Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FARMAKOTERAPI I

KARDIOVASKULAR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

AANG SETIA ADI KUSUMA 17210100003


EKA WIDYASTUTI 17210100002
NINA RUSMIYANTI 17210100004

PRODI STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr, wb

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat allah SWT, kami dapat
menyelesaikan makalah kardiovaskular untuk mata kuliah Farmakoterapi I pada
program studi S1 Farmasi sebagai salah satu tugas yang harus di penuhi.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada teman kelompok 3 yang
telah bekerja keras untuk menyelesaikan makalah ini, serta Ibu Apt. Julia Totong,
S.Si, M.Farm sebagai dosen pengampu mata kuliah Farmakoterapi 1 yang
bersedia meluangkan waktunya membimbing kami. Tak ada gading, tak ada
sesuatu yang sempurna, semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan sebagai
mestinya. Kritik dan saran sangat kami tunggu dan harapkan.

Wassalamualaikum wr, wb

Penyusun,

KELOMPOK 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3

2.1 Kardiovaskular ......................................................................................... 3

2.2 Penyakit Kardiovaskular .......................................................................... 6

2.3 Obat Kardiovaskular ................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Anatomi Jantung ................................................................................ 5

Gambar 2 Ukuran Tekanan Darah ..................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Fungsi utama sistem kardiovaskular adalah mengalirkan darah yang kaya
oksigen ke seluruh tubuh dan memompakan darah dari seluruh tubuh
(jaringan) ke sirkulasi paru untuk di oksigenasi. Jantung merupakan organ
utama sistem kardiovaskular, berotot dan berronga, terletak di rongga
toraks bagian mediastrum. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini
berawal di jantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara
ritmis dan berulang 60-100x/ menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang
terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian Kembali ke jantung
melalui venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan,
dan hormone serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan
kebutuhan metabolism tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor
perubahan volume cairan tubuh dan hormone dapat berpengaruh pada
sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Obat-obat penyakit kardiovaskular ada beberapa macam dan golongan
tergantung dari penyakit kardiovaskular yang di derita. Penyakit
kardiovaskular terbagi menjadi 3 golongan, yaitu gangguan fungsi jantung,
gangguan struktur jantung, dan gangguan sistem vaskular. 3 Obat-obatan
yang dikonsumsi oleh pasien penyakit kardiovaskular memiliki beberapa
efek samping.
Untuk memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami
anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu

1
2

memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardiovaskuler


tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent (kelalaian).
Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anatomi fisiologi
kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam memberikan terapi obat-
obatan yang tepat pada pasien dengan permasalahan kardiovaskular.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja antomi sistem kardiovaskular?
2. Apa saja obat Kardiovaskular?

1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang anatomi sistem kardiovaskular
2. Agar mahasisiwa lebih paham mengenai obat-obat pada sistem
kardiovaskular
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kardiovaskular
2.1.1 Definisi Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang


terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang
berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses
metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak
mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat
merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan
aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi.
Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan
pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

2.1.2 Fungsi Sistem Kardiovaskular

a. Sebagai alat transportasi, mengangkut bahan-bahan yang


dibutuhkan sepeti oksigen, glukosa, dan lain-lain, serta
membawa bahan sisa seperti CO2, urea untuk di buang.

b. Sebagai pengatur atau regulasi yang berperan dalam


menyampaikan hormone ke organ target, serta berperan dalam
regulasi suhu

c. Sebagai proteksi, ikut berperan dalam sistem imunitas tubuh dan


pembekuan darah.

3
4

2.1.3 Anatomi Jantung

Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida


terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah
dan basis (anterior-inferior ICS-V) berada di atas. Pada basis
jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas
dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem
kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks)
sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat
pada orang dewasa sekitar 250-350 gram.

Jantung merupakan organ muskuler yang dapat


berkontraksi secara ritmis, dan berfungsi memompa darah dalam
sistem sirkulasi. Secara struktural dinding jantung terdiri atas 3
lapisan (tunika) yaitu :

a) Luar (Pericardium)

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan


kantong pembungkus jantung yang terletak di mediastinum
minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV
yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan
parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat
lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan
pericardium tidak mengganggu jantung.
b) Tengah (Miokardium)

Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri


koronaria. Susunan miokardium yaitu :
✓ Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh
dua lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut
berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua
atria.
5

✓ Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari


cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
✓ Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi
dan bilik( atrium dan ventrikel).

