Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

KEPERAWATAN KRITIS

OLEH :

IRVAN TUHUTERU (P1813012)

HUGOLINA NEA (P1813009)

FIEN KERJAFY (P1813006)

IIN SYANE TUHUMURI (P1813010)

HILDA SHELA ISTIA (P1712018)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRAHA EDUKASI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah hirabbilalamin,dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat


Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayahNya maka dengan ini penulis dapat
menyelesaikan makalah “KEPERAWATAN KRITIS” dengan lancar.
Terselesainya makalah ini berkat kerja sama dari berbagai pihak untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing serta rekan–rekan yang
memberikan masukan dan gagasan tentang makalah ini.Penulis menyadari bahwa
makalah ini masi banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari sisi tulisan
maupun sistem penulisan, maka dari itu penulis mohon maaf dan mengucapkan
terima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Semoga apa yang penulis sajikan pada makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.

Makassar, November 2021


DAFTAR ISI

SAMPUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.....................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH....................................................................3
D. MANFAAT PENULISAN..............................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI KARDIVASKULER


B. PENGKAJIAN FISIK
C. ELOKTROKARDIOGRAM DASAR

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN................................................................................
B. SARAN..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Dalam hal ini mencakup system sirkulasi darah yang terdiri dari jantung
komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah arau sirkulasi
darah ini berawal dari jantung, yaitu pompa berotot yang berdenyut secara
ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung ke seluru tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang
terdiri dari, arteri, arterior dan kapiler kemudian kemudian kembali ke jantung
melalui venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
digunakan sebagai system transport oksigen, karbondioksida, makanan, dan
hormone serta obat-obatan ke seluru jaringan sesuai dengan kebutuhan
metabolismetiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, vaktor perubahan cairan
tubuh dan hormon dapat berpengaru pada system kardiovaskuler baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami system sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi
pisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami
berbagai problematika yang berkaitan dengan system kardiovaskuler tanpa ada
kesalahan yang membuat kita melakukan kesalahan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana riwayat keperawatan sistem kardiovaskuler
2. Bagaimana pemeriksaan fisik pada sistem kardiovaskuler
3. Bagaimana pengkajian fisik pada sistem kardiovaskuler
C. TUJUAN MAKALAH
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa keperawatan dapat
mengetahui riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik, dan pengkajian fisik pada
system kardiovasculer

D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini dibuat oleh penulis agar meminimalisir kesalahan dalam
tindakan keperawatan yang disebabkan oleh ketidakpahaman dalam anatomi
fisiologi kardiovaskuler sehingga berpengaru besar dalam keselamatan pasien.
BAB II

PEMBAHASAN

A. REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI KARDIVASKULER

1. ANATOMI JANTUNG
Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari rongga dada
(toraks) diantara kedua paru. Selaput yang melapisi jantung disebut
perikadrium yang terdiri atas dua bagian
a. Perikadrium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang
dada dan selaput paru.
b. Perikadrium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri
yang juga disebut epikadrium

Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikadrium


sebagai pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan akibat gerak jantung
saat memompa.

