Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

CABANG ILMU BIOTEKNOLOGI DAN KAITANYA


TERHADAP PERKEMBANGAN DUNIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bioteknologi

OLEH

NATALIA ANISA (1901040030)

BERLIANI T. KERIHI (1901040074)

AGUSTINA VIVILIA RATU (1901040002)

ADOLFINA D. BHERI (1901040023)

FANRI F. RAGALAWA (1901040079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peradaban manusia tidak lepas dari pengaruh bidang kajian Bioteknlogi dalam proses
perkembangannya. Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup (enzim, alkohol, antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Istilah bioteknologi itu sendiri pertama
kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk
mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai
sumber pakannya (Suwanto,1998.).

Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya telah


diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah penerapan bioteknologi
tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses mikrobial tersebut diketahui secara
kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan intuitif Sebagai contoh, di bidang teknologi
pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19,
pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas- varietas baru di bidang pertanian, serta
pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu
dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna.

Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan


manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi kebutuhannya.
Bioteknologi telah berhasil memperlihatkan suatu rangkaian yang mengagumkan dari berbagai
subdisiplin ilmu seperti mikrobiologi, ilmu anatomi tumbuhan dan hewan, ilmu biokimia,
imunologi,biologi sel, dan lain sebagainya.

Berbicara bioteknologi tanpa mempertimbangkan kontribusi penting dari berbagai


bidang ilmu pengetahuan adalah hal yang mustahil. Meskipun fokus utama bioteknologi
melibatkan pengetahun biologi molekuler untuk melaksanakan aplikasi rekayasa genetika,
artinya bahwa bioteknologi bukan merupakan lmu yang tunggal atau sempit. Bioteknologi
merupakan ilmu yang mahal yang benar-benar bergantung pada kontribusi dari banyak bidang
biologi, kimia, matematika, ilmu komputer, dan rekayasa disamping disiplin ilmu lain seperti
filsafat dan ekonomi.

1.2 Rumuan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan berbagai rumusan masalah sebagai


berikut.

1. Apa itu bioteknologi?


2. Apa saja cabang-cabang ilmu bioteknologi?
3. Apa saja klasifikasi bioteknlogi?
4. Bagaimana kaitan antara bioteknologi terhadap perkembangan dunia?
5. Bagaimana proses perkembngan bioteknologi dari generasi ke generasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk menjelaskan defenisi bioteknologi.
2. Untuk mengetahui cabang-cabang bioteknologi.
3. Untuk menjelakan klasifikasi bioteknologi.
4. Untuk mengetahui bagaimana kaitan antara bioteknologi terhadap perkembangan
dunia.
5. Untuk mengetahui proses-proses perkembangan bioteknologi.
BAB II

PEMBAHASAN

5.1 Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari bahasa latin, Bio (hidup), teknos ( teknologi/ penerapan), dan
logos (ilmu). Secara sederhana, bioteknologi dapat diartikan sebagai ilmu/ cabang ilmu yang
mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Bioteknologi dapat juga diartikan sebagai
cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain
sebagainya) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alcohol, dan lain-lain) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
dengan bantuan teknologi.

Sesuai dengan defenisi diatas maka prinsip dasar bioteknologi adalah memanipulasi atau
merekayasa bahan nabati dengan unsur teknologi untuk menghasilkan suatu produk atau jasa
yang dapat dipergunakan bagi kebutuhan manusia.

Adapun ciri-ciri utama dari bioteknologi antara lain sebagai berikut:

 Adanya agen biologi berupa mikroorganisme (tumbuhan atau hewan).


 Adanya pendayagunaan secara teknnologi dan industry.
 Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.

