Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH SISTEM KARDIOVASKULER

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
Cici Putri Hiswara E2114401014
Zihran Syahla Nurliana E2114401070

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA 2021/2022

Jl. Tamansari No. KM 2,5 Kel. Mulyasari Kec. Tamansari

Kota Tasikmalaya Email : umtas.ac.id


KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
2.1 Definisi Sitem Kardiovaskuler....................................................................................3
2.2 Perkembangan Sistem Kardiovaskuler........................................................................5
2.3 Faktor Resiko Penyakit Kardiovaskuler......................................................................5
2.4 Anatomi Jantung..........................................................................................................7
2.5 Fisiologi Jantung........................................................................................................12
2.6 Anatomi Sistem Pembuluh darah..............................................................................15
2.7 Sistem Pembuluh Limpa............................................................................................19
2.8 Fisiologi Vaskuler......................................................................................................20
2.9 Elektokardiogram ( EKG )........................................................................................22
2.10 Denyut Jantung......................................................................................................24
2.11 Gangguan Pada Jantung.........................................................................................25
2.12 Sistem Konduksi....................................................................................................28
BAB III PENUTUP................................................................................................................30
3.1 Kesimpulan................................................................................................................30
3.2 Saran..........................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................31

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas
beberapa komponen yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung berfungsi sebagai
pemompa darah dan pembuluh darah merupakan media atau jalan dari komponen
darah. Ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan
ukuran panjang kira-kira 12 cm dan lebar sekitar 9 cm. Jantung terletak di belakang
tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan
bersentuhan dengan diafragma.
Walaupun ukuran jantung hanya sebesar kepalan tangan kita. Tapi jantung
merupakan organ tubuh terpenting (vital) dalam tubuh kita. Jika jantung mengalami
gangguan atau berhenti berdetak, maka akan berpengaruh terhadap organ-organ tubuh
lainnya, bahkan bisa berakibat fatal yang bisa menyebabkan kematian. Karena jantung
bertugas sebagai pemompa darah dan bersamaan dengan pembuluh darah
mengedarkan darah untuk keperluan metabolisme tubuh kita.
Mengetahui anatomi dan fisiologi jantung secara menyeluruh, dengan baik dan
benar akan membuat kita semakin berpikir betapa pentingnya organ jantung ini, dan
kita bisa menjaga pola hidup kita dengan baik
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu system kardiovaskuker?
b. Bagaimana anatomi dan fisiologi system kardiovaskuker?
c. Bagaimana anatomi jantung?
d. Bagaimana proses siklus jantung?
e. Apa saja gangguan yang terjadi pada system kardiovaskuer dan jantung?
1.3 Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui ap aitu system kardiovaskuler
b. Untuk mengetahui bagaimana anatomi dan fisiologi system kardiovaskuker
c. Untuk mengetahui bagaimana anatomi jantung
d. Untuk mengetahui bagaimana proses siklus jantung
e. Untuk mengetahui apa saja gangguan yang terjadi pada system kardiovaskuler
dan jantung
1.4 Manfaat Penulisan

1
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sitem Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk menyampaikan
nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, dan zat-zat lain dari dan menuju
sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis.
Sistem Kardiovaskuler ini juga merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri
atas beberapa komponen berikut :
 Jantung : Sebagai pemompa darah
 Komponen darah : sebagai pembawa O2 dan nutrisi
 Pembuluh darah : Sebagai media/jalan dari komponen darah
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses
metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang
bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya
adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi.
Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ
vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem
sirkulasi itu sendiri.

Gambar : Jantung Pusat Kardiovaskuler

3
Gambar : Sistem Kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung umumnya mengacu
pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh darah yang
bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina) atau stroke. Kondisi jantung
lainnya yang mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga dianggap bentuk
penyakit jantung. Menurut American Heart Association tahun (2017) dalam Oliver
(2013) Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian sebanyak 17,3 juta
penduduk dunia, sekitar 3 juta dari kematian tersebut terjadi sebelum usia 60
tahun .Menurut statistik dunia, ada 9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh
penyakit kardiovaskuler dan 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung
koroner. Diperkirakan angka tersebut akan meningtrasportkat hingga 23,3 juta pada
tahun 2030 (Lestari , 2014). Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi
serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah, termasuk
penyakit jantung koroner (CHD), penyakit serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah
tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD). Definisi CVD juga menyangkut penyakit
lain seperti rheumatic heart disease (kerusakan jantung akibat rematik) dan penyakit

4
jantung kongenital (kerusakan bentuk struktur jantung sejak lahir) (Guilherme dan
Kalil, 2016).
Fungsi sistem kardiovaskuler itu terdiri dari :
 Transport :
 Darah
 Bahan / metabolit
 Oksigen / karbondioksida
 Keseimbangan :
 Suhu
 Tekanan darah
 Air / elektrolit
 Hormonal :
 Atrial Natriuretic
2.2 Perkembangan Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam
sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast.
Angioblast ini timbul dari :
a. Mesoderm : splanknikus & chorionic
b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai
berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup
uning telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel
berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial.
Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang
menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba.
Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta.
2.3 Faktor Resiko Penyakit Kardiovaskuler
Faktor risiko penyakit kardiovaskuler yaitu umur, merokok, alkohol, pola diet,
pola aktifitas fisik, obesitas dan hipertensi (Oliver, 2013):
A. Umur

