KB 2
DNA Kloning
32. DNA kloning Bakteri rekombinan akan
membelah diri berulang kali untuk
memperbanyak sel bakteri sehingga
DNA rekombinan juga akan turut
tereplikasi ke dalam sel anakan bakteri
rekombinan.
33. Prinsip kloning DNA menggabungkan inti
sel somatis dengan sel telur yang telah
yang telah dihilangkan intinya
34. Replikasi DNA Proses biologi untuk
memproduksi dua DNA yang identic dari
satu template DNA Terjadi secara in vivo
dan prosesnya terjadi pada sel hidup
35. Polymerase Chain Reactin metode
amplifikasi sekuen DNA target spesifik
secara in vitro menggandakan fragmen
DNA yang diinginkan Terdiri dari tiga
tahapan, denaturasi, Annealing,
Extension Komponen utama PCR; Enzim
taq Polimerase, primer, dNTPs, cofactor
enzim, Buffer, DNA Template
36. DNA template DNA yang digunakan
dalam analisis. Biasanya DNA template
adalah DNA hasil isolasi terhadap objek
penelitian yang telah dilakukan.
37. Cofactor enzim komponen non protein
yang diperlukan untuk aktivasi aktivitas
biologi suatu protein
38. Reverse transcriptase (RT)-PCR
amplifikasi fragmen DNA yang
diperoleh dari fragmen mRNA. Produk
yang dihasilkan adalah cDNA.
39. Reverse Transcriptase PCR sintesis
rantai ganda complementary DNA (cDNA)
dari rantai tunggal RNA template melalui
suatu reaksi dengan bantuan enzim
reverse transcriptase. Pada cDNA, intron
tidak muncul karena mRNA telah
mengalami seleksi intron
40. Isolasi DNA memecah dan mengeksraksi
jaringan sehingga akan terbentuk
ekstrak sel yang terdiri dari DNA, RNA
dan substansi dasar lainnya seperti
protein, karbohidrat, dan lipid.
41. DNA rekombinan DNA yang telah
memiliki gen asing (bukan dari DNA
asal) Dalam rekayasa genetika, untuk
mendapatkan DNA rekombinan diawali
dengan pemotongan DNA plasmid
kemudian diikuti dengan pemotongan
DNA yang diinginkan. DNA yang
diinginkan kemudian digabung dengan
DNA plasmid.
42. Prinsip DNA rekombinan penggunaaan
DNA interest/target yang digabungkan
dengan DNA vector dengan
memanfaatkan enzim restriksi dan
enzim DNA ligase sehingga dihasilkanlah
DNA dengan komponen DNA asal dan
DNA vector yang kompatibel
43. Plasmid adalah molekul DNA
ekstrakromosom bakteri yang
kecil, melingkar, dan berikatan
ganda
44. Peran Plasmid Vektor yang digunakan
dalam proses rekayasa genetika (DNA
rekombinasi) molekul DNA yang dapat
membawa DNA asing ke dalam sel inang
(bakteri rekombinan) dan bereplikasi
pada sel inang tersebut.
45. Episom adalah tipe DNA
ekstrakromosom yang lebih
besar daripada plasmid
46. Amplifikasi DNA Metode kloning
DNA digunakan untuk membuat
banyak salinan DNA dengan urutan
spesifik.
47. Enzim retriksi enzim yang
memotong DNA pada titik khas,
tergantung dari jenis enzim restriksi
yang digunakan
48. DNA ligase enzim yang memotong-
motong DNA dan menciptakan ujung
lengket fragmen restriksi
49. DNA polimerase digunakan dalam reaksi
berantai polimerasi untuk
memperbanyak bagian-bagian DNA
50. Transkriptase balik pembuatan cDNA
dan mRNA
51. Elektroforesis pemisahan fragmen-
fragmen DNA
52. Perkembangan bioteknologi modern
Golden rice, merupakan padi dengan
kandungan gen yang berasal dari
tanaman kacang, jamur, padi liar,
dan bakung.
KB 3
Sel Punca
53. Kultur Sel Tunggal adalah kloning pada
organisme multiseluler melalui kultur sel
tunggal, teknologi ini dikembangkan
untuk menjawab pertanyaan apakah sel
yang berasal dari jaringan berbeda dapat
membentuk organisme utuh.
54. Totipotensi adalah kemampuan
sel tumbuhan untuk
berdifferensiasi membentuk suatu
organisme.
55. Kultur Jaringan adalah memperbanyak
tanaman unggul menggunakan sel
tunggal.
56. Teknik kultur jaringan berdasarkan tipe
awal jaringan tanaman dan komposisi
media nya dibagi menjadi 5: Kultur
Kalus; Kultur Suspensi Sel; Isolasi dan
Kultur Kloroplas; Kultur Polen; Kultur
Organ Tanaman.
57. Kultur Kalus adalahKultur
menggunakan kalus yaitu Sel-sel yang
tumbuh dari eksplan yang membentuk
massa sel dan tidak berdiferensiasi
58. Kultur suspensi sel tanaman melibatkan
pertumbuhan sekelompok sel tunggal
tanaman dalam media pertumbuhan cair
59. Isolasi dan Kultur Protoplas yaitu
mengisolasi protoplas dari tanaman yang
berbeda untuk dilakukan dengan
protoplas dari tanaman lainnya untuk
membentuk hibrid. Protoplas adalah sel
tanaman yang dinding-dinding selnya
telah dihilangkan melalui proses
enzimatik hingga tersisa membran
plasma.
