Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM KARDIOVASKULAR

Oleh:

Rozaq Permana Yudha Abdul Hakim

NIM : 201211685

Dosen Pengampu :

Ns. Ria Desnita, M. Kep, Sp. Kep MB

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,dan hidayah
-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ANATOMI
FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR”.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Padang, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2

C. Tujuan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fungsi Jantung……................................................................ 3

B. Sistem Peredaran Darah di Jantung……....................................................... 10

C. Ion Esensial yang Mempengaruhi Kerja Jantung…....................................... 12

D. Anatomi Pembuluh Darah………………………………………………….. 15

E, Kerja Tekanan Darah………………………………………………………. 18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah
kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung
adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Jantung memiliki bentuk jantung cenderung berkerucut tumpul. Jantung pada


tubuh manusia menempati diantara kedua paru-paru tepatnya pada bagian tengah rongga
toraks.Sebuah jantung memiliki 4 buah ruang berongga. Ukuran jantung sendiri kurang
lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya.Jantung manusia terletak di sebelah kiri bagian
dada, di antara paru-paru, terlindungi oleh tulang rusuk.Pada bagian luar terdiri dari otot-
otot yang saling berkontraksi. Otot-otot inilah yang berperan penting dalam memompa
darah melalui pembuluh arteri.

Bagian dalam jantung terdiri dari 4 buah bilik rongga. Keempat rongga tersebut
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian kanan dan kiri yang dipisahkan oleh dinding otot
yang dikenal dengan istilah septum.Pada bagian kanan dan kiri terbagi lagi menjadi 2
bilik. Rongga bilik sebelah atas disebut dengan atria dan dua bilik bawah yang disebut
dengan ventricle yang memiliki peran dalam memompa darah menuju arteri.Sesuai
dengan etimologis, jantung pada dunia medis memiliki istilah cardio / kardio. Ialah
berasal dari bahasa latin, cor. Dimana cor dalam bahasa latin memiliki arti : sebuah
rongga. Sebagaimana bentuk dari jantung yang memiliki rongga berotot yang memompa
darah lewat pembuluh darah dalam kontraksi berirama yang berulang dan
berkonsistensi.Pun, dalam kedokteran istilah kardiak memiliki makna sgala sesuatu yang
berhubungan dengan jantung. Dalam bahasa Yunani, cardia sendiri digunakan untuk
istilah jantung.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi jantung?
2. Bagaimana system peredaran darah di jantung?
3. Bagaimana anatomi pembuluh darah?
C. Tujuan
1. Mengetahui anatomi dan fungsi jantung.
2. Mengetahui sistem peredaran darah di jantung.
3. Mengetahui ion esensial yang mempengaruhi kerja jantung.
4. Mengetahui anatomi pembuluh darah
5. Mengetahui kerja tekanan darah (sistolik dan diastolik)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi jantung


a. Anatomi jantung

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan anak kecil. Jantung
adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam
rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan
sedikit ke arah kiri.

Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh


selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan
pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar
dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena
gerakan memompa konstan jantung.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah


jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah
(terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di
antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
Gambar penampang melintang jantung manusia

Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis


dan sebagian tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4,
dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum.
Jantung terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling
depan dari rongga dada. Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 – 5 dekat garis
medio- klavikuler kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan
vena kava superior. Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis
kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi seseorang.

Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu anatomi luar dan anatomi
dalam. Anatomi luar, atrium dipisahkan dari ventrikel oleh sulkus koronarius yang
mengelilingi jantung.Pada sulkus ini berjalan arteri koroner kanan dan arteri sirkumfleks
setelah dipercabangkan dari aorta. Bagian luar kedua ventrikel dipisahkan oleh sulkus
interventrikuler anterior di sebelah depan, yang ditempati oleh arteri desendens anterior
kiri, dan sulkus interventrikularis posterior disebelah belakang, yang dilewati oleh arteri
desendens posterior.
Perikardium, adalah jaringan ikat tebal yang membungkus jantung. Perikardium
terdiri dari 2 lapisan yaitu perikardium visceral ( epikardium) dan perikardium parietal.
Epikardium meluas sampai beberapa sentimeter di atas pangkal aorta dan arteri pulmonal.
Selanjutnya jaringan ini akan berputar – lekuk (releksi) menjadi perikardium parietal,
sehingga terbentuk ruang pemisah yang berisi cairan bening licin agar jantung mudah
bergerak saat pemompaan darah.

