Anda di halaman 1dari 36

Survey Stigma pada ODHA

Kelompok 2 :
1. Kamila sari 191211535 (3A)
2. Orin Jagva Oryza 191211546 (3A)
3. Amanda Cahya 201211757
4. Devega aprilia 201211658
5. Silvia andraini 201211692
6. Saznita. 201211687
7. Seria olandia 201211689
8. Jihan afifah 201211667
9. Neli riyani putri 201211677
10. Mesi nofianti 201211756
11. M.nur-ilfan 201211672

kelas : 2A
Dosen Pengampu : Ns. LENNI SASTRA S.Kep, MS

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
Rentang Usia Responden
80
70
60
50
40
30
20
10
0
16-20 21-30 31-40 41-50
Jenis Kelamin Responden
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Perempuan Laki-Laki
Pekerjaan Responden
70
60
50
40
30
20
10
0
Mahasiswa Pelajar IRT Pegawai Swasta PNS
Saya akan lebih menjaga jarak dengan pengidap
HIV/AIDS
5%

22%
STS
5 reponden (5 pr)
41% TS
22 responden ( 10 pr, 12 lk)
S
SSresponden (15 pr, 17 lk)
32

41 responden (18pr, 23 lk)

32%

41% responden sangat setuju Disebabkan oleh kurangnya informasi


Beranggapan HIV menular, Beranggapan berperilaku negatif
27% responden menganggap bahwa ODHA tidak perlu dijauhkan
akan tetapi kita harus memberikan dukungan untuk sembuh
Saya merasa malu jika ada orang tahu saya
berteman dengan pengidap HIV/AIDS
8% 12%

STS 12 responden (6 pr, 6 lk)


24%
TS
56 responden ( 25 pr, 31 lk)
S
SS 24 responden ( 20 pr, 4 lk)

8 responden ( 1 pr, 7 lk)

56%

-Sebagian besar responden tidak merasa malu


- pengidap HIV Berhak memiliki teman
- 56% reponden sudah bisa menerima bahwa penderita HIV bisa bersosialisasi
dengan masyarakat lainnya
Saya merasa malu jika ada orang tahu
anggota keluarga saya mengidap
HIV/AIDS
11%
17%
17 responden ( 9 pr, 8 lk)
STS
TS 41 responden ( 23 pr, 18 lk)

31% S 31 responden ( 11 pr, 20 lk)


SS
11 responden ( 4 pr, 7 lk)
41%

-41% responden tidak merasa malu jika ada keluarga yang mengidap HIV
(responden menggangap pengidap HIV bukan hal memalukan)
-Sedangkan 31% responden merasa malu
-(responden masih merasa malu jika ada keluarga pengidap HIV)
Saya tidak mau berjabat tangan dengan pengidap
HIV/AIDS

12%
19%
STS 12 responden ( 6 pr, 6 lk)

TS 30 responden ( 20 pr, 10 lk)


S
30% 39 responden ( 15 pr, 24 lk)
SS
19 responden ( 5 pr, 14 lk)
39%

- 39% responden beranggapan bahwa HIV berbahaya dan bisa tertular melalui
sentuhan
- 12% responden beranggapan bahwa HIV tidak mudah tertular dan berbahaya
- selisih persentase sebagian besar responden masih kurang memahami atu
kurang informasi tentang HIV ini dan menganggap bahwa HIV merupakan
penyakit yang sangat berbahaya
Saya tidak ingin bekerja dengan pengidap
HIV/AIDS
10%
16%

STS 10 responden ( 4 pr, 6 lk)


TS 33 responden ( 18 pr, 15 lk)

33% S 41 responden ( 19 pr, 22 lk)