5.2 Cabang-Cabang Ilmu Bioteknologi

Dalam praktiknya, boteknologi tidak bekerja sendiri melainkan memanfaatkan beberapa


disiplin keilmuan. Di antara beberapa disiplin ilmu yang digunakan dalam bioteknologi antara
lain:

1. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi yang mempelajari tentang
mikroba atau jasad renik. Pengetahuan terkait sifat-sifat dan struktur mikroba
mendukung kemajuan bioteknologi. Salah satunya yaitu dengan mengetahui suhu yang
sesuai untuk bakteri. Sehingga bakteri dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu
Psikrofil (tumbuh pada suhu 00 C – 300 C), Mesofil (tumbuh pada suhu 250 C – 300 C),
dan Termofil (tumbuh pada suhu 500 C atau lebih). Pengetahuan tentang suhu optimal
bakteri sangat penting untuk pembuatan sebuah produk seperti yoghurt. Yoghurt sendiri
adalah susu yang difermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus pada
suhu 400 C selama 2,5 – 3,5 jam.

2. Biologi Sel
Biologi sel merupakan cabang dari ilmu biologi yang mempelajari sel.
Pengetahuan mengena sifat-sifat dan struktur sel ini mendukung aplikasi bioteknologi.
Misalnya, pengetahuan menganai totipotensi pada sel-sel tanaman bermanfaat untuk
kultur jaringan. Totipotensi merupakan kemampuan sel-sel tanaman muda dan hidup
yang dapat berploriferasi dan berdiferensiasi menjadi tanaman baru.

3. Genetik
Genetic adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pewarisan sifat-sifat
genetic makhlik hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pengetahuan
menganai bentuk dan karakteristik DNA (gen) ini membantu percepatan kemajuan
bioteknologi. Contoh penerapan ilmu genetika dalam bioteknologi antara lain
penemuan tomat yang tidak mudah rusak atau busuk, insulin manusia yang disintesis
dari bakteri Escherichia coli.

4. Biokimia
Biokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari makhluk hidup dari
aspek kimianya. Biokimia menganggap hidup adalah suatu proses kimia, proses-proses
hidup diselenggarakan atas dasar reaksi dan peristiwa kimia. Dengan biokimia, ahli
bioteknologi memperlakukan makhluk hidup sebagai bahan kimia yang dapat
dipadukan dan direkayasa.

5. Virologi
Virologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari virus. Sama halnya
dengan mikrobiologi. Pada cabang ilmu ini akan dipelajari hal-hal yang berhubungan
dengan virus meliputi ciri-ciri atau karakteristik, kelomok, siklus hidup, deteksi virus,
vaksin virus, peran, pencegahan dan cara mengatasinya. Dalam prkembangannya,
selain virus ditemukan pila virodin dan pirodin. Kedua kelompok ini masih menjadi
kajian virologi. Virologi mempunyai posisi strategis dalam kehidupan dan banyak
dipelajari karena bermanfaat bagi industry farmasi dan pestisida. Virologi juga menjadi
perhatian pada bidang kedokteran, peternakan, perikanan, dan pertanian karena
kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar secara ekonomi.
Selain mikrobiologi, biologi sel, biokimia, dan virologi ilmu lain yang juga
digunakan dalam bioteknologi yaitu Teknologi Pangan, Biologi Pertanian, Biologi
Kedokteran, dan Biologi Kehutanan.

5.3 Klasifiksi Bioteknologi


a. Klasifikasi Berdasrkan Cabang Ilmu
1. Bioteknologi Merah
Bioteknologi merah (Red Biotechnology) merupakan cabang ilmu biologi yang
lebih dekat kepada pendekatan dalam bidang medis. Dengan kata lain bioteknologi
merah secara khusu menangani kesehatan manusia dan metode pengobatan melalui
pengembangan obat-obatan seperi antibiotic. Bidang ini juga dapat melibatkan
penelitian manipulasi gen melalui rekayasa garis kuman pada tahap embrio atau
terapi gen pada pasien dewasa.
Bioteknologi merah sendiri memiliki cakupan yang luas, meliputi semua tahap
pengobatan manusia seperti pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi. Beberapa
contoh bioteknologi jenis ini adalah pemanfaatan bakteri untuk membuat vaksin,
penggunaan sel induk untuk pengobatan regenerative, dan terapi gen untuk
mengobati penyakit genetic (bawaan) yang dilakukan dengan cara menyisipkan
atau mengganti gen abnormal dengan gen normal.