5
Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Hal tersebut
sudah menjadi wajar karena semakin bertambahnya usia maka semakin
menurunnya kinerja organ tubuh manusia.
B. Merokok
Merokok merupakan faktor risiko mayor untuk terjadinya penyakit jantung,
termasuk serangan jantung dan stroke, dan juga memiliki hubungan kuat untuk
terjadinya penyakit jantung sehingga dengan berhenti merokok akan
mengurangi risiko terjadinya serangan jantung.Merokok sigaret menaikkan
risiko serangan jantung sebanyak 2 sampai 3 kali. Sekitar 24 % kematian
akibat penyakit jantung pada laki-laki dan 11 % pada perempuan disebabkan
kebiasaan merokok. Meskipun terdapat penurunan yang progresif proporsi
pada populasi yang merokok sejak tahun 1970-an, pada tahun 1996 sebesar 29
% laki-laki dan 28 % perempuan masih merokok. Salah satu hal yang menjadi
perhatian adalah prevalensi kebiasaan merokok yang meningkat pada remaja,
terutama pada remaja perempuan Orang yang tidak merokok dan tinggal
bersama perokok (perokok pasif) memiliki peningkatan risiko sebesar 20 – 30
% dibandingkan dengan orang yang tinggal dengan bukan perokok. Risiko
terjadinya akibat merokok berkaitan dengan dosis dimana orang yang merokok
20 batang rokok atau lebihdalam sehari memiliki resiko sebesar dua hingga
tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum untuk mengalami kejadian
penyakit jantung.
C. Alkohol
Kebiasaan mengkonsumsi alkohol bisa menaikkan kadar tekanan darah dan
beresiko terkena penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan mengkonsumsi
alkohol juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, yaitu suatu bentuk
kolesterol yang bisa mengeraskan arteri.
D. Pola Diet
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung adalah diet yang
tidak sehat. Diet lemak jenuh, dan kolesterol mengakibatkan penyakit jantung.
Selain itu, terlalu banyak kandungan garam (sodium) dalam makanan bisa
menaikkan kadar tekanan darah sehingga dapat lebih berpotensi terserang
penyakit jantung.
E. Aktivitas Fisik