Gambar 1. Anatomi Jantung

c) Dalam (Endokardium)

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang


mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput
lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus
vena kava.
Bagian-bagian dari jantung :
✓ Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang
berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibentuk
oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
✓ Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak
kerucut tumpul.
Ruangan-rungan dalam Jantung :
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
6

1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di


luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista
terminalis.
a. Muara atrium kanan terdiri dari:

✓ Vena cava superior


✓ Vena cava inferior
✓ Sinus koronarius
✓ Osteum atrioventrikuler dekstra

b. Sisa fetal atrium kanan : fossa ovalis dan annulus ovalis


c. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan
melalui osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan
traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding
ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri
dari:
✓ Vakula Triskupidal
✓ Vakula Pulmonalis
2. Atrium sinistra : terdiri dari rongga utama dan aurikula
3. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra
melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta
melalui osteum aorta terdiri dari:
✓ Valvula mitralis
✓ Valvula semilunaris aorta
2.2 Penyakit Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung


umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau
pemblokiran pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung,
nyeri dada (angina) atau stroke. Kondisi jantung lainnya yang
mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga dianggap bentuk
penyakit jantung. Menurut American Heart Association tahun (2017)
dalam Oliver (2013) Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian
7

sebanyak 17,3 juta penduduk dunia, sekitar 3 juta dari kematian tersebut
terjadi sebelum usia 60 tahun. Menurut statistik dunia, ada 9,4 juta
kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan
45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Diperkirakan angka tersebut akan meningkat hingga 23,3 juta pada tahun
2030.
Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi serangkaian
gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah, termasuk
penyakit jantung koroner (CHD), penyakit serebrovaskular, hipertensi
(tekanan darah tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD). Definisi CVD
juga menyangkut penyakit lain seperti rheumatic heart disease (kerusakan
jantung akibat rematik) dan penyakit jantung kongenital (kerusakan bentuk
struktur jantung sejak lahir).

2.3 Obat Kardiovaskular

2.3.1 Anti Hipertensi

Antihipertensi telah digunakan selama hamper 40 tahun untuk


mengurangi tekanan darah dan mencegah morbiditas dan mortalitas
yang terkait dengan keadaan hipertensi. Sebagai suatu kelompok,
antihipertensi digunakan untuk menurunkan tekanan darah ke tingkat
normal.

Gambar 2. Ukuran Tekanan Darah


8

Antihipertensi diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok


sesuai mekanisme aksinya meliputi:

a. Diuretik Thiazide
Dianggap sebagai obat yang menjadi pilihan utama dari
hipertensi dan biasanya digunakan sebagai terapi awal bagi
kebanyakan penderita TD Tinggi.
b. Beta Blokers
Beta blockers adalah anti-adrenergik dengan jalan
menempati secara bersaing reseptor 𝛽-adrenergik dengan
dibloknya reseptor ini mengakibatkan peniadaan atau penurunan
kuat aktivitas adrenalin dan noradrenalin (NA).
c. Penyekat 𝜶-adrenergik
d. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor
e. Penyekat Saluran Kalsium
f. Anti-adrenergik sentral
2.3.2 Anti Angina

Tekanan yang tidak nyaman, rasa penuh, tertekan, atau nyeri di


tengah dada. terjadi karena kurangnya suplai darah ke otot jantung.
Terapi angina dilakukan dengan 3 cara yaitu :
a. Nitrat
Contoh : Nitrogliserin dan isosorbide dinitrat
b. Penyekat Saluran Kalsium
Contoh : Amplodipine, bepridil, diltiazem, dan nifedipine
c. Penyekat 𝜷 Kardioselektif
Contoh : atenolol, metoprolol, nadolol, dan propanolol
2.3.3 Gagal Jantung

Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak


dapat lagi memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan
metabolismetubuh, walaupun darah balik masih dalam keadaan
normal. Dengan kata lain, gagal jantung merupakan suatu
ketidakmampuan jantung untuk 3 memompakan darah dalam jumlah
9

yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (forward


failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan
pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau keduanya.
Penyebab gagal jantung diantaranya penyakit paru kronis, gagal
ginjal, anemia berat, hipertensi, kelainan katup jantung dan sirosis
hepatis.
Pengobatan dilakukan agar penderita merasa lebih nyaman
dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, dan bisa memperbaiki
kualitas hidupserta meningkatkan harapan hidupnya. Cara dan
golongan obat yang dapat diberikan antara lain:

a. Diuretik, digunakan pada semua keadaan dimana dikehendaki


peningkatan pengeluaran air, khususnya pada hipertensi dan gagal
jantung. Golongan Tiazid : HCT, Loop Diuretik : Furosemid bisa
diberikan dengan penambahan preparat yang mengandung Kalium
dan Diuretik Hemat Kalium : Antagonis Aldosteron
(Spironolakton)
b. Digoksin, meningkatkan kontraksi miokard yang menghasilkan
inotropisme positif yaitu memperkuat kontraksi jantung, hingga
volume pukulan, volume menit dan dieresis diperbesar serta
jantung yang membesar menjadi mengecil.
c. Vasodilator, menurunkan afterload jantung dan tegangan dinding
ventrikel, menurunkan konsumsi oksigen miokard dan
meningkatkan curah jantung. Obat-obat yang dipakai Natrium
Nitropusid, Nitrogliserin dan Hidralazin.
2.3.4 Antiaritmia