2. Bioteknologi Putih/ Abu-Abu

Bioteknologi putih/ abu-abu (White/ Grey Biotechnology) adalah cabang ilmu


bioteknologi yang digunakan dalam bidang industry atau cenderung mengarah
kebidang industry seperti industry makanan, minuman, usaha penemuan/
pengembangan/ produksi senyawa baru dan pembuatan energy yang dapat
diperbarukan.

Pemanfaatan makhluk hidup dalam bidang industry lebih banyak menekankan


kepada manipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan virus sehingga
menghasilkan enzim dan senyawa yang dapat memudahkan produksi dan
pengolahan limbah industry. Beberapa contoh produk bioteknologi putih/ abu-abu
yang mempermudah aktivitas manusia antara lain ragi, enzim, dan berbagai macam
penemuan lainnya.

3. Bioteknologi Hijau

Bioteknologi hijau (Green Biotehnologi) adalah bioteknologi yang digunakan


dalam bidang pertanian dan peternakan. Dalam bidang pertanian, pemanfaatan
bioteknologi sudah dapat menghasilkan tanaman yang dapat menghasilkan tanaman
yang tahan terhadap serangan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi yang
lebih tinggi, dan tanaman yang dapat digunakan sebagai pengobatan. Sementara
dalam bidang peternakan, penggunaan bioteknologi sudah mampu membuat
hewan-hewnan seperti kambing, sapi, domba, dan ayam sebagai bioreactor untuk
menghasilkan antibodi protein yang mampu membantu sel tubuh untuk lebih kuat
dalam melawan zat asing (antigen).

4. Bioteknologi Biru

Bioteknologi biru (Blue Biotechology) atau yang sering juga disebut sebagai
bioteknologi akuatik merupakan cabang ilmu bioteknologi yang berguna dalam
bidang akuatik atau perairan. Pengembangan dunia bioteknologi biru banyak
dilakukan dengan menggunakan aktivitas rekayasa genetic. Beberapa hasil
bioteknologi akuatik yang berguna hingga saat ini yaitu penumbuhan ikan bersirip
atau kerang-kerang di dalam lingkungan/ daerah perairan yang dapat dikontrol,
vaksin untuk mengontrol aktivitas hormone seksual ikan, dan berbagai macam
vaksin untuk mempercepat proses pertumbuhan bobot badan ikan. Contoh lainnya
adalah rekayasa genetic untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin yang
digunakan untuk melawan virus pada ikan salmon.

b. Klsifikasi Berdasarkan Waktu


Adpun berdasarkan waktunya bioteknologi dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologui modern.

1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional atau biasa juga disebut bioteknologi tradisional


adalah penerapan bioteknologi yang telah digunakan sejak ilmu pengetahuan masih
belum berkembang pesat, dimana penggunaannya masih terbatas pada penggunaan
mikroorganisme melalui Teknik fermentasi yang terjadi dalam skala kecil dan
prosesnya masih sangat sederhana.
Dengan kata lain bioteknologi konvensional adalah pemanfaatan makhluk
hidup untuk menghasilkan barang atau jasa dengan cara-cara tradisional dan belum
memakai teknologi canggih atau pemanfaatan jasa mikroorganisme untuk
mengubah suatu substrat menjadi produk yang bernilai lebih, lewat proses
fermentasi. Adapun ciri-ciri bioteknologi konvensional antara lain:
 Peralatan yang digunakan terdiri atas alat-alat sederhana,
 Telah dikenal sejak awal peradaban manusia,
 Menggunakan hasil pemanfaatan secara langsung,
 Pemanfaatan mikroorganisme masih terbatas.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi konvesional dapat kita temui dalam


proses pembuatan bahan pangan yang menerapkan teknik fermentasi seperti:

 Pembuatan tape dari singkong atau ketan oleh Saccharomyces cereviceae.