6
Kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan penyakit jantung, hal ini juga
dapat meningkatkan kemungkinan memiliki kondisi medis lain yang
merupakan faktor resiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol
tinggi, dan diabetes.
F. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. Obesitas dikaitkan dengan kadar
kolesterol dan trigliserida yang lebih tinggi dan menurunkan kadar kolesterol
baik. Selain penyakit jantung, obesitas juga bisa menyebabkan tekanan darah
tinggi dan diabetes sehingga dapat menimbulkan resiko terserang penyakit
jantung.
G. Hipertensi
Tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama penyakit jantung.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis yang terjadi saat
tekanan darah di arteri dan pembuluh darah lainnya terlalu tinggi. Menurunkan
tekanan darah dengan perubahan gaya hidup atau dengan pengobatan bisa
mengurangi resiko penyakit jantung dan serangan jantung.
2.4 Anatomi Jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks) di atas
paru-paru. Ukuran jantung manusia kira-kira sebesar kepalan tangan masing-masing
orang. Jantung berfungsi untuk memompa darah kemudian darah tersebut akan
dialirkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.
a. Lapisan Pericardium
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di
mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :
1) Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang
melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan
fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian
dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini
termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah
besar yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta,
pulmonal arteri dan vena pulmonal).
2) Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa.
3) Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan
lapisan luar dari otot jantung atau epikardium.
7
Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat
ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut
dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi
dari gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau
berkontraksi. Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 – 50 ml, dan tidak
boleh kurang atau lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.
b. Anatomi Superfisial ( permukaan ) Jantung
Jantung mempunyai tiga permukaan: facies sterno-costalis (anterior), facies
diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (facies posterior), Jantung juga
mempunyai apex yang arahnya ke bawah, depan, dan kiri.
1) Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan
ventriculus dexter, yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus
atrioventricularis. Pinggir kanannya dibentuk oleh atrium dextrum dan
pinggir kirinya oleh ventriculus sinister dan sebagian auricula sinistra.
Ventriculus dexter dipisahkan dari ventriculus sinister oleh sulcus
interventricularis anterior.
2) Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus
dexter dan sinister yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis
posterior. Permukaan inferior atrium dextrum, tempat bermuara vena
cava inferior, juga ikut membentuk facies diaphragmatica.
3) Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium
sinistrum, tempat bermuara empat venae pulmonales. Basis cordis
terletak berlawanan dengan apex cordis.
Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan,
dan kiri. Apex terletak setingi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari garis
tengah. Pada daerah apex, denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada
orang hidup. Perhatikan bahwa basis cordis dinamakan basis karena jantung
berbentuk piramid dan basisnya terletak berlawanan dengan apex. Jantung
tidak terletak pada basisnya; jantung terletak pada facies diaphragmatica
(inferior).
c. Dinding Jantung
1) Epicardium merupakan lapisan perikardium serosa bagian viseral.
Membran serosa ini sering diinfiltrasi oleh lemak, terutama pada orang
yang sudah tua.
8
2) Myocardium (otot jantung) menyusun bagian terbesar pada jantung. Di
sekeliling miokardium terdapat jaringan ikat yang mengikat sel-sel otot
hingga berbentuk memanjang, melingkar, dan memilin sehingga
membentuk bundel. Bundel ini berfungsi untuk memeras darah yang
melewati jantung sehingga berjalan ke arah yang tepat. Myocardium
meupakan jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas
kemampuan kontraksi jantung.
3) Endocardium merupakan selapis sel epitel gepeng yang terletak di atas
selapis jaringan ikat. Endokardium membatasi ruang jantung dan
menyelubungi katup jantung. Endocardium berhubungan langsung
dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah, seperti
halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya
d. Ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel
kanan, dan ventrikel kiri. Di bagian dalam, antar atrium dibatasi oleh septum
interatrial sedangkan antar ventrikel dibatasi oleh septum interventrikularis.
Septum atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah
percampuran darah dari kedua sisi jantung. Antara atrium kanan dengan
ventrikel kanan dibatasi oleh katup trikuspidalis dan antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri dibatasi oleh katup bikuspidalis (katup mitral). Pada pembukaan
antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonaris dibatasi oleh katup
semilunaris pulmonal. Di bagian atas, antara atrium kiri dengan aorta dibatasi
oleh katur semilunaris aorta.
Otot berbentuk khusus seperti kerucut menuju rongga ventrikel yang disebut
dengan otot papilaris. Suatu pita kuat yang menghubungkan antara otot
papilaris dengan katup trikuspidalis disebut dengan korda tendinae. Berikut
fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut yaitu :
1) Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang
rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui
vena kava superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang
berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel
kanan dan selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima darah de-
oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh
bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah).
9
Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan
otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi
seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan
dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen
dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan
2) Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru
melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke
ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Atrium
kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru.
Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium,
darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri
Berikut adalah fungsi ventrikel yaitu :
1) Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paruparu melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah
de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri
paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah.
Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel
kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan
katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan
pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri
pulmonalis menuju paru-paru.
2) Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke
seluruh tubuh melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang
mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati
katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup,
memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah
ventrikel penuh, dan berkontraksi. Sebagai kontrak ventrikel kiri,
menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral
mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup
aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh
tubuh
e. katup Jantung
Katub jantung ini terdiri dari 4 yaitu :
1) Katup Trikuspidalis
10
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan
menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah
kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid
terdiri dari 3 daun katup.
2) Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam
ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis
bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan
berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal
trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun
katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila
ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari
ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3) Katup Bikuspid (Bikuspidalis)
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri
menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun
katup.
4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.
Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga
darah akan mengalir ke seluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup
pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk
kembali kedalam ventrikel kiri.
f. Suplai Darah ke Jantung
Jantung menerima darah dari 2 pembuluh darah utama yaitu:
1) Pembuluh balik besar (Vena cava) yang membawa darah masuk ke
serambi kanan. Venae cavae ada 2 buah yaitu: (1) Vena cava superior
berfungsi membawa darah kurang oksigen (deoxygenated) dari kepala
dan lengan, dan (2) vena cava inferior berfungsi membawa darah
deoxygenated tersebut dari badan dan kaki.

11
2) Vena pulmonalis ada 4 buah yang membawa darah kaya oksigen
(oxygenated) dari paru-paru menuju ke bilik kiri.
3) Ternyata di samping jantung memompa darah ke seluruh otototot
dalam tubuh, jantungpun mengirim darah ke dinding otot jantung
melalui jaringan arteri-arteri yang dibentuk oleh dua pembuluh darah
koroner utama yaitu pembuluh darah koroner kanan dan pembuluh
darah koroner kiri.
Jantung memompa darah melalui 2 pembuluh darah utama yaitu:
1) Arteri pulmonalis yang batangnya (trunkus) berasal dari Bilik kanan
kemudian bercabang 2 menjadi kanan dan kiri yang menuju ke paru-
paru kanan dan kiri.
2) Aorta yang batangnya berasal dari Bilik kiri kemudian bercabang 2
menjadi aorta abdominalis yang menuju badan dan kaki dan arteri
jugularis yang menuju ke kepala.
Otot jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :
1) Luar / Pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus
jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni
dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu
lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender
sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu
jantung.
2) Tengah / Miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan
miokardium yaitu:
i. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan
lapisan luar mencakup kedua atria.
ii. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
iii. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium
dan ventrikel).
3) Dalam / Endokardium

12
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula
dan bagian depan sinus vena kava.
2.5 Fisiologi Jantung
A. Fungsi umum otot jantung
 Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan
dari luar.
 Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang
otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.
 Tidak dapat berkontraksi tetanik.
 Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
B. Metabolisme otot jantung
Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk
berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah
yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses
metabolism jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.
C. Pengaruh ion pada jantung
 Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung
dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
 Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung
berkontraksi spastis.
 Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.
D. Elektrofisiologis sel otot jantung
Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel.
Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh
rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu:
1. Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan bagian luar
bermuatan positif.
2. Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane
terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam.
3. Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat
masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positih dalam sel menjadi
berkurang.