1) Bentuk serta Ukuran Jantung


Jantung merupakan organ paling utama dalam system kardiovaskuler
a) Dibentuk oleh organ mulcular, apex dan basis cordis, atrium dan
ventrikel.
b) Panjang 12cm, leber 8-9cm, tebal 6cm (± sebesar kepalan tangan).
c) Berat 7-15cm.
d) Terletak diantara kedua paru-paru, ditenga dada, bertumpu pada
diaphagma thoracis, 5cm diatas processus xiphoideus.
2) Lapisan Jantung
a) Perikadrium, terdiri dari fibrosa dan serosa, merupakan lapisan terluar.
b) Miokadrium, terdiri dari otot jantung merupakan lapisan paling tebal.
c) Endocardium, lapisan paling dalam, tersusun dari lapisan endothelium.
3) Ruang Dalam Jantung
2 atrium kanan dan kiri dinding otot tipis, tekanan rendah. Dipisahkan
oleh septum interatrioum. Atrium kanan befungsi sebagai penampungan
darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir
melalui vena cavasuperior, vena cavainferior, serta sinus koronarius yang
berasal dari jantung sendiri. Dari atrium kanan kemudian darah
dipompakan ke venrtikel kanan.
Atrium kiri menerima menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru-
paru melalui 4 buah vena pulmonalis, kemudian darah dialirkan ke
ventrikel kiri.
2 venrtikel kanan dan kiri didinding otot tebal, tekanan tinggi.
Dipisahkan oleh septum inter-ventrikulorum.
ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian
dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.
Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompkannya
ke seluruh tubuh melalui aorta.
Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh orifsium atrioventrikuler.
Orifsium ini dapat terbuka atau tertutup oleh suatu katup atriventrikuler
(katup AV). Katup AV disebut katup bicuspid (kapus mitral) sedangkan
katub AV sebelah kanan disebut katub tricuspid.
a) Katub Tricuspid
(1) Berada di antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
(2) Mengalirkan darah dari atrium kanan menuju ventriel kanan.
(3) Mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan.
(4) Terdiri dari tiga daun katub.
b) Katup Pulmonal
(1) Terdiri dari tiga daun katup
(2) Mengalirkan darah dari ventrikel kanan menuju pulmonalis
c) Katup Bicuspid
(1) Terdiri dari dua daun katup
(2) Mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.
d) Katup Aorta
(1) Terdiri dari tiga daun katup
(2) Mengalirkan darah ke seluruh tubuh

2. PEMBULUH DARAH
a. Saluran khusus untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh mulai dari
jantung dan segera kembali ke jantung.
b. Elastis.
c. System pembuluh terdiri dari tiga jenis yaitu arteri, kapiler dan vena.
1) Arteri dan Arteriola
a) Arteri berdiameter besar, berdinding tebal dan elastis.
b) Membawa darah keluar dari jantung ke bagian tubuh lainnya
dan membawa darah yan dideoksigenasi, kecuali arteri
pulmonalis.
c) Katup hanya pada pemulaan keluar dari jantung.
d) Menunjukan adanya tempat untuk mendengarkan denyut
jantung.
e) Pembulih darah dari arteri terbesar adalah aorta (yang keluar
dari ventrikel sinistra) dan arteri pulmonalis (yang keluar dari
ventrikel dekstra).
f) Arteri-arteri kecil dinamakan sebagai arteriola yang selanjutnya
menjadi kapiler.
2) Aorta
a) Merupakan saluran darah arteri yang terbesar adalah dalam
tubuh.
b) Aorta membawa darah yang kaya akan oksigen dari vertikel kiri
ke seluru tubuh.
3) Arteri Koronaria
Merupakan saluran yang membawa oksigen dan nutrisi pada
jaringan otot jantung.
4) Arteri Pulmonalis
Merupakan saluran yang membawa darah oksigen dari venrtikal
kanan ke paru-paru.
5) Vena dan Vanula
a) Berfungsi mengalirkan darah kembali menuju ke jantung
b) Memiliki dinding yang lebih tipis, serta jaringan otot polos dan
jaringan ikat sedikit.
c) Membawah darah kotor (sisa metabolism dan CO2), kecuali
pena pulmonalis.
d) Jaringannya kurang elastis.
e) Mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke
jantung
f) Tidak menunjukan adanya tempat mendengar denyut jantung
g) Pembuluh darah vena yang ukuran besar adalah vena cava dan
vena pulmonalis
h) Cabang dari vena disebut venolus/venalu yang selanjutnya
menjadi kapiler
6) Vena cava superior
Vena dari kepala dan dari tubuh bagian atas menuju ke vena cava
yang berakhir pada atrium kanan.
7) Vena cava inferior
Vena dari kaki dan tubuh bagian bawah menuju vena cava yang
berakhir pada atrium kanan.
8) Vena pulmonalis
Merupakan saluran yang membawa darah kaya oksigen dari paru-
paru ke atrium kiri.
9) Kapiler
a) Merupakan pembuluh darah yang sangat halus yang
menghubungkan arteiola dengan venula.
b) Dindingnya tipis memungkinkan pertukaran zat-zat nutrisi dan
zat-zat lain (seperti oksigen dan karbon dioksida) antara darah
dan sel-sel tubuh.
c) Disebut juga pembuluh rambut
d) Terdiri dari sel-sel indotel
e) Diameter kira-kira 0,008 mm
f) Fungsi kapiler :
(1) Alat penghubung anatara pembuluh darah arteri dan vena
(2) Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan
jaringan.
(3) Menyerap zat makanan yang terdapat di usus
(4) Menyaring darah yang terdapat di ginjal.