Aritmia merupakan salah satu penyakit kardiovaskular, dengan


kelainan dalam kecepatan, irama, tempat asal dari impuls, atau
gangguan konduksi yang menyebabkan perubahan dalam urutan
normal aktivasi atrium dan ventrikel. Obat-obat anti aritmia dapat
diklasifikasikan menjadi :

a. Obat yang efektif pada aritmia supraventrikular (kanan atas),


10

antara lain Adenosin, Digoksin dan Varapamil.


b. Obat yang efektif pada aritmia ventrikular (kiri bawah), antara
lain Obat golongan 1B contohnya Lidokain.
c. Obat yang efektif pada kedua jenis aritmia supraventrikular dan
ventrikular, antara lain Obat golongan 1A (Disopiramid), Obat
golongan 1C (Flekainid), Obat Golongan III (Amiodaron).
2.3.5 Hipolidemik

Kondisi kelebihan subtansi lemak yaitu lipid, sebagian besar


kolesterol dan trigliserida dalam darah. Hiperlipidemia dibagi
menjadi dua subkategori yaitu hiperkolesterolemia dan
hipertrigliserida. Klasifikasi hiperlipidemia berdasarkan etiologinya
dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Dislipidemia primer yang disebabkan karena kelainan genetik
spesifik dan dislipidemia
b. Sekunder yaitu, dislipidemia yang terjadi karena penyakit lain
yang menyebabkan kelainan metabolism lemak dan lipoprotein.

Tata laksana hipolipidemik atau terapi hiperlipidemia dengan


cara :
1. Terapi non medikamentosa
Penderita trigliseridemia biasanya mengalami obesitas,
resistensi insulin, diabetes, atau hipertensi yang merupakan factor
resiko penyakit kardiovaskular, sehingga penurunan berat badan,
modifikasi diet dan olahraga sangat diperlukan. Modifikasi diet
harus dapat menurunkan berat badan dengan proporsi lemak dan
karbohidrat yang rendah. Dengan olahraga dapat menurunkan
kadar trigliserida darah.
2. Terapi Medikamentosa
a. Fibrat, Fibrat dapat menurunkan trigliserida plasma hingga
50%, dan meningkatkan kadar HDL-C plasma hingga 20%.
b. Statin, Penggunaan kombinasi statin dan fibrat
direkomendasikan pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dan
11

efektif untuk mengontrol resiko kardiovaskular.


c. Niacin, Penggunaan niacin secara rutin dapat menurunkan
kadar trigliserida plasma hingga 45%, meningkatkan HDL-C
plasma hingga 25% dan menurunkan LDL-C hingga 20%.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari
jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi
memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh
jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
2. Penggunaan obat – obat untuk penyakit kardiovaskuler diantaranya adalah
Anti hipertensi, Anti Angina, Gagal Jantung, Antiaritmia, Hipolipidemik.
1.2 Saran
Dengan Pemaparan yang singkat ini, tentu tidak akan cukup untuk kita
mengetahui mengenai kardiovaskular, banyak hal belum di paparkan dalam
makalah ini. Oleh sebab itu, kami harapkan untuk terus belajar dari
berbagai sumber lain agar lebih paham mengenai pengobatan yang tepat di
sistem kardiovaskular.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R. Y. (2015). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan


Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC. (EGC, Ed.). Jakarta.
Benson, U.J., Gunstream, S.E., Talaro, A., and Talaro, K.P. (1999). Anatomy &
Physiology Laboratory Textbook. 7th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies.
Harikumar K, Althaf S.A, Kumar B.K, Ramunaik M, Suvarna C.H. 2013. A Review on
Hyperlipidemic. International Journal Of Novel Trends In pharmaceutical
Sciences. www.ijntps.org.
Junqeira, L.C. & Jose Carneiro (1980). Basic Histology. Lange Medical Publications,
Clifornia.
Ina Rendayu, Asep Sukohar. 2018. Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk
Penyembuhan Pasien Aritmia. Lampung : Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2013. Pedoman Tatalaksana
Dislipidemia. Edisi ke 1. Centra Communications.

13

Anda mungkin juga menyukai