13
4. Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama
sesuai masa refraktor absolute miokard.
5. Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir
dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.
E. Sistem konduksi jantung
Sistem konduksi jantung meliputi:
1. SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam dinding
atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2. AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium
dekat muara sinus koronari.
3. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi posterior
dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
4. Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium
menyebar pada kedua ventrikel.
F. Siklus jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga
ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus
jantung.
G. Fungsi jantung sebagai pompa
Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1. Fungsi atrium sebagai pompa
2. Fungsi ventrikel sebagai pompa
3. Periode ejeksi
4. Diastole
5. Periode relaksasi isometric
Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung
1. Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir
ke jantung.
2. Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf
otonom
H. Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya.
Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung
(cardiac output).
14
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
1. Beban awal
2. Kontraktilitas
3. Beban akhir
4. Frekuensi jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu:
1. Periode systole
2. Periode diastole
3. Periode istirahat

I. Bunyi janung
Tahapan bunyi jantung:
1. Bunyi pertama: lup
2. Bunyi kedua : Dup
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama
2.6 Anatomi Sistem Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran
darah dalam tubuh terdiri dari:
1. Aliran darah koroner
2. Aliran darah portal
3. Aliran darah pulmonal
4. Aliran darah sistemik
Macam-macam pembuluh darah didalam tubuh :
1) Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah
keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari
ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a. Tunika Intima
b. Tunika Media
c. Tunika Eksterna
 Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian
ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui
15
radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis
menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari 3
bagian :
a. Aorta Asenden
b. Arkus Aorta
c. Aorta desendes
Aorta asendes mempunyai cabang:
a) Aorta torakalis
b) Aorta abdominalis
 Arteri kepala dan leher
Disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi
menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian
perbatasan atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
a. Arteri karotis eksterna
a) A. tiroid superior
b) A. faringea asendes
c) A. lingualis
d) A. fasialis
e) A. aurikularis posterior
f) A. maskilaris
b. Arteri karotis interna:
a) A. oftalmika
b) A. komunikan posterior
c) A. coroidea
d) A. serebri anterior
e) A. serebri media
f) A. nasalis
 Arteri karotis eksterna
Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus
transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas
lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri
ini bergabung dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A.
vertebralis.
 Arteri karotie interna
16
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur.
Pada permukaan anterior pons bercabang dua:
a. Arteri serebralis posterior
b. A. sirkumateriosus
Wajah menerima darah dari:
a. Arteri fasialis dan temporalis superficial
b. Arteri temporalis superficial
c. Arteri transversa fasialis
d. Arteri supraorbitalis dan supratoklearis
 Arteri vertebralis
Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus
transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas
lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri
ini bergabung dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A.
vertebralis.
 Arteri basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur.
Pada permukaan anterior pons bercabang dua:
a. Arteri serebralis posterior
b. A. sirkumateriosus
Wajah menerima darah dari:
a. Arteri fasialis dan temporalis superficial
b. Arteri temporalis superficial
c. Arteri transversa fasialis
d. Arteri supraorbitalis dan supratoklearis

 Arteri subklavia
Terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang
dari arkus aorta. Terdiri dari:
a. A. aksilaris
b. A. brakhialis
c. A.ulnaris
d. A.radialis
e. A. arkus Palmaris superfisialis
17
f. A. arkus Palmaris profundus
g. A. digitalis
 Arteri torakalis
a. Rongga toraks terdiri dari:
a) A.intercostalis
b) A.perikardialis
c) A.bronkialis
d) A.esofagialis
e) A. mediastinalis
b. Dinding toraks terdiri dari:
a) Arteri prenikus superior
b) Arteri subkostalis
 Arteri abdominalis
Merupakan baian dari Aorta Desendens
 Arteri rongga perut
Terdiri dari:
a. Arteri seliaka
b. A. splinika
c. A. mesenterika superior
d. A. renalis
e. A. spermatika dan Ovarika
f. A. mesenterika Inferior
g. A. marginalis
 Arteri dinding abdomen
Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
a. Prenikus inferior
b. Arteri subkostalis
c. Epigastrika superior
d. Arteri lumbalis
2) Vena
Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-
alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena pulmonalis. Pembuluh
darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
1. Vena ke jantung
18
Meliputi : Vena cava superior, inferior dan pulmonalis
2. Vena yang bermuara pada vena cava superior :
Tepat dibelakang angulus mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis
posterior turun melintasi M. sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula
menembus fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia.
Cabang- cabangnya:
a. Vena aurikularis posterior
b. Vena retromadibularis
c. Vena jugularis eksterna posterior
d. Vena supraskapularis
e. Vena jugularis anterior
3. Vena kulit kepala :
Vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena temporalis superfisialis,
aurikularis posterior dan oksipitalis.
4. Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.
5. Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.
6. Vena tonsil dan palatum
7. Vena punggung
8. Vena yang berumuara pada vena cava interior
9. Anastomosis portal sistemik
10.Vena dinding pelvis
11.Vena anggota gerak atas
12.Vena anggota gerak bawah
3) Kapiler
Pembuluh darah yang paling kecil sehingga disebut dengan pembuluh rambut.
Kapiler terdiri dari:
1. Kapiler arteri
2. Kapiler vena
Fungsi kapiler:
1. Penghubung arteri dan vena
2. Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
3. Mengambil hasil dari kelenjar
4. Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5. Menyaring darah dalam ginjal
19
2.7 Sistem Pembuluh Limpa
Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat
mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut
protein dan zat partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan
absorbs secara langsung kedalam kapiler darah. Sistem pembuluh limfe terdiri dari:
1. Duktus limfatikus dekstra : Duktus limfatikus jugularis dekstra, subclavia, dan
bronkomediastinalis masing-masing mengalisrkan cairan limfa sisi kepala dan
leher.
2. Duktus limfatikus sinistra : Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe
yang memanjang.
3. Nodus limfatisi : Berbentuk lonjong seperti buah kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe.
4. Kapiler limfa : sedikit cairan yang Kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfa
2.8 Fisiologi Vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler karena
berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.
Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi:
1. Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.
2. Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika
darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3. Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan
bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4. Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
5. Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke
jantung
A. Aliran darah
Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung
pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:
1. Aliran darah dalam pembuluh darah
2. Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3. Gelombang nadi.
4. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama
denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5. Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
20
Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:
1. Tekanan Vena: biasanya sangat rendah
2. Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume
3. Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive
4. Kecepatan aliran darah vena
5. Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena
6. Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena

B. Mikrosirkulasi
Tempat pertukaran zat CIS dan CES (interstitial) adalah kapiler. Dan dipengaruhi
oleh kecuali dinding kapiler, arteriole, venolus karena dapat mengatur jumlah dan
kecepatan aliran darah. Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan mikrosirkulasi.
C. Tekanan darah
Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan sistolik 120
mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg.
Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang
mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas.
Pusat pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah yaitu:
1. Sistem saraf
a. Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat
vasomotor berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan
karotis dari korteks serebri.
b. Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang
berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler
c. Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons
tekanan, vasodilatasi, dan respons depressor meningkat.
d. Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e. Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan
penurunan tekanan darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan
vasokonstriksi sistemik

21
2. Sistem humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya rennin-
angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium,
magnesium, hydrogen dan kalium.
3. Sistem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan
kapiler, perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam
sistem vaskuler.
4. Sistem limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi
kimia plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir
sepanjang pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran darah.
D. Cairan limfatik
Konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir kebanyakan dari jaringan perifer
mendekati nilai rata-rata atau pekat.
Pembuluh limfatik berfungsi sebagai:
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah
2. Mengankut limfosit dan kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Membuat lemak yang sudah diemulsi dari usus ke sirkulasi darah
4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
5. Mengahsilkan zat antibody
2.9 Elektokardiogram ( EKG )
Elektrokardiogram adalah rekaman aktivitas elektrik jantung sebagai grafik jejak
garis pada kertas grafik. Bentuk jejak garis yang naik dan turun tersebut dinamakan
gelombang (wave). Proses perekaman aktivitas listrik jantung dalam bentuk grafik
disebut elektrokardiografi. Pencatatan EKG secara Internasional dilakukan dengan
standar :
1) Kecepatan gerak kertas 25 mm perdetik atau 50 mm/detok.
2) Dengan ukuran Galvanometer setinggi 1 mv 0,5 mv atau 2 mv,pencetakan
daya ukur galvanometer di namakan kalibrasi.kalibrasi di lakukan 3 kali
berturut turut sebelum dan sesudah perekaman EKG.dan sewtiap ada
perubahan daya ukur harus di dokumentasikan atau dicatat

22
Impuls yang menyebabkan kontraksi arium dan ventrikel jantung menimbulkan
pada EKG, 6 macam gelombang yang di andai dengandengan huruf P, Q, R, S, T, dan
U. pada kertas EKG itu terdapat garis garis tegak dan mendatar yang di pakai untuk
mengukur amplitudo waktu defleksi segmen dan inerval pada EKG yang masing
masing berjarak 1 mm satu dengan yang lainnya. Tiap 5 mm garis mendatar dan tegak
terdapatt garis yang lebih tebal,tiap garis yang tegak menunjukan garis waktu dengan
interval 0,04 detik.

 Gelombang P
Gelombang P merupakan depolarisasi atrium dan merupakan perjalanan impuls
dari impuls SA. Gelombang P yang normal selama < 0,08 detik dan
amplitudonya <2,5mm.
 P-R interval
P-R interval menunjukkan waktu antara depolarisasi atrium sampai dengan
permulaan depolarisasi ventrikel. P-R interval diukur dari permulaan gelombang
P sampai permulaan QRS kompleks. P-R interval waktumya 0,12-0,20 detik.
 P-R segmen
P-R segmen merupakan perlambatan transmisi impuls di simpul AV. P-R
segmen diukur dari akhir gelombang P sampai permulaan QRS kompleks.
 QRS Kompleks
QRS kompleks menunjukkan depolarisasi ventrikel jantung. Ada berbagai
macam gambaran QRS kompleks.
 S-T segmen

23
S-T segmen adalah interval antara akhir QRS kompleks dengan permulaan
gelombang T. ST segmen biasanya isoelektrik dan waktunya antara 0.05-0,15
detik.
 S-T interval
S-T interval diukur dari QRS sampai akhir gelombang T.
 Q-T interval
QT interval menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan
repolarisasi ventrikel. QT interval diukur mulai dari permulaan QRS kompleks
sampai akhir gelombang T. Wakyu QT interval 0,35-0,44 detik. QT interval
tergantung frekuensi jantung.
 Gelombang T
Gelombang T ditimbulkan oleh proses repolarisasi ventrikel. Waktu gelombang
T biasanya 0,10-0,25 detik. Gelombang T positif di I dan II; mendatar difasis
atau negatif di aVL dan aVF; negatif di V1 dan positif di V2 sampai V6.
 Gelombang U
Gelomnbang U adalah defleksi positif yang kecil sesudah gelombang T, disebut
juga after potensial. Gelombang U yang negatif selalu berarti abnormal