 Pembuatan tempe dari kedelai oleh Rhizopus sp.
 Pembuatan kecap dari kedelai oleh Aspergilus wentii.
 Pembuatan oncom dari ampas kedelai oleh Neurospora sp.
 Dari bahan susu dapat dihasilkan beberapa produk seperti keju oleh bakteri
Streptococcus lactis; pembuatan yoghurt oleh bakteri Streptococcus lactis
dan Propionibacterium shermanii; serta pembuatan mentega oleh bakteri
Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris.

2. Bioteknolgi Modern

Bioteknologi modern adalah suatu terobosan dalam perkembangan ilmu biologi


yang dalam praktiknya telah menggunakan alat dan cara kerja yang canggih,
dilakukan dalam keadaan bersih dan steril, kualitas produk lebih baik, dan kuantitas
hasil produk yang dibuat lebih banyak. Dengan kata lain, bioteknologi modern
merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan barang yang sudah
menggunakan teknologi canggih seperti penggunaan biologi molekuler dan sel.
Aplikasi dalam bioteknologi modern ini tidak hanya mengandalkan kerja
mikroba melalui fermentasi, tetapi juga bermain di ranah manipulasi terhadap
susunan geneti mikroba yang digunakan, misalnya melalui penyusupan gen.
Beberapa contoh penerapan bioteknologi modern antara lain kultur jaringan,
pemuliaan tanaman melalui rekayasa transgenic, produksi obat-obatan antibiotic,
dan lainnya.
Contoh lainya adalah rekayasa genetic dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetic
adalah Teknik pengambilan gen tertentu yang dianggap memiliki keunggulan untuk
ditanam pada suatu organisme agar menghasilkan organisme yang memiliki
keunggulan secara genetic. Sementara rekayasa biokimia merupakan penggunaan
tangkI reactor untuk pertumbuhan mikroorganisme untuk proses biologis tertentu
agar tak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang lainya.
Diantara beberapa ciri bioteknologi modern adalah:
 Peralatan yang digunakan sudah modern,
 Pemanfaatan mikroorganisme disesuaikan dengan teknologi modern,
 Mulai berkembang sejak ditemukannya DNA,
 Penggunaan mikroorganisme yang tidak terbatas.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi modern antara lain sebagai berikut:

 Antibody monoclonal, Hormon insulin, Tanaman kebal hama, Bayi tabung,


hewan transgenic, berbagai macam vaksin, pelestarian hewan atau tanaman
langka.
 Produksi antibiotic, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya seperti Streptomycin
aureofaciens, (penghasil tetrasiklin), Cephalosporium (penghasil sefalosporin),
Penicillium notatum (penghasil penisilin).
 Bioinsektisida, yaitu jenis insektisida yang memakai bakteri Bacillus
thuringiensis (Bt) yang sudah dikristalkan. Bakteri ini dapat membunuh larva
serangga.
 Kloning, yaitu Teknik perbanyakan individu yang memiliki keturunan secara
genetic identic. Cloning pada tanaman dilakukan melalui Teknik kultur jaringan
yang memanfaatkan sifat totipotensi sel tumbuhan, yakni kemampuan sel
tumbuhan untuk berkembang menjadi tumbuhan yang utuh. Cloning pada
hewan telah dilakukan pada domba, yakni dengan inti sel kelenjar susu seekor
domba kedalam sel telur domba lain yang telah dibuang inti selnya. Zigot yang
dihasilkan selanjutnya berkmbang sampai menjadi janin dalam Rahim domba
pemilik sel telur. Bayi domba terlahir dengan sifat secara genetic dengan sifat
domba pemberi inti sel.
 Rekayasa Genetik, yaitu Teknik pengubahan susunan gen pada organisme untuk
memberi sifat baru yang memnguntungkan pada organisme tersebut.
 Hybridoma, yaitu Teknik penggabungan dua sel yang berbeda jenis menjadi
satu sel hybrid yang memiliki sifat kedua sel asalnya.
2.4 Kaitan Bioteknologi Dengan Perkembangan Dunia
Dewasa ini perkembangan dunia tidak terlepas dari semakin berkembang pesatnya
bioteknologi. Dari perkembangan bioteknologi ini, dihasikan produk dan jasa yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Bioteknolog dapat diterapkan dalam bidang
pangan, pertanian dan peternakan, kesehatan, serta lingkungan. Ditinjau dari aspek
kesejarahannya bioteknologi telah berkembang dari ribuan tahun silam dalam berbagai
bidang.
Oleh karena itu jika diruntut dari sejarah perkembangan ilmu dan teknologi dunia,
maka produk-produk jasad hidup yang telah dikembangkan manusia sejak ratusan bahkan
ribuan tahun yang silam dapat dikategorikan sebagai produk bioteknologi. Sebagai contoh,
produk minuman hasil fermentasi, wine, bir hoghurt, tempe, oncom, tape dan lain-lain.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya.
Populasi dunia saat ini mencapai 7 milyar dan diproyeksi meningkat menjadi 9
milyar pada tahun 2050. Hal ini merupkan tantangan yang sangat besar terkait dengan
penyediaan produk pangan, kesehatan, lingkungan, pertanian dan peternakan. Tantangan
lain berupa perubahan iklim, penigkatan emisi gas rumah kaca, dan kebutuhan akan
pangan dan air. Bioteknologo diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan dan
kebutuhan manusia ini dengan menghasilkan produk pangan yang sehat, mengurangi
dampak negative lingkungan dari industry pertanian, kelautan dan manufaktur.
Kondisi yang demikian, akan memberikan kosekuensi pada bertambahnya beban
sumber daya alam (tanaman, hewan, mikroorganisme) dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Kelemahan tersebut dapat diatasi dengan adanya bioteknologi, karena
bioteknologi memungkinkan untuk merekayasa karakter alami menjadi karakter yang
sesuai untuk produksi maksimum.
Kontribusi bioteknologi dalam perkembangan dunia dan menangani permasalah
yang ada didunia sangatlah beragam mencakup bidang pertanian, kesehatan, industry,
pangan dan lingkungan.

1. Bidang Pangan
Peneraapan bioteknologi dalam memproduksi makanan dan minuman
merupkan aplikasi bioteknologi tertua. Aplikasi ini banyak dijumpai pada bioteknologi
konvensional melalui proses fermentasi. Pemanfaatan bioteknologi yang dilakukan
manusia dalam bidang ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bahan pangan.

Tempe merupakan produk


bioteknologi olahan kedelai
yang memanfaatkan
Rhizopus oryzae.
Kecap merupakan produk
bioteknolog olahan kedelai
yang memanfaatkan
Aspergillus soyae dan
Aspergillus wentii.

Dalam bidang pangan dunia bioteknologi juga berhasil menemukan bahan


pangan berupa protein sel tunggal (PST) dan microprotein. Protein sel tunggal
merupkan istilah untuk menyebut protein yang berasal dari organisme multiseluler atau
uniseluler yang strukturnya sederhana. Sedangkan microprotein merupakan makanan
sumber protein yang berasal dari miselium jamur.

2. Bidang Pertanian dan Peternakan


Bioteknologi modern banyak diaplikasikan dibidang pertanian dan peternakan
dengan memanfaatkan Teknik DNA rekombinan. Teknik tersebut digunakan dengan
tujuan memperoleh bibit unggul. Proses yang dilakukan dengan memindahkan gen
unggul dari satu organism eke organisme lain melalui perantara mikroorganisme.
Aplikasi ini dapat dilihat pada proses pembutan DNA rekombinan tumbuhan dengan
menggunakan vector Agrobacterium tumefaciens. Bakteri tersebut dipilih karena
mempunyai plasmid TI (tumor inducing) yang dpat bergabung dengan DNA
tumbuhan.