SS
16 responden ( 10 pr, 6 lk)
41%

-41% responden tidak setuju untuk bekerja dengan pengidap HIV karna
takut tertular
-10% responden menyatakan bahwa pengidap HIV berhak bekerja
Saya tidak merasa kasihan terhadap
pengidap HIV/AIDS
9%
11% 34 responden ( 11 pr, 23 lk)
34% STS
TS 46 responden ( 25 pr, 21 lk)
S 11 responden ( 7 pr, 4 lk)
SS
9 responden ( 6 pr, 3 lk)

46%

-46% responden bisa menerima keberadan orang yang mengidap HIV


-9% responden belum bisa menerima keberadan orang yang mengidap HIV
-Sebagian besar responden merasa kasihan dengan orang yang mengidap
penyakit HIV
Saya tidak ingin berdekatan dengan
keluarga pengidap HIV/AIDS
12% 12%
12 responden ( 7 pr, 5 lk)
STS
TS 44 responden ( 21 pr, 23 lk)
S 32 responden ( 20 pr, 12 lk)
32% SS 12 responden ( 9 pr, 3 lk)
44%

-59% responden mau bersosialisasi dengan keluaga pengidap HIV


-12% responden tidak mau bersosialisasi dengan keluaga pengidap HIV
Saya tidak akan menerima pengidap
HIV/AIDS sebagai teman

9%
15% 15 responden ( 8 pr, 7 lk)
STS
22% TS 54 responden ( 30 pr, 24 lk)
S 22 responden ( 10 pr, 12 lk)
SS
9 responden ( 2 pr, 7 lk)
54%

- 54% responden mau berteman dengan pengidap HIV


- 9% responden tidak mau berteman dengan pengidap HIV
Saya tidak ingin satu tempat tinggal atau
kost dengan pengidap HIV/AIDS
3%

18% 3 responden ( 1 pr, 2 lk)


STS
33% TS 33 responden ( 17 pr, 16 lk)
S 46 responden ( 23 pr, 23 lk)
SS 18 responden ( 11 pr, 7 lk)

46%

-46% respondentidak mau tinggal bersama pengidap HIV,karena menurutnya


pengidap HIV/AIDS harus dijauhkan
- 3% responden mau menerima tinggal bersama pengidap HIV
Saya menganggap pengidap HIV/AIDS harus
diasingkan

10%
18%
STS 18 responden ( 10 pr, 8 lk)

23% TS 49 responden ( 17 pr, 32 lk)


S 23 responden ( 10 pr, 13 lk)
SS
10 responden ( 5 pr, 5 lk)

49%

-49% respoden beraggapan bahwa pengidap HIV tidak harus


dipisahkan agar tidak memperburuk kondisi pengidap HIV
-10 % responden masih menganggap bahwa pengidap
HIV/AIDS ini adalah penyakit yang terlalu menular dan harus
diasingkan, karena responden tidak terlalu memahami
informasi tentang HIV/AIDS ini
Saya menganggap pengidap HIV/AIDS
harus lebih dihindari
6%
13%
STS 6 Responden (3 Lk),(3 Pr)
TS 42 Responden (36 Lk),(6 Pr)
S 39 Responden (25 L),(14 Pr)
42%
SS
39% 13 Responden (6 Lk),(7 Pr)

- 48% responden beranggapan bahwa pengidap HIV AIDS tidak harus dihindari dan
dapat diterima dalam masyarakat karena mereka juga memiliki hak untuk berinteraksi
dengan orang lain
- 39% responden beranggapan bahwa pengidap HIV AIDS harus di hindari karena
dapat menyebabkan bahaya bagi orang lain.
Saya menganggap bahwa ide dan pendapat
pengidap HIV/AIDS tidak penting
6% 9%
22% STS 22 Responden (10 Lk),(12 Pr)
TS 63 responden (45 Lk),(18 Pr)
S 1 responden (1 Lk),(0 Pr)
SS 9 responden (9 Lk)

63%

- 63% responden beranggapan bahwa ide dan pendapat pengidap HIV AIDS dapat
diterima dalam suatu keputusan karena mereka juga mempunyai hak dalam
memberikan pendapat dalam hidupnya.
- 6% responden beranggapan bahwa ide dan pendapat pengidap HIV AIDS tidak
penting karena dapat membahayakan orang lain.
Saya tidak ingin minum dan makan dengan
gelas dan piring yang sama dengan
pengidap HIV/AIDS
4%

16% STS 4 responden (1 Lk),(3 Pr)


34% TS 16 responden (12 Lk), (4 Pr
S 46 responden (20 Lk),(26 Pr)
SS 34 responden ( 24 Lk),(10 Pr)
46%

- 46% responden beranggapan bahwa minum dan makan dengan gelas dan piring yang
sama dengan pengidap HIV AIDS tidak boleh dilakukan karena dapat membahaya kan diri
nya dan dapat menularkan penyakitnya melalui cairan atau bekas dari gelas dan piring
yang digunakan nya.
- -4% beranggapan bahwa minum dan makan dengan gelas dan piring yang sama dengan
pengidap HIV AIDS boleh dilakukan karena penyakit HIV AIDS tidak bisa ditularkan melalui
minum dan makan dengan gelas dan piring yang sama dengan pengidap HIV AIDS
Saya menganggap bahwa penyakit
HIV/AIDS lebih menular dibandingkan
dengan penyakit yang lain

7% STS 7 Responden ( 2 Lk), (5 Pr)


19%
29% TS 29 Responden (14 Lk), (15 Pr)
S 45 Responden (20 Lk), (25 Pr)
45% SS 19 Responden ( 8 Lk), (11 Pr)

-45% responden masih banyak yang menganggap bahwa HIV/AIDS ini adalah
penyakit yang menularkan dibanding penyakit lain.
- Sedangkan 7% responden sudah tidak menganggap lagi bahwa HIV/AIDS ini
tidaklah penyakit yang menular.
Saya menganggap pengidap HIV/AIDS
merupakan orang yang tidak bertangggung
jawab
7%

13% STS 7 Responden ( 2 Lk), (5 Pr)


TS 51 Responden ( 26 Lk), (25 Pr)
29% S 29 Responden (19 Lk), (10 Pr)
51% SS 13 Responden (8 Lk), (5 Pr)

-51% responden tidak setuju karena responden sudah banyak


mengetahui tentang semua pengidap HIV/AIDS ini adalah penyakit
yang tidak hanya terjadi oleh perilaku saja, tetapi karena penularan
jarum suntik, dan penularan melalui darah.
-dan hanya 29% responden masih banyak menganggap bahwa
semua pengidap HIV/AIDS ini adalah kegiatan yang tidak
bertanggung jawab.
Saya menganggap pengidap HIV/AIDS
lebih berbahaya daripada pengidap
penyakit lainnya

12% 7% STS 7 Responden (L: 6) (P:1)


TS
S 36 Respnden (L:22) (P:14)
36% SS
45% 45 Responden (P:27) (L: 18)
12 Responden (P:7) (L:5)

-36% dari responden menganggap pengidap HIV AIDS tidak lebih berbahaya dari
penyakit lain, dan berarti responden memiliki pengetahuan yg baik ttg HIV AIDS
-57% responden memilih setuju dan sangat setuju dengan HIV AIDS dan
beranggapan karena HIV Aids adalah penyakit yang
mengancam hidup.
Saya tidak bersedia mengobrol dengan
pengidap HIV/AIDS
12% 12%
STS 12 responden :(P:6) (L:6)
TS
23% S 53 responden: (P:30) (L:23)
SS
53% 23 responden (P: 13) (L:10)

12 responden: (P: 1) (L:11)

- 53% responden memilih tidak setuju, berarti sudah sebagian besar


responden memilih untuk mau mengobrol dgn ODHA dan
beranggapan bahwa mereka masih bisa bersosialisasi dan bergaul
seperti biasa
- Sedangkan 23% setuju, responden perlu diberikan edukasi bahwa
penyakit HIV AIDS tidak menular lewat udara/ mengobrol
Menurut saya, moral pengidap HIV/AIDS
buruk
10% 11%
STS 11 responden: (P:7) (L: 4)
TS
S 52 responden: (P: 23) (L:29)
27% SS 27 responden: (P: 14)
(L:13)
52%
10 responden:P(: 4) (L:6)

- 52% responden tidak setuju karena sebagian besar responden sudah ada yang
mengetahui tentang HIV ini dan tidak semuan pengidap HIV itu diakibatkan oleh
tingkah laku yang salah melainkan bisa ditularkan melalui jarum suntui dan transfusi
darah
- Dan hanyan 10% responden menilai sangat setuju, mungkin mereka menganggap
bahwa ODHA itu kurang moral karena tertular melalui hubungan seks, dan para
pecandu narkoba.
Menurut saya, pengidap HIV/AIDS tidak
boleh bekerja sebagai tenaga kesehatan
1%

22%
27% STS 1 Responden (1 Lk), (0 Pr)
TS 27 Responden (24 Lk), (3 Pr)
S 50 Responden (25 Lk), (25 Pr)
SS 22 Responden (15 Lk), (7 Pr)

50%

-50% responden beranggapan bahwa jika pengidap HIV tidak


boleh menjadi tenaga kesehatan karena dapat menularkan ke
pasien nya padahal tenaga kesehatan itu yang rentan tertular
dari pasien nya
-1%responden beranggapan bahwa penderita HIV boleh menjadi
tenaga kesehatan karna responden beranggapn bahwa tenaga
kesehatan sangat tau bagaimana cara agar HIV tidak menular ke
pasien.
Jika saya menjadi penjual di toko, saya
tidak mau melayani pengidap HIV/AIDS
12% 18%
STS 18 Responden (13 Lk), (5 Pr)
TS 49 Responden (20 Lk), (29 Pr)
21%
S 21 Responden (20 Lk), (1 Pr)
SS
12 Responden (4 Lk), ( 8 Pr)
49%

-Sebagian besar respon jika mereka memiliki toko mereka mau melayani penderita HIV
karna responden tau bahwa berinteraksi tidak akan menularkan HIV.
-12% responden tidak mau melayani penderita HIV karna nanti bisa saja mereka
menyentuh barang yang sama dan akan menularkan HIV.
Keluarga saya harus menjaga jarak dengan
pengidap HIV/AIDS

4% 4 Responden ( 2 Lk),(2 Pr)


STS
23% 25% 25 Responden (13 Lk),(12 Pr)
TS
S 48 Responden (20 Lk),(28 Pr)
SS 23 Responden (18 Lk),(5 Pr)
48%

- 48% responden beranggapan setuju jika keluarganya harus menjaga jarak


dengan pengidap HIV/AIDS karena menurutnya penyebaran HIV/AIDS
sangat cepat menular
- Sedangkan masih 4% responden beranggapan tidak setuju untuk menjaga
jarak dengan pengidap HIV/AIDS, karena responden paham kalau menjaga
jarak akan membuat pengidap HIV/AIDS makin terpuruk
Pengidap HIV/AIDS tidak boleh bekerja

13% 9% 9 Responden (2 Lk),(7 Pr)


STS
TS 49 Responden (33 Lk),(16 Pr)
S 29 Responden (18 Lk),(11 Pr)
49% SS
13 Responden (8 Lk),(5 Pr)
29%

-49% responden tidak setuju apabila pengidap HIV/AIDS tidak diperboleh kan untuk bekerja,
padahal ODHA ini tidak perlu kita terlalu mengucilkannya dan membuat ODHA semakin
bersedih karena kehilangan pekerjaannya
-sedangkan 29% responden setuju apabila pengidap HIV/AIDS tidak boleh bekerja
Pengidap HIV/AIDS tidak boleh
menghadiri kelas umum

16% 11%

STS 11 Responden (6 Lk),(5 Pr)


TS 46 Responden (38 Lk),(8 Pr)
S 27 Responden (16 Lk),(11 Pr)
27% SS
46% 16 Responden (13 Lk),(3 Pr)

- 46% responden tidak setuju apabila ODHA ini tidak boleh menghadiri kelas umum
karena responden tau, bahwa HIV/AIDS ini tidak cepat menular walaupun dalam
bersosialisasi dengan ODHA, ODHA berhak untuk menuntut ilmu
- Sedangkan 27% responden memilih setuju untuk HIV/AIDS ini tidak boleh
menghadiri kelas umum, karena menurutnya penularan HIV/AIDS ini bisa tertular
saat melakukan sosialisasi dengan ODHA
Pengidap HIV/AIDS tidak boleh bekerja
untuk mengelola makanan
2%

23% STS 2 Responden (1 Lk), (1 Pr)


33%
TS 23 Responden (17 Lk), (6 Pr)
S 42 Responden (25 Lk), (17 Pr)
SS 33 Responden (16 Lk), (17 Pr)

42%

- 42 % responden masih beranggapan bahwa pengidap HIV tidak boleh


bekerja untuk mengelola makanan karena responden takut penyakit
tersebut akan menular kedalam makanan tersebut
- 25 % responden sudah menerima bahwa pengidap HIV juga punya HAK
untuk Bekerja dlm mengelola makanan
Penyakit HIV/AIDS merupakan hukuman
atas perilaku buruk pengidapnya
5%

17% STS 5 Responden (2 Lk), (3 Pr)


TS 40 Responden (24 Lk), (16 Pr)
40% S 38 Responden (19 Lk), (19 Pr)
SS
38% 17 Responden (16 Lk), (1 Pr)

- 40% responden beranggapan bahwa sebagian pengidap HIV terjadi karena


ditularkan dari keluarganya/suaminya Bukan dari perilaku Buruk nya
- 17% responden beranggapan bahwa pengidap HIV adalah Hukuman atas
perilaku buruknya
Pemerintah perlu membuat peraturan yang
melarang pengidap HIV/AIDS untuk
menggunakan fasilitas umum
8%

14% STS 8 Responden (4 Lk), (4 Pr)


TS 46 Responden (30 Lk), (16 Pr)
S 32 Responden (24 Lk), (8Pr)
32% 46% SS 14 Responden (10 Lk), (4 Pr)

- 46% Responden beranggapan bahwa pemerintah tidak perlu membuat


peraturan melarang pengidap HIV menggunakan fasilitas umum karena pengidap
berhak menggunakan fasilitas umum
- 14% Responden beranggapan bahwa pemerintah perlu membuat peraturan
melarang pengidap HIV untuk menggunakan fasilitas umum karena takut
menularkan
Pemerintah harus membuat peraturan yang
menyatakan bahwa pengidap HIV/AIDS
tidak boleh tetap bekerja
12%
11% STS 11 Responden (7 Lk), (4 Pr)
TS 50 Responden (30 Lk), (20 Pr)
27% S 27 Responden (20 Lk), (7 Pr)
50% SS
12 Responden (5 LK), (7 Pr)

- 50% Responden beranggapan bahwa pemerintah tidak harus membuat


peraturan tidak boleh tetap bekerja, pengidap HIV berhak tetap bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
- 12% Responden beranggapan bahwa pemerintah harus membuat
peraturan tidak boleh tetapbekerja untuk pengidap HIV karena takut
menularkan ke rekan kerjanya
Pemerintah perlu membuat kebijakan yang
mengharuskan pengidap HIV/AIDS
mengungkapkan penyakitnya kepada orang
lain
11%
3% STS 3 Responden (1 Lk), (2 Pr)
28% TS 28 Responden (16 Lk), (12 Pr)
S 58 Responden (37 Lk), (21 Pr)
58% SS 11 Responden (6 Lk), (5 Pr)

- 58% reponden beranggapan bahwa pemerintah perlu membuat kebijakan mengharuskan


pengidap HIV harus menggungkapkan penyakitnya kepada orang lain
- 31% reponden beranggapan bahwa pemerintah tidak perlu membuat kebijakan
mengharuskan pengidap HIV harus menggungkapkan penyakitnya kepada orang lain karena
takut mendapatkan stigma dari masyarakat
Pemerintah perlu membuat larangan bagi
pengidap HIV/AIDS untuk menikah

13% 9% 9 Responden (5 Lk),(4 Pr)


STS45 Responden (22 Lk), (23 Pr)
TS
33 Responden (27 Lk),(6 Pr)
S
33% 45% SS 13 Responden (7 Lk),(5 Pr)

-Sebanyak 45% responden tidak stuju pemerintah membuat larangan bagi pengidap
HIV /AIDS untuk menikah, karena menikah adalah pilihan mereka masing masing
-Sebanyak 13% responden setuju jika pemerintah membuat larangan utk pengidap
HIV /AIDS utk menikah
Pemerintah harus mengkrantina pengidap
HIV/AIDS dari lingkungan luar
7%

17% STS 7 Responden (3 Lk),(4 Pr)


TS 31 Responden (19 Lk),(12 Pr)
31%
S 45 Responden (25 Lk),(20 Pr)
SS
17 Responden (6 Lk),(11 Pr)
45%

-31% responden TDK setuju jika pemerintah hrus mengkaratina pengidap HIV
/AIDS dri lingkungan luar
-45% responden setuju jika pemerintah mengkrantina pengidap HIV /AIDS dri
lingkungan luar
Stigma terhadap ODHA masih banyak terjadi di masyarakat. Hal ini
terlihat dari hasil survey yang menunjukkan hampir dari setengah
responden (16,66 %) memiliki sikap negatif terhadap ODHA. Bentuk
stigma di antaranya tidak bersedia makan makanan yang disediakan atau
dijual oleh ODHA, tidak mau berteman dengan ODHA, tidak mau bekerja
dengan ODHA, bahkan menolak untuk tinggal dengan orang yang
menunjukkan gejala HIV/AIDS. Apabila terdapat ODHA dalam keluarga,
mereka merasa malu, dan menghindari & mengasingkan ODHA, serta
menjaga jarak dengan orang-orang terinfeksi HIV yang tidak menunjukkan
gejala sakit. Setengah masyarakat menganggap bahwa ODHA itu tidak harus
diasingkan, dan adanya stigma terhadap ODHA itu diakibatkan karna kurang
edukasi terkait penularan HIV/AIDS dan dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti umur, pekerjaan, dan agama.
Kesimpulan
Masih banyak diantara responden yang masih menganggap bahwa penyakit
HIV/AIDS sangat menular dibandingkan penyakit lain, banyak responden yang
menilai bahwa penyakit HIV/AIDS merupakan dar perilaku yang tidak baik,
padahal penyakit HIV/AIDS ini tidak hanya diakibatkan oleh perilaku yang buruk
melain bisa terrular karena penggunaan jarum suntik, serta transfusi darah, hal ini
disebabkan karena responden kurangnya pemahaman dan informasi yang benar
tentang penyakit HIV/AIDS ini oleh sebab itu kami sebagai perawat akan
memberikan edukasi kepada responden yang kurang memahami dan mengaggap
penyakit HIV/AIDS ini menular, dan kami sebagai perawat akan langsung turun
kelapangan untuk membagikan pengaman atau kondom kepada penderita
HIV/AIDS yang disebabkan oleh perbuatan yang kurang baik, bukan maksudnya
mendukung akan hal tersebut dengan memberikan pengaman tersebut melainkan
untuk mengurangi resiko HIV/AIDS yang disebabkan oleh berhubungan intim yang
bertukar-tukar pasangan.

Anda mungkin juga menyukai