3. FISIOLOGI JANTUNG
a. System Sirkulsi
System sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan interna dan
lingkungan eksterna tubuh, system ini membawah nutrien gas ke semua
sel, jaringan organ dan system organ serta membawah produk akhir
metabolik dari sel keluar tubuh.
b. Komponen System Sirkulasi
System kardiovaskuler yang terdiri dari jantung, pembuluh darah dan
darah, sitem limfatik yang terdiri dari pembuluh limfe, dan nodus limfe
yang terletak pada pembuluh limfe yang besar. System pembentuk dan
penyimpan darah yang terdiri dari limfe, hati, sumsum tulang, kelenjar
timus.
c. Fungsi System Sirkulasi
Transport makanan, gas, hormone, mineral, enzim, sisa metabolism,
mempertahannkan suhu tubuh dengan vasokontriksi dan vasodiliase,
perlindungan melalui system imun dan pembekuan darah, buffering,
protein darah merupakan system buffer yang mempertahankan ph darah.
d. Macam-macam sirkulasi
Sirkulasi pulmoner: ventrikel kanan arteri plmonal paru-paru
vena pulmonal atrium kiri, fungsi menerima darah penuh CO2
menjadi darah penuh O2 (teroksigenasi). Sirkulasi sistemik : ventrikel
kiri aorta semua sel vena atrium kanan, sebagai
e. Aliran bypass janin melalui jantung
Sebelum lahir, darah tidak perlu lewat sirkulasi pulmonal yang belum
berfungsi, tetapi darah teroksigenasi dari umbilicus langsung dimasukan
dari atrium kiri menuju atrium kanan melalui lubang yang disebut:
foramen ovale, saat lahir, paru-paru sudah berfungsi, foramen ovale
ditutup jika masih ada lubang daapt menimbulkan penyakit: defek
septum interatrium. Darah teroksignasi yang belum melintasi foramen
ovale pada janin, mengalir ke ventrikel kana. Darah ini kemudian
dibelokan dari trunkus pulmonal menuju aorta duktus arterious. Duktus
ini menutup setelah lahir dan meninggalkan sisa: ligamentum arterious,
jika lintasan ini tidak menutup akan menimbulkan defek jantung yang
disebut : duktus arterious paten
f. Sistem pengaturan jantung
Serabut purkinje: serabut otot jantung khusus yang mampu
menghantarkan impuls 5x lebih cepat. Serabut tersebut memungkinkan
atrium berkontraksi bersamaan yang diikuti oleh kontraksi vnetrikel.
Nodus sinoatrial (Nodus SA). Lokasi: dinding posterior atrium kanan
dibawah pembukaan vena cava superior. Nodus SA melepas impuls
72x/menit dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis, berfungsi
mengatur frekuensi kontraksi irama sehingga disebut: pemacu jantung
g. Abnormalitas hantaran
Irama jantung abnormal (aritmia): disebabkan ketidakteraturan nodus S-
A dan nodus A-V atau gangguang system hantaran. Blok jantung:
gangguan pada hantaran sehingga sebagian atau semua implus tidak
mencapai ventrikel jantung berdenyut dengan irama sendiri. Blok
jantung parsial: atrium berdenyut normal, frekuensi hantaran yang
melalui nodus A-V melambat mengakibatkan ventrikel hanya
berkontraksi sekali setelah atrium kontraksi ke 2,3atau 4. Blok jantung
komplet: atrium berdenyut normal, tetapi ventrikel hanya berdenyut
sendiri dengan frekuensi: 20-40 x/menit. Blok jantung diatasi dengan
memasang alat pacu jantung buatan yang dipasang dibawah kulit. Focus
ektopik: adalah defek hantaran yang menyebabkan denyut abnormal.
Kontraksi ventrikular preature atau ekstra systole, geletar (flutter) dan
fibrilasi: kontraksi cepat dan tidak terkoordinasi baik pada ventrikel
maupun atrium.