3. Bidang Kesehatan
Perkembangan bioteknologi memberikan peran penting bagi dunia kesehatan. Dengan
adanya bioteknologi dapat menemukan obat-obatan baru dan metode baru dalam
penanganan penyakit.
a. Antibiotic
Pembuatan antibiotek termasuk penerapan bioteknologi konvensional,
antibiotic adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme untuk
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Contohnya jamur
Chepalosporium sp. menghasilkan antibiotic sefalosporin untuk membunuh
bakteri yang kebal terhadap antibiotic penisilin.
b. Insulin
Insulin merupakan hormone yang diproduksi oleh kelenjar pancreas dan
berfungsi mengatur kadar gula dalam darah. Melalui Teknik rekayasa genetika
insulin dapat diproduksi dalam jumlah banyak. Insulin diperoleh dengan
mengambil kelenjar pancreas dari hewan untuk keperluan pengobatan diabetes
melitus.
c. Vaksin Transgenic
Vaksin adalah siapan antigen yang dimasukan ketubuh untuk memicu
terbentuknya system kekebalan tubuh. Pembuatan vaksin dilakukan melalui
Teknik DNA rekombinasi dengan mengisolasi gen yang mengode senyawa
penyebeb penyakit (antigen) dari mikrobia yang bersangkutan. Gen tersebut
disisipkan pada plasmid mikrobia yang telah dilemahkan sehingga mikrobia ini
menjadi tidak berbahaya karena telah dihilangkan bagian yang menimbulkan
penyakit, misalnya lapisan lendirnya.
d. Antibodi Monoklonal
Bioteknologi pembuatan antibodi monoclonal menggunakan prinsip fusi
protoplasma. Fusi protoplasma dilakukan dengan menggabungkan dua sel dari
jaringan yang sama atu dari dua sel dari organisme yang berbeda dalam satu medan
listrik.
e. Terapi Gen
Penderita fibrosis sistik mengalami kesulitan bernapas karena paru-parun yang
berisi lendir. Hal ini disebabkan adanya mutasi gen yang mengakibatkan tidak
terbentuknya alfa-1-antitripsin (ATT). Untuk mengatasi masalah tersebut
dilakukan terapi gen untuk memperbaiki atau mengganti gen-gen penyebab
penyakit.

4. Bidang lingkungan
Aplikasi bioteknologi dibidang lingkungan digunakan untuk menangani
pencemaran lingkungan. Pada proses pemurnian logam, bahan-bahan tambang yang
diperoleh umumnya masih terikat dengan bijinya (kotoran), diperlukan bahan kimia
untuk memurnikannya. Namun, bahan-bahan kimia tersebut ternyata kurang efektif.
Dengan menggunakan bakteri Thiobacillus ferrooxidans, beberapa jenis logam dapat
diambil dari cairan sisa penambangan. Bakteri ini mampu mengoksidasi belerang yang
mengikat berbagai logam seperti tembaga, seng, dan uranium membentuk logam
sulfide. Bakteri tidak memanfaatkan logam-logam tersebut sehingga nantinya logam
akan dilepaskan diair dan dimanfaatkan oleh manusia. Dengan demikian, pencemaran
lingkungan akibat limbah penambangan dapat akan dikurangi dengan memanfaatkan
peran mikroorganisme. Bioteknologi juga dikembangkan di berbagai negara untuk
kegiatan pengolahan limbah industry.

5. Bidang Energi
Biteknologi juga dimanfaatkan dalam bidang energi. Keterbatasan energi
menjadikan para ilmuwan berusaha mencari sumber energi alternative dengan
memanfaatkan bioteknologi.

2.5 Perkembangan Bioteknologi

Perkembangan bioteknologi dapat dikelompokan menjadi empat tahap yaitu:


1. Generasi pertama, yaitu bioteknologi sederhana pada produksi makanan dan tanaman
serta pengawet makanan melalui penguna mikroba secara tradisional.
Pada tahun 6000 SM, orang-orang Bablionia telah berhasil membuat bir dengan
frementasi jasad renik. Pristiwa ini merupakan proses bioteknologi yang tertua. Tiga ribu
tahun kemudian, orang-orang Sumeria mampu mengembangkan pembuatan bir hingga
memiliki cita rasa (20 macam). Hingga saat sekarang, bioteknologi dapat memberdayakan
jenis-jenis minuman serta tanaman dalam varietas yang beragam. Contoh-contoh produk
era ini antara lain pembuatan tempe, tape, dan cuka.