Kerangka jantung, jaringan ikat tersusun kompak pada bagian tengah jantung
yang merupakan tempat pijakan atau landasan ventrikel, atrium dan katup – katup
jantung. Bagian tengah badan jaringan ikat tersebut disebut trigonum fibrosa dekstra,
yang mengikat bagian medial katup trikuspid, mitral, dan anulus aorta. Jaringan ikat
padat ini meluas ke arah lateral kiri membentuk trigonum fibrosa sinistra. Perluasan
kedua trigonum tersebut melingkari katup trikuspid dan mitral membentuk anuli fibrosa
kordis sebagai tempat pertautan langsung otot ventrikel, atrium, katup trikuspid,dan
mitral. Salah satu perluasan penting dari kerangka jantung ke dalam ventrikel adalah
terbentuknya septum interventrikuler pars membranasea.Bagian septum ini juga meluas
dan berhubungan dengan daun septal katup trikuspid dan sebagian dinding atrium kanan.
Anatomi dalam, jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan dan kiri, serta
ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh septum. Atrium kanan, darah vena mengalir
kedalam jantung melalui vena kava superior dan inferior masuk ke dalam atrium kanan,
yang tertampung selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis atrium kanan terletak agak
ke depan dibanding dengan ventrikel kanan atau atrium kiri. Pada bagian antero- superior
atrium kanan terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga disebut
aurikel.Permukaan endokardium atrium kanan tidak sama; pada posterior dan septal licin

dan rata, tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar dan tersusun dari serabut –
serabut otot yang berjalan paralel yang disebut otot pektinatus.Tebal rata – rata dinding
atrium kanan adalah 2 mm.

Ventrikel kanan, letak ruang ini paling depan di dalam rongga dada, yaitu tepat
dibawah manubrium sterni.Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan
ventrikel kiri dan di medial atrium kiri. Perbedaan bentuk kedua ventrikel dapat dilihat
pada potongan melintang.Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan,
berdinding tipis dengan tebal 4 –5 mm. Secara fungsional ventrikel kanan dapat dibagi
dalam alur masuk dan alur keluar.Ruang alur masuk ventrikel kanan ( right ventricular
inflow tract) dibatasi oleh katup trikuspid, trabekula anterior dan dinding inferior
ventrikel kanan.Sedangkan alur keluar ventrikel kanan (right ventricular outflow tract)
berbentuk tabung atau corong, berdinding licin terletak dibagian superior ventrikel kanan
yang disebut infundibulum atau konus arteriosus.Alur masuk dan alur keluar dipisahkan
oleh krista supraventrikuler yang terletak tepat di atas daun katup trikuspid.

Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal yang bermuara pada
dinding postero – superior atau postero-lateral, masing - masing sepasang vena kanan dan
kiri.Letak atrium kiri adalah di posterior-superior ari ruang jantung lain, sehingga pada
foto sinar tembus dada tidak tampak.Tebal dindingnya 3 mm, sedikit lebih tebal daripada
dinding atrium kanan.Endokardiumnya licin dan otot pektinati hanya ada pada
aurikelnya.

Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya mengarah
ke antero- inferior kiri menjadi apeks kordis.Bagian dasar ventrikel tersebut adalah
anulus mitral. Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2- 3 kali lipat diding ventrikel kanan.
Tebal dinding ventrikel kiri saat diastol adalah 8 – 12 mm.

Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup trikuspid katup mitral atau bikuspid setra
dua katup semilunar yaitu katup pulmonal dan katup aorta.

1. Katup Trikuspid

Katup Trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka,maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara
menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup tricuspid terdiri
dari 3 daun katup.
2. Katup pulmonal

Setelah katup tricuspid tertutup,darah akan mengalir dari ventrikel kanan melalui
trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan
kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus

pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila
ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi,sehingga
memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.

3. Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri. Seperti katup tricuspid,katup bicuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Katup bicuspid terdiri dari dua daun katup.

4. Katup Aorta
Katup Aorta terdiri dari 3 dan
katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri
berkontraksi sehingga darah mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup
pada saat ventrikel kiri relaksasi,sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam
ventrikel kiri

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan
parasimpatis. Serabut – serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan ventrikel
termasuk pembuluh darah koroner.Saraf parasimpatis terutam memberikan persarafan
pada nodus sinoatrial,atrioventrikular dan serabut – serabut otot atrium, dapat pula
menyebar ke ventrikel kiri.

Persarafan simpatis eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis torakal


atas, yaitu torakal 3- 6, sebelum mencapai jantung akan melalui pleksus kardialis
kemudian berakhir pada ganglion servikalis superior, medial, atau inferior. Serabut post –
ganglionik akan menjadi saraf kardialis untuk masuk ke dalam jantung.Persarafan
parasimpatis berasal dari pusat nervus vagus di medulla oblongta; serabut – serabutnya
akan bergabung dengan serabut simpatis di dalam pleksus kardialis.Rangsang simpatis
akan dihantar oleh asetilkolin.

Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner
utama yaitu arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus valsalva
aorta.Arteri koroner kiri bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus sirkumfleks
dan ramus interventrikularis anterior. Arteri koroner kanan bercabang menjadi ramus
nodi sinoatrialis, ramus marginalis dan ramus interventrikularis posterior.

Aliran balik dari otot jantung dan sekitarnya melalui vena koroner yang berjalan
berdampingan dengan arteri koroner, akan masuk ke dalam atrium kanan melalui sinus
koronarius.Selain itu terdapat juga vena – vena kecil yang disebut vena Thebesii, yang
bermuara langsung ke dalam atrium kanan.

Pembuluh limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok pleksus yaitu


subendokardial, miokardial dan subepikardial. Penampunga cairan limfe dari kelompok
pleksus yang paling besar adalah pleksus subepikardial, dimana pembuluh – pembuluh
limfe akan membentuk satu trunkus yang berjalan sejajar dengan arteri koroner kemudian
meninggalkan jantung di depan arteri pulmonal dan berakhir pada kelenjar limfe antara
vena kava superior dan arteri inominata.

2. Fisiologi jantung

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan


epikardium. Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel.
Endokarium homolog dengantunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri
dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan
epitel selapis pipih dimana terdapattight/occluding junctiondan gap junction. lapisan
subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena,
saraf, dan sel purkinje.
Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat
menghasilkan atriopeptin, ANF (Atria Natriuretic Factor), kardiodilatin dan kardionatrin
yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium
terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat kondukdi dan serat kontraksi.

Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan
menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium yaitu nodus
SA dan AV, bundle of His dan serat purkinje. Serat purkinje merupakan percabangan dari
nodus AV dan terletak di subendokardial. Sel purkinje mengandung sitoplasma yang
besar, sedikit miofibril, kaya akan mitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2
nukleus yang terletak di sentral.

Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap
serat terdiri hanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik
karena memilikistria e. Sarkoplasmanya mengandung banyak mengandung mitokondria
yang besar. Ikatan antara dua serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens (
desmosom), dan gap junctions.

Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial


dan perikardium parietal. Perikardium viseral terdiri dari mesothelium ( epitel selapis
pipih). Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah
koroner, saraf serta ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan
ikat.

B. Sistem peredaran darah di jantung


1. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh.
Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi
kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung
menuju paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri.
Pada peredaran darah kecil inilah darah melakukan pertukaran gas di paru-
paru. Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli
paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru ini banyak
mengandung oksigen.