Denyut jantung dinilai normal jika:


 Ritme denyut jantung beraturan, biasanya antara 60 – 100 denyut per menit.
 Pola denyut jantung normal
Denyut jantung dinilai abnormal jika:
 Denyut jantung terlalu lambat (kurang dari 60 denyut per menit), atau denyut
jantung terlalu cepat (lebih dari 100 denyut per menit), atau ritme denyut
jantung tidak beraturan
 Pola denyut jantung tidak normal
2.10 Denyut Jantung
Laju denyaut jantung dipengaruhi faktor eksentrik yang mempengaruhi otot
tersebut. Peningktan suhu, tekanan cairan dalam jantung menyebabkan penigkatan
denyaut jantung neuron motor yang berasal dari pusat vosomotor dalam medula otak
dan berakhir pada simpul sinoatrium. Impuls dari nodus s-a menyebar ke seluruh
atrial hingga menyebabkan timbulnya kontraksi dalam sistole atrial (Starr, 1991).

24
Denyut jantung rata-rata manusia normal antara 70 denyut/menit, sedangkan rata-rata
denyut jantung orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah 70 denyut/menit. Orang
yang melakukan aktifitas denyut jantungnya meningkat antara 90-100 denyut/menit.
Tetapi hal in dipengaruhi oleh aktifitas, berat badan dan jenis kelamin (Kay, 1998).
Menurut Adisuwirdjo (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung yaitu:
 Aktivitas, aktivitas yang tinggi dapat menigkatkan frekuensi kerja jantung.
 Ion kalsium, ion kalsium memicu sistole yaitu kontraksi salah satu ruangan
jantung pada proses pengosongan ruangan tersebut. Diastole adalah reaksi dari
satu ruang jantung sesaat sebelum dan selama pengisian ruangan tersebut.
 CO2, dapat menaikkan frekensi maupun kekuatan kontraksi jantung.
 Acetylcolin, mengurangai frekuensi jantung.
 Adrenalin, dapat menaikkan frekuensi jantung.
 Atropin dan nikotin, dapat mempercepat frekuensi jantung.
 Morphin, dapaty memperlambat frekuensi jantung.
 Suhu tubuh, semakin tinggi suhu maka frekuensi jantung juga semakin besar.
 Berat badan, semakin berat badan seseorang maka frekuensi jantung juga
semakin besar.
 Usia, usia muda memiliki frekuensi jantung yang lebih cepat.
2.11 Gangguan Pada Jantung
Kelainan jantung dan pembuluh darah kerap menjadi momok mematikan bagi
sebagian umat manusia terlebih bagi yang memiliki risiko tinggi akibat beberapa
kebiasaan yang menjadi penyebab munculnya kelainan jantung. Penyebab tersebut
seperti pola makan, kelainan bawaan,atau bisa juga karena memiliki pola hidup yang
kurang sehat. Tak hanya itu, kelainan pada jantung dan pembuluh darah bisa juga
timbul akibat adanya efek dari penyakit lainnya, misalnya penyakit gula atau diabetes,
stroke, hipertensi atau tekanan darah yang tinggi dan penyakit berbahaya lainnya yang
mengarah pada kelainan pembuluh darah jantung.
Mayoritas orang mengira jika kelainan pada organ vital manusia ini hanya
menyerang kaum lanjut usia saja. Padahal, kelainan jantung dan pembuluh darah
dapat pula menyerang masyarakat usia muda dengan berbagai kondisi tertentu.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pola hidup yang dijalani pada saat usia
produktif akan sangat berpengaruh kepada kondisi kesehatan pada saat usia senja.
Hukumnya berbanding lurus, ketika seseorang menjaga kesehatannya sejak masih