2. Genarasi kedua, yaitu peroses bioteknologi yang berlangsung dalam keadaan tidak
steril.
Peristiwa ini merupakan bentuk frementasi di tempat terbuka, sehingga dapat
terkomntaminasi oleh mikroorganisme lainya. Frementasi adalah suatu proses
perombakan dari senyawa yang lebih kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana
dengan bantuan mikroorganisme. Beberapa jenis produk yang dihasilkan oleh
bioteknologi ini, antara lain etanol,asam asetat, asam sitrat, asam laktat, dan geliserin.
Sekarang proses pembuatan kompos atau penglolah limbah juga merupakan contoh
jenis bioteknologi fermentasi ini.
3. Generasi ketiga ,yaitu proses bioteknologi yang berlanggsung dalam kondisi steril.

Bioteknologi jenis ini merupakan peroses-proses biologis atau fermentasi di


tempat yang tertutup sehingga menjaga menjaga jangan sampai ada mikroorganisme
luar yang mengontaminasi. Beberapa contoh produk hasil bioteknologi ini antara lain
jenis obat-obat antibiotika (pinsilin, tetrasiklin, streptomisin, kloromfenikol, dan
vitamin B12, giberin, kortison atau steroid lainya, asam amino terutama asam gultamat,
dan berbagai anzim.

4. Generasi baru, yaitu proses bioteknologi yang diterapkan pada hasil keilmuan baru
(bioteknologi baru).

Berbagai hasil keilmuan baru tentang penerapan bioteknologi sebagai berikut;

a) Penelitian tentang enzim, yang mempelajari aktivitas sel-sel dan dan anzim yang
diatur aktivitasnya. Salah atu contohnya adalh produksi insulin, interferon, dan
antibody monoclonal.
b) Kailmuan tentang rekayasa genetika.
c) Teknik pengindraan secara molekuler
d) Kelengkapan rancangan bangunan suatu alat untuk menumbuhkan mikroba yang
memungkinkan berlangsungnya suatu reaksi biologi.
e) Teknik bayi tabung. Dengan penemuan Teknik laparoskopi memungkinkan sel
sperma suami dan sel telur isteri difertilisasikan didalam cawan petri atau di dalam
tabung (invintro).
f) Teknologi hybridoma merupakan suatu cara untuk menyatukan dua sel dari
jaringan-jaringan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang
berbeda, sehingga diperoleh satu sel tunggal (sel hybrid).
g) Tanaman transgenic.
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bioeknologi merupakan cabang


ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain sebagainya)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alcohol, dan lain-lain) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan anusia dengan bantuan
teknologi. Cabang-cabang ilmu bioteknologi adalah biologi sel, vorologi, mikrobiologi,
genetika,biokimia dan beberapa cabang ilmu lain. Klasifikasi dalam bioteknologi terdiri atas
bioteknologi merah, bioteknologi putih atau abu-abu, bioteknologi hijau, dan bioteknologi biru.

Bioteknologi berkaitan dengan perkembangan dunia, karena bioteknologi hadir untuk


menjawab berbagai masalah yang muncul di berbagai belahan dunia sesuai dengan
perkembangan dunia dari dulu hingga sekarang. Perkembangan bioteknologi terjadi dari
generasi pertama, generasi kedua, generasi ketiga, hingga generasi baru untuk menjawapi
perkembangan dunia.

3.2 Saran

Untuk menambah wawasan para pembaca diharapkan agar membaca berbagai sumber yang
berkaitan dengan bioteknologi. Sehingga pengetahuan pembaca tidak terbatas pada apa yang
telah disampaikan penulis pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmantio, Aziz. 2018. Bioteknologi. Yogyakarta: Sentra Edukasi Media.

Rumiyati. 2019. Bioteknologi dan Aplikasinya Dalam Kehidupan. Jakarta Barat: sunda Kelapa
Pustaka.

Wardani K.A, dkk. 2017. Pengantar Bioteknologi. Malang: UB Press.

Anda mungkin juga menyukai