h. Siklus jantung
Jantung berkontraksi disebut systole,jantung relaksasi disebut diastole ,
kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah,
tekanan darah normal systole 120mmhg, diastole 80mmhg.
i. Bunyi jantung
Jantung berkontraksi disebut systole,jantung relaksasi disebut diastole ,
kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah,
tekanan darah normal systole 120 mmhg, diastole 80mmhg.
j. Frekuensi jantung
Frekuensi normal: 60-100 denyut/menit,rata-rata: 75x/menit siklus
jantung berlangsung selama 0,8 detik,systole 0,5 detik dan diastole 0,3
detik , takikardi: penignkatan frekuensi jantung >100x/menit, bradikardi:
penurunan frekuensi jantung <60x/menit.
k. Curah jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dipompa jantung per menit.
Rata-rata : 5 liter/menit. Perhitungan curah jantung: frekuensi x isi
sekuncup, factor yang mempengaruhi:
1) Aktifitas berat meningkat 25-35 I/menit
2) Aliran balik vena ke jantung
Factor memperbesar aliran darah vena:
1) Pompa otot rangka
2) Pernafasan (tekanan negative rongga dada saat inspirasi
3) Reservoir vena (limpa, hati dan pembuluh darah besar)
4) Gaya gravitasi
Factor pemperlambat aliran darah vena:
1) Perubahan posisi tubuh
2) Tekanan darah abnormal vena: hemoragi,volume darah rendah
3) darah tinggi: semakin besar tahanan yang harus dihadapi ventrikel
yang berkontraksi, semakin sedikit curah jantungnya.
B. PENGKAJIAN SISTEM KARDIOVASKULER
1. Riwayat Pasien
a. Riwayat Penyakit Sekarang
1) Gejalah/tanda
2) Kapasitas fungsional pasien (baik, sedang atau buruk)
3) Riwayat penyakit demam (adalah demam rreumati, difteri,
endocarditis, tuberkolosis)
4) Kehamilan
b. Riwayat Penyakit Dahulu
1) Menayakan riwayat penyakit sistematik
a) Hipertensi
b) Diabetes Melitus
c) Dislipidemia
d) Penyakit Cerebtovaskular
e) Penyakit vascular peripheral
f) Penyakit tiroid
g) Asam bronkila atau penyakit paru obstruktif
2) Menayakan pengobatan dan alegri
c. Riwayat Keluarga (Relative Sampai Tingkat Pertama)
1) Hipertensi
2) Penyakit jantung iskimia
3) Diabetes melitus
4) Dislipidemiae
d. Riwayat Pribadi Dan Social
1) Merokok (lebih dari 10 batang/hari merupakan factor resiko)
2) Konsumsi alcohol ( sekitar 2 gelas/hari dibolehkan
3) Tidak diperkenankan menggunakan obat / narkoba
2. Pemeriksaan Fisik
a. Gambaran Umum Pasien
Cek bila pasien kelihatan lelah, kekuatiran terhadap sesuatu, keracunan,
tekipnea, sinaosis, edema peripheral, wajah kongenital dan
penampilannya
b. Tekanan Darah
Cek untuk, tekanan darah tinggi, tekanan darah renda dan nadi
c. Pemeriksaan Tangan Dan Leher
Cek konjungtuva apakah pucat, sklera ikterik, nadi vena jugular,
pembesaran tiroid bruit karotis dan karakter nadi karotis
d. Pemeriksaan Paru Paru
Cek apakah ada ronki basa tipe halus atau kasar, atau wheezing
e. Pemeriksaan Abdomen
Cek untuk bruit ginjal, asites, palpasi aotrik abnormal, hepatomegali
(pembesaran hati) dan splenomegaly (pembesaran limba)
f. Pemeriksaan Ekstremitras
1) Cek untuk sinaosis, clubbing fingers, edema periferal,varikositis dan
gelombang
2) Cek untuk tidak adanya atau melambatnya nadi femoral sebagai
bandingan dengan nadi brikal (termsuk koatrasio aorta obstruksi aorta
abdominal atau penyakit takayasu)
3) Membandingkan simetri kanan dan kiri nadi pada atas dan bawah
ekstremitas
g. Karakteristik Nadi Vena Jugular