3. Sirkulasi jantung
Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis.
Sirkulasi paru dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil,
kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena
pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan
yang rendah kira – kira 15 – 20 mmHg pada arteri pulmonalis. Sirkulasi sistemik
dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriol lalu ke
seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava
superior akhirnya kembali ke atrium kanan.
C. Ion Esensial yang berpengaruh bagi kerja jantung
Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi
yang menyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara
berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan
otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung
kontraktil yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel – sel pekerja ini dalam
keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel
sisanya adalah, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan
dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggungjawab untuk kontraksi sel – sel
pekerja.
Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik.
Penyebab pergeseran potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara
umum diperkirakan bahwa hal itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar
yang langsung bersamaan dengan kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel – sel otoritmik
jantung, antara potensial – potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel
saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas membran terhadap K+ menurun antara potensial
– potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan, yang mengurangi aliran keluar ion
kalium positif mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka.Karena influks pasif Na+
dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam secara bertahap mengalami depolarisasi
dan bergeser ke arah ambang.Setelah ambang tercapai, terjadi fase naik dari potensial
aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca2+ dan influks Ca2+ kemudian; fase
ini berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+ bukan Ca2+ yang mengubah potensial
aksi ke arah positif. Fase turun disebabkan seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi
karena terjadi peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+.Setelah
potensial aksi usai, inaktivasi saluran – saluran K+ ini akan mengawali depolarisasi
berikutnya. Sel – sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus
SA, nodus AV, berkas His dan serat purkinje.
Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke
atrium melalui jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena
konduksi nodus AV lambat maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi
menyebar ke ventrikel. Dari nodus AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His
sebelah kiri lalu kanan dan terakhir adalah ke sel purkinje. Potensial aksi yang timbulkan
di nodus SA akan menghasilkan gelombang depolarisasi yang akan menyebar ke sel
kontraktil melalui gap junction.
Kontraksi otot jantung dilihat dari segi biokimia, otot terdiri dari aktin, miosin,
dan tropomiosin. Aktin, G aktin monomerik menyusun protein otot sebanyak 25 %
berdasarkan beratnya. Pada kekuatan ion fisiologik dan dengan adanya ion Mg2+ akan
membentuk F aktin. Miosin, turut menyusun 55 % protein otot berdasarkan berat dan
bentuk filamen tebal. Miosin merupakan heksamer asimetrik yang terdiri 1 pasang rantai
berat dan 2 pasang rantai ringan. Troponin ada 3 jenis yaitu troponin T yang terikat pada
tropomiosin, troponin I yang menghambat interaksi F aktin miosin dan troponin C yang
mengikat kalsium.
Mekanisme kontraksi otot, adanya eksitasi pada miosit akan menyebabkan
peningkatan kadar Ca2+ di intraseluler.Eksitasi akan menyebabkan Ca2+ msk dari ECM
ke intrasel melalui L type channels lalu Ca2+ tersebut akan berikatan dengan reseptor
ryanodin- sensitive reseptordi Sarkoplasmik retikulum dan akan dihasilkan lebih banyak
lagi Ca 2+ ( CICR = Ca2+ induced Ca2+ release). Kalsium yang masuk akan berikatan
dengan troponin C dan dengan adanya energi dari ATP akan menyebabkan kepala miosin
lepas dari aktin dan dengan ATP berikutnya akan menyebabkan terdorongnya aktin ke
bagian dalam ( M line ). Proses ini terjadi berulang – ulang dan akhirnya terjadi kontraksi
otot.

Sumber ATP untuk kontraksi berasal dari anaerob glikolisis, glikogenolisis,


kreatin fosfat, dan fosforilasi oksidatif. SumberATP pertama sekali adalah cadangan
ATP, setelah itu menggunakan kreatin fosfat diikuti dengan glikolisis anaerob, lalu
glikolisis aerob dan akhirnya lipolisi
D. Anatomi Pembuluh Darah

1. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke
seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa
darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air
dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari
kapiler kembali ke jantung.
2. Pembuluh nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang
membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya
adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta
mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara
berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh
infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi,
misalnya arterosklerosis

a. Penggambaran

Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem
sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh
nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke
jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah
keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer.

b. Anatomi dinding
pembuluh nadi.

Lapisan terluar disebut


tunika adventitia yang tersusun dari
jaringan penyambung. Di lapisan
selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan
terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada
lumen.

c. Jenis pembuluh nadi

Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:

1) Arteri pulmonaris : Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang
baru saja dialirkan dari paru-paru.

2) Arteri sistemik : Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan


kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.

3) Aorta : pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari


ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.

4) Arteriol : Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan


pembuluh kapiler.

3. Pembuluh balik (vena)


Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis.
jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya
katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak
memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah
balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui
serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung
lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi,
darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena
pulmonalis. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises

4. Pembuluh kapiler

Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya


pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah
pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang
pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik
itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung
semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis

Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah
terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan
memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia
sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke
arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi
jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke
jantung.

Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti
oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh
gradien osmotik dan hidrostatik.

E. Tekanan Darah (Sistol dan Diastol)


Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada
pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan
diatas tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan
resistensi perifer.Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap
ventrikel per menit. Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung
dan volume sekuncup. Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut.

Peningkatan volume diastolik akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup.


Hal ini disebabkan oleh semakin besar pengisian saat diastol, semakin besar volume
diastolik akhir dan jantung akan semakin teregang.Semakin teregang jantung, semakin
meningkat panjang serat otot awal sebelum kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan
gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung berikutnya dan dengan demikian dihasilkan
volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan intrinsik antara volume diastolik akhir dan
volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank – Starling pada jantung.
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari
denyutan selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah
periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol
adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.

Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan
ventricular filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksasi,
katup semilunar dan katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak
berubah. Pada ventricular filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di
ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi
80% dan akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke
dalam diastol disebut End Diastolic Volume .

Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi
ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup
tetap tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan
dari otot. Pada ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan
dengan tekanan pada aorta dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner
terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi
pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop
selama siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-
sering dikatakan terdengar seperti “lub”. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih
tinggi, lebih singkat dan tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti “dup”. Bunyi
jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua
berkaitan dengan penutupan katup semilunar. Pembukaan tidak menimbulkan bunyi
apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri – arteri
besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan katup
AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi
tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel.Penutupan
katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan
kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian bunyi
jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.

Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus
SA. Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan
depolarisasi paling tinggi. Penurunan gradual potensial membran secara otomatis antara
denyutan secara umum dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas terhadap K+.
Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi
kecepatan kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulai
saraf. Saraf parasimpatis ke jantung adalah saraf vagus terutama mempersarafi atrium,
terutama nodus SA dan AV, sedangkan persarafan ke ventrikel tidak signifikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Jantung adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.
2. Peredaran Darah Besar adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya
oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
3. Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju
paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. darah yang berasal
dari paru-paru ini banyak mengandung oksigen.
4. Ion esensial dalam yang mempengaruhi kerja jantung adalah Na,K dan Ca
5. Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke
seluruh tubuh.
6. Sistol adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari
jantung.
7. Diastol adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.
DAFTAR PUSTAKA
Aaronson & Ward. (2010). At Glance Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Erlangga.
Asikin, M. (2016). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Kardiovaskuler. Jakarta :
Erlangga.
Alfianika, N. (2016). Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Budi Utama. Alldredge, B.L, Corelli, R.L, Ernst, M.E, Guglielmo, B.J, Jacobson,
P.A, Kradjan, W.A, Williams, B.R. (2013). Koda-kimble& Young’s, Applied
Therapeutic: The Clinical Use of Drugs, 10th Edition.
American Heart Association. (2007).Heart Disease and Stroke Statistics. Circulation.
American Heart Association. (2012).Heart Disease and Stroke Statistics.
Circulation. Bararah, T., & Jauhar, M. (2013). Asuhan Keperawatan:Panduan
Lengkap Menjadi Perawat Profesional. (Jilid 2). Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Bertalina & Purnama. (2016). Hubungan Lama Sakit, Pengetahuan, Motivasi Pasien
& Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus

Anda mungkin juga menyukai