Definisi Bioteknologi
Bioteknologi dari asal katanya sendiri, yaitu bio artinya hidup atau organisme hidup dan kata
teknologi artinya suatu cara atau teknik. Kata bioteknologi mulai muncul pada tahun 1917 dari
seorang ilmuan asal Hungaria yang bernama Karl Ereky untuk menjelaskan penggunaan gula bit hasil
fermentasi sebagai pakan ternak babi. Cara ini, disebut bioteknologi karena menggunakan gula bit
dari hasil fermentasi. Namun pada saat itu, orang belum tertarik untuk memahami istilah bioteknologi.
Baru pada tahun 1961 Carl Goran Heden ahli mikrobiologi menerbitkan jurnal ilmiah
Biotechnology and Bioengineering, banyak mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya dalam jurnal
tersebut yaitu mengenai pemenfaatan jazad hidup dalam mengahasilkan berbagai bahan untuk
kebutuhan manusia, kemudian muncul definisi bioteknologi yang diartikan sebagai pemanfaatan jazad
hidup dalam industri untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada prinsipnya definisi tentang bioteknologi pada umumnya mengkaitkan pada kegiatan
mikroba, sistem dan proses biologi, dengan produksi barang dan jasa atau yang mengkaitkan aktivitas
biologis dengan proses tehnik dan produksi dalam industri. Untuk lebih ringkasnya bioteknologi
adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa
genetika untuk menghasilkan produk dan jasa. Organisme yang digunakan dalam bioteknologi paling
sering adalah mikroba seperti bakteri, kapang dan yeast (ragi).
Supriatna (1992) memberi batasan tentang arti bioteknologi secara lebih lengkap, yakni:
pemanfaatan prinsip–prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem atau proses biologis
untuk menghasilkan dan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa
bagi kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi sangat membantu dan bermanfaat bagi umat manusia. Sampai sat ini para ahli
terus melakukan penelitian dalam bidang bioteknologi untuk mendapatkan produk dan jasa yang
dibutuhkan. Namun disamping dampak positif ada pula dampak negatif yang tak dapat dielakkan.
1. Dampak Positif
- Bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan makanan (protein dan vitamin). Dengan
bioteknologi, bahan makanan dapat diproduksi secara lebih cepat tanpa memerlukan
ruangan yang luas (misal PST).
- Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk
memberantas penyakit secara lebih murah.
- Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat, gula, bahan
makanan, protein, vitamin.
- Menyediakan energi, misalnya biogas.
- Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah).
- Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung).
2. Dampak Negatif