1) Penurunan X dan Y
2) Tabrakan gelombang A (termasuk Blok jantung lengkap)
3) Tanda Kussmaul (ketidakadaan penurunan normal dari JVP selama
inspirasi,
seperti yang terlihat pada konstriksi perikarditis)
4) Penurunan Y yang cepat (termasuk perikarditis konstriktif dan
kardiomiopati restriktif)
5) Tidak adanya gelombang A (termasuk atrial fibrilasi)
6) Gelombang V tinggi (termasuk regurgitasi trikuspid)

3. Pemeriksaan Laboraturium
a. Membantu diagnosa infark miokard akut (angina pectoris, yaitu nyeri
dada akibat kekurangan suplai darah ke jantung, tidak dapat ditegakkan
dengan pemeriksaan darah maupun urin)
b. Mengukur abnormalitas kimia darah yang dapat mempengaruhi
prognosis pasien jantungMengkaji derajat proses radang
c. Skrining factor risiko yang berhubungan dengan adanya penyakit arteri
koronaria aterosklerotik
1) Glukosa darah : Diabetes
2) Enzim jantung (CK,CKM,Triponin) : Infark miokard
3) ANP (atrial, natriuretic peptide) : Gagal jantung kongestif
4) BNP (beta-type natriuretic peptide) : Overload volume ventrikel,
gagal jantung
4. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan sinar-x dilakukan untuk melakukan ukuran, kontur dan posisi
jantung. Pemeriksaan fluoroskopi dapat memberikan gambaran visual
jantung pada luminescent x-ray screen
a. Rontgen Thoraks : Kardiomegali
C. ELOKTROKARDIOGRAM DASAR
1. Defenisi
Elektrokardiogram adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas
listrik otot jantung dan untuk menentukan kelainan jantung.
2. Gambaran EKG
3. Nilai Normal
Gelombang P – R : 3 – 5 kotak kecil (60 – 100 ).
a. < 60 : Sinus Bradikardi
b. > 100 : Sinus Takikardi
4. Fungsi EKG
Untuk mengetahui keadaan / kelainan jantung :
a. Penurunan Co dan penurunan kontraktilitas
b. Aritmia / iskemia / infark miokard
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem peredaran darah


yang melibatkan organ jantung dan pembuluh darah. Jantung
merupakan organ berongga dan berotot yang memompa darah
melalui sirkulasi pulmonal dan sistemik. Arteri membawa darah dari
jantung ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil, lalu ke kapiler-
kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan vena, yang
membawa darah kembali ke  jantung.
kelainan yang terjadi pada jantung dan pembuluh darah dapat
berhubungan dengan proses pembentukan (embriologi) ataupun
akibat pengaruh luar. Melalui pemahaman anatomi pada sistem ini
akan membantu memahami kelainan yang terjadi pada penyakit-
penyakit kardiovaskuler.
DAFTAR PUSTAKA

1. Spanner S. Handatlas of Human Anatomy. Vol. II. 16th ed.EGC,1987.

2. Platzer W. Anatomy Pernkopf. Vol. III. 3th ed. EGC,1988.

3. Kahle W, Leonhardt H, Platzer W. Alat-alat Dalam. Vol. II. 16th ed..


Hipokrates.
1995

Anda mungkin juga menyukai