Anda di halaman 1dari 18

SISTEM KARDIOVASKULER

Dosen : Ns. Yayu Anggriani, S.Kep., M.Kes

Disusun Oleh :

NURLAELA (92E23044)
ANGELICA NATHASYA (92E20006)
DWI ARFAH (92E23012)
HASBY FEBRIANSYAH (92E23029)
ABDUL GAFUR (92E23001)
MUHAMMAD ULUL RIZKI (92E23037)
ROSDIANA (92E23048)
AZIZUL HAKIM (92E22009)

PRODI K-3
POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA
TAHUN 2023
PENDAHULUAN
Sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk mempertahankan kuantitas dan kualitas dari cairan
yang ada diseluruh tubuh. Sistem kardiovaskuler terdiri dari dua
sistem, yaitu sistem jantung dan vasa darah. Sistem sirkulasi darah
dimulai dari jantung yang berfungsi untuk mempompa darah yang
kemudian dialirkan melalui aorta dan diteruskan ke cabang – cabang
pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler berhubungan erat dengan
darah dimana masing – masing darah memiliki tugas atau fungsi
sendiri – sendiri dan saling berkaitan satu sama lain.
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler.
Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis,
atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung
kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit
lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak
100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000
galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung
terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada,
bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas
processus xiphoideus.
TUJUAN
 Tujuan Penulisan
 Tujuan Umum
 Mengetahui secara umum tentang Fisiologi System Cardiovaskuler.
 Tujuan Khusus
 · Untuk mengetahui fungsi sistem cardiovascular dan pengontrolan curah
jantung
 · Untuk mengetahui regulasi tekanan darah dan mekanisme jantung
sebagai pompa
 · Untuk mengetahui sistem konduktivitas jantung dan elektrofisiologi
 · Untuk mengetahui sirkulasi sistem cardiovascular dan darah.
 1.3 Rumusan Masalah
 Adapun permasalahan yang kami angkat dari makalah ini adalah
bagaimana cara kerja, fungsi, dan bagian – bagian dari anatomi dan fisiologi
sistem kardiovaskuler.
 1.4 Manfaat Penulisan
 · Dapat mengetahui fungsi sistem kardiovaskuler
 · Dapat mengetahui bagian-bagian anatomi jantung
 · Dapat mengetahui sirkulasi jantung


 PEMBAHASAN
 Pengertian sistem kardiovaskuler
 Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler
bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen
dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem kardiovaskuler
juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.
 Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri
atas :
 1. Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap
darah agar dapat mengalir ke jaringan.
 2. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
 3. Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan
didistribusikan ke seluruh tubuh.
 2.2 Jantung
 Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang berfungsi
sebagai pompa, mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan sebagai salah
satu indikator kehidupan.
 Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari
tulang rusuk ke dua. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian
kanan dari garis tengah tubuh. Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang
dewasa. Berat jantung orang dewasa berkisar 250-300 gr.
STRUKTUR PERIKARDIUM DAN LAPISAN JANTUNG

. Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi


jantung, dan memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam
mediastinum. Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu fibrous
pericardium dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial
adalah lapisan keras, tidak elastik dan merupakan jaringan tebal yang
tidak beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan
berlebihan dari jantung, melindungi dan menempatkan jantung dalam
mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam yang
tipis, memberan yang halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan
parietal adalah lapisan paling luar dari serous pericardium yang
menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan
viseral yang di sebut juga epicardium, yang menempel pada permukaan
jantung, antara lapisan parietal dan viseral terdapat cairan yang di
sebut cairan perikadial. Cairan perikardial adalah cairan yang dihasilkan
oleh sel pericardial untuk mencegah pergesekan antara memberan saat
jantung berkontraksi. (Sherwood, Lauralee, 2001: 262)
STRUKTUR BAGIAN DALAM DAN LUAR
RUANG-RUANG JANTUNG

 Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua


ventrikel pada bagian anterior. Setiap atrium terdapat
auricle, setiap aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium
sehingga atrium menerima volume darah yang lebih besar.
Pada permukaan jantung terdapat lekuk yang saling
berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh
darah koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus
memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung.
Sulkus koroner bagian dalam mengelilingi sebagian jantung
dan memberi tanda batas antara atrium superior dan ventrikel
inferior.
 Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada
permukaan depan jantung yang memberi tanda batas antara
ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut mengelilingi
permukaan posterior jantung yang disebut sulkus
interventrikuler posterior dimana memberi tanda batas antar
ventrikel di bagian belakang jantung.
 Atrium kanan
 Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus
koronarius.Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat lekukan
ruang yang berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada bagian
posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah lateral dan aurikel
permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang
berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium kanan 2
cm.
 2. Ventrikel kanan
 Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan
jantung.Bagian dalam dari ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-tonjolan
yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung yang disebut
trabeculae carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan bagian
yang membawa sistem konduksi dari jantung.
 Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang
disebut dengan chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula
yang berbentuk kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel kanan
dipisahkan dengan ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah
dari ventrikel kanan melalui katup semilunar pulmonal ke pembuluh
darah arteri besar yang disebut pulmonary truk yang dibagi menjadi
arteri pulmonal kanan dan kiri.
 Atrium kiri
 Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri
menerima darah dari paru-paru melalui empat vena
pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri
mempunyai dinding posterior yang lunak. Darah dibawa dari
atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana
mempunyai dua daun katup.
 4. Ventrikel kiri
 Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada
ventrikel kanan mengandung trabecula carneae dan mempunyai
chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke
papillary muscle. Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui katup
semilunar aorta ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh
yang disebut aorta asending.Dari sini sebagian darah mengalir ke
arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending
dan membawa darah kedinding jantung,sebagian darah masuk
ke arkus aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan
aorta desending membawa darah keseluruh tubuh.
 Struktur Katup-katup Jantung
 Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena
perubahan tekanan pada saat jantung kontraksi dan
relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu
arah dengan cara membuka dan menutup katup untuk
mencegah aliran balik.
 1. Katup Atrioventrikuler
 Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara
atrium dan ventrikel. Katup antara atrium kanan dan
ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup yaitu katup
trikuspidalis, (Setiadi, 2007: 169) Terdiri dari tiga otot yang
tidak sama, yaitu: 1) Anterior, yang merupakan paling tebal,
dan melekat dari daerah Infundibuler ke arah kaudal menuju
infero-lateral dinding ventrikel dextra. 2) Septal, Melekat
pada kedua bagian septum muskuler maupun membraneus.
Sering menutupi VSD kecil tipe alur keluar. 3) Posterior, yang
merupalan paling kecil, Melekat pada cincin tricuspidalis
pada sisi postero-inferior (Aurum, 2007).
 Katup Semilunar
 Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada
arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta
terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga
daun katup yang berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai
corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal
atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik
ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel
berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam
pembuluh-pembuluh. (Setiadi, 2007: 170).
 2.3 Pembuluh Darah
 Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri,
arteriola, kapiler, venula dan vena.
 1. Arteri
 Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi
keseluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (luntur),
kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut
jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis yang dapat
teregang saat sistol dan mengadakan rekoil pada diastol.
 Arteri Koroner Kanan
 Berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler kanan. Pada dasarnya
arteri koronarian kanan memberi makan pada atrium kanan, ventrikel kanan, dan
dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri. Bercabang menjadi Arteri Atrium Anterior
Dextra (RAAB = Right Atrial Anterior Branch) dan Arteri Coronaria Descendens
Posterior (PDCA = Posterior Descending Coronary Artery). RAAB memberikan aliran
darah untuk Nodus Sino-Atrial. PDCA memberikan aliran darah untuk Nodus Atrio-
Ventrikular (Aurum, 2007).
 b. Arteri Koroner Kiri
 Berjalan di belakang arteria pulmonalis sebagai arteri coronaria sinistra utama
(LMCA = Left Main Coronary Artery) sepanjang 1-2 cm. Bercabang menjadi Arteri
Circumflexa (LCx = Left Circumflex Artery) dan Arteri Descendens Anterior Sinistra
(LAD = Left Anterior Descendens Artery). LCx berjalan pada Sulcus Atrio-Ventrcular
mengelilingi permukaan posterior jantung. LAD berjalan pada Sulcus
Interventricular sampai ke Apex. Kedua pembuluh darah ini bercabang-cabang dan
memberikan lairan darah diantara kedua sulcus tersebut (Aurum, 2007).
 2. Arteriola
 Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup
pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding
yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal,
sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriola dipersarafi oleh
serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriola merupakan penentu
utama resistensi/ tahanan aliran darah, perubahan diameternya menyebabkan
perubahan besar pada resistensi.
 Kapiler
 Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat
tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa
darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung.
 Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah
dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme
berpindah dari jaringan ke dalam darah.
 4. Venula
 Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung
dengan venul-venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah
kembali ke jantung.
 5. Vena
 Vena memili dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya
lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah
dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah
dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem
vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga
mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah
sesuai kebutuhan tubuh.
 Sirkulasi Jantung
 Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian
besar yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian
terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi
sirkulasi jantung.\
 Ø Sisrkulasi Pulmonal
 1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
 2. Hanya berfungsi untuk paru.
 3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
 4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
 5. Kolom hidrostatiknya pendek.
 Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
 Jantung → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis jantung.
 Ø Sirkulasi Sistemik
 1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
 2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
 3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
 4. Banyak mengalami tahanan.
 5. Kolom hidrostatik panjang.
 Otot Jantung
 - Secara anatomi mirip dengan otot rangka (otot lurik)
 - Secara fisiologi bekerja seperti halnya otot polos
 - Otot jantung kaya akan mitokondria → sejumlah 25-35 % sel jantung
(dibandingkan hanya 2 % untuk otot rangka)
 - Konsekuensi → resisten terhadap kelelahan
 - Dalam fungsinya keterlibatan ion Ca2+
 2.6 Jantung sebagai pompa
 Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa system sirkulasi
darah. Yang paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi (atrium)
sebenarnya berfungsi sebagai ruang penyimpanan selama ventrikel memompa.
 Ventrikel berkontraksi, ventrikel kanan memasok darah ke paru-paru, dan
ventrikel kiri mendorong darah ke aorta berulang-ulang melalui sistem sirkulasi,
fasa ini disebut systole. Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak
memompa) setelah ventrikel mengosongkan darah menuju arteri
disebut diastole. Kontraksi jantung inilah yang mendasari terjadinya serangkaian
peristiwa elektrik dengan koordinasi yang baik. Aktivitas elektrik dalam keadaan
normal berawal dari impuls yang dibentuk oleh pacemaker di
simpul SinoAtrial (SA) kemudian melewati serabut otot atrial menuju
simpul AtrioVentrikular (AV) lalu menuju ke berkas His dan terpisah menjadi dua
melewati berkas kiri dan kanan dan berakhir pada serabut Purkinje yang
mengaktifkan serabut otot ventrikel.
 Sistem penghantaran impuls jantung, penyebaran impuls dan suplai
darah ke otot jantung
 Hambatan impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama jantung. Sistem
ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga ritmik
spontan dan serabut saraf tertentu yaitu sinoatrial node (SA node),
atrioventrikular node (AV Node), atrioventrikular bundle (AV bundle, dan
serabut penghubung terminal (serabut purkinje).
 Impuls untuk kontraksi timbul melalui depolarisasi spontan pada jaringan
khusus yang terletak di dekat tempat masuk vena cava superior ke dalam
atrium kiri (nodus sinu-atrial) yang merupakan pemacu (pacemaker)
jantung.
 Sinoatrial node (SA node) atau Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu
massa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior
atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena kava superior. Nodus S-A
melepaskan impuls sebanyak 72 kali per menit, frekuensi irama yang lebih
cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 per menit), dan ventrikel
(20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis
sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat
iramanya. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut
pemacu jantung.
 Suplai saraf jantung
 Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom.
Nervus vagus (saraf kranial ke-10) memperlambat
frekuensi jantung dan menyebabkan penurunan
kekuatan kontraksi melalui hantaran impuls ke
nodus sinuatrial. Saraf simpatis mempercepat
frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi.
Persarafan ganda terhadap jantung ini dikoordinasi
oleh pusat jantung di medula oblongata otak.
Frekuensi denyut jantung juga dikendalikan secara
refleks oleh dua kelompok reseptor. Reseptor
tekanan (atau baroreseptor) adalah reseptor yang
sensitif terhadap perubahan tekanan darah.
 Kelainana Jantung
 `Beberapa contoh kelainan jantung, yang membuat kerja
pompa jantung kurang efektif dan curah jantung berkurang,
meliputi:
 1. Aterosklerosis, penumpukan plak-plak dalam dinding
pembuluh darah koroner, pada akhirnya akan mengakibatkan
sumbatan aliran darah.
 2. Penyakit jantung iskemik, supali darah ke miokardium
tidak mencukupi, biasanya terjadi akibat aterosklerosis pada
arteri koroner dan dapat menyebabkan gagal jantung.
 3. Infark miokardial (serangan jantung), biasanya terjadi
akibat suatu penurunan tiba-tiba pada suplai darah ke
miokardium.
 4. Penyakit katup jantung akan mengurangi curah darah
jantung terutama saat melakukan aktivitas (Ethel, 2003: 236-
237).

THANK’S YOU!!!

Anda mungkin juga menyukai