25
belia dan menjadi suatu kebiasaan, maka dapat dipastikan ketia ia tua maka tubuhnya
akan terjaga dari berbagai penyakit.
Kelainan jantung dan pembuluh darah sejatinya memiliki beberapa jenis dengan
ciri yang masing-masing berbeda satu sama lain. Kali ini penulis akan memberikan
informasi mengenai 10 macam kelainan yang terjadi pada pembuluh darah khususnya
pembuluh darah jantung. Berikut ulasannya untuk Anda.
1) Hearth Failure, Istilah hearth failure lebih familiar dengan sebutan penyakit
gagal jantung atau awamnya disebut dengan serangan jantung. Kelainan
jantung dan pembuluh darah jenis ini merupakan suatu kelainan dimana
jantung sulit memenuhi pasokan aliran darah sehingga cenderung menjadi
sangat berisiko menyebabkan kematian pada penderitanya. Ciri khas yang
dapat dilihat ketika seseorang mengalami gagal jantung ialah pada bagian
kaki dan tangannya menjadi bengkak diiringi dengan perubahan berat badan
yang drastis (tubuh membesar namun bukan karena lemak) karena cairan
yang berlebih serta nafas yang tersendat dan terus merasa lelah. Hal tersebut
disebabkan karena terjadi penyumbatan pada pembuluh darah arteri coroner.
2) Kelainan Katup Jantung, Dalam istilah medis sering disebut dengan “Hearth
Valve” disease. Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini terjadi
ketika satu atau beberapa katup jantung tpada penderitanya idak berfungsi
sebagaimana mestinya. Kelainan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal
diantaranya infeksi, bawaan sejak lahir, faktor usia, serta efek lanjutan dari
penyakit lain. Untuk mengatasi kelainan tersebut jalan satu-satunya ialah
tindakan operasi. Namun berbeda untuk orang yang mengalami kelainan
katup jantung bawaan sejak lahir, penderita tersebut dapat mengurangi risiko
dengan menjaga pola hidup dan pola makan
3) Aritmia, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini berupa denyut
atau detak jantung yang tidak normal. Biasanya penderita gangguan ini akan
merasakan detak jantungnya terasa lebih lambat, lebih cepat, atau kadang
cepat dan kadang lambat (tidak teratur). Penyebab kelainan ini ialah
kurangnya asupan kalsium serta adanya pembuluh darah yang tersumbat.
Selain itu, penyebab lain yang dapat menimbulkan aritmia ialah riwayat
diabetes, hipertensi, kebiasaan merokok, stress, pengaruh alkohol dan kafein,
tidak berfungsinya otot-otot jantung, atau akibat penyalahgunaan obat serta

26
kelenjar tiroid yang bekerja terlalu aktif. Gejala ini tidak seharusnya
dianggap remeh karena dapat menyebabkan gagal jantung.
4) Perikarditis, Kelainan jantung dan pembuluh darah berikutnya ialah
perikarditis yang merupakan gejala peradangan di dalam kantung jantung
(pericarditum). Gangguan ini mengakibatkan kantung jantung mengalami
penebalan serta menimbun banyak cairan. Penyebab utama peradangan pada
pericarditum tersebut ialah karena infeksi virus. Ciri-ciri penderita yang
mengalami kelainan ini biasanya ditandai dengan batuk-batuk, sesak nafas,
hipertensi, serta mengalami kelelahan jantung setelah beraktifitas berat.
Untuk mendiagnosa seseorang terkena perikarditis dapat melakukan uji
laboratorium melalui MRI (kataterisasi jantung). Dan untuk mengatasi
kelainan ini biasanya pada penderita akan dilakukan tindakan berupa
pengangkatan pericarditum.
5) Jantung Koroner, Kelainan jantung dan pembuluh darah berupa jantung
koroner ini sangat sering ditemui. Penyebab timbulnya kelainan tersebut
ialah karena adanya timbunan kolesterol atau lemak jenuh pada dinding
pembuluh darah nadi sehingga aliran darah menuju jantung menjadi
tersumbat. Kolesterol dan lemak yang tertimbun pada dinding nadi tersebut
dapat dipengaruhi oleh tekanan darah yang tinggi, mengonsumsi makanan
berkolesterol tinggi, atau karena menghisap rokok. Gejala khas yang
ditunjukan seorang penderita jantung coroner ialah timbulnya rasa nyeri pada
bagian dada tengah dan menjalar ke kiri hingga melewati lengan, leher,
hingga punggung. Selain itu penderitanya juga akan mengeluarkan keringat
dingin dan merasa mual. Pengobatan herbal biasanya banyak dipilih untuk
mengatasi kelainan ini karena aman dan khasiatnya yang sudah terbukti.
6) Aterosklerosis, Kelainan jantung dan pembuluh darah aterosklerosis ini
memiliki penyebab yang serupa dengan jantung koroner yaitu karena adanya
timbunan lemak serta kolesterol pada permukaan dinding pembuluh darah
jantung. Gejala yang ditimbulkan pun kurang lebih hampir sama, namun
biasanya gangguan jantung ini bersifat menahun atau kadang dating dan
kadang sembuh dengan sendirinya. Jika hal ini tidak ditangani dengan
semestinya dapat menimbulkan gejala lain yaitu angina pectoris. Angina
pectoris ditandai dengan nyeri pada bagian jantung dan dada akibat aliran
darah ke jantung yang tidak normal. Gejala tersebut pun dapat berkembang
27
lagi menjadi penyakit yang lebih serius yang disebut dengan infark miokard
stadium akut. Tingkatan ini sangat berbahayakarena berisiko kematian.
7) Kardiomoipati, Kardiomiopati merupakan kelainan jantung dan pembuluh
darah yang muncul akibat adanya kerusakan pada otot-otot jantung sehingga
dinding jantung tidak berfungsi semestinya untuk memompa dan menyedot
darah. Setidaknya ada empat jenis kardiomiopati yang kerap ditemui yaitu
hipertrofik, kardiomiopati kongestif, peripartum, dan kardiomiopati restriktif.
Risiko lanjutan dari kelainan ini ialah aritmia serta gagal jantung yang terjadi
secara tiba-tiba.
8) Inflamasi Jantung, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini
disebabkan karena adanya infeksi oleh racun pada permukaan dinding
jantung penderitanya. Istilah lainnya ialah myocarditis. Selain itu ada pula
inflamasi jantung yang berada di selaput jantung yang juga disebut dengan
pericarditis.
9) Jantung Rematik, Jantung Rematik merupakan suatu kelainan jantung dan
pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya bakteri streptokokus. Penyakit
tersebut biasanya menyerang pada bagian katup jantung dan menimbulkan
demam rematik kepada penderitanya.
10) Fibrilasi Atrial, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang terakhir ini
merupakan kelainan yang disebabkan karena adanya gangguan ritme jantung.
Gangguan berupa impuls listik tersebut mengakibatkan kontraksi jantung
menjadi tidak beraturan dan darah yang dipompa tidak efisien. Efeknya,
darah yang seharusnya dipompa tidak dapat sepenuhnya keluar sehingga
kantung jantung tidak seluruhnya kosong menuju ventrikel. Kelainan jantung
lainnya yang terkait dengan fibrilasi atrial ialah kardiomiopati, hipertropi
ventrikel, serta jantung koroner, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Penyebab lain yang dapat memicu timbulnya fibrilasi atrial ini ialah
kebiasaan meminum alkohol serta gangguan hipertiroid.
2.12 Sistem Konduksi
Untuk memastikan rangsangan ritmik dan sinkron, serta kontraksi otot jantung,
terdapat jalur konduksi khusus dalam miokardium, jaringan konduksi ini memiliki
sifat-sifat berikut ini:
 Otomatisasi, kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.