60. Kultur Polen. Dalam kultur polen,
kepala sari dipisahkan dari bunga dan
dipindahkan pada media pertumbuhan
yang sesuai. Dalam periode waktu yang
singkat, sel serbuk sari (polen) dapat
dimanipulasi untuk membentuk plantlet
yang dapat tumbuh dalam kultur hingga
menjadi tanaman dewasa.
61. Kultur Organ Tanaman adalah kultur
dari Organ tanaman yang dapat tumbuh
menjadi individu baru pada kondisi yang
sesuai
62. Transplantasi Inti adalah pendekatan
Kultur Sel hewan dengan cara
membuang inti nukleus yang tidak
dibuahi atau yang dibuahi dengan
nukleus dari organisme yang berbeda.
Nukleus dari sel donor akan
mempertahankan kemampuan
genetiknya sehingga sel akan
berkembang membentuk seluruh
jaringan, organ, dan sistem organ suatu
organisme.
63. Pluripoten adalah kemampuan sel hewan
untuk berdiferensiasi menjadi banyak
jenis sel yang berbeda.
64. Stem cell / Sel Punca merupakan sel
yang tidak terspesialisasi sehingga dapat
bereproduksi sendiri tanpa batas dan
dalam kondisi yang sesuai dapat
berdiferensiasi menjadi berbagai jenis
sel
65. Sel Punca banyak terdapat pada sel
embrionik. Selain itu terdapat pada
tubuh dewasa seperti pada sum-sum
tulang belakang, otak, kulit, rambut,
mata, dan pulpa gigi.
66. sel punca terbagi ke dalam dua jenis
yaitu sel punca embrionik dan sel punca
somatik atau non-embrionik.
67. Sel Punca Embrionik berasal Embrio
yang digunakan dengan tujuan
reproduksi dihasilkan melalui
prosedur fertilisasi in vitro.
68. Sel punca dewasa dianggap sebagai sel
yang belum berdiferensiasi karena
ditemukan diantara sel-sel yang
berdiferensiasi dalam jaringan atau
organ. Sel punca dewasa dapat
memperbaharui dirinya sendiri dan
dapat berdiferensiasi untuk
menghasilkan beberapa atau semua
jenis sel khusus utama dari jaringan
atau organ.
69. induced pluripotent stem cells (iPSCs).
adalah sel punca dewasa yang telah
diprogram ulang secara genetik pada
keadaan seperti sel punca embrionik
dengan dipaksa untuk mengekspresikan
gen dan faktor penting untuk
mempertahankan sifat-sifat yang
menentukan sel induk embrionik
70. Tiga karakter sel Punca yaitu (1)
membelah dan memperbaharui diri
untuk waktu yang lama, (2) tidak
terspesialisasi, dan (3) dapat
berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel
khusus.
71. Tujuan utama dari penelitian sel punca
adalah untuk mengidentifikasi
bagaimana sel punca yang tidak
berdiferensiasi menjadi sel yang
berdiferensiasi membentuk jaringan
dan organ.
72. sel punca dewasa terdapat di banyak
jaringan dan sel tersebut mengalami
diferensiasi untuk membentuk sel
khusus sesuai dengan tempat dimana
sel tersebut berada. Berikut ini contoh
jalur diferensiasi sel induk dewasa:
73. Sel punca hematopoietik. Sel punca
hematopoietik dapat berdiferensiasi
menjadi semua jenis sel darah sperti sel
darah merah, limfosit B, limfosit T,
neutrofil, basofil, eosinosil, monosit, dan
makrofag
74. Sel punca mesenkim. Sel yang berasal
dari sumsum tulang (sel punca stroma
sumsum tulang dan sel punca skeletal)
dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis sel seperti sel tulang (osteoblas dan
osteosit), sel tulang rawan (kondrosit), sel
lemak (adiposit), dan sel stroma yang
mendukung pembentukan darah
75. Sel punca saraf. Sel punca saraf diotak
dapat berdiferensiasi menjadi tiga jenis
sel utama otak seperti sel saraf (neuron)
dan dua sel non-nouron (oligodendrosit
dan astrosit)
76. Sel punca epitel. Sel punca epitel pada
lapisan saluran pencernaan terjadi pada
kriptus dalam dan dapat berdiferensiasi
menjadi beberapa tipe sel seperti sel
penyerap, sel piala, sel paneth, dan sel
enteroendokrin
77. Sel punca kulit. Sel punca kulit terdapat
pada lapisan basal epidermis dan di
pangkal folikel ramput. Sel punca ini
dapat berdiferensiasi menjadi
keratinosit yang 25 bermigrasi ke
permukaan kulit untuk membentuk
lapisan pelindung. Sel punca folikel
dapat berdiferensiasi menjadi folikel
rambut dan epidermis.
78. Sel punca manusia saat ini digunakan
untuk menguji obat baru. Obat-obatan
baru diuji keamanannya pada sel-sel
yang dapat dibedakan berdasarkan garis
sel pluripoten manusia. Sel punca juga
diarahkan untuk berdiferensiasi menjadi
sel tertentu dan memberikan
kemungkinan menjadi sumber
terbarukan dari sel dan jaringan
pengganti untuk mengobati
berbagai penyakit terkait jaringan
dan organ.
KB 4
Aplikasi Bioteknologi di Berbagai Bidang
79. Aplikasi Bioteknologi diberbagai bidang
Farmasi
Konservasi
Aplikasi Produksi
Vaksin
Bioteknologi
Bioremediasi Pertanian
Forensik