dengan
menggunakan primer spesifik untuk
inisiasi. PCR bekerja berdasarkan prinsip
replikasi DNA.
21. Hibridoma. Hibridoma merupakan
metode untuk menggabungkan dua jenis
sel dengan tujuan mendapatkan hibrid
yang memiliki kemampuan dari kedua
sel sebelumnya
22. Kloning. Kloning merupakan metode
menghasilkan keturunan yang
dikehendaki identik dengan sel induknya
23. Hibridisasi DNA. Hibridisasi DNA
merupakan metode untuk menyeleksi
sekuen DNA dengan menggunakan probe
DNA rantai tunggal untuk proses
hibridisasi rantai ganda DNA.
24. Sekuensing DNA. Sekuensing DNA
adalah proses pembacaan urutan basa
nukleotida gen interes ( gen yang
diinginkan).
25. Probiotik adalah suplemen untuk
membantu melindungi dan memelihara
kesehatan sistem pencernaan, terutama
lambung dan usus. Probiotik sering
disebut sebagai bakteri “baik”.
26. Antibodi adalah zat kimia yang beredar
di aliran darah dan termasuk sebagai
bagian dari sistem imunitas atau
kekebalan tubuh. Antibodi memiliki
fungsi penting bagi tubuh, yaitu sebagai
benteng pertahanan terhadap antigen
seperti virus, bakteri, dan zat beracun
yang menjadi penyebab penyakit.
27. Kompos bioaktif adalah kompos yang
diproduksi dengan bantuan mikroba
lignoselulolitik unggul yang tetap
bertahan di dalam kompos dan berperan
sebagai agensia hayati pengendali
penyakit tanaman
28. Biofertilizer merupakan pupuk yang
mengandung mikroorganisme
fungsional (bakteri, fungi, dan
actomycetes)
29. Biokontrol adalah penghambatan
pertumbuhan, infeksi atau reproduksi
satu organisme menggunakan organisme
lain
30. Bioremediasi merupakan metode
penggunaan mikroorganisme dalam
upaya mengontrol kerusakan lingkungan
oleh bahan tercemar
31. Biosurfaktan/ bioemulsi merupakan
senyawa aktif permukaan yang disintesis
oleh mikroba. Senyawa ini terdiri dari
gugus hidrofilik dan hidrofobik dan
memiliki kemampuan untuk
menurunkan tegangan permukaan suatu
cairan dan tegangan antar muka antara
dua fase yang berbeda serta
meningkatkan stabilitas emulsi.

KB 2
DNA Kloning
32. DNA kloning Bakteri rekombinan akan
membelah diri berulang kali untuk
memperbanyak sel bakteri sehingga
DNA rekombinan juga akan turut
tereplikasi ke dalam sel anakan bakteri
rekombinan.
33. Prinsip kloning DNA menggabungkan inti
sel somatis dengan sel telur yang telah
yang telah dihilangkan intinya
34. Replikasi DNA Proses biologi untuk
memproduksi dua DNA yang identic dari
satu template DNA Terjadi secara in vivo
dan prosesnya terjadi pada sel hidup
35. Polymerase Chain Reactin metode
amplifikasi sekuen DNA target spesifik
secara in vitro menggandakan fragmen
DNA yang diinginkan Terdiri dari tiga
tahapan, denaturasi, Annealing,
Extension Komponen utama PCR; Enzim
taq Polimerase, primer, dNTPs, cofactor
enzim, Buffer, DNA Template
36. DNA template DNA yang digunakan
dalam analisis. Biasanya DNA template
adalah DNA hasil isolasi terhadap objek
penelitian yang telah dilakukan.
37. Cofactor enzim komponen non protein
yang diperlukan untuk aktivasi aktivitas
biologi suatu protein
38. Reverse transcriptase (RT)-PCR
amplifikasi fragmen DNA yang
diperoleh dari fragmen mRNA. Produk
yang dihasilkan adalah cDNA.
39. Reverse Transcriptase PCR sintesis
rantai ganda complementary DNA (cDNA)
dari rantai tunggal RNA template melalui
suatu reaksi dengan bantuan enzim
reverse transcriptase. Pada cDNA, intron
tidak muncul karena mRNA telah
mengalami seleksi intron
40. Isolasi DNA memecah dan mengeksraksi
jaringan sehingga akan terbentuk
ekstrak sel yang terdiri dari DNA, RNA
dan substansi dasar lainnya seperti
protein, karbohidrat, dan lipid.
41. DNA rekombinan DNA yang telah
memiliki gen asing (bukan dari DNA
asal) Dalam rekayasa genetika, untuk
mendapatkan DNA rekombinan diawali
dengan pemotongan DNA plasmid
kemudian diikuti dengan pemotongan
DNA yang diinginkan. DNA yang
diinginkan kemudian digabung dengan
DNA plasmid.
42. Prinsip DNA rekombinan penggunaaan
DNA interest/target yang digabungkan
dengan DNA vector dengan
memanfaatkan enzim restriksi dan
enzim DNA ligase sehingga dihasilkanlah
DNA dengan komponen DNA asal dan
DNA vector yang kompatibel
43. Plasmid adalah molekul DNA
ekstrakromosom bakteri yang
kecil, melingkar, dan berikatan
ganda
44. Peran Plasmid Vektor yang digunakan
dalam proses rekayasa genetika (DNA
rekombinasi) molekul DNA yang dapat
membawa DNA asing ke dalam sel inang
(bakteri rekombinan) dan bereplikasi
pada sel inang tersebut.
45. Episom adalah tipe DNA
ekstrakromosom yang lebih
besar daripada plasmid
46. Amplifikasi DNA Metode kloning
DNA digunakan untuk membuat
banyak salinan DNA dengan urutan
spesifik.
47. Enzim retriksi enzim yang
memotong DNA pada titik khas,
tergantung dari jenis enzim restriksi
yang digunakan
48. DNA ligase enzim yang memotong-
motong DNA dan menciptakan ujung
lengket fragmen restriksi
49. DNA polimerase digunakan dalam reaksi
berantai polimerasi untuk
memperbanyak bagian-bagian DNA
50. Transkriptase balik pembuatan cDNA
dan mRNA
51. Elektroforesis pemisahan fragmen-
fragmen DNA
52. Perkembangan bioteknologi modern
Golden rice, merupakan padi dengan
kandungan gen yang berasal dari
tanaman kacang, jamur, padi liar,
dan bakung.

KB 3
Sel Punca
53. Kultur Sel Tunggal adalah kloning pada
organisme multiseluler melalui kultur sel
tunggal, teknologi ini dikembangkan
untuk menjawab pertanyaan apakah sel
yang berasal dari jaringan berbeda dapat
membentuk organisme utuh.
54. Totipotensi adalah kemampuan
sel tumbuhan untuk
berdifferensiasi membentuk suatu
organisme.
55. Kultur Jaringan adalah memperbanyak
tanaman unggul menggunakan sel
tunggal.
56. Teknik kultur jaringan berdasarkan tipe
awal jaringan tanaman dan komposisi
media nya dibagi menjadi 5: Kultur
Kalus; Kultur Suspensi Sel; Isolasi dan
Kultur Kloroplas; Kultur Polen; Kultur
Organ Tanaman.
57. Kultur Kalus adalahKultur
menggunakan kalus yaitu Sel-sel yang
tumbuh dari eksplan yang membentuk
massa sel dan tidak berdiferensiasi
58. Kultur suspensi sel tanaman melibatkan
pertumbuhan sekelompok sel tunggal
tanaman dalam media pertumbuhan cair
59. Isolasi dan Kultur Protoplas yaitu
mengisolasi protoplas dari tanaman yang
berbeda untuk dilakukan dengan
protoplas dari tanaman lainnya untuk
membentuk hibrid. Protoplas adalah sel
tanaman yang dinding-dinding selnya
telah dihilangkan melalui proses
enzimatik hingga tersisa membran
plasma.
60. Kultur Polen. Dalam kultur polen,
kepala sari dipisahkan dari bunga dan
dipindahkan pada media pertumbuhan
yang sesuai. Dalam periode waktu yang
singkat, sel serbuk sari (polen) dapat
dimanipulasi untuk membentuk plantlet
yang dapat tumbuh dalam kultur hingga
menjadi tanaman dewasa.
61. Kultur Organ Tanaman adalah kultur
dari Organ tanaman yang dapat tumbuh
menjadi individu baru pada kondisi yang
sesuai
62. Transplantasi Inti adalah pendekatan
Kultur Sel hewan dengan cara
membuang inti nukleus yang tidak
dibuahi atau yang dibuahi dengan
nukleus dari organisme yang berbeda.
Nukleus dari sel donor akan
mempertahankan kemampuan
genetiknya sehingga sel akan
berkembang membentuk seluruh
jaringan, organ, dan sistem organ suatu
organisme.
63. Pluripoten adalah kemampuan sel hewan
untuk berdiferensiasi menjadi banyak
jenis sel yang berbeda.
64. Stem cell / Sel Punca merupakan sel
yang tidak terspesialisasi sehingga dapat
bereproduksi sendiri tanpa batas dan
dalam kondisi yang sesuai dapat
berdiferensiasi menjadi berbagai jenis
sel
65. Sel Punca banyak terdapat pada sel
embrionik. Selain itu terdapat pada
tubuh dewasa seperti pada sum-sum
tulang belakang, otak, kulit, rambut,
mata, dan pulpa gigi.
66. sel punca terbagi ke dalam dua jenis
yaitu sel punca embrionik dan sel punca
somatik atau non-embrionik.
67. Sel Punca Embrionik berasal Embrio
yang digunakan dengan tujuan
reproduksi dihasilkan melalui
prosedur fertilisasi in vitro.
68. Sel punca dewasa dianggap sebagai sel
yang belum berdiferensiasi karena
ditemukan diantara sel-sel yang
berdiferensiasi dalam jaringan atau
organ. Sel punca dewasa dapat
memperbaharui dirinya sendiri dan
dapat berdiferensiasi untuk
menghasilkan beberapa atau semua
jenis sel khusus utama dari jaringan
atau organ.
69. induced pluripotent stem cells (iPSCs).
adalah sel punca dewasa yang telah
diprogram ulang secara genetik pada
keadaan seperti sel punca embrionik
dengan dipaksa untuk mengekspresikan
gen dan faktor penting untuk
mempertahankan sifat-sifat yang
menentukan sel induk embrionik
70. Tiga karakter sel Punca yaitu (1)
membelah dan memperbaharui diri
untuk waktu yang lama, (2) tidak
terspesialisasi, dan (3) dapat
berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel
khusus.
71. Tujuan utama dari penelitian sel punca
adalah untuk mengidentifikasi
bagaimana sel punca yang tidak
berdiferensiasi menjadi sel yang
berdiferensiasi membentuk jaringan
dan organ.
72. sel punca dewasa terdapat di banyak
jaringan dan sel tersebut mengalami
diferensiasi untuk membentuk sel
khusus sesuai dengan tempat dimana
sel tersebut berada. Berikut ini contoh
jalur diferensiasi sel induk dewasa:
73. Sel punca hematopoietik. Sel punca
hematopoietik dapat berdiferensiasi
menjadi semua jenis sel darah sperti sel
darah merah, limfosit B, limfosit T,
neutrofil, basofil, eosinosil, monosit, dan
makrofag
74. Sel punca mesenkim. Sel yang berasal
dari sumsum tulang (sel punca stroma
sumsum tulang dan sel punca skeletal)
dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis sel seperti sel tulang (osteoblas dan
osteosit), sel tulang rawan (kondrosit), sel
lemak (adiposit), dan sel stroma yang
mendukung pembentukan darah
75. Sel punca saraf. Sel punca saraf diotak
dapat berdiferensiasi menjadi tiga jenis
sel utama otak seperti sel saraf (neuron)
dan dua sel non-nouron (oligodendrosit
dan astrosit)
76. Sel punca epitel. Sel punca epitel pada
lapisan saluran pencernaan terjadi pada
kriptus dalam dan dapat berdiferensiasi
menjadi beberapa tipe sel seperti sel
penyerap, sel piala, sel paneth, dan sel
enteroendokrin
77. Sel punca kulit. Sel punca kulit terdapat
pada lapisan basal epidermis dan di
pangkal folikel ramput. Sel punca ini
dapat berdiferensiasi menjadi
keratinosit yang 25 bermigrasi ke
permukaan kulit untuk membentuk
lapisan pelindung. Sel punca folikel
dapat berdiferensiasi menjadi folikel
rambut dan epidermis.
78. Sel punca manusia saat ini digunakan
untuk menguji obat baru. Obat-obatan
baru diuji keamanannya pada sel-sel
yang dapat dibedakan berdasarkan garis
sel pluripoten manusia. Sel punca juga
diarahkan untuk berdiferensiasi menjadi
sel tertentu dan memberikan
kemungkinan menjadi sumber
terbarukan dari sel dan jaringan
pengganti untuk mengobati
berbagai penyakit terkait jaringan
dan organ.

KB 4
Aplikasi Bioteknologi di Berbagai Bidang
79. Aplikasi Bioteknologi diberbagai bidang

Farmasi

Bioetik Terapi Gen

Konservasi
Aplikasi Produksi
Vaksin
Bioteknologi

Bioremediasi Pertanian

Forensik

80. Aplikasi farmasi adalah pemanfaatan


gen-gen dengan potensi klinis. Contoh
dari aplikasi ini adalah produksi insulin
dan interferon manusia serta protein
penting lainnya seperti hormon
pertumbuhan dan erythropoietin yang
merangsang produksi sel darah merah.
81. Terapi gen adalah
suatu teknik terapi yang digunakan
untuk memperbaiki gen-
gen mutan (abnormal/cacat) yang
bertanggung jawab terhadap
terjadinya suatu penyakit.
82. Vaksin adalah antigen berupa
mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau
bagiannya, yang telah diolah, berupa
toksin mikroorganisme yang telah
diolah menjadi toksoid, protein
rekombinan yang bila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit
infeksi tertentu.
83. Bioteknologi pertanian adalah metode
yang melibatkan makhluk hidup atau
organisme untuk menghasilakn produk
baru dalam bidang pertanian sehingga
bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Penerapan bioteknologi dapat
meningkatkan produktivitas dalam
bidang pertanian, seperti:
84. Resistensi herbisida: tanaman pertanian
yang telah direkayasa secara genetis agar
tahan terhadap herbisida.
85. Fiksasi nitrogen: rekayasa tanaman
pertanian yang mampu menghasilkan gen
yang dapat memfiksasi nitrogen.
86. Resistensi terhadap serangga: teknologi
rekayasa genetika dengan memasukkan
gen pada tanaman untuk memproduksi
protein yang berbahaya bagi serangga
yang memakannya tetapi tidak berbahaya
bagi organisme lain.
87. Rekayasa genetika tanaman:
menghasilkan tanaman dengan sifat-sifat
unggul sehingga secara langsung dan
tidak langsung dapat memberi
keuntungan kepada petani maupun
konsumen.
88. Bioteknologi forensik atau metode DNA
Fingerprint merupakan salah satu teknik
dalam bidang biologi molekuler berupa
penanda genetik yang dipakai
untuk pengujian terhadap materi profil
DNA, yaitu berupa sekumpulam data yang
menggambarkan susunan DNA yang
dianggap khas untuk individu yang
menjadi sampelnya, ciri khas inilah yang
menjadikan DNA fingerprint dapat
dijadikan sumber bukti yang kuat dalam
membongkar sebuah kasus kejahatan.
89. Bioteknologi bioremediasi merupakan
pengembangan dari bidang bioteknologi
lingkungan dengan memanfaatkan proses
biologi untuk mengendalikan
pencemaran.
90. Bioteknologi konservasi: manipulasi
genetika untuk meningkatkan
produktivitas tanaman serta
melestarikan, mengevaluasi,
dan memanfaatkan berbagai
aspek keanekaragaman hayati. Bentuk
dari bioteknologi konservasi adalah:
a. Kultur in vitro adalah metode untuk
mengisolasi bagian-bagian tanaman
seperti sel, jaringan atau organ yang
ditumbuhkan di atas medium secara
aseptik dalam ruangan yang
terkendali, sehingga bagian tanaman
tersebut dapat memperbanyak diri
dan meregenerasi menjadi tanaman
yang lengkap
b. Kriopreservasi: metode yang
digunakan untuk mengawetkan
plasma nutfah dalam bentuk sel
hidup, organ, jaringan dan
mikroorganisme pada suhu yang
sangat rendah. Tujuan metode ini
dalam rangka untuk mengkonservasi
spesies yang terancam punah,
tanaman hias, tanaman obat, dan
tanaman penting lainnya
c. Penanda molekuler merupakan
penanda molekuler yang umumnya
digunakan untuk studi
keanekaragaman genetika, filogeni,
penandaan gen, pemetaan genom
dan biologi evolusi pada berbagai
tanaman.
91. Bioetik merupakan penerapan etika dalam
perkembangan ilmu dan teknologi.
Bioetik bertitik tolak dari analisis tentang
data- data ilmiah, biologis, dan medis.
Keabsahan campur tangan manusia dan
efek penerapan hasil teknologi dikaji.
Nilai transendental manusia disoroti
dalam kaitan dengan sang pencipta
sebagai pemegang nilai mutlak.

2 Daftar materi yang sulit 1. Peranan mikroorganisme dalam


dipahami di modul ini bioteknologi konvensional
2. Ekspresi kloning gen eukariotik
3. Pemanfaatan Sel Punca
4. Mekanisme sel Punca berdifferensiasi
5. Hierarki Sel Punca
6. Mekanisme iPSCs
7. Teknik-teknik bioteknologi dalam
pemanfaatan di berbagai bidang
8. Istilah-istilah dalam bioteknologi
9. Banyak konsep bioteknologi bersifat
abstrak
3 Daftar materi yang sering 1. Mikroorganisme dalam bioteknologi
mengalami miskonsepsi konvensional
2. Rekombinasi Genetik
3. Transplantasi inti
4. Perbedaan tipe sel yang dibentuk oleh Sel
embrionik dan sel punca dewasa
5. Pemanfaatan sel Punca sebagai obat
6. Pemanfaatan bioteknologi pada hewan
(jenis, teknik, tahap, proses).
7. Pemanfaatan bioteknologi pada tumbuhan
(jenis, teknik, tahap, proses).

Anda mungkin juga menyukai