28
 Ritmisasi, pembangkitan impuls yang teratur
 Konduktivitas, kemampuan menghantarkan impuls.
 Daya rangsang, kemampuan berespons terhadap stimulan. Sel otoritmik
merupakan sel selain sel kontraktil (non kontraktil)
Sel ini tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial
aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil. Sel-sel jantung non-
kontraktil yang mampu melakukan otoritmisitas terletak di tempat-tempat berikut:
1) Nodus sinuatrialis (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium
kanan dekat pintu masuk vena kava superior. Sel sel dalam SA node ini
secara otomatis dan teratur mengeluuarkan impuls ( rangsangan listrik)
dengan frekuensi 60-100 kali permenit, kemudian menjalar ke
atrium,sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang. Iramanya adalah
irama sinus ( synus rhythm ).
2) Nodus atrioventrikular (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas
pertemuan atrium dan ventrikel. Sel-sel dalam AV node mengeluarkan
impuls dengan frekuensi lebih rendah dari pada SA node yaitu 40 -60 kali
permenit. Oleh karena AV mengeluarkan impuls lebih rendah maka dikuasai
oleh SA yang mempunyai impuls lebih inggi. Kalau terjadi kerusakan pada
SA, maka impuls akan di keluarkan oleh AV, iramanya di sebut dengan "
Juncional Ryhtm " atau “Nodal Rhythm”.
3) Berkas His (berkas atrioventrikular), suatu sel-sel khusus yang berasal dari
nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel.
4) Cabang Bundel, cabang dari berkas His, berkas tersebut terbagi menjadi
cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung
mengelilingi ujung rongga ventrikel dan berjalan balik ke arah atrium di
sepanjang dinding luar.
5) Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan
menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu
cabang pohon. Serabut Purkinje ini akan mengadakan kontak dengan Sel-sel
Ventrikel.dari sel-sel ventrikel impuls akan di alirkan ke sel sel yang terdekat
sehingga seluruh sel akan di rangsang.di ventrikel juga tersebar sel sel "
Pacemaker " yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi

29
20- 40 x/menit. Iramanya " Idioventricular Rhytm " oleh karena frekuensinya
lebih rendah daripada AV, maka dalam keadaan normal Sel-sel ventrikel
tidak mengeluarkan Impuls.

30
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu jantung dan pembuluh darah dan 3
komponen yaitu salah satunya adalah hemoglobin dalam darah yang juga berperan
dalam sistem sirkulasi.
2. Jantung telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam kandungan
dengan proses sirkulasi melalui plasenta.
3. Anatomi fisiologi system kardiovaskuler sangat penting di pelajari karena
perlu adanya pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai problematika kesehatan
terkait system kardiovaskuler.
4.
3.2 Saran
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan
maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem kardiovaskuler
secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang
berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk
memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat kehidupan.

31
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/55255412/Anatomi-FisiologiSistemKardiovaskular/
07/04/20120_11.00
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan
kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit: Salemba Medika.
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. . Jakarta. Penerbit: Salemba Medika
Gemala, Fatma. https://www.academia.edu/9374459/sistem_kardiovaskuler diakses pada 09
Desember 2016 Patmawati. Lis. https://www.academia.edu/9374459/sistem_kardiovaskuler
diakses pada 09 Desember 2016 Zukhri, Saifudin.
https://www.academia.edu/16589387/Anatomi_dan_Fisiologi_Sistem_Kardio vaskuler
diakses pada 09 Desember 2016
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Sistem_Kardiovaskular.pdf diakses pada 09 Desember
2016 https://bukusakudokter.org/2012/10/14/anatomi-fisiologi-jantung/ diakses pada 09
Desember 2016 http://www.newsfarras.com/2014/11/Kerja-Fungsi-Anatomi-Fisiologi-
Jantung.html diakses pada 09 Desember 2016 http://www.softilmu.com/2014/07/mekanisme-
kerja-otot-jantung-dan-sistem.html diakses pada 09 Desember 2016

32

Anda mungkin